NIM :P1914020
Kata kunci : beban kerja, kepemimpinan, kepuasan kerja perawat, perilaku syariah
1. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perawat harus memiliki prinsip yang
kuat sebagai wujud dari peningkatan kualitas diri untuk melakukan tindakan
keperawatan dengan baik dan mampu belajar dari kesalahan diri sendiri untuk
memperbaikinya di masa depan. Proses keperawatan hubungan perawat-klien sering
rentan, karena perawat memiliki kekuatan lebih dari klien. Perawat memiliki
pengaruh, akses, informasi, dan pengetahuan serta keterampilan khusus. Perawat
memiliki kompetensi untuk mengembangkan hubungan terapeutik dan menetapkan
batas-batas yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Menjadi seorang perawat yang ideal bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk
membangun citra perawat ideal dimata pasien. Hal ini dikarenakan kebanyakan
masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat yang identik dengan sikap
sombong, tidak ramah, dan sebagainya (Wei et al., 2020). Seorang perawat
professionalseharusnyadapamenjadi
sosok perawat ideal yang senantiasa menjadi role model bagi perawat vokasional
dalam memberikan asuhan keperawatan. Masyarakat ternyata sangat mengharapkan
perawat dapat bersikap baik, dalam arti lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan
santun,menghormatisaat
memberikan asuhan keperawatan (Blais et al., 2017).
2. Dua kovarit yang d tambahkan yaitu, beban kerja dan kepemimpinan masing2
terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja dengan sifat yang berbeda beban
kerja berpengaruh negatif kepuasan kerja yang artinya semakin ringan beban kerja,
maka perawat akan merasa semakin puas terhadap pekerjaanya. Temuan ini
didukung oleh hasil penelitian yang di lakukan oleh sutarni kepemimpinan yang baik
akan menghasilkan produktivitas karyawan yang tinggi , menciptakan kerja sama
yang baik dalam kelompok.
Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penerapan perilaku syariah
dalam pelayanan keperawatan, beban kerja, dan kepemimpinan masing-masing
memiliki kontrabusi pengaruh terhadap kepuasan kerja.
3. Hasil penelitian yang menunjukan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan
otokratik dengan kinerja perawat pelaksanaan sehingga di perlukan pendekatan
manajemen keperawatan untuk meningktakan kinerja perawat dengan menggunakan
gaya kepemimpinan otokratik.
Dari hasil penelitian dapat juga kinerja kurang baik pada gaya kepemimpinan
demokratik (19%) otakratik (15,6%) partisipatif (29,20%) menurut analisis penelitian
d perlukan penyusaian gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kriteria perawat
pelaksana sesuai dengan keadaan yang ada d ruangan tempat kepala ruangan
memimpin.
4. Gaya kepemimpinan demokrasi merupakan kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan serta kemampuan menghargai sifat dan kemampuan setiap staf
. Menurut analisa peneliti banyak perawat pelaksana yang kinerja nya baik
dengan gaya kepemimpinan demokratis diterapkan oleh kepala ruangan , karena
didalam gaya kepemimpinan demokratis ini kepala ruangan akan memberikan
kesempatan kepada perawat pelaksana untuk memberikan pendapatnya dan
mendiskusikan suatu masalah dengan bersama – sama . Perawat pelaksana akan
merasa dihargai karena pendapatnya di terima dan didengarkan oleh kepala ruangan .
5. Hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan kinerja perawat dalam penatalaksanaan
standar praktik professional Upaya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana dengan
cara mengadakan pelatihan dan seminar kesehatan yang lengkap, mendorong untuk
berinisiatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas, menetapkan target pencapaian yang layak
dan jelas. Dengan gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang yang baik dapat
meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam pelayanan kesehatan dan akan berdampak
pada kepuasan pasien. Key words: Gaya kepemimpinan demokratis, kinerja perawat, standar
praktik profesional.
6. Gaya kepemimpinan yang efektif dalam meningkatkan keselamatan pasien
Penelitian mengenai Efektifitas kepemimpinan transformational pada kepuasan kerja dan
keselamatan pasien (Boamah & Clarke, 2018). Hasil penelitian ini didapatkan kepemimpinan
transformasional memiliki pengaruh positif yang kuat pada pemberdayaan tempat kerja, yang
meningkatkan kepuasan kerja perawat dan menurunkan jumlah kejadian yang merugikan
pasien. Design penelitian pemodelan persamaan structural (structural equation modeling)
dengan
7. Gaya kepemimpinan kepala ruangan sangat mempengaruhi motivasi kerja internal
untuk berprestasi, pengembangan potensi individu, mendapatkan penghargaan. Gaya
kepemimpinan demokratis menyarankan kepada anggota kelompok untuk
mengemban keputusannya sendiri. Anggota kelompok diberikan kebebasan
melakukan kegiatan dan berinteraksi satu sama lain, pemimpin memberikan
wawasan kepada anggota kelompok tentang tugas kelompok yang harus
dikerjakan dan langkah yang harus diambil .
DAFTAR PUSTAKA
panggah widodo, madyah sulisno,& Chriswardani suryawati (2019). penerapan perilaku syariah dalam
pelayanan keperawata, beban kerja, dan kepemimpinan,kepuasan kerja perawat. jurnal Link,16 (2) e-
ISSN 2461-1077
Reni Trevia, Helmi Arifin, Dewi Eka Putri, (2019). kinerja perawat pelaksana
dalam menerapkan asuhan keperawatan total item kuesioner 25 gaya kepemimpinan kepala total item
kuesioner 28. olume 10 Nomor 2 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Citra Delima . 2019 . Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Ruangan dengan
Motivasi Kerja Perawat . CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitun
Kiki Deniati , Putri Yanti . 2019 . Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap
Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi .
Malahayati Nursing Journal : Vol 1 Nomor 1 ,90-98