Anda di halaman 1dari 57

PENGENALAN VENTILATOR

MEKANIK DAN PERAWATAN


PASIEN DENGAN VENTILATOR
MEKANIK

Ns.Eirene E.M.Gaghauna, S.Kep


Tujuan Belajar
definisi dan cara kerja VM
fungsi ventilasi mekanik
jenis ventilasi mekanik
indikasi pemakaian VM
Memahami program dan setting dasar VM
penyulit penderita dengan VM
program weaning,perawatan penderita
dengan VM
Definisi
suatu alat yang digunakan untuk membantu /
mengambil alih sebagian atau seluruh proses
ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi
Alat ini diberikan sampai penyakit yang mendasari
terjadinya gangguan pertukaran gas
( gagal nafas ) teratasi, sehingga memberikan
kesempatan paru untuk pulih kembali.

[Unit name Lecture title Prof name]


VENTILATOR MEKANIK TEKANAN NEGATIF

Ventilator
jaman dulu
The Iron Lung

WABAH POLIO 1950

Courtesy of Wikipedia Commons media file repository


tekanan positive EVITA

Skema aliran oksigen
melalui ventilator

Gas flow
ALAT VENTILATOR
MEKANIK SAVINA
Pengembangan paru terjadi karena
pengembangan dinding dada
( Tekanan Negatif )
Ventilator Mekanik
mengembangkan paru dengan
cara mengalirkan udara ke
saluran nafas ( Tekanan Positif )
FUNGSI VENTILASI MEKANIK

Memompa sejumlah gas kedalam paru ,


sedangkan fungsi ekspirasi berjalan pasif
setelah inspirasi berhenti.
Klasifikasi VENTILASI MEKANIK
Berdasarkan perubahan fase inspirasi ke
fase ekspirasi :

Ventilator Time cycled


Penghentian inspirasi sesudah waktu yang kita
kehendaki dicapai oleh alat.
Ventilator Pressure Cycled
Penghentian inspirasi sesudah tekanan tertentu
yang kita kehendaki dicapai oleh alat.
Ventilator Volume Cycled
Penghentian inspirasi bila volume tertentu yang
kita kehendaki dicapai oleh alat
BERDASARKAN TEKANAN
VENTILATOR TEKANAN NEGATIF
Membuat lingkungan negatif sekeliling
dada yang mengakibatkan udara masuk
paru.
Contohnya : Tank ventilator, curaiss
ventilator.

VENTILATOR TEKANAN POSITIF


membuat tekanan positif dalam jalan
nafas sehingga udara masuk paru.
Mesin meniupkan udara dari saluran
nafas ke paru
Contoh ventilator biasa.
VENTILATOR TEKANAN NEGATIF

IRON LUNGS curaiss ventilator.


tekanan positive EVITA

BERDASARKAN KELENGKAPAN
FASILITASNYA.
VENTILATOR SEDERHANA
Ringan, digerakkan dengan oksigen, tombol
kontrol sedikit.
Contoh : oxylog,Logic, Draeger vm
transport.
VENTILATOR ADVANCED
* Ventilator ini berkerja berdasarkan sistim
microprosesor
* Digunakan di icu selama 24 jam, memiliki
mode ventilator yang bervariasi, mulai
program kontrol penuh ventilasi sampai nafas
spontan ( CPAP) dan bisa diatur sesuai
keperluan terapi.
*Tersedia berbagai produk
* Memiliki tombol tombol pengaturan.
Contoh : Servo 900 , Draeger evita , savina
Portable Ventilator
Indikasi pemakaian ventilator
mekanik
Respiratory arrest
Hipoksemia refrakter, yaitu hipoksemia yang tidak responsif
dengan pemberian oksigen dengan alat alat terapi oksigen
sederhana
Asidosis respiratorik yang tidak responsif dengan terapi oksigen
dan terapi medis
Kelelahan bernafas dan diprediksikan tidak mampu untuk
bernafas normal secara adekuat
Gagal nafas
Adanya tanda tanda gagal nafas:
- Tachipnea
- Pemakaian otot otot nafas tambahan
- Pola nafas paradoksal
- Penurunan status mental yang progresif
- Tidak mampu untuk bicara dengan satu kalimat penuh
Paska pembedahan yang lama dan besar
Kenaikan tekanan intra cranial
Tujuan pengunaan VM

Mengembalikan kesewimbangan asam


basa dan kadar PO2 dalam batas
normal
Memenuhi kebutuhan tidal volume dan
minute volume dengan tekanan puncak
dalam batas normal.
MEMPERTAHANKAN
JALAN NAFAS
Non-Invasive
Ventilator
Invasive Ventilator
PROGRAM DAN
SETTING VENTILASI
MEKANIK
Ventilator mekanik dalam bekerja
bisa bersifat mengendalikan penuh
proses pertukaran gas atau hanya
bersifat membantu saja. Tergantung
pada program/mode yang di pakai
Mode / program ventilator
Mekanik

CMV/IPPV
AC
IMV/SIMV
PSV
PCV
BIPAP
ASB
KONTROL VENTILASI
CMV ( CONTINOUS MANDATORY VENTILATION
IPPV ( INTERMITTEN POSITIVE PRESSURE
VENTILATION

Pasien mendapat bantuan pernafasan


sepenuhnya,
Secara ritmik, ventilator mengalirkan tidal volume
sesuai ritmik preset frekwensi nafas yang
ditentukan
Mesin tidak kompromi dengan nafas pasien, Otot
otot pernafasan harus istirahat, sehingga
memerlukan obat muscle relaksan dan sedasi
Mode CMV / IPPV dan AC

P MAX
Assist Control
Mirip dengan CMV, ventilator akan mengalirkan
tidal volume sesuai setting frekwensi yang
ditentukan, tetapi ventilator juga sensitif terhadap
usaha nafas pasien. ketika pasien mulai
mengawali pernafasan dengan mengembangkan
paru kemudian ventilator akan mengalirkan
preset tidal volume yang telah ditentukan

P MAx
SIMV ( Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation )

Campuran antara nafas spontan penderita


dengan CMV.
Interaksi antara pasien dan ventilator baik :
Pasien bisa nafas spontan diantara frekwensi
nafas yang di setting, atau bersamaan dengan
frekwensi nafas yang di seting.
Bisa dikombinasikan dengan pressure support
Adanya interaksi ventilator - pasien lebih besar
Efek haemodinamik kecil.
Mode untuk proses weaning
SIMV
BIPAP
Biphasic Positive Airway Pressure
( BIPAP )
Suatu proses pernafasan spontan pada
dua level tekanan yang berbeda
P
P Insp
Insp

CPAP
ASB
Mesin tidak memberikan frekwensi nafas, jadi pasien harus
sudah bisa nafas sendiri secara adekuat

Asisted spontaneus breathing ( ASB ), menambahkan


Continous positif expiratory pressure ( CPAP ) selama nafas
spontan dengan mesin VM. Fungsinya untuk meningkatkan
FRC. Program terakhir untuk weaning.

CPAP
LANGKAH
LANGKAH
MENGOPERASI
KAN VM ?
Tentukan Mode / program
ventilator Mekanik

CMV/IPPV
AC
IMV/SIMV
PSV
PCV
BIPAP
ASB
Setting Ventilator Mekanik
Beberapa item yang harus diatur pada ventilator
mekanik untuk menfasilitasi ventilasi.
Beberapa Item :
- Tidal volume ( TV )
- Fraksi Inspirasi oksigen ( FiO2)
- Tekanan maksimal ( P max)
- Positive End Expiratory Pressure (PEEP)
- Continous Positive Ekspiratory Pressure ( CPAP)
- I : E Rasio
- Inspirasi flow
- Trigger sensitivity
- Frekwensi
- Batas alarm
Setting VM
TIDAL VOLUME, mengatur jumlah oksigen yang dialirkan
satu kali nafas 8 10 ml/kg bb ideal
FiO2, prosentase oksigen murni, mulai 100 40 %
FREKWENSI, jumlah frekwensi nafas permenit yang diberikan
P MAK/ P INSIRASI membatasi tekanan tertinggi dalam
sirkuit ventilator, sekali tekanan tercapai inspirasi akan
berakhir. P mak < 35 mbarr
. POSITIVE END EXPIRATORY PRESSURE ( PEEP) ,
tekanan yang diperatahankan di dalam paru pada akhir
ekspirasi untuk mencegah kolap paru. Nilai 5 10 mbarr
.
Setting VM lanjutan
TRIGGER SENSITIVITY, mengatur sensitifitas
mesin ventilator terhadap usaha nafas pasien.
Semakin tinggi sensitifitasnya semakin mudah
mesin dalam mensupport usaha nafas
pasien.diekspresikan dengan tekanan negatif ( -
2 s/d 20 cm H20 ), Tujuan untuk membantu
usaha nafas pasien. nafasnya bila diperlukan.
. I : E ( RASIO INSPIRASI : EKSPIRASI )
Normal DWS ( 1 : 2 ) anak - anak ( 1 : 1 )
CONTINOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE (
CPAP )
Pemberian tekanan jalan nafas terus menerus
sepanjang siklus respirasi
SIGHT
adalah nafas panjang ( 2 - 3 kali TV )
Ventilator mekanik
EVITA 2
Humidifier pada
ventilator mekanik
SETTING AWAL VENTILASI MEKANIK

Tentukan mode sesuai program dokter


Tentukan TV = 8 - 10 cc / KgBb
Tentukan RR = 12 - 14 kali per menit
FiO2 mulai 100 % sampai 40 % target
Saturasi oksigen 92 - 100 %
Atur PEEP mulai 3 CmH2O
P MAk/ P Inspirasi antara 30 - 40 mbarr
Flow ( aliran oksigen ) antara 30 - 40 l/mnt
Atur batas alarm 10 % diatas dan 10 %
dibawah
Pemantauan penderita
dengan ventilator mekanik

Pengembangan paru
Konsentrasi oksigen yang masuk
Penyulit yang timbul
Perawatan selama
pemakaian VM
Pertahankan jalan nafas
Perawatan endotracheal tube
Perawatan gastrointestinal
Dukungan nutrisi
Perawatan mata
Thorax foto
Penantauan terhadap komplikasi
Komplikasi pemakaian
ventilator mekanik

Komplikasi air way


Komplikasi ETT
Komplikasi mekanik
Komplikasi fisiologis
Weaning ( Penyapihan )

Weaning
adalah proses penyapihan secara
bertahap ketergantungan penderita
terhadap ventilator sampai lepas dari
ventilator.

.
Contoh Tahap tahap weaning

Dimulai dari
CMV-- SIMV -- ASB / CPAP --
Jackson Rees T- Piece, +
O2 - Ekstubasi.
Kriteria Weaning ( Penyapihan )

kapasitas vital 10 - 15 ml / KgBb,


PaCO2 < 50 mmHg,
Penyakit yang mendasari sembuh
Tidak tergantung obat obat vasopresor
Tidak dalam keadaan infeksi berat,
nafas Adekuat,
reflek batuk kuat,
haemodinamik stabil .
Status nutrisi baik, tidak kelaparan
Weaning gagal
- RR > 25X/MNT,
- TD MENINGKAT >25 %,
- NADI > 120 X / MNT,
- ARITMIA,
- BGA MEMBURUK,
- PENGGUNAAN OTOT PERNAFASAN
- PASIEN TAMPAK KELELAHAN
- GELISAH SAMPAI KESADARAN
MENURUN
- DIAPHORESIS
PERAWATAN PENDERITA
DENGAN VENTILASI MEKANIK

Terangkan tujuan pemasangan VM pada Px jika


sadar / pada keluarganya.
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan.
Breathing sirkuit tidak boleh lebih tinggi dari ETT agar
pengembunan tidak masuk ke paru Px.
Perhatikan permukaan humidifier, atur suhu sesuai
dengan suhu tubuh.
Fiksasi ETT dengan hypafix dan ganti tiap hari.
Lakukan oral hygiene 2 kali sehari.
PERAWATAN PENDERITA DENGAN
VENTILASI MEKANIK
Atur posisi yang menyenangkan bagi Px. Ganti
tiap 2 jam untuk mencegah decubitus.
Kembangkan cuff dengan udara sampai tidak
terdengar suara bocor ( Tekanan cuff 18 22
mmHg).
Lakukan fisiotherapi dada dan bronchial toilet
setiap 3 - 4 jam secara aseptik.
Lakukan perawatan mata beri salep mata
Observasi haemodinamik tiap jam ( tiap15
menit jika keadaan memburuk ).
Pantau Air way Pressure tidak lebih dari 40
mmHg
Pengembangan cuff dengan manometer
cuff
Kembangkan cuff kemudian ukur dengan
tekanan 25 35 Cm H2O atau 20 25 mm
Hg.
PERAWATAN PENDERITA
DENGAN VENTILASI MEKANIK

Expired minute volume kontrol tiap 2 jam


Ganti tubing tiap 7 hari.
Perhatikan adanya Tension Pneumothorak.
Buang sisa pengembunan pada water trap.
Perhatikan bunyi alarm yang timbul cari
penyebabnya.
Pastikan sambungan cubing tidak bocor.
Lakukan pemeriksaan lab rutin.
Lakukan foto thorak berkala.
PEMANTAUAN PENDERITA
DENGAN VENTILASI MEKANIK

Periksa AGD tiap 6 jam / setiap perubahan


setting.
Buat foto thorak untuk melihat posisi ETT, CVC
serta komplikasi yang ditimbulkan.
Observasi vital sign
Auskultasi paru untuk mengetahui letak tube,
perkembangan paru dan panjang tube.
Observasi balance cairan
Periksa Lab lengkap ( DL, Elektrolit, Ur-Cr,
OT,PT, Alb. GD )
Expired Minute Volume periksa tiap 2 Jam
PEMANTAUAN PENDERITA
DENGAN VENTILASI MEKANIK
Air Way Pressure tidak boleh lebih dari 40 .
Usahakan slang naso gastrik tetap berfungsi.
Perhatikan ada tidaknya tension Pneumothorak
dengan melihat gejala : Gelisah, kesadaran
menurun, Cianosis, Distensi vena leher, Trachea
terdorong menjauhi lokasi tension, dinding thorak
asimetris, perkusi terdapat timpani.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN VENTILASI
MEKANIK
Gangguan pola nafas s / d kelelahan, setting yang
tidak tepat, obstruksi, peningkatan sekresi.
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas s/ d terpasang
ETT, produksi sekret berlebihan, proses penyakit.
Perubahan pemenuhan nutrisi kurang s / d
peningkatan metabolisme,proses penyakit.
Kerusakan komunikasi verbal s / d pemasangan
endotrakheal tube
Potensial cedera s / d pemasangan endotrakheal tube,
ventilator, ansietas.
Ketergantungan terhadap ventilator mekanik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK

Resiko / potensial infeksi s / d pemasangan


ETT, ventilasi mekanik, kondisi pasien, proses
penyakit.
Cemas s / d proses penyakit, pemasangan
ventilasi mekanik.
Resiko terjadi gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit.
Gangguan mobilitas fisik
Resiko terjadi decubitus s / d tirah baring lama
gangguan pemenuhan kebutuhan sehari - hari.

Anda mungkin juga menyukai