Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN AREA PRIORITAS RS

Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR 445.1/0024 /03.1/2019 2 1 dari 1
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


05 Maret 2019 DIREKTUR,

Standar Prosedur dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes


Operasional Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP 196606151996032001
PENGERTIAN Penetapan area prioritas RS adalah suatu proses yang
dilakukan Direktur , Pimpinan RS dan Pimpinan Klinis untuk
menentukan area prioritas perbaikan mutu yang harus dilakukan
oleh RS.

TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas


2. Agar rumah sakit memiliki fokus area prioritas untuk
perbaikan mutu layanan

KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor 445/ 5489/


RS.ERBA/ 2019 tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor 445/5487/
RS.ERBA/2019 tentang Pemberlakuan Pedoman
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Rumah Sakit

PROSEDUR 1. Direksi, Kepala Bidang dan Kepala Instalasi/ Unit layanan


melakukan identifikasi layanan di rumah sakit yang kritikal,
risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high
volume), cenderung bermasalah (problem prone) dan
langsung terkait dengan capaian indikator mutu, data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, keamanan
lingkungan dan data 10 besar penyakit.
2. Direksi, Kepala Bidang dan Kepala Instalasi/ Unit layanan
menetapkan nilai Instalasi/ Unit layanan yang paling
bermasalah dengan menggunakan 3 kriteria diatas, diberi
nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak :
(a) high risk, dilihat dari laporan insiden keselamatan pasien
dari unit ; (b) high volume, dilihat dari jumlah pasien yang
mendapatkan pelayanan di unit tersebut, dan (c) problem
prone, dilihat dari data register resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit layanan dengan mengalikan
nilai dan bobot. Bobot high risk adalah 50, high volume
adalah 30, dan problem prone adalah 20
4. Tetapkan area prioritasnya dari instalasi/ unit yang memiliki
skor tertinggi.
5. Direktur menetapkan area prioritas Rumah Sakit .

UNIT TERKAIT 1. Direksi


2. Kepala Bidang/ Bagian
3. Kepala Instalasi/ Unit
4. Instalasi/ Unit kerja Rumah Sakit
PENETAPAN PELAYANAN KLINIS PRIORITAS RS
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


445.1/.........../03.1/2019 2 1 dari 1
RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


05 Maret 2019 DIREKTUR,

Standar Prosedur
Operasional
dr. YUMIDIANSI. F, M.Kes
Pembina Tingkat I
NIP 196606151996032001
PENGERTIAN Penetapan pelayanan klinis prioritas RS adalah suatu proses
yang dilakukan Direktur , Pimpinan RS dan Pimpinan Klinis
untuk menentukan prioritas perbaikan mutu yang harus
dilakukan pada asuhan praktik klinis
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam menetapkan pelayanan prioritas
2. Agar rumah sakit memiliki fokus pelayanan prioritas untuk
perbaikan mutu layanan klinis
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor 445/ 5489/
RS.ERBA/ 2019 tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor 445/5487/
RS.ERBA/2019 tentang Pemberlakuan Pedoman
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Rumah Sakit
PROSEDUR 1. Direksi, Kepala Bidang/ Bagian, Komite Medis, Kelompok
Staf Medis,dan Kepala Instalasi/ Unit layanan melakukan
identifikasi pelayanan klinis di rumah sakit yang kritikal, risiko
tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high
volume), cenderung bermasalah (problem prone) dan
langsung terkait dengan capaian indikator mutu, data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, keamanan lingkungan
dan data 10 besar penyakit.
2. Direksi, Kepala Bidang/ Bagian, Komite Medis, Kelompok
Staf Medis, dan Kepala Instalasi/ Unit layanan menetapkan
pelayanan klinis yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria diatas, diberi nilai 1-5 dari yang
paling sedikit hingga yang paling banyak : (a) high risk, dilihat
dari laporan insiden keselamatan pasien dari unit ; (b) high
volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di unit tersebut, dan (c) problem prone, dilihat dari
data register resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit layanan dengan mengalikan
nilai dan bobot. Bobot high risk adalah 50, high volume
adalah 30, dan problem prone adalah 20
4. Tetapkan pelayanan klinis prioritas Rumah sakit berdasarkan
skor tertinggi.
5. Direktur menetapkan pelayanan klinis prioritas Rumah Sakit .
UNIT TERKAIT 1. Direktur
2. Komite Medis
3. Kelompok Staf Medis
4. Kepala Bidang/ Bagian
5. Kepala Instalasi/ Unit
6. Komite PMKP

Anda mungkin juga menyukai