Anda di halaman 1dari 26

Ventilasi Mekanik

Ns. Erwin Purwanto, S.Kep.,M.Kep


Topik Pembahasan
01 Ventilasi
Mekanik

02
Askep Ventilasi
Mekanik
Introduction
Ventilator adalah suatu system alat bantuan
hidup yang dirancang untuk menggantikan
atau menunjang fungsi pernapasan yang
normal.
01
Ventilasi Mekanik
Definisi Ventilasi Mekanik
● Ventilasi mekanik dengan alatnya yang disebut ventilator
mekanik adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi
memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan
tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas
buatan.  
● Ventilasi mekanik digunakan bagi pasien yang mengalami
gangguan pertukaran gas berat.
● Pada umumnya ventilasi mekanik ini merupakan teknik
sementara. Namun, akan dapat digunakan berkepanjangan
jika terdapat penyempitan saluran pernapasan yang berat dan
kronis, atau penyakit neurosmuskular yang menganggu
ventilasi.
Fungsi Ventilasi
Mekanik
● Ventilasi Mekanik (ventilator) digunakan untuk
menyokong pasien sampai fungsi paru-paru
sudah adekuat atau sampai fase akut telah
berakhir.
● Ventilator bukan menyembuhkan penyakit paru,
namun memfasilitasi ventilasi sampai pasien
dapat bernapas kembali
● Jika pasien sudah mendapatkan nilai oksigenasi
dan ventilasi normal, serta kekuatan otot
pernapasan sudah adekuat, maka ventilasi
mekanik dapat dihentikan.
Indikasi Ventilasi Mekanik

• Ventilasi mekanik sering digunakan bagi pasien dengan


hipoksemia dan hipoventilasi alveolar dengan asidosis
respiratori
• Ventilasi mekanik dapat juga digunakan bagi pasien yang
membutuhkan ventilasi setelah proses pembedahan.
Proses pembedahan yang menghabiskan energi atau yang
mendapatkan anestesi umum dan sedasi berat
Indikasi Ventilasi Mekanik
Gagal Napas
Distres pernapasan Disfungsi
(apnoe) / hipoksemia Neurologis
yang tidak teratasi
dengan pemberian GCS 8 atau kurang,
oksigen beresiko mengalami
apnoe berulang

Insufisiensi
Jantung Tindakan
Pemberian ventilator operasi
untuk mengurangi         Tindakan operasi
beban kerja system yang membutuhkan
pernapasan sehingga penggunaan anestesi
beban kerja jantung dan sedative
juga berkurang
Tipe Ventilator
Pemilihan tipe ventilator didasarkan kepada tingkat
keparahan proses penyakit dan lama waktu kebutuhan
ventilator
Pada umumnya dipakai tipe ventilator tekanan positif
(positive pressure ventilators)
Tekanan digunakan pada saat inspirasi, untuk mendorong
udara menuju paru-paru dan mengembangkan dada.
Oleh sebab itu dibutuhkan endotracheal tube (ETT)
atau trakeostomi tube (T-Tube)
Ventilator tekanan positif (positive pressure ventilators)
dibagi melalui mekanisme akhir inspirasi dan awal
ekspirasi
Klasifikasi Ventilasi Mekanik

Ventilator Tekanan Negatif Ventilator Tekanan Positif


Ventilator tekanan negatif mengeluarkan Ventilator tekanan positif
tekanan negatif pada dada eksternal. menggembungkan paru-paru dengan
Ventilator jenis ini digunakan terutama mengeluarkan tekanan positif pada jalan
pada gagal nafas kronik yang berhubungn nafas dengan demikian mendorong alveoli
dengan kondisi neurovaskular seperti untuk mengembang selama inspirasi. Pada
poliomyelitis, distrofi muscular, sklerosisi ventilator jenis ini diperlukan intubasi
lateral amiotrifik dan miastenia gravis. endotrakeal atau trakeostomi. Ventilator ini
secara luas digunakan pada klien dengan
penyakit paru primer.
Mode Operational Ventilasi
Controlled Ventilation
Ventilator mengontrol volume dan frekuensi pernafasan. Indikasi untuk
pasien dengan apnoe. Ventilator tipe ini meningkatkan kerja pernafasan
klien

Assist/Control
Ventilator jenis ini dapat mengontrol ventilasi, volume
tidal dan kecepatan. biasanya digunakan pada tahap
pertama pemakaian ventilator.

Intermitten Mandatory Ventilation


Model ini digunakan pada pernafasan asinkron dalam penggunaan
model kontrol, klien dengan hiperventilasi.
Mode Operational Ventilasi
Synchronized Intermitten Mandatory
Ventilation (SIMV)
SIMV dapat digunakan untuk ventilasi dengan tekanan udara rendah, otot
tidak begitu lelah dan efek barotrauma minimal. Indikasi pada pernafasan
spontan tapi tidal volume dan/atau frekuensi nafas kurang adekuat.

Positive End-Expiratory pressure


Modus yang digunakan dengan menahan tekanan akhir ekspirasi positif
dengan tujuan untuk mencegah Atelektasis. Indikasipada klien yang
menederita ARDS dan gagal jantung kongestif yang massif dan
pneumonia difus

Continious Positive Airway Pressure. (CPAP)

Pada mode ini mesin hanya memberikan tekanan positif dan diberikan
pada pasien yang sudah bisa bernafas dengan adekuat.
Modus Operational
• Mode Ventilator, contoh Adaptive
Support Ventilation (ASV)
• PEAK inspirasi Pressure (PPEAK)
• Volume Tidal (Vt)
• Respiratory Rate (RR) atau
Frequency Total (fTotal)
• Positive End Expiratory Pressure
(PEEP)
• Fraction of Inspired Oxygen (FiO2)
Modus Operational
• PEAK inspirasi Pressure (PPEAK)
Tingkat tekanan tertinggi yang diberikan ke paru-paru selama inhalasi.
Dalam ventilasi mekanis, angka tersebut mencerminkan tekanan positif
• Volume Tidal (Vt)
Volume tidal merupakan jumlah gas yang dihantarkan oleh ventilator ke
pasien setiap kali bernapas. Umumnya disetting antara 5-15 cc/kgBB, tergantung
dari compliance, resistance, dan jenis kelainan paru.
• Limit pressure / inspiration pressure
Pressure limit berfungsi untuk mengatur jumlah tekanan dari ventilator
volume cycled. Tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan barotrauma
Modus Operational
• Respiratory Rate (RR) atau Frequency Total (fTotal)
Frekwensi napas adalah jumlah pernapasan yang dilakukan ventilator
dalam satu menit. Penyetingan RR ini tergantung volume tidal, jenis kelainan
paru pasien, target PO2 yang ingin dicapai. Parameter alarm RR diseting diatas
dan dibawah nilai RR yang diset.
• Positive End Expiratory Pressure (PEEP)
PEEP bekerja dengan cara mempertahankan tekanan positif pada alveoli
diakhir ekspirasi. PEEP mampu meningkatkan kapasitas residu fungsional paru
dan sangat penting untuk meningkatkan penyerapan O2 oleh kapiler paru.
• Fraction of Inspired Oxygen (FiO2)
FiO2 adalah jumlah kandungan oksigen dalam udara inspirasi yang
diberikan oleh ventilator ke pasien. Konsentrasinya berkisar 21-100%.
Macam-Macam Ventilator
Galileo Hamilton
Macam-Macam Ventilator
Vela Drager
Bagian-Bagian Ventilator
02
ASKEP Ventilasi
Mekanik
Proses Keperawatan

Diperlukan kolaborasi dengan tim lain dan pasien


beserta keluarga.
Tiga hal utama yang perawat perlu lakukan adalah:
1. Monitor dan evaluasi respon pasien
2. Mengatur sistem ventilator dengan aman
3. Mencegah komplikasi
Monitor Respon Pasien
Merupakan hal utama yang harus dilakukan perawat,
mencakup memonitor, mengevaluasi, dan
mendokumentasi respon pasien terhadap ventilator
Kaji tanda-tanda vital dan auskultasi suara napas
setiap 30-60 menit pada satu jam pertama.
Monitor parameter respirasi, mencakup Saturasi
Oksigen, dan nilai AGD
Kaji pola napas pasien yang berhubungan dengan mode
ventilator, apakah pasien dapat menyesuaikan atau
berlawanan
Kaji suara napas, apakah sama paru kanan dan paru kiri,
untuk memastikan posisi ETT
Monitor Respon Pasien
Kaji produksi sekret/slymp (tipe/konsistensi, warna, dan
jumlah). Lakukan suction jika diperlukan
Kaji area sekitar ETT atau trakeostomy paling sedikit
setiap 4 jam sekali. Apakah ada iritasi kulit, perdarahan
atau perubahan tekstur kulit
Monitor aktivitas pasien selama menggunakan ventilator,
seperti fisioterapi, perawatan diri, dan lainnya
Monitor nilai AGD
Fasilitasi kebutuhan psikologis pasien dan keluarga
(cemas atau frustasi)
Mengatur Sistem Ventilator
Sistem Ventilator meliputi : Volume Tidal, RR, FiO2, dan Mode
ventilator (AC, SIMV, PEEP, Pressure Support)
• Dokumentasi chart/check list ventilator sesuai dengan unit
masing-masing RS
• Tanggap terhadap alarm, seperti alarm yang menunjukkan
tekanan tinggi atau volume rendah
• Periksa tingkat air pada humidifier dan suhu humidifier
• Uap air disekitar selang segera di keringkan untuk menghindari
kontaminasi bakteri di humidifier
• Lakukan perawatan ETT atau trakeostomi. Kaji posisi ETT
paling sedikit 2 jam sekali dan lakukan oral hygiene
• Lakukan suction jika terdapat sekret/slymp, peningkatan PEAK
airway pressure, suara paru ronchi/wheezing, atau penurunan
suara paru
Mencegah Komplikasi
Beberapa dampak ventilator adalah :
1. Masalah kardio, seperti hipotensi dan retensi cairan. Untuk
mencegahnya, perawat perlu monitor vital signs dan balance cairan
pasien
2. Masalah paru-paru, seperti barotrauma, volutrauma,
ketidakseimbangan asam basa. Untuk mencegahnya,perawat dapat
monitor setting ventilator terkait pressure, volume, maupun PEEP nya.
3. Masalah pencernaan, seperti stress ulcer, malnutrisi,
ketidakseimbangan elektrolit. Untuk mencegahnya perawat dapat
melakukan kolaboratif dengan pemberian golongan antagonis H2 atau
proton pump inhibitor
Mencegah Komplikasi
Beberapa dampak ventilator adalah :
1. Masalah infeksi, seperti Ventilator Associated Pneumonia (VAP).
Untuk mencegahnya perawat dapat melakukan oral hygiene,
suctioning, positioning semi fowler (high fowler), kolaboratif
pemberian antibiotik dan nutrisi.
2. Masalah otot dan kelemahan, diakibatkan karena immobilisasi pasien.
Untuk mencegahnya, perawat dapat melakukan positioning dan
kolaboratif dengan fisioterapist untuk fisioterapi.
3. Ketergantungan ventilator, baik secara fisik maupun psikologis. Untuk
mencegahnya, perawat dapat memberikan dukungan psikologis dan
kolaboratif dengan medis untuk terapi weaning ventilator sampai
kepada mode yang minimal
TERIMA
KASIH
CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una creación de
Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon, infografías e imágenes de Freepik

Anda mungkin juga menyukai