Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN AREA PRIORITAS

No. Dokumen :SOP/MUTU/GM/000/2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 30 Maret 2023
Halaman :1/2

PUSKESMAS Suparsono.S,S.Sos
GIRI MULYA NIP.196508051986031023

1. Pengertian Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang
dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas dari
yang paling penting sampai yang kurang penting. Penetapan area prioritas dapat
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Penetapan area prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
bersama dengan pimpinan puskesmas dan unit kerja di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Pagelaran.
2. Tujuan Sebagai acuan penetapan area prioritas.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor:B/440/000/PKM.GM-MUTU/III/2023
tentang Manajemen Risiko
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur 1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high risk),
diberikan dalam volume besar (high volume), biaya yang dibutuhkan untuk
suatu tindakan yang tinggi atau sulit dijangkau (high cost), cenderung
bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan
keamanan lingkungan dengan melihat dari data insiden.
2. Keselamatan pasien, complain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain
yang mendukung.
3. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan 3
kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak:
a) High risk dilihat dari laporan insiden dari unit
b) High volume dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di
unit tersebut
c) High cost dilihat dari biaya yang tinggi
d) Problem prone dilihat dari data register resiko masing – masing unit
4. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai
diperoleh dari data high risk, high volume, high cost, dan problem prone yang
tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high
risk adalah 50, high volume 40, dan high cot 30, problem prone adalah 20
5. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah
dijumlahkan skor high risk, high volume, dan problem prone nya
6. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang skornya
paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang kritikal, risiko
tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), biaya yang
tinggi(high cost), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung
terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari
data insiden keselamatan pasien, complain pasien, data 10 besar penyakit
atau data lain yang mendukung
7. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih dari
point sebelumnya melalui pertimbangan masing-masing pada segi high risk,
high volume, high cost dan problem prone
8. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan, sedangkan bobot
high risk adalah 50, high volume adalah 40, high cost 30 dan problem prone
adalah 20
9. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor tertinggi
setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, high cost dan problem prone
nya
10. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan pada
program komite mutu dan keselamatan pasien
6. Unit Terkait 1. Komite mutu dan keselamatan pasien
2. Unit kerja
7.Rekam Histori
Perubahan No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai