Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN AREA PRIORITAS

DAN PELAYANAN PRIORITAS


445/
No. Kode : /SOP.C/ HCI/I-
2016

SOP No Revisi
Tgl Terbit
: 0
: 4/1/2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Ade Juselina
IBUH NIP. 19740902 200604 2 015

Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh


1. Pengertian sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai
yang kurang penting. Penetapan prioritas dapat dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien bersama dengan pimpinan rumah sakit dan
unit kerja di Rumah Sakit Panti Rini.
1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan
2. Tujuan pelayanan prioritas rumah sakit
2. Supaya rumah sakit memiliki fokus area dan pelayanan yang
akan dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
1. SK Direktur Rumah Sakit Panti Rini Nomor
3. Kebijakan 050/RSRN/SK/A/01/2015 tentang Kebijakan Pelaksanaan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. SK Direktur Rumah Sakit Panti Rini Nomor
053/RSRN/SK/D/02/2015 tentang Pemberlakuan Pedoman
Peningkatan Mutu Rumah Sakit
1. Identifikasi unit kerja di rumah sakit yang kritikal, risiko
4. Referensi tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume),
cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan
melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain
pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang
mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling
sedikit hingga yang paling banyak : (a) high risk, dilihat dari
laporan insiden dari unit ; (b) high volume, dilihat dari jumlah
pasien yang mendapatkan pelayanan di unit tersebut, dan (c)
PENETAPAN AREA PRIORITAS
DAN PELAYANAN PRIORITAS
445/
No. Kode : /SOP.C/ HCI/I-
2016

SOP No Revisi
Tgl Terbit
: 0
: 4/1/2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Ade Juselina
IBUH NIP. 19740902 200604 2 015

problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing


unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan
bobot. Nilai diperoleh dari data high risk, high volume dan
problem prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot
sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50, high volume
adalah 30, dan problem prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor
tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, dan
problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas
(unit yang skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada
pelayanan yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan
dalam volume besar (high volume), cenderung bermasalah
(problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan
dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit,
atau data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang
sudah dipilih dari point sebelumnya melalui pertimbangan
,masing-masing pada segi high risk, high volume, dan problem
prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan
nilai dan bobot. Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah
ditetapkan, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot
high risk adalah 50, high volume adalah 30, dan problem prone
adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang
memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk,
high volume, dan problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah
ditetapkan pada program komite mutu dan keselamatan
PENETAPAN AREA PRIORITAS
DAN PELAYANAN PRIORITAS
445/
No. Kode : /SOP.C/ HCI/I-
2016

SOP No Revisi
Tgl Terbit
: 0
: 4/1/2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Ade Juselina
IBUH NIP. 19740902 200604 2 015

pasien.
1. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
5. Prosedur 2. Unit Kerja RS Panti Rini

6. Unit
terkait

Anda mungkin juga menyukai