Anda di halaman 1dari 61

TATA LAKSANA

PASIEN DENGAN
DEVICE
VENTILASI
MEKANIK

Oleh:
Idamaidah,SKp
Isnaeni Uji Rahayu,Skep.Ners
PENDAHULUAN
 Mechanical Ventilation is not currative but is mean supporting
patient until they recover the ability to breath independent
( Lewis et al (2011).Awad,Shaimaet al(2016)

 Ventilasi mekanik merupakan salah satu device yang digunakan pada


pasien kritis untuk support ventilasi dan oksigenasi

 Ventilasi mekanik adalah suatu device pernafasan selain


bermanfaat namun mempunyai komplikasi yang bisa merugikan
pasien bila tidak ditata laksana dengan tepat.

 Pengembangan kompetensi perawat tt device ventilasi mekanik


diperlukan utk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan
komplikasi dari device ventilasi mekanik.

 Meningkatkan kualitas ASKEP , menurunkan lama rawat di


ICU,menurunkan morbilitas dan mortalitas
MEKANISME BERNAFAS

INSPIRASI EKSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS


→ IGA TERANGKAT EKSTERNA → IGA KE POSISI SEMULA

KONTRAKSI DIAFRAGMA →DIAFRAGMA RELAKSASI DIAFRAGMA → DIAFRAGMA


BERGERAK INFERIOR BERGERAK KE POSISI SEMULA

VOLUME VOLUME
INTRATORAK
PRESSURE PRESSURE
The process of gas exchange in the body , called respiration, is
composed of three basic steps :

Ventilasi Respirasi Respirasi


Pulmonal External Internal

• Sistem Sarap Pusat • Diffusion : • Perfusion:


• Surface Tension of • Partial Pressure • Transport Oxygen
Alveolar Fluid difference of gases and Carbon
• Compliance of the • Surface area for gas dioxide in the
lungs exchange blood
• Otot-otot • Diffusion distance • The Relation
pernafasan • Solubility and Between
• Anatomi pernafasan molecular weight of Hemoglobin and
• Air Resistance gases oxygen partial
• Ventilation/perfusion pressure
• Elastic recoil
Ratio • Hemoglobin’s
Affinity for oxygen

Sumber : Tortora, Gerard J (2017))


Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Indikasi penggunaan device
ventilasi mekanik

Sumber : Chang,David.W (2014)


Tujuan penggunaan device ventilasi
mekanik

Sumber : Chang,David.W (2014)


Ventilasi mekanik
1. Tekanan Negatif 2. Tekanan Positif
Drinker & shaw Tahun 1950
tahun 1929

Iron Lung Positive Pressure Ventilator


Ventilasi mekanik Tekanan Positif
( Positive Pressure Ventilator)
 Noninvasif
Akses udara yang diberikan
melalui sungkup/Facemask

 Invasif
Akses udara yang diberikan
melalui ETT/tracheostomy
tube
PERBEDAAN ANTARA NAFAS SPONTAN DAN NAFAS
VENTILASI MEKANIK
PRESSURE Inspirasi = Tekanan positif
INSPIRASI

EKSPIRASI
Ekspirasi = Tekanan > negatif

Ventilasi mekanik
TIME
0
Nafas spontan Intrapleural pressure
-2

Ekspirasi = Tekanan Positif

Inspirasi = Tekanan negatif


KLASIFIKASI MODE OF POSITIVE PRESSURE
VENTILATOR
 Traditional Mode (CMV,SIMV,PS)
 Advanced Mode (PRVC, ASV)
 Biphasic Mode (DuoPAP/BIPAP,APRV)

Sumber: Ventilation mode ABC Storybook ENG.PDF


Hamilton Medical
TRADITIONAL MODE OF POSITIVE PRESSURE
VENTILATOR
 Continuous Mandatory Ventilation Mode ( CMV
Mode)
 Synchronized Intermittent mandatory Ventilation
Mode (SIMV Mode)
 Support Mode

Sumber: Ventilation mode ABC Storybook


ENG.PDF Hamilton Medical
TRADITIONAL MODE
Passive-Active
Passive Patient
Patient Active Patient

CMV : SIMV:
1.PRESSURE 1. Pressure
CMV
2.VOLUME
SIMV
2. Volume
PS
CMV SIMV
VARIABEL VENTILASI MEKANIK
INITIATION / TRIGER: TARGET / LIMITED:
• Berdasarkan waktu (Control ) • Berdasarkan volume
• Berdasarkan trigger/upaya • Berdasarkan pressure
nafas (Assisted)

PRESSURE
CYCLED
perubahan dari inspirasi → ekspirasi:
• Volume
• Time
• Flow

TIME
0

Inspirasi Ekspirasi
KURVA NAFAS SPONTAN
Pressure CMV
PRESSURE
 Ventilator menghantarkan flow ___________
pada fixed inspiratory pressure FLOW =
sehingga yg perlu dimonitor tidal RESISTANCE
volume
 Ideal pada pasien COPD
menurunkan resiko Auto PEEP dan
dynamic hyperinflation,
menurunkan overdistensi alveolar
dari resiko VILI. Ideal untuk pasien
dengan peningkatan respiratory
drive .
 Volume yang dihantarkan
tergantung Resistance dan
compliance sehingga diperlukan
monitor time constant expirasi
(RCexp)
Sumber : https ://www.amboss.com/us/knowledge /mechanical _ventilation
PRESSURE CMV

Pressure target: Pressure


Konstan

Flow/volume
Volume CMV
 Ventilator menghantarkan fixed
volume sehingga variable yang
harus dimonitor inspiratory VOLUME
pressure _________
 Ideal sebagai modus awal segera COMPLIANCE =
setelah intubasi , kontrol ketat PRESSURE
pada minute volume , menjamin
volume yg dihantarkan ketika
compliance dinding dada rendah
 High PIP mungkin terjadi resiko
peningkatan VILI pada pasien
compliance paru buruk. Resiko
hiperventilasi pada pasien degn
low sedation dan high respiratory
drive
 Resiko peningkatan AutoPEEP
dan dynamic hyperinflasi .
Sumber : https ://www.amboss.com/us/knowledge /mechanical _ventilation
VOLUME CMV

Volume target: Flow/volume Konstan

Pressure
Ppeak
SIMV
Pressure SIMV dan Volume SIMV
SIMV adalah suatu modus ventilasi mekanik yang
memberikan mandatory breath secara intermitten dengan
volume controlled atau pressure controlled ventilation

Diantara mandatory breath yang diberikan ventilator pasien


diberikan kesempatan bernafas secara spontan.

Ideal untuk proses weaning


SIMV mode
P

T
0

Periode SIMV Periode spontan


Siklus SIMV
1. Contoh, Jika setting SIMV rate = 6. Berarti siklus SIMV = 60/6 = 10
detik
2. Jika RR pasien 20; maka periode SIMV dibuat sama dgn RR pasien
yaitu = 60/20 = 3 detik, bisa dengan menaikkan RR,flow rate antara
60-80 L/menit atau setting T inspirasi
3. Sisanya adalah periode spontan 10 – 3 = 7 detik untuk memberi
kesempatan pasien bernafas spontan tanpa dibantu.
4. Contoh, jika SIMV diberi PS 10 cmH2O, maka setiap nafas spontan
akan diberi support sebesar 10 cm H2O
SERVO i Ventilator
PRESSURE SUPPORT
 Ventilator menambah inspiratory dan expiratory
pressure untuk support nafas spontan variable yang
dimonitor RR dan tidal volume
 Ideal untuk proses weaning dan pasien bernafas
spontan
 Mandatory Back up breaths bila terjadi apnea tidak
automatic .
 Hipoventilasi dapat terjadi bila pasien mengalami
penurunan respiratory drive atau perubahan
compliance dan resistance circuit
Sumber : https ://www.amboss.com/us/knowledge /mechanical _ventilation
Trouble Shooting Pada Device Ventilasi Mekanik
 Low Pressure Alarm
1.loss of circuit pressure contoh: circuit disconnection,
endotracheal tube cuff leak, loose circuit connection, loose
humidifier connection
2.Loss of System Pressure contoh: power failure, Source gas
failure
3. Premature termination of inspiratory phase contoh:
excessive peak flow, insuffient inspiratory time (I time),
Excessive expiratory time (E time) , Inappropiate
sensitivity setting ( too sensitive)
4. Inappropiate ventilator settings contoh : low tidal volume
exceeds (TV) , low pressure limit exceeds (PIP) , excessive
frequency with insufficient peak flow .
 High Pressure Alarm
1. Peningkatan airflow resistance contoh:
 Faktor mekanik yaitu sirkuit kinking, ET tube
kinking , terdapat air di sirkuit , high pressure limit
set too low
 Faktor dari pasien yaitu : bronkospasme, batuk,
patient-ventilator dyssynchrony, sekresi di Et
tube, ET tube digigit pasien, mucus plug
2. Penurunan compliance dinding dada atau
compliance paru contoh : tension
pneumothoraks, atelektasis, ARDS , pneumonia .
High RR Alarm
 Pasien cemas /tidak nyaman/nyeri
 Kurang tidur
 Hipoksemia atau gangguan sistem syaraf
 Setting rate dan idak tepat
 Tidal volume yang berlebih
 Sensitivity /Trigger terlalu sensitif
LOW Tidal Volume Alarm
 Balon/cuff kempes/bocor dari tempat
pengisian udara
 Letak sirkuit ETT yang tepat
 Lepas sambungan selang
 Pecah pada humidifier
Disconnecction Alarm
 Ventilator tidak tersambung ke pasien
 Bocor besar
 Letak ETT dislokasi
 Sirkuit tidak tersambung
 Sumber oksigen terlepas
Sumber : Rohimah,Iim (2018)
Komplikasi Penggunaan
Device Ventilasi Mekanik
 Pulmonary Effects :
1. Alveolar overdistention menyebabkan redistribusi
aliran darah pulmonal ke alveolar yg tidak mendapat
ventilasi sehingga meningkat shunt ( V/Q mismatch)
2. Atelectasis
3. Ventilator-induced Lung injury (Barotrauma dan
Volutrauma)
4. Ventilator Associated Pneumonia
5. Oxygen Toxicity (pada pemberian FiO2 >60%)

Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert M (2014)


 CardiacEffects
1. Penurunan Venous return saat inhalasi karena
peningkatan tekanan intrathoraks sehingga
menurunkan cardiac output
2. Penggunaan PEEP dapat meningkatkan pulmonal
vascular resistance sehingga menyebabkan perfusi
ke pulmonal berkurang dan meningkatkan right
ventricular afterload
 Renal Effects
Penurunan Cardiac output menurunkan perfusi ke ginjal
 Gastric Effects
Gastric distention, stress ulcer formation dan
gastrointestinal bleeding

Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert M (2014)


 Nutritional effects
Pemberian nutrisi tidak adekuat
1. Underfeeding menyebabkan respiratory muscle
catabolism, pneumonia dan pulmonary edema.
2. Overfeeding menyebabkan meningkatkan metabolic
rate sehingga meningkatkan minute volume .
Overfeeding karbohidrat meningkatkan Co2 sehingga
meningkatkan kebutuhan untuk ventilasi adekuat
 Neuromuscular Effect
Otot pernafasan yang tidak digunakan menyebabkan
paralysis, ventilator induced diaphragm dysfunction.
Otot pernafasan yang bekerja berlebihan menyebabkan
otot pernafasan fatigue
Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert
M (2014)
 NeurologicEffects
Peningkatan tekanan intracranial dan volume darah
intracranial karena penurunan venous return
Delirium umum terjadi sehingga pentingnya step of
care pada pasien ventilasi mekanik ( Awakening and
breathing , choice of sedative and analgesic , delirium
monitoring, early mobilization)
 Sleep Effects
Pasien dengan ventilasi mekanik umumnya mengalami
gangguan pola tidur , sleep deprivation menyebabkan
delirium .
Patient –ventilatory asynchrony and sedation induced
ventilator dependency
Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert M
(2014)
 AirwayEffects
Pemasangan endotracheal tube atau tracheostomy tube
menyebabkan komplikasi artificial airway yaitu :
laryngeal edema, tracheal mucosa trauma,
kontaminasi saluran pernafasan bawah,sinusitis,
masalah komunikasi dan kehilangan fungsi
kelembaban saluran pernafasan atas.
 Patient-Ventilator Asynchrony
Kurang sinkron antara usaha nafas pasien dengan
ventilator karena poor trigger sensitivity , AutoPEEP ,
tidak benar setting inspiratory flow dan time , TV dan
modus ventilator yang tidak sesuai. Asinkronisasi
menyebabkan nyeri, anxiety dan acidosis
Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert M (2014)
TATA LAKSANA PASIEN DENGAN DEVICE
VENTILAS IMEKANIK
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEVICE
VENTILASI MEKANIK

• Status Kardiovaskuler •Status renal


• Status Respirasi
PENGKAJIAN •Status metabolic
• Status Neurologis
PASIEN •Skin integrity
• Status Gastrointestunal

• Modus Ventilasi Mekanik •Sirkuit ventilasi mekanik


PENGKAJIAN • Setting Ventilasi Mekanik •Humidifikasi
DEVICE •Alarm
• Tidal Volume dan Minute Volume
VENTILASI
MEKANIK • PEEP, FiO2 •RC exp(time constant )
• Peak Inspiratory Pressure

• Analisa gas darah •Pemeriksaan ECHO Jantung


PENGKAJIAN
PEMERIKSAAN • RoThoraks dan paru
PENUNJANG •CT scan Kepala
• Pemeriksaan kultur darah dan sputum
• Pemeriksaan Hb/Ht, elektrolit, GDS,Albumin, ureum/creatinine

Divisi Pendidikan dan Pelatihan RSJPDHK


Sumber: Couchman,Bronwynet al 2006
DIAGNOSA KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
DIVICE VENTILASI MEKANIK

 1. Pola Nafas tidak Efektif b/d hiperventilasi, syndrome


hipoventilasi, nyeri, ggn. muskuloskeletal, ggn. Neurological.
 2. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran alveolar-
kapiler, V/Q imbalance.
 3. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas,
produksi mukus berlebih, infeksi, eksudate di alveoli, adanya
benda asing di jalan nafas.
 4. Gangguan ventilasi spontan b/d gangguan metabolisme,
kelemahan otot pernafasan
 5. Resiko penurunan perfusi kardiak b/d hipoksemia,hipoksia,
 6.Resiko intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan suplai dan
demand oksigen.

(Heather and Kamitsuru (2017)

Divisi Pendidikan dan Pelatihan RSJPDHK


INTERVENSI KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
DEVICE VENTILASI MEKANIK
2.Check
10. Educate 1. Review Ventilator
the Patient Communications Settings and
and Family Modes

9. Wean the Patient 3. Sunction


From the Ventilator Top 10 Care appropriately
appropriately Essentials for
Ventilator
Patients

8. Meet the 4.Assess Pain and


Patient’Nutritional SeNeedsdations
Needs

6.Prevent 5. Prevent
7. Manage
Hemodinamic Infection
the Airway
Instability
1. Reviews Comunications
❑ Komunikasi yang efektif antar tim (Perawat, dokter dpjp, fisioterapi, dokter
spesialis paru, dokter spesialis jantung, dokter spesialis syaraf , ahli gizi dan
tenaga penunjang yg terlibat perawatan dalam menentukan tujuan dan target
untuk memberikan hasil yg optimal
❑ Komunikasi efektif antara tim dan pasien juga penting, beri media
komunikasi seperti papan huruf, papan untuk menulis atu beri pertanyaan
sederhana yg bersifat tertutup.

2.Check Ventilators Settings and Modes


❑ Kaji keadaan pasien : vital sign, sat.O2, perubahan kondisi pasien , kaji tingkat
kesadaran , nyeri dan anxiety level .
❑ Kaji ventillators setting dan modes apakah sesuai dengan keadaan pasien
 RR (apakah terjadi peningkatan RR dari yang di setting,)
 FiO2
 PEEP
 Tidal volume
 PIP (Peak inspiratory pressure )

https://www.myamericannurse .com/top-care-essentials-forventilator-patient/
 3. Sunction appropriately
Prinsip sunction pada ETT atau
tracheostomy tube yaitu
Aseptic,Atraumatic, Acianotic
Rekomendasi yang umum dilakukan
pada sunction ETT/Tracheostomy
tube yaitu:
-Sunction dilakukan bila dibutuhkan
-Hyperoxygenate sebelum dan sesudah
sunctioning
-Jangan masukkan normal saline pada
ETT bila akan meningkatkan
secretion removal
-Limit sunctioning pressure sesuai
kebutuhan untuk mengeluarkan
sekresi
-Sunction dilakukan dengan durasi yang
pendek bila memungkinkan
4. Assess pain and sedation needs
 Lakukan pengkajian tingkat nyeri pasien dengan Behavioral
pain scale
 Bila nyeri menganggu untuk bernafas kolaborasi lakukan
managemen nyeri
 Lakukan pengkajian tingkat kesadaran pasien dengan metode
Riker Sedation Agitation scale
 Bila pasien gelisah dan tingkat SAS tinggi dan menyebabkan
pernafasan asinkronisasi antarapasien dengan ventilator
kolaborasi kebutuhan sedasi.
 Lakukan sedation Vacation untu mengkaji tingkat kesadaran
dan mengkaji kesiapan pasien untuk weaning ventilator
 Kaji apakah dibutuhkan restrain pada pasien untuk mencegah
extubasi?
 Penanganan terbaik pada pasien anxiety dan agitation yaitu
medication dan nonpharmacologic methods seperti komunikasi
yg efektif, sentuhan , hadirkan anggota keluarga , dengan musik
, guided imagery , distraction .
Pengkajian Nyeri pada pasien dengan device
Ventilasi Mekanik
Pengkajian TingkatKesadaran Pasien dengan sedasi
metode Riker Sedation Agitation Scale (SAS)
 5. Prevent Infection
Ventilator associated pneumonia (VAP) suatu komplikasi yang terjadi pada 28%
pasien dengan device ventilasi mekanik. Mortality rate sekitar 27-76%
( Amarullah,Shakee (2015))
VAP juga meningkatkan biaya rawat , meningkatkan length of stay 4-7 hari di ICU
dan meningkatkan lenght of stay 14 hari di rumah sakit ( Rockville(2017))
Menurut The Institute of Health Care Improvement (IHI) Komponen untuk
mencegah VAP dengan Bundle yaitu ;
1. Elevation of head the bed 30-45 derajat
2. Daily Sedation Vacation and assement of readness to extubate
3. Peptic Ulcer Disease prophylaxis
4. Deep Venous Thrombosis prophylaxis
5. Daily Oral Care with Clorhexidine
6. Subglottis Sunctioning
Selain itu penurunan resiko VAP dengan Extubasi yang cepat bila
memungkinkan, lakukan latihan Range of motion dan bantu mobilisasi
rubah posisi , untuk mencegah muscle disuse , beri nutrisi yang adekuat
mencegah status catabolic
Rutin Oral Hygiene menurunkan VAP 60% salah satunya seperti
Sunction oral cavity atau Oral sunctioning mencegah mikroaspirasi
sekresi oral ke paru (Gupta et al (2016))
 Providone iodine [PVP-I]merupakan antiviral activity yang lebih
baik dari antiseptic lain seperti clorhexidine telah dibuktikan
virucide in vitro efektif melawan coronavirus (SARS-COVand MERS-
COV) walaupun blm diuji secara langsung pada pasien dgn Covid -19 .
 Aplikasi PVP-I pada mouthwash dan nasal spray menurunkan resiko
cross infection covid 19 dan melindungi dokter gigi dan Health Care
Worker
 American Dental Association mempublikasikan guideline untuk
meminimalkan resiko transmisi covid-19 dengan menggunakan
PVP-I 0,2% untuk mouthwash pasien pre operative.
Sumber : Challacombe S.J et al (2020) Povidone iodine ;British Dental
Journal 228,656-657
 Penelitian memperlihatkan PVP-I mempunyai virucidal activity yg
tinggi dibandingkan clorhexidine dan benzalkonium chloride .
Rekomendasi terbaru penggunaan 0,23% PVP-I untuk mouthwash
sekitar 15 detik sebelum procedur untuk menurunkan salivary viral
load
Sumber : Buenaventura,A Vergara (2020) Use of Mouthwash against Covid 19 in
Dentistry; British journal Oral and Maxillofacial Surgery volume 58,issue 8
p924-927
 6.Prevent hemodynamic instability

Kaji parameter hemodinamik seperti BP, HR ,


RR,CVP, PA , suhu , sat.O2 . Dan kaji cardiac
output adekuat salah satunya dengan
monitor urine output.

Kolaborasi kebutuhan pemberian cairan ,


terapi inotropik, vassopressor untuk
menstabilkan hemodinamik

Kaji resiko barotrauma dan pneumothorak


pada penggunaan inspiratory presure dan
PEEP yg tinggi dengan mengkaji suara nafas
dan status oksigenasi dan pertimbangan
penggunaan inspiratory pressure dan PEEP
yang tinggi dengan monitor adanya
peningkatan PIP (Peak Inspiratory Pressure)
dan Plateau pressure pertahankan <30
cmH2O
Kriteria Pasien Gagal Weaning dengan
Spontaneous Breathing trial
 Respiratory rate >35 x/mnt
 Use of accessory muscles
 Dyspnea
 Thoracoabdominal paradox
 SpO2 <90%
 Heart rate >140x/mnt atau peningkatan 20% heart
rate
 Systolic BP>180 mmHg Distolic >90 mmHg
 Anxiety
 Diaphoresis

Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert M (2014)


 7. Manage the Airway
Inflasi cuff pada ETT dan
tracheostomy tube yang adekuat
memberikan tidal volume dan
oksigenasi yang adekuat pada
pasien.
Ukuran tekanan inflasi pada cuff
gunakan minimal leak technique
untuk mencegah mikro aspirasi
gastric dan oral pharyngeal
secretions.dan minimal occlusive
volume untuk mencegah tracheal
irritation . Ukuran optimal cuff
20-30 cmH2O (Kintu, Andrew et al (2017)
Pertahankan posisi ETT dan
tracheostomy tube agar tidak
terjadi ekstubasi
 8. Meet the patient’s nutritional needs
Pasien yang menggunakan device ventilasi mekanik
memerlukan nutrisi yang adekuat dan diberikan
sedini mungkin
Pemberian melalui nutrisi enteral atau nutrisi
parenteral bila absorbsi nutrisi tidak adekaut .
Pemberian metode enteral feeding yang benar dapat
menurunkan komplikasi karena aspirasi .Intermittent
enteral feeding dan dgn small residual volume dapat
menurunkan gastroesophageal reflux dan
meningkatkan total intake volume dan early feeding
dapat menurunkan mortalitas ICU (Chih chen,Yu (2009))
 9.Wean the patient from ventilator appropriately
Weaning dari ventilasi mekanik dimaksudkan
mengembalikan work of breathing dari ventilator
kembali ke pasien setiap waktu.
Proses weaning harus memastikan the patient safety
namun menunda proses weaning juga akan
meningkatkan resiko VAP
Ada 3 pendekatan yang umum dilakukan dengan :
 Syncronized intermittent mandatory ventilation
(SIMV)
 Pressure –Support Ventilation (PSV)
 Spontaneous Breathing Trial (SBT)

Sumber : Jackson,Christopher D (2020)


Kriteri Weaning ventilator
 Proses penyakit yang bertanggung jawab terhadap
penyebab kegagalan nafas sudah dalam perbaikan
 Hemodinamik stabil
 Oksigen adekuat PaO2 >60 mmHg FiO2 <40%, PEEP
kurang lebih 5 cmH2O
 Status mental tanpa sedasi baik , kekuatan otot pernafasan
mulai kuat
Parameter status pernafasan :
RR <25x/mnt
Tidal Volume <5 cc/kgBb
Minute Volume <10l/mnt
PaO2/fiO2>200
F/Tidal volume <105 atau <130 pada lansia (Rapid Shallow
breathing index)
Vital Capacity <10cc/kgBB
Negatif inspiratory force <-25 cmH2O
Sumber : Jackson,Christopher D (2020)
Kriteria Pasien Gagal Weaning dengan
Spontaneous Breathing trial
 Respiratory rate >35 x/mnt
 Use of accessory muscles
 Dyspnea
 Thoracoabdominal paradox
 SpO2 <90%
 Heart rate >140x/mnt atau peningkatan 20% heart
rate
 Systolic BP>180 mmHg Distolic >90 mmHg
 Anxiety
 Diaphoresis

Sumber : Hess,Dean R and Kacmarek,Robert M (2014)


 10, Educate patient and family
Edukasi pasien dan keluarga tujuan pemasangan device
ventilator, komunikasikan hasil yang diharapkan .
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
DEVICE VENTILASI MEKANIK
1. Oxygenation/Ventilation
2. Circulation/Perfusion
3. Fluid/Electrolyte
4. Mobilization
5. Patient Safety
6. Skin Integrity
7. Nutrition
8. Comfort/Pain Control
9. Psychosocial
10. Teaching/Discharge Planning
Sumber : Morton Gonce Patricia et al (2013)

Divisi Pendidikan dan Pelatihan RSJPDHK


DAFTAR PUSTAKA
Jackson,Christopher D (2020) Mechanical Ventilation diunduh pada www.medscape.com
Challacombe S.J et al (2020) Povidone iodine ;British Dental Journal 228,656-657
Buenaventura,A Vergara (2020) Use of Mouthwash against Covid 19 in Dentistry; British journal
Oral and Maxillofacial Surgery volume 58,issue 8 p924-927
https ://www.amboss.com/us/knowledge /mechanical _ventilation
https://www.myamericannurse .com/top-care-essentials-forventilator-patient/
Rohimah,Iim(2018) Trouble Shooting on MechanicalVentilation NursingConsideration. Slideshow
Kintu,Andrew (2017) Achievingthe Recommended Endotracheal Tube Cuff Pressure A
Randomized Control Study Comparing Loss of Resistance Syrine to Pilot Ballon Palpation
.www.Hindawi.com
Tortora,GerardJ (2017)Principles of Anatomy &Physiology 14 th edition .Slideshare.net
Heather and Kamitsuru (2017) NANDA internasional.Inc Nursing Diagnoses : Definitions And
Classification 2018-2020 . 11 th Edition. Thieme Medical Publishers,Inc. New yok
Gupta et al(2016)Roleof Oral CaretoPrevent VAP (Ventilator-Associated
Pneumonia)inMechanically Ventilated Intensive Care Unit Patient: SaudiJ Anaesh 2016Jan -
Mar;10(1);95-97
Awad,Shaima H.M etal (2016) Assessment of Nurse Performance Regarding Management of
Patient on Mechanical Ventilation ;Port Said Scientific Journal of Nursing Vol.3 No.1
Amarulla, Shakee (2015) Ventilator Associated Pneumonia Overview of Nasocomial Pneumonia ;
emedicine .medscape.com
DAFTAR PUSTAKA
Chang, DavisW (2014)Clinical Application of Mechanical Ventilation fourth Edition;Delmar
Cengage Learning.
Hess ,Dean R and Kacmarek ,Robert M (2014)Essential of Mechanical Ventilation Third
Editio:Mc Graw Hill Education
Hess ,Dean R and Kacmarek ,Robert M (2014)Essential of Mechanical Ventilation Third
Editio:Mc Graw Hill Education
Ventilation mode ABC Storybook ENG.PDF Hamilton Medical
Morton Gonce Patricia and Fontaine,Dorrie K (2013) Critical Care Nursing A Holistic Approach
Tenth Edition . Wolters Kluwer Health
Yu-Chih Chen et al (2009) Critical Analysis of Factors Associated With Enteral Feeding
in Preventing VAP : a Systematic review;PubMed.ncbi.nlm.nih.gov
Couchman, Browyn A et al (2007) NursingCare of the Mechanically Ventilated Patient
:What Does The Evidence Say?PartOne :Intensive andCritical Care nursing23,4-14

Anda mungkin juga menyukai