Anda di halaman 1dari 4

PENETAPAN AREA PRIORITAS

DI KLINIK GADING
No. Dokumen :
02/SOP/MUTU/KG/I/2022
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 3 Januari 2022
Halaman : 1/2 dr. Luhur
Klinik Gading
Sukamuljo, MARS
1. Pengertian  Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai
yang kurang penting.
 Penetapan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif.
 Penetapan prioritas dilakukan oleh Team Mutu dan
Keselamatan Pasien bersama dengan pimpinan klinik dan unit
kerja di klinik Gading
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penetuan area prioritas
dan pelayanan prioritas klinik serta supaya klinik gading memiliki
fokus area dan pelayanan yang akan dilakukan evaluasi dan kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Kebijakan Sk Kepala Klinik Nomor : 071/SK/KEP/KG/I/2022 Tentang Penetapan
area prioritas Klinik Gading

4. Referensi 1. UU no 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran


2. UU No 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
3. UU No 38 tahun 2014 tentang tenaga keperawatan
4. Permenkes 755 /Menkes / Per/IV/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di rumah sakit
5. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang
standar kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan

1
Perijinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Kesehatan;
6. Permenkes No 46 tahun 2015 Manual Kredensial Tenaga
Medis, KKI, 2008
5.Prosedur/ 1. Melakukan pertemuan yang melibatkan petugas pemberi layanan
Langkah-Langkah klinis
2. Menyusun semua unit pelayanan yang terdapat di klinik gading
3. Melakukan identifikasi fungsi dan proses pelayanan yang diprioritas
untuk diperbaiki dengan kriteria yang ditetapkan menggunakan
kriteria 3H + 1P (high risk, high volume, high cost & prioritas
masalah/problem prone)
4. Memberi skor 1-10 untuk setiap unit layanan berdasarkan kriteria
yang ditetapkan dengan (skor paling tinggi diberikan kepada unit
layanan yang memiliki kecenderungan tertinggi terhadap kriteria
yang ditetapkan)
5. Misalnya untuk unit pelayanan yang memiliki kriteria high risk
(resiko tinggi). Laboratorium termasuk unit layanan dengan tingkat
resiko yang tertinggi (penyebaran infeksi yang cukup tinggi, sample
yang tertukar dll) maka dalam penentuan kriteria high risk (resiko
tinggi) laboratorium memiliki skor tertinggi yaitu 10, baru
kemudian unit layanan lain mengikuti dengan skor dibawah 10
6. Setelah semua unit layanan diberi skor sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan 3H + 1 P, dihitung nilai akumulasi dari stiap unit layanan
tersebut
7. Unit layanan yang memiliki skor/nilai akumulatif paling tinggi
dipilih & ditetapkan sebagai area prioritas (unit layanan yang perlu
diperbaiki lebih dahulu), salah satunya dilakukan FMEA untuk SOP
unit layanan tersebut.

2
6.Bagan alir
Melakukan pertemuan yang Menyusun semua unit
melibatkan petugas pemberi pelayanan yang terdapat di
layanan klinis klinik gading

Memberi skor 1-10 untuk


setiap unit layanan Melakukan identifikasi fungsi
berdasarkan kriteria yang dan proses pelayanan yang
ditetapkan dengan (skor diprioritas untuk diperbaiki
paling tinggi diberikan dengan kriteria yang
kepada unit layanan yang ditetapkan menggunakan
memiliki kecenderungan kriteria 3H + 1P (high risk,
tertinggi terhadap kriteria high volume, high cost &
yang ditetapkan) prioritas masalah/problem
prone)

Misalnya untuk unit Setelah semua unit layanan


pelayanan yang memiliki diberi skor sesuai dengan
kriteria high risk (resiko kriteria yang ditetapkan 3H +
tinggi). Laboratorium 1 P, dihitung nilai akumulasi
termasuk unit layanan dengan dari stiap unit layanan
tingkat resiko yang tertinggi tersebut
(penyebaran infeksi yang
cukup tinggi, sample yang
tertukar dll) maka dalam
Unit layanan yang memiliki
penentuan kriteria high risk
skor/nilai akumulatif paling
(resiko tinggi) laboratorium
tinggi dipilih & ditetapkan
memiliki skor tertinggi yaitu
sebagai area prioritas (unit
10, baru kemudian unit
layanan yang perlu diperbaiki
layanan lain mengikuti
lebih dahulu), salah satunya
dengan skor dibawah 10
dilakukan FMEA untuk SOP
unit layanan tersebut.

7.Hal - hal yang


perlu diperhatikan
8.Unit terkait 1. Ruang Farmasi

9.Dokumen terkait
10.Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis perubahan

3
4

Anda mungkin juga menyukai