Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PELAPORAN NILAI KRITIS LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


068/RSUDDH/I/2019 01 1/2
UPTD RSUD DEPATI HAMZAH
KOTA PANGKALPINANG
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal terbit Direktur UPTD RSUD Depati Hamzah
PROSEDUR Kota Pangkalpinang
21 Januari 2019
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Nugroho Muji Pamungkas, Sp.B


NIP. 19820913 200804 1 001
PENGERTIAN Nilai kritis merupakan hasil laboratorium pasien yang abnormal
dan mengindikasikan kelainan atau gangguan yang mengancam
jiwa sehingga memerlukan intervensi segera dari dokter yang
menangani. Pelaporan nilai kritis merupakan proses
penyampaian nilai kritis dari laboratorium kepada dokter yang
menangani pasien.
TUJUAN 1. Terlaksananya proses pelaporan nilai kritis yang perlu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan.
2. Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan
nilai kritis.
3. Nilai kritis dapat diterima segera oleh dokter yang menangani
dan dilakukan intervensi tepat waktu.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Nomor : 188.4/004/RSUSDH/IV/2019
Tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Laboratorium.
PROSEDUR A. Cara Pelaporan
1. Setelah dilakukan verifikasi oleh analis, hasil nilai kritis
dilaporkan ke dokter SpPK.
2. Setelah dilakukan validasi, petugas laboratorium
melaporkan hasil pemeriksaan yang termasuk kategori
kritis kepada dokter penanggung jawab (DPJP)/dokter
jaga/ perawat yang bertugas.
3. Jika dalam waktu 5 menit tidak mendapat respons dari
DPJP, nilai kritis dilaporkan kepada dokter jaga untuk
kemudian dilaporkan kepada DPJP.
PROSEDUR PELAPORAN NILAI KRITIS LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


068/RSUDDH/I/2019 01 2/2
UPTD RSUD DEPATI HAMZAH
KOTA PANGKALPINANG
PROSEDUR 4. Jika dalam waktu 5 menit tidak mendapat respons dari
dokter jaga maka laporan nilai kritis dilaporkan kepada
perawat yang bertugas saat itu untuk kemudian
dilaporkan kepada DPJP
5. Laporan nilai kritis disampaikan secara lisan/via telepon
kepada DPJP atau dokter jaga atau perawat ruangan
dengan tekhnik TBaK (Tulis, Baca kembali, Konfirmasi
ulang).
6. Petugas laboratorium yang melaporkan nilai kritis
mencatat tanggal dan waktu menelpon, nama petugas
kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap petugas
yang menelpon, serta nilai kritis yang dilaporkan.
7. Dokter/perawat yang menerima nilai kritis mencatat
laporan nilai kritis dalam rekam medis (catatan
perkembangan pasien terintegrasi).
8. DPJP harus mencatat tindakan yang diambil untuk pasien
atau informasi lain terkait nilai kritis dalam rekam medis
9. Semua nilai kritis selanjutnya disampaikan melalui formulir
hasil pemeriksaan laboratorium dengan memberi stempel
nilai kritis berisikan parameter nilai kritis, identitas dan
paraf pemberi dan penerima pesan serta jam
penyampaian nilai kritis.
B. Waktu Pelaporan
Hasil laboratorium yang masuk nilai kritis maksimal 30 menit
setelah hasil diverifikasi dan divalidasi.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai