Anda di halaman 1dari 2

PELAPORAN HASIL KRITIS

Nomor Dokumen: Revisi: Halaman :


SPO/IGD/03 0 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan
STANDAR Plt. Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Sutrisno, M. Kes

Pengertian Suatu proses memberitahukan hasil laboratorium yang bernilai kritis kepada DPJP,
Nilai kritis hasil laboratoprium adalah suatu hasil tes yang membutuhkan intervensi
klinis segera
Tujuan Agar DPJP dapat segera mengetahui hasil/nilai dari pemeriksaan laboratorium
untuk segera melakukan tindakan/intervensi terhadap pasien dalam rangka
meningkatkan keselamatan pasien
Kebijakan Peraturan Direktur Nomor QM/KBJ/YANDIS/01/VII/2022 Tentang Kebijakan
Pelayanan Medis RSU Islam Boyolali
Prosedur 1. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur
dari masing masing jenis pemeriksaan
2. Petugas laboratorium menilai hasil yang dikeluarkan oleh alat, apakah ada
hasil yang melebihi ambang nilai kritis yang sudah ditetapkan
3. Petugas laboratorium melakukan cek dan ricek terhadap hasil yang melebihi
dari nilai ambang kritis dengan mengecek kebenaran penanganan specimen
dalam tahap preanalitik, analitik, dan pasca analitik
4. Petugas laboratorium (Supervisor) melakukan konsultasi ke dokter
penanggungjawab laboratorium
5. Dokter penanggungjawab laboratorium melakukan verifikasi terhadap hasil
konsultasi pada lembar monitoring hasil kritis
6. Petugas laboratorium (Supervisor) menulis hasil kritis pada formulir hasil
kritis, meliputi; tanggal, Identitas pasien, bangsal, hasil kritis yang dilaporkan,
Petugas laborat pelapor, perawat yang menerima laporan dan yang telah
dikonfirmsi untuk pembacaan ulang terhadap hasil yang telah dilaporkan, jam
hasil jadi dan hasil kritis dilaporkan ke bangsal
7. Petugas laboratorium (Supervisor) segera melaporkan hasil kritikal kepada
perawat melalui via telepon, kurang dari 15 menit setelah hasil jadi
8. Petugas laboratorium melaporkan hasil kritis dengan melakukan TBK (Tulis
Baca konfirmasi ulang terhadap hasil yang telah di bacakan)
9. Perawat/bidan menerima telfon dari petugas laboratorium bahwa ada hasil
laboratorium kritis pada pasien yang di rawat
10. Perawat/bidan penerima telfon mencatat pemeriksaan hasil kritis pada CPPT
untuk pasien rawat inap, atau pasien di Instalasi Gawat Darurat
11. Perawat/bidan membacakan kembali hasil pemeriksaan laboratorim yang
telah ditulis
12. Petugas laboratorium melakukan konfirmasi bahwa yang dibacakan perawat
telah sesuai
13. Perawat/bidan yang menerima pelaporan hasil laboratorium kritis mencatat di
lembar CPPT dengan menuliskan tanggal, jam, hasil kritis, dan petugas
laboratorium yang telfon kebangsal kemudian penerima telfon membubuhkan
nama dan tanda tangan
14. Perawat/bidan melaporkan hasil laboratorium kritis kurang dari 30 menit ke
DPJP dan mendokumentasikan hasil pelaporan di RM terintegrasi
15. Perawat/bidan akan menghubungi dokter jaga bangsal apabila dalam waktu
30 menit belum bisa terhubung dengan DPJP
16. Dokter jaga mempunyai wewenang untuk memberikan terapi maupun
mengkonsulkan pada DPJP lain yang mempunyai spesialisasi yang sama
17. Perawat/bidan yang menerima instruksi mencatat di CPPT dan membubuhkan
stempel TBK (Tulis-Baca-Konfirmasi) dibawah advis dokter
18. Perawat/bidan menandatangani catatan pelaporan tersebut dan memberikan
tanggal serta jam laporan pada CPPT
19. Perawat/bidan meminta verifikasi pelaporan via telfon kepada dokter dalam
waktu <24 jam setelah dokter memberikan instruksi di CPPT dan dokter
melakukan verifikasi dengan menandatangani catatan tersebut
20. Perawat/bidan yang mengantar saat visit dokter memberikan tanggal dan jam
pada bukti verifikasi oleh dokter
21. Perawat/bidan mendokumentasikan pada buku monitoring laboratorium kritis
dengan mengisi tanggal, memberikan identitas pasien, Jenis hasil kritis, Jam
Hasil dilaporkan oleh petugas Lab, Jam Hasil dilaporkan ke DPJP, nama
perawat yang melapor ke DPJP

Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Rawat inap
3. Ruang intensif

Anda mungkin juga menyukai