Ventilasi Mekanik
Kelompok 2 :
•Achmad Rizky Jumady
•Anugrawati Sampe Bamba
•Emerlinda Koibur
•Hasrullah Tajang
•Imelda Cs Kajoi
•Jane D R Hukubun
•Nurul Izza H Pertiwi
•Sipora Ayum
•Tineke Demonggreng
•Zakharia C Marwa
PENGERTIAN
MEMPERBAIKI KETIDAK
KESEIMBANGAN
MEMBUKA ATELEKTASE KONTROL ELIMINASI CO2
MEMPERBAIKI COMPLIANCE Penderita dengan Tik Meningkat
MENCEGAH CEDERA PARU LEBIH
LANJUT
PROFILAKSIS
PASCA OPERASI BEDAH BESAR
Klasifikasi Ventilasi Mekanik
Berdasarkan
cara alat tersebut
mendukung ventilasi,
Ada 2 kategori umum
adalah
Ventilator Tekanan
Negatif dan Tekanan
Positif
Ventilator Tekanan Negatif
Ventilator Tekanan Positif
Jika VC adalah bantuan penuh maka SIMV adalah bantuan sebagian dengan targetnya volume.
SIMV memberikan bantuan ketika usaha nafas spontan pasien mentriger mesin ventilator. Tapi jika
usaha nafas tidak sanggup mentriger mesin, maka ventilator akan memberikan bantuan sesuai dengan
jumlah frekwensi yang sudah diatur.
Pressure Support (PS)
Jika PC merupakan bantuan penuh, maka PS merupakan mode
bantuan sebagian dengan target TV melalui pemberian tekanan.
Mode ini tidak perlu mengatur frekwensi nafas mesin karena
jumlah nafas akan dibantu mesin sesuai dengan jumlah trigger
yang dihasilkan dari nafas spontan pasien.
SIMV + PS
Mode ini merupakan gabungan
dari mode SIMV dan mode PS.
Umumnya digunakan untuk
perpindahan dari mode
kontrol.Bantuan yang diberikan
berupa volume dan tekanan
CPAP (Continous Positif Airway
Pressure)
Mode ini digunakan pada pasien
dengan daya inspirasi sudah cukup
kuat atau jika dengan mode PS
dengan IPL rendah sudah cukup
menghasilkan TV yang adekuat.
Pertukaran gas pada VENTILASI MEKANIK
Meminimumkan kerusakan paru
( kerusakan alveolar, edema,inflamasi dan fibrosis paru), gangguan hemodinamik, dan
kerusakan saraf .
Parameter ventilator
. Tindakan operasi
Tidak semua pasien yang membutuhkan
Pasien dengan dengan ventilasi
distres penggunaan anestesi
mekanik memiliki
pernafasan gagal kelainan pernafasan
dan sedative sangat
Pasien dengan
nafas, henti primer. Pada pasien terbantu dengan
GCS 8 atau
nafas (apnu) dengan syok keberadaan alat ini.
kurang yang
maupun kardiogenik dan CHF, Resiko terjadinya
beresiko
hipoksemia yang peningkatan kebutuhan gagal napas selama
aliran darah pada mengalami apnu
tidak teratasi operasi akibat
sistem pernafasan berulang juga
dengan pemberian pengaruh obat
(sebagai akibat mendapatkan
oksigen sedative sudah bisa
peningkatan kerja ventilasi mekanik
merupakan nafas dan konsumsi
tertangani dengan
indikasi ventilasi oksigen) dapat keberadaan
mekanik. mengakibatkan jantung ventilasi mekanik.
kolaps.
Kriteria Pasien Menggunakan
Ventilasi Mekanik
Pasien yang membutuhkan bantuan karena berhubungan
dengan langsung dengan sistem pernapasan, yaitu :
a) Pasien yang akan melakukan pembedahan berhubungan
dengan ketidakstabilan sirkulasi, asidosis metabolik
dan hipotermia;
b) Pasien yang membutuhkan kontrol tekanan
intracranial seperti traumatic brain injury atau
hepatic enphalopathy;
c) Pasien yang membutuhkan perlindungan jalan napas
seperti : aspirasi yang berhubungan dengan kesadaran
dan pemberian obat sedasi dan obstruksi atau
gangguan pada area pernapasan atas (facial trauma,
acute epiglotis, tumor laring dan bakteri akut faring);
d) Pasien yang membutuhkan pemantauan akibat
imobilisasi dengan diagnostik kritis seperti unstable
spine fracture.
KESIMPULAN
Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan
nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan
nafas buatan adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh
proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi.