Anda di halaman 1dari 6

PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN

PELAYANAN PRIORITAS
No. Dokumen : SOP/YK/ / I /2019 Kepala Klinik DKT Kediri
SOP No. Revisi : 0/0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5

KLINIK DKT KEDIRI dr. Rita Diahastuti


III/d NIP 197507182007122002

Penetapan area prioritas adalah suatu proses yang dilakukan


sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai yang
kurang penting. Penentuan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif
1. Pengertian
dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Tim Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien bersama dengan Kepala Klinik dan petugas di setiap unit
pelayanan

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah agar Klinik memiliki


2. Tujuan fokus area dan pelayanan yang akan dilakukan evaluasi dan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Surat Keputusan Kepala Klinik DKT Kediri Nomor :


3. Kebijakan
Kep/ / I /2019 Tentang Penetapan Area Prioritas

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11


4. Referensi
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.

5. Prosedur 1. Identifikasi kerja di Klinik DKT Kediri yang kritikal, resiko tinggi
(high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), tingkat
kejadian (high cost), cenderung bermasalah (problem prone)
yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan
lingkungan, dengan melihat dari data insiden keselamatan
pasien, kompline pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain
yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 4 kriteria , diberikan nilai 1-5 dari yang paling
sedikit hingga yang paling banyak: (a) high risk, dilihat dari
laporan insiden dari unit.(b) high volume, dilihat dari jumlah
PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN
PELAYANAN PRIORITAS
No. Dokumen : SOP/YK/ / I /2019 Kepala Klinik DKT Kediri
SOP No. Revisi : 0/0
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/5

KLINIK DKT KEDIRI dr. Rita Diahastuti


III/d NIP 197507182007122002

pasien yang mendapatkan pelayanan, dari unit pelayanan di unit


tersebut.(c) high cost, di lihat dari tingkat kejadian atau
peluang.(d) problem prone, di lihat dari data register resiko
masing- masing unit.
Penilaian:
High risk: (1) tidak ada cedera; (2) cedera ringan; (3) cedera
sedang; (4) cedera berat/cacat; (5) kematian.
High volume: (1) volume = 0; (2) volume 1 – 29; (3) volume 30 –
59; (4) volume 60 – 89; (5) volume >90
High cost: (1) tidak ada biaya; (2) biaya kecil; (3) biaya sedang;
(4) biaya tinggi; (5) biaya sangat tinggi.
Problem prone: (1) skor = 0; (2) skor 1 – 3; (3) skor 4 – 7; (4) skor
8 – 10; (5) skor >10.
3. Jumlahkan setiap voting dari setiap unit perwakilan dari unit
pelayanan di pilih melalui pertimbangan masing-masing pada
segi high risk, high volume, high cost dan problem prone.
4. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan
bobot, nilai di peroleh dari data high risk, high volume, high cost
dan problem prome yang tadi sudah diberi angka, sedangkan
bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk 40, high volume 30,
high cost 20 dan problem prone 10.
5. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi
setelah di jumlahkan skor high risk, high volume, high cost dan
problem pronenya.
6. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah
ditetapkan pada program komite mutu dan keselamatan pasien.
PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN
PELAYANAN PRIORITAS
No. Dokumen : SOP/YK/ / I /2019 Kepala Klinik DKT Kediri
SOP No. Revisi : 0/0
Tanggal Terbit :
Halaman : 3/5

KLINIK DKT KEDIRI dr. Rita Diahastuti


III/d NIP 197507182007122002

6. Bagan Alir Identifikasi

Masing-masing petugas
menetapkan nilai

High Risk,high volume,high


cost,problem prome SKOR

Nilai Tertinggi

Penetapan
area prioritas

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait Semua Unit

9. Dokumen Dokumen mutu klinis dan keselamatan pasien. Indikator resiko di


Terkait setiap unit pelayanan.
PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN
PELAYANAN PRIORITAS
No. Dokumen : SOP/YK/ / I /2019 Kepala Klinik DKT Kediri
SOP No. Revisi : 0/0
Tanggal Terbit :
Halaman : 4/5

KLINIK DKT KEDIRI dr. Rita Diahastuti


III/d NIP 197507182007122002

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


10. Rekaman Diberlakukan
historis
perubahan
PROSEDUR PENYUSUNAN LAYANAN
KLINIS
No. Dokumen : SOP/YK/ / I /2019
DAFTAR
No. Revisi : 0/0
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 5/5

KLINIK DKT KEDIRI

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

Tidak
No Langkah Kegiatan Dilaksanakan dilaksanakan
1. Apakah diidentifikasi kerja di Klinik DKT Kediri yang
kritikal, resiko tinggi (high risk), diberikan dalam
volume besar (high volume), tingkat kejadian (high
cost), cenderung bermasalah (problem prone) yang
langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan
lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, kompline pasien, data 10 besar
penyakit, atau data lain yang mendukung?
2. Apakah ditetapkan nilai dari unit kerja yang paling
bermasalah dengan menggunakan 4 kriteria ,
diberikan nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang
paling banyak: (a) high risk, dilihat dari laporan
insiden dari unit.(b) high volume, dilihat dari jumlah
pasien yang mendapatkan pelayanan, dari unit
pelayanan di unit tersebut.(c) high cost, di lihat dari
tingkat kejadian atau peluang.(d) problem prone, di
lihat dari data register resiko masing- masing unit.
Penilaian:
High risk: (1) tidak ada cedera; (2) cedera ringan;
(3) cedera sedang; (4) cedera berat/cacat; (5)
kematian.
High volume: (1) volume = 0; (2) volume 1 – 29; (3)
volume 30 – 59; (4) volume 60 – 89; (5) volume >90
High cost: (1) tidak ada biaya; (2) biaya kecil; (3)
biaya sedang; (4) biaya tinggi; (5) biaya sangat
tinggi.
Problem prone: (1) skor = 0; (2) skor 1 – 3; (3) skor
4 – 7; (4) skor 8 – 10; (5) skor >10?
3. Apakah dijumlahkan setiap voting dari setiap unit
perwakilan dari unit pelayanan di pilih melalui
pertimbangan masing-masing pada segi high risk,
high volume, high cost dan problem prone?
4 Apakah dihitung skor masing-masing unit dengan
mengalikan nilai dan bobot, nilai di peroleh dari data
high risk, high volume, high cost dan problem prome
yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah
ditetapkan yaitu bobot high risk 40, high volume 30,
high cost 20 dan problem prone 10?
5 Apakah ditetapkan area prioritasnya yaitu unit yang
memiliki skor tertinggi setelah di jumlahkan skor high
risk, high volume, high cost dan problem pronenya?
6 Apakah dimasukkan area prioritas dan pelayanan
prioritas yang sudah ditetapkan pada program komite
mutu dan keselamatan pasien?

Compliance rate (CR) : ……………………………..%


…………………………, ………………..
Pelaksana/Auditor

……………….………………………….
NIP:

Anda mungkin juga menyukai