Anda di halaman 1dari 23

VENTILASI MEKANIK DASAR

Ghina Sofiana Lestari


113170031

PEMBIMBING :
Dr. Aris Sunaryo., Sp. An, M.KES
Dr. Donny Prasetyo., Sp. An

SMF Anestesi
RSUD WALED
2017
Definisi Ventilasi Mekanik
• suatu alat yang mampu membantu (sebagian)
atau mengambil alih (seluruh) fungsi
pertukaran gas paru untuk mempertahankan
hidup.
• Bantuan ventilasi yang diberikan mesin
ventilator dapat berupa pemberian volume,
tekanan, atau gabungan keduanya.
TUJUAN VENTILASI MEKANIK

• Memperbaiki pertukaran gas (Mengatasi hipoksemia,


Menurunkan hiperkarbia, Memperbaiki asidosis
respiratorik akut)
• Mengatasi distress nafas (Menurunkan konsumsi
oksigen, Menurunkan beban kerja otot pernafasan)
• Memperbaiki ketidakseimbangan (Membuka
atelektase, Memperbaiki compliance, Mencegah
cedera paru lebih lanjut)
• Kontrol eliminasi CO2 (Penderita dengan TIK
meningkat)
• Menurunkan kerja jantung (Gagal jantung)
• Profilaksis (Pasca operasi bedah besar)
Klasifikasi Ventilasi Mekanik
1. Ventilator Tekanan Negatif
• Prinsip dari ventilator jenis ini adalah
mengeluarkan tekanan negatif pada dada
eksternal.
• Ketika terjadi pertukaran O2 dan CO2 antara
aliran darah dan permukaan alveolus secara
difusi, udara harus dipindahkan ke dalam
maupun luar paru untuk membantu
keseimbangan pertukaran gas.
Ventilator Tekanan Positif
• Ventilator tekanan positif akan
menggembungkan paru dengan
mengeluarkan tekanan positif pada jalan nafas
 mendorong alveoli untuk mengembang
selama inspirasi.
• Pada ventilator jenis ini diperlukan intubasi
endotrakeal atau trakeostomi untuk
meningkatkan tekanan jalan napas.
• Terdapat tiga jenis ventilator tekanan positif,
yaitu:
1. Tekanan bersiklus  ventilator tekanan
positif yg mengakhiri inspirasi ketika tekanan
preset telah tercapai  kerugiannya jk terjadi
perubahan pada komplain paru, volume
udara yg diberikan akan berubah, shg tidak
dianjurkan diberikan pd pasien dg status paru
yg tidak stabil.
• ventilator jenis ini digunakan untk jangka
wkt pendek  ruang pemulihan.
2. Tekanan waktu bersiklus  merupakan
ventilator yang mengakhiri atau
mengendalikan inspirasi setelah waktu yang
telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah
napas per menit). Normal I/E = 1:2
• 3. Tekanan volume bersiklus ventilator yg
mengalirkan volume udara pd tiap inspirasi yg
telah ditentukan  jika volume preset telah
dikirimkan pd px. Siklus ventilator akan mati
dan ekshalasi tjd scr pasif  ventilator yg
paling sering digunakan
Prinsip Dasar Ventilasi Mekanik
1. Start/ initiation : merupakan trigger positif pressure
• Control mode : (time trigger) berdasarkan waktu yang telah
di set pada mesin
• Assist Mode : berdasarkan penurunan air way pressure
2. Target/ limite : merupakan batasan positif pressure
• Volume target
• Pressure target
3. Cycle : merupakan siklus peralihan dari inspirasi ke ekspirasi
• Volume cycle
• Pressure cycle
• Flow cycle
• Time cycle
Parameter Setting Ventilator
• Respiratory Rate (RR)  jumlah nafas yang
diberikan kepada pasien setiap menitnya,
setting RR tergantung dari tidal volume, jenis
kelainan paru, target PaCO2, setting awal 8-
12x/mnt.
• Tidal Volume  jumlah volume yg diberikan
oleh ventilator kepada pasien setiap kali nafas
berkisar 10-15 cc/kgBB
• Fraksi Oksigen (FiO2)  jumlah konsentrasi
oksigen yang diberikan oleh ventilator kepada
pasien, berkisar antara 21% – 100% ,
pemberian FiO2 100% terlalu lama bisa
menyebabkan intosikasi oksigen.
• (I:E ratio)  Merupakan nilai normal fisiologis
perbandingan antara inspirasi dan ekspirasi.
Normal I:E ratio adalah 1:2 atau 1:1,5
• Pressure limite/ Pressure inspirasi 
Mengatur atau membatasi jumlah pressure
yang diberikan dari volume cycle, ventilator,
sebab pressure yang terlalu tinggi bisa
menyebabkan barotrauma.
• Flow rate/ Peak Flow  kecepatan gas untuk
menghantarkan tidal volume yang di set,
umumnya di setting berkisar antara 40-100
lt/mnt
• Trigger/ sensitivity  Menentukan jumlah
upaya nafas pasien yang diperlukan untuk
memulai/ mentrigger inspirasi pada ventilator.
• PEEP  berguna untuk mempertahankan
tekanan jalan nafas pada akhir ekspirasi,
sehingga mampu meningkatkan pertukaran
gas di dalam alveoli.
INDIKASI PEMASANGAN VENTILASI
MEKANIK
1. Gagal nafas akut
• Hiperkapnik (tipe 2) : Gagal pompa ventilasi,
Gagal mekanik ventilasi, PaCO2 > 45 mmHg, pH <
7.30, (Ganggaun : pusat nafas, otot pernafasan,
jalan nafas, dinding dada, saraf Perifer)
• Hipoksemik (tipe 1) : Gagal pertukaran gas,
Gagal untuk oksigenasi, PaO2 < 55 mmHg dengan
FiO2 > 60%, (Ganggauan pada paru – alveoli,
jantung)
• Kombinasi tipe 1 dan 2
• Gangguan Ventilasi Paru :
– Disfungsi otot nafas :
kelelahan otot nafas, kelainan dinding torax,
penyakit neuromusculer (GBS, poliomyelitis,
myastenia)
– Peningkatan tahanan jalan nafas (COPD, severe
asma )
– Gangguan kendali nafas (intoxikasi obat /
overdosis, trauma capitis )
• Apneu
• Syok  dapat terjadi dyspneu, takipneu dan
takikardi, asidosis metabolik atau alkalosis
respiratorik dengan derajat kompensaso
respiratorik
• Disfungsi Neurologis  Pasien dengan GCS 8
atau kurang yang berisiko mengalami apneu
berulang juga mendapatkan ventilator
mekanik. Selain itu, ventilator mekanik juga
berfungsi untuk menjaga jalan napas pasien.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik

• Akibat tekanan positif pada rongga toraks,


darah yang kembali ke jantung terhambat,
venous return menurun, sehingga cardiac
output juga menurun. Bila terjadi penurunan
respon simpatis (misal, karena hipovolemia,
obat, dan usia lanjut), dapat mengakibatkan
hipotensi.
Komplikasi Ventilasi Mekanik
• Masalah-masalah yang berhubungan dengan
pemberian sedasi dan anestesi yang memiliki
efek depresi jantung, gangguan pengosongan
lambung, penurunan mobilitas dan
memperlama proses pemulihan.
• Komplikasi yang terkait dengan airway 
edema laring, trauma mukosa trakea,
kontaminasi saluran napas bawah, hilangnya
fungsi kelembaban pada saluran napas atas.
• Paru: ventilator-induced lung injury,
barotrauma, toksisitas oksigen, atelektasis,
pneumonia nosokomial.
• Gastrointestinal dan nutrisi: perdarahan
gastrointestinal, malnutrisi.
• Neuromuskular: peningkatan tekanan
intrakranial.
• Keseimbangan asam basa: asidosis
respiratorik, alkalosis
Simpulan
• Ventilasi mekanik adalah upaya untuk
membantu atau menggantikan napas spontan
pada seseorang, dengan menggunakan
ventilator.
• Namun penggunaannya dapat mengakibatkan
komplikasi seperti pneumotoraks, cedera jalan
napas, kerusakan alveolus, dan VAP (Ventilator
Associated Pneumonia).
• Indikasi penggunaan ventilator adalah: gagal
napas, apneu, disfungsi neurologis, syok, dan
insufisiensi jantung.
• Penggunaan ventilator pada pasien ini atas
indikasi gagal napas dan ARDS yang bertujuan
untuk membantu pernapasan pasien telah
tepat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai