Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN

PELAYANAN PRIORITAS
No Dokumen
No Revisi
SOP
Tgl.Terbit
Halaman

PUSKESMAS RAWAT dr.Erwan Susanto


INAP CIBEBER NIP.197506262006041006

1. Pengertian Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan
priorItas dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penetapan
prioritas dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh manajemen mutu dan keselamatan
pasien bersama dengan Kepala puskesmas dan masing-masing unit kerja

2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas
puskesmas.
2. Supaya puskesmas memiliki fokus area dan pelayanan yang akan
dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Cibeber Nomor: ............. tentang


Penetapan area prioritas dan pelayanan prioritas.

4. Referensi Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Subdit Mutu dan
Akreditasi Pelayanan Kesehatan Primer, 2017, Pedoman Keselamatan
Pasien dan Manajemen Resiko Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur 1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high
risk), diberikan dalam volume besar (high volume), cendrung
bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan mutu
asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, complain pasien, data 10 besar penyakit atau
data lain yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga
yang paling banyak:
a) High risk, dilihat dari laporan insiden dari unit
b) High volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di unit tersebut
c) High cost dilihat dari jumlah biaya yg dibutuhkan
d) Problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing
unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai di peroleh dari data high risk, high volume,high cost dan problem
prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah ditetapkan
yaitu bobot high risk adalah 50, high volume adalah 30, high cost
adalah 40 dan problem prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skror tertinggi
setelah dijumlahkan, skor high risk, high volume,high cost dan problem
prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang
skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan kritikal,
risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume),
cendrung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan
mutu asuahan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data
insiden keselamatan pasien, complain pasien, data 10 besar penyakit
atau data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih
dari point sebelumnya melalui pertimbangan masing-masing pada segi
high risk, high volume, dan problem prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan
bobot, nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan,
sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50,
high volume adalah 30, dan problem prome adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya yaitu pelayanan yang memiliki skor
tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, dan problem
prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan
pada program manajemen mutu dan keselamatan pasien.

6. Unit Terkait 1. Tim mutu Puskesmas,


2. Unit kerja pelayanan puskesmas
3. Kepala puskesmas
7. Dokumen Terkait -

Anda mungkin juga menyukai