Anda di halaman 1dari 2

Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD

PUSKESMAS SINDANG
Nomor : .... / .... /
PKM.SDG /..../TAHUN 2018
Tentang : AREA PRIORITAS DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN 3H + 1 P

PENETAPAN AREA PRIORITAS DENGAN


MEMPERTIMBANGKAN 3 H + 1 P

I. DEFINISI
Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai yang
kurang penting. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien bersama dengan Kepala Puskesmas Sindang dan
unit kerja Puskesmas Sindang.

II. TUJUAN
Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan
prioritas puskesmas Sindang.
Agar Puskesmas Sindang memiliki fokus area dan pelayanan yang
akan dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.

III. PROSEDUR
1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high
risk), diberikan dalam volume besar (high volume), pembiayaan yang
tinggi(high cost),cenderung bermasalah (problem prone) yang
langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan,
dengan melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain
pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit
hingga yang paling banyak : (a) high risk, dilihat dari laporan insiden
dari unit ; (b) high volume, dilihat dari jumlah pasien yang
mendapatkan pelayanan di unit tersebut, (c) pembiayaan yang
tinggi(high cost) dan (d) problem prone, dilihat dari data register
resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot.
Nilai diperoleh dari data high risk, high volume,high cost dan problem
prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah
ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40, high volume adalah 30,
high cost adalah 10 dan problem prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi
setelah dijumlahkan skor high risk, high volume,high cost dan
problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang
skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang
kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high
volume), pembiayaan yang tinggi(high cost), cenderung bermasalah
(problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan
keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau
data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah
dipilih dari point sebelumnya melalui pertimbangan ,masing-masing
pada segi high risk, high volume,high costdan problem prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan
bobot. Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan,
sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40,
high volume adalah 30, dahigh cost adalah 10 dan problem prone
adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki
skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, high
costdan problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah
ditetapkan pada program komite mutu dan keselamatan pasien.

PENETAPAN AREA PRIORITAS

HIGH HIGH HIGH PROBLEM


NO UNIT RANGKING
COST RISK VOLUME PROME

1 Laboratorium
2 Farmasi
3 Pendaftaran
4 MTBS
5 Umum
6 Lansia
7 KIA
8 KB
9 Imunisasi
10 PKPR

KEPALA UPTD PUSKESMAS SINDANG,

SITI KORIAH

Anda mungkin juga menyukai