Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan................................................................................................

Kata Pengatar......................................................................................................... iii


Daftar Isi ................................................................................................................
A.

LAPORAN PENDAHULUAN....................................................................5
1)

KONSEP DASAR PENYAKIT.................................................................5


1.

Definisi............................................................................................. 5

2.

Epidemiologi /Insiden Kasus.................................................................6

3.

Etiologi............................................................................................ 6

4.

Patofisiologi...................................................................................... 7

5.

Klasifikasi......................................................................................... 7

6.

Gejala Klinis..................................................................................... 9

7.

Pemeriksaan Fisik.............................................................................. 9

8.

Pemeriksaan Diagnostik......................................................................9

9.

Penatalaksanaan................................................................................ 9

10.
2)

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN........................................11


Pengkajian...................................................................................... 11

I.

B.

Komplikasi.................................................................................. 10

II.

Diagnosa Keperawatan..................................................................12

III.

Intervensi Keperawatan.................................................................12

IV.

Evaluasi...................................................................................... 16

ASUHAN KEPERAWATAB BUMIL DENGAN ANEMIA..............................17


I.

PENGKAJIAN................................................................................... 17

II.

Analisa Data.................................................................................... 26

IV.

Implementasi................................................................................... 33

V.

Evaluasi............................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 43

STIKES SARI MULIA

Page 1

1.

LAPORAN PENDAHULUAN

1
1
1

KONSEP DASAR PENYAKIT


Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya

kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).


Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih
rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht
< 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif

Mansjoer,dkk. 2001).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester
II (Saifudin, 2002)

Epidemiologi /Insiden Kasus


Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil ,kehilangan
darah pada saat melahirkan ,bahkan kalaupun minimal ,tidak ditoleransi
dengan baik .Ia beresiko membutuhkan transfusi darah.Sekitar 80% kasus
anemia pada wanita hamil merupakan anemia defisisiensi besi. Dan 20 %
lainnya

mencakup

kasus

anemia

herediter

dan

berbagai

anemia

didapat,termesuk anemia asam folat,anemia sel sabit,dan talasemia. Badan


kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa
prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta
semakin meningkat seiring dengan pertambah usia kehamilan. Menurut WHO
40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut.
3
1

Etiologi
Menurut Mochtar( 1998) penyebab anemia pada umunya adalah :
1) Perdarahan

STIKES SARI MULIA

Page 2

2) Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.


3) Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema,
dll.
4) Kelainan darah
5) Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
6) Malabsorpsi
2

Penyebab anemia pada kehamilan :


1)
2)
3)
4)
5)

Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil


1)
2)
3)
4)

Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin


Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Umur < 20 tahun atau > 35 tahun\
Perdarahan akut
Pekerja berat
Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume
plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi
aldesteron.

Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :

Anemia defisiensi besi (62,3%)


Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia
akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang

STIKES SARI MULIA

Page 3

masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi,


gangguan penggunaan, atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari
badan, misalnya pada pendarahan. Keperluan akan besi bertambah dalam
kehamilan , terutama pada trisemester terakhir. Apabila masuknya besi
tidak bertambah dan kehamilan, maka mudah terjadi anemia defisiensi
2

besi, lebih lebih pada kehamilan kembar.


Anemia megaloblastik( 29,0%)3
Anemia megaloblastik dalam kehamilan

disebabkan

karena

difisiensi asam folat (pteroylglutamic acid, jarang sekali karena


3

difiesiensi vitamin B12(cynocobalamin).


Anemia Hipoblastik ( 8, 0%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer
dan normokrom, tidak ditemukan ciri ciri defisiensi besi, asam folat,
atau vitamin B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga
kini belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis,

sinar Roentgen, racunatau obat obatan.


Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebakan karena pengghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia
hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemianya akan
menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan
menyebabkan krisis henolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi dalam 2

golongan besar, yakni :


Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada
sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter , thalasemia, anemia sel
sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I, dan paraxysmal noctural
haemoglobinuria.

STIKES SARI MULIA

Page 4

Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular , seperti pada infeksi


( malaria, sepsis, dsb), keracunan arsenikum , neoarsphenamin, timah,
sulfonamid, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin), racun ular
pada defisiensi G6PD , antagonismus rhesus atau ABO, leukemia, penyakin

Hodgkin, limfasarkoma, penyakit hati, dll.


Gejala Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan
turun( anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek,( pada anemia parah), dan

keluhan mual muntah pada hamil muda, palpitasi.


Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi

: konjungtiva, wajah pucat.


: turgor kulit, capillary refill, pembesaran kelenjar limfa, tinggi

fundus uteri, kontraksi uterus.


Auskultasi : auskultasi DJJ dan denyut jantung ibu
8

Pemeriksaan Diagnostik.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
1) Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%
2) Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
3) Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
4) Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
5) Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak

9
1

Penatalaksanaan
Pengobatan
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi.
Sebagianbesar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau
suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika
diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1
tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap
zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang
lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan
pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja
menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan

STIKES SARI MULIA

Page 5

tidak berbahaya. Dan biasanya asupan nutrisi yang mengandung zat besi
cenderung lebih tinggi pada ibu hamil daripada wanita normal. Umumnya
asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat daripada wanita normal.Pengobatan
yang lain:
1) Asam folik 15 30 mg per hari
2) Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
4) Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi darah.
2
1

Pencegahan
Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar

penyerapan zat besi


Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit

infeksi dan penyakit cacingan.


Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat

4
10

menghambat penyerapan zat besi.


Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur
Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini

harus selalu diwaspadai.


Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :

abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.


Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan
prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena

infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.


Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan
yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat
menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah
terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

STIKES SARI MULIA

Page 6

2
1
1
1
2
3
4
2
1
2
3
3

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
Aktivitas
Keletihan, kelemahan, malaise umum.
Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
Sirkulasi
Riwayat kehilangan darah kronis,
Palpitasi.
CRT lebih dari dua detik
Integritas Ego
Cemas, gelisah, ketaku

4
1
2
5
1
2
6

Eliminasi
Konstipasi.
Sering kencing.
Makanan / cairan
Nafsu makan menurun
Mual/ muntah
Nyeri / kenyamanan
Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala.

7
8
1
2
3
2

Pernapasan
Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita
Seksual
Dapat terjadi pendarahan pervagina
Pendarahan akut.sebelumnya
Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi
1) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
2) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau
penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan).
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna

STIKES SARI MULIA

Page 7

makanan /absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel


4)

darah merah.
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
komponen

seluler

yang

diperlukan

untuk

pengiriman

oksigen/nutrient ke sel.
5) Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpajan/mengingat
; salah interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.
3
1

Intervensi Keperawatan
Intervensi dan implementasi keperawatan pasien dengan anemia adalah :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplain

1
2

oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.


Tujuan : dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil : melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas
sehari-hari) menunjukkan penurunan tanda intolerasi fisiologis, misalnya

nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.


Intervensi :
1
Kaji kemampuan ADL pasien.
Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.
2

keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot.


Kaji kehilangan atau gangguan
Rasional : menunjukkan perubahan neurology karena
defisiensi

vitamin

B12

pasien/risiko cedera.
Observasi tanda-tanda

mempengaruhi

vital

sebelum dan

keamanan
sesudah

beraktivitas
Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung
dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke
4

jaringan.
Berikan lingkungan tenang, batasi aktivitas
Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan
kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan
jantung dan paru.

STIKES SARI MULIA

Page 8

Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya


pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leucopenia, atau penurunan

1
2

granulosit (respons inflamasi tertekan).


Tujuan : Infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil : mengidentifikasi perilaku untuk mencegah/menurunkan risiko
infeksi dan meningkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen atau

eritema, dan demam.


Intervensi :
1
Tingkatkan cuci tangan yang baik
Rasional : mencegah kontaminasi silang/kolonisasi bacterial
2
Berikan perawatan kulit
Rasional : menurunkan risiko kerusakan kulit/jaringan dan
3

infeksi.
Pantau/batasi

memungkinkan
Rasional : membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi
Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil dan takikardia

pengunjung.

Berikan

isolasi

bila

dengan atau tanpa demam.


Rasional : adanya proses inflamasi/infeksi membutuhkan
5

evaluasi/pengobatan. sistemik (kolaborasi).


Berikan antiseptik topikal ; antibiotik
Rasional : mungkin digunakan secara profilaktik untuk
menurunkan

kolonisasi atau untuk pengobatan proses

infeksi lokal.
3

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan

1
2

/absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.


Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : menunjukkan peningkatan/mempertahankan berat badan
dengan nilai laboratorium normal. tidak mengalami tanda malnutrisi.
Menunjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau

mempertahankan berat badan yang sesuai.


Intervensi

STIKES SARI MULIA

Page 9

Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.


Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan

intervensi pasien.
Observasi dan catat masukkan makanan
Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas

kekurangan konsumsi makanan.


Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau
efektivitas intervensi nutrisi.

Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler

1
2

yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel.


Tujuan : peningkatan perfusi jaringan
Kriteria hasil : menunjukkan perfusi adekuat, misalnya tanda vital stabil.

Intervensi
1

Tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane


mukosa, dasar kuku.
Rasional
:
memberikan

informasi

tentang

derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu


2

menetukan kebutuhan intervensi.


Tinggikan kepala tempat tidur sesuai posisi semiflower
Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan
memaksimalkan oksigenasi
Awasi upaya pernapasan ; auskultasi bunyi napas
perhatikan bunyi adventisius.
Rasional : dispnea, gemericik menununjukkan gangguan
jantung karena regangan jantung lama/peningkatan
kompensasi curah jantung.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan/mengingat ; salah


interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi.

STIKES SARI MULIA

Page 10

Tujuan : pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur

diagnostic dan rencana pengobatan.


Kriteria hasil : pasien menyatakan pemahamannya terhadap proses penyakit
dan penatalaksanaan penyakit. mengidentifikasi faktor penyebab. Melakukan

tiindakan yang perlu/perubahan pola hidup.


Intervensi
1
Berikan informasi tentang anemia
Rasional : memberikan dasar pengetahuan sehingga
pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan
ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam
2

program terapi
Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostic
Rasional : ansietas/ketakutan tentang ketidaktahuan
meningkatkan stress, selanjutnya meningkatkan beban

jantung. Pengetahuan menurunkan ansietas penyakitnya.


Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan

pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.


Berikan penjelasan pada klien tentang memperhatikan
diet makanan nya.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya
sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan
mengurangi rasa cemas.

Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya.
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
1)
2)
3)
4)

Pasien dapat mempertahankan / meningkatkan ambulasi/aktivitas.


Infeksi tidak terjadi.
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Peningkatan perfusi jaringan.

STIKES SARI MULIA

Page 11

5) Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur


diagnostic dan rencana pengobatan.

2.
1

ASUHAN KEPERAWATAB BUMIL DENGAN ANEMIA

PENGKAJIAN
Pengkajian tanggal : Kamis, 06 Febuari 2014

IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny. R
Umur
: 22 tahun
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Jl. Sebrang Masjid RT 04
Status
: Kawin
IDENTITAS SUAMI
Nama
: Tn. A
Umur
: 23 tahun
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Sei. Danau

2
1
2
3
4
5

STATUS KESEHATAN SAAT INI


Alasan kunjungan ke puskesmas :
Klien memeriksakan kehamilannya dan keadaan kesehatannya
Keluhan utama saat ini :
Klien mengeluh pusing, flu disertai batuk sampai muntah
Timbul keluhan : ( ) bertahap, ( ) mendadak
Faktor yang memperberat :
Ketika Batuk
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi :
Minum air hangat

STIKES SARI MULIA

Page 12

6
3
1
1

2
Anak ke
No

1.

Tahun

2013

Diagnosa Medik :
KEK dan Anemia
RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat obstetri
Riwayat menstruasi :
1
Menarche :
umur
: 15 tahun
Siklus
: teratur (), tidak ( )
Banyaknya
: Cukup
Lamanya
: 5-7 hari
Keluhan
: Tidak ada
HPHT
: 27/10/2013
Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
Kehamilan

Persalinan

Umur kehamilan

Penyulit

14 minggu

KEK&

Je
nis

Penyulit

Laserasi

Infeksi

Perdarahan

Jenis

BB

pj

Genogram:

STIKES SARI MULIA

Anak

Penolong

Anemia

Komplikasi nifas

Page 13

Riwayat keluarga berencana


2
Melaksanakan KB : ( ) ya () tidak
3
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : 4
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : 5
Masalah yang terjadi : -

Riwayat kesehatan
1
Penyakit yang pernah dialami ibu :
Gastristis, batuk dan flu biasa
2
Pengobatan yang didapat :
Minum obat warung atau didiamkan
3
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
( ) penyakit Diabetes Melitus
( ) penyakit Jantung
( ) penyakit Hipertensi
( ) penyakit Lainnya :

Riwayat lingkungan
1
Kebersihan :
Kurang bersih(Rumah orang tua klien di daerah bantaran kali yang

sekitarnya banyak sampah)


2
Bahaya :
Resiko terjadinya kebakaran karena keluarga klien memasak menggunakan

2
3

kayu bakar dengan rumah terbuat dari kayu


Resiko terkena diare karena lingkungan yang kotor dan penggunaan air sungai
Resiko tenggelam karena rumah orang tua klien langsung berhubungan
dengan sungai.
3
Lainnya sebutkan :
Klien selama hamil tinggal dengan orang tuanya dengan jumlah
penghuni 6 orang di Rumah dengan ukuran 4x8 m2

5
1
2

Aspek psikososal
Persepsi ibu tentang keluhan/penyakit :
Ibu mengatakan penyakitnya karena kurangnya nafsu makan
Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari ?
bila ya bagaimana :
Tidak

STIKES SARI MULIA

Page 14

3
4
5
6
7
6
1
1
2
3
4

Harapan yang ibu inginkan :


Masa kehamilanya berjalan lancar dan anaknya lahir sehat
Ibu tinggal dengan siapa :
Sementara dengan keluarganya(Orang Tua Ibu)
Siapakah orang terpenting bagi ibu :
Suami serta kedua orang tuanya
Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini:
Mendukung kesehatan Ibu
Kesiapan mental untuk menjadi ibu : ( ) ya, ( ) tidak
Kebutuhan dasar khusus
Pola nutrisi
Frekuensi makan
: 2-3x sehari
Nafsu makan
: ( ) baik, () tidak nafsu, alasan Mual&batuk
Jenis makanan rumah : Sayur, nasi, ikan, ayam, buah, susu, biskuit
Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : Klien tidak menyukai hati
ayam

2
1
1
2
3
2
4
5
6
7
8
3
3
9
10
4
11
12
5
13
14
4
6
7
8

Pola eliminasi
BAK
Frekuensi
: 3-5 kali
Warna
: Kuning jernih
keluhan saat BAK
: Tidak ada
BAB
Frekuensi
: 2 kali
Warna
: Kecoklatan
Bau
: Khas
Konsistensi : Padat
Keluhan
: Kesulitan BAB
Pola personal hygiene
Mandi
Frekuensi
: 2x/hari
Sabun
: () ya, ( ) tidak
Oral hygiene
Frekuensi
: 2x/hari
Waktu
: Pagi&Sore
Cuci rambut
Frekuensi
: 2-3x/minggu
Shampoo
: () ya, ( ) tidak
Pola istirahat dan tidur
Lama tidur
: 8 jam/hari
Kebiasaan sebelum tidur
: Tidak ada
Keluhan
: Tidak ada

STIKES SARI MULIA

Page 15

5
1

Pola aktifitas dan latihan


Kegiatan dalam pekerjaan

2
3
15
16
1
2
6
1
2
3

Orang tuanya
Waktu bekerja
: ( ) pagi, ( ) sore, ( ) malam
Olah raga
: ( ) ya, () tidak
Jenisnya
:Frekuensi
:Kegiatan waktu luang : Menonton TV
Keluhan dalam beraktifitas : Tidak ada
Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok
:Minuman keras
:Ketergantungan obat : -

7
1
2
3
4
5
6
7
8

Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Berat badan
Tinggi badan

: Klien tidak banyak beraktivitas di Rumah

: Ibu tampak pucat


: Compos Mentis
: 100/80 mmHg
: 90x/menit
: 16x/menit
: 36C
: 37 kg
: 154 cm

Kepala, mata kuping, hidung dan tenggorokan :


1
17
18

Kepala
Bentuk
Keluhan

2
19
20
21
22
23
24
25
3
26
27
28

Mata
Kelopak mata : Baik
Gerakan mata : Tidak ada gangguan
Konjungtiva : Merah muda sedikit pucat
Sklera
: Putih sedikit kemerahan
Pupil
: Hitam
Akomodasi : Baik
Lainnya sebutkan
:Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada
Sinus
: Tidak ada
Lainnya sebutkan
: Klien mengeluh hidungnya tersumbat karena flu

STIKES SARI MULIA

: Simetris
: Pusing

Page 16

4
29
30
31
5
32
33
34
35
6
36
37
38
39
7
40
41
42
43
44
45
8
46
47
48
49
50
9
51
52
53
10
54
55
56

Mulut dan tenggorokan


Gigi geligi
: Normal dan lengkap
Kesulitan menelan
: Tidak ada
Lainnya sebutkan
:Dada dan axilla
Mammae
: membesar ( ) ya () tidak[Belum terlihat]
Areolla mammae
: Kecoklatan
Papilla mammae
: Baik
Colostrum
: Belum ada
Pernafasan
Jalan nafas
: Tidak bersih
Suara nafas : Normal
Menggunakan otot-otot bantu : Tidak ada
Lainnya sebutkan
:Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical
: 90x/menit
Irama : normal
Kelainan bunyi jantung
: Tidak ada
Sakit dada
: Tidak ada
Timbul: Lainnya sebutkan
:Abdomen
Mengecil
: Tidak
Linea dsn striae
: Tidak ada
Luka bekas operasi : Tidak ada
Kontraksi
: Tidak ada
Lainnya sebutkan
: TFU 3 jari di atas syimpisis
Genitourinary
Perineum
: Tidak dilakukan pengkajian
Vesika urinasria
: Tidak dilakukan pengkajian
Lainnya sebutkan
:Ekstremitas (integuman, musculoskeletal)
Turgor kulit : Baik, kembali dalam waktu kurang dari 2 detik
Warna kulit : Kuning langsat
Kontraktur pada persendian ekstrimitas
:
Ekstermitas
atas&bawah

57

normal
Lainnya sebutkan

11
1
2
3

lengan 22 cm
Data penunjang
:
Laboratorium : Hb : 8
USG
:Rontgen
:-

STIKES SARI MULIA

: Tangan dan kaki klien sering berkeringat, Lingkar

Page 17

4
8
9
1
1
2
3
4
5
6
2
1
2
3
4
5

6
7
8
2

Terapi yang di dapat : Vitamin Calc


Data tambahan
Tidak ada
Data Fokus
DS :
Klien mengeluh pusing
Klien mengeluh batuk dan flu
Klien mengeluh hidungnya tersumbat karena flu
Klien mengatakan terkadang batuknya sampai muntah
Klien mengeluh mual
Klien mengatakan kurang nafsu makan
DO :
Hb : 8
LiLa : 22 cm
BB : 37 kg
TB : 154 kg
TTV :
1
TD : 100/80 mmHg
2
T : 36C
3
RR : 16x/menit
4
HR : 90x/menit
Konjungtiva tampak merah muda sedikit pucat
Klien tampak pucat
Klien terlihat batuk
Analisa Data
N
o
1.

Data
DS:
1
2

DO:
1

STIKES SARI MULIA

Masalah

Bersihan
Klien mengeluh napas
batuk&flu
efektif
Klien mengeluh
hidungnya
tersumbat
karena flu
Klien mengeluh
batuk
sampai
muntah
Klien
pucat

tampak

Page 18

Etiologi

jalan Penumpuka
tidak n sekret

4
5
9

Klien
terlihat
batuk
TTV :
TD : 100/80

10
11

mmHg
T : 36C
RR
:

12

16x/menit
HR
:
90x/menit

2.

6
DS :
7
8

10

Gangguan rasa Kehamilan


Klien mengeluh nyaman: Mual
mual
Klien
mengatakan
batuk
sampai
muntah
Klien
mengatakan
kurang
nafsu
makan
Klien mengeluh
pusing

DO :
2
3
4
5

Klien
tampak
lemas
Klien
tampak
pucat
Klien
terlihat
batuk
Konjungtiva
tampak merah
muda
sedikit
pucat
TTV :
13
TD : 100/80

STIKES SARI MULIA

Page 19

14
15

mmHg
T : 36C
RR
:

16

16x/menit
HR
:
90x/menit

3.

DS :
1

Klien
mengatakan
terkadang

Ketidakseimbang mual
an nutrisi:
Kurang dari
kebutuhan tubuh

batuknya sampai
2

muntah
Klien mengeluh

mual
Klien
mengatakan
kurang

nafsu

makan
DO :
1
2
3
4
5
17

LiLa : 22 cm
BB : 37 kg
TB : 154 cm
Hb : 8
TTV :
TD : 100/80

18
19
20

mmHg
T : 36C
RR : 16x/menit
HR : 90x/menit

Prioritas masalah:
1

Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpuka sekret

STIKES SARI MULIA

Page 20

2
3

Gangguan rasa nyaman: Mual b/d Kehamilan


Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual

STIKES SARI MULIA

Page 21

Intervensi
Rencana keperawatan

N
O

1.

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan dan
Kriteria
Hasil

Bersihan jalan napas tidak NOC:


efektif b/d penumpukan Respiratory status :
sekret
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Aspiration Control
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan .pasien
menunjukkan
keefektifan jalan
nafas dibuktikan
dengan kriteria
hasil :
1
Mendemonstr
asikan batuk
efektif
dan
suara nafas
yang bersih,
tidak
ada
sianosis dan

STIKES SARI MULIA

Page 22

Intervensi

NIC :
1
Lakukan
pengukuran
Tanda-tanda vital
2
Ajarkan klien napas dalam
3
Ajarkan
klien
batuk
efektif
4
Anjurkan klien untuk
minum air hangat
5
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
6
Lakukan fisioterapi dada
jika perlu

Rasional

1
2
3

4
5
6

Memantau keadaan umum


dan perkembangan klien.
Mengajarkan klien
bernapas dengan baik
Mengajarkan untuk
mudah mengeluarkan
dahak
Air hangat bisa membantu
mengencerkan dahak
Membuka jalan napas
Membantu untuk
pengeluaran dahak

STIKES SARI MULIA

dyspneu
(mampu
mengeluarka
n
sputum,
bernafas
dengan
mudah, tidak
ada
pursed
lips)
Menunjukka
n jalan nafas
yang paten
(klien tidak
merasa
tercekik,
irama nafas,
frekuensi
pernafasan
dalam
rentang
normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifi
kasikan dan
mencegah
faktor yang

Page 23

penyebab

STIKES SARI MULIA

Page 24

2.

Gangguan rasa nyaman: NOC:


mual b/d kehamilan
Comfort level
Hidrasi
Nutritional Status
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan mual
pasien teratasi
dengan kriteria hasil:
1
Melaporkan
bebas dari
mual
2
Mengidentifi
kasi hal-hal
yang
mengurangi
mual
3
Nutrisi
adekuat
4
Status
hidrasi:
hidrasi kulit
membran
mukosa baik,
tidak ada rasa
haus yang
abnormal,
panas, urin
output

STIKES SARI MULIA

Page 25

1
2
3

4
5
6
7

Pencatatan intake output


secara akurat
Monitor status nutrisi
Monitor status hidrasi
(Kelembaban
membran
mukosa,
vital
sign
adekuat)
Monitor adanya mual dan
muntah
Anjurkan untuk makan
pelan-pelan
Jelaskan
untuk
menggunakan
napas
dalam
Anjurkan
untuk
membatasi minum 1 jam
sebelum, 1 jam sesudah
dan selama makan
Instruksikan
untuk
menghindari bau makanan
yang menyengat

1
2
3

4
5
6
7
8

Mencegah
terjadinya
dehidrasi
Memantau
pemenuhan
nutrisi tubuh
Status
hidrasi
menggambarkan
pemenuhan cairan tubuh
tercukupi atau tidak
Untuk mengetahui adanya
mual dan muntah
Makan
perlahan
mencegah
terjadinya
reflek mual
untuk menekan reflek
mual
Mencegah perut terasa
penuh dan menimbulkan
mual
Bau
yang
terlalu
menyengat
dapat
merangsang rasa mual

normal, TD,
HCT normal

STIKES SARI MULIA

Page 26

Ketidak
seimbangan NOC:
nutrisi:
kurang
dari Nutritional status:
kebutuhan tubuh b/d mual
Adequacy of
nutrient
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Weight Control
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan nutrisi
kurang teratasi
dengan indikator:
1
Albumin
serum
2
Pre albumin
serum
3
Hematokrit
4
Hemoglobin
5
Total
iron
binding
capacity
6
Jumlah
limfosit

1
2
3
4
5
6
7

8
9
10

11

STIKES SARI MULIA

Page 27

Kaji
adanya
alergi
makanan
Yakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung
tinggi serat
Monitor
adanya
penurunan BB
Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
Monitor
kekeringan,
rambut
kusam,
total
protein, Hb dan kadar Ht
Monitor mual dan muntah
Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor intake nuntrisi
Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
Kolaborasi
pemberian
suplemen tambahan

1
2
3
4
5
6
7
8
9

10
11

Menghindari alergi yang


timbul
untuk
mencegah
konstipasi
untuk
merencanakan
pemenuhan nutrisi
menghindari rasa mual
Memonitor adanya tandatanda kekurangan nutrisi
Memonitor
penyebab
tidak nafsu makan
Memonitor adanya tandatanda kekurangan nutrisi
Untuk
melakukan
perencanaan pemenuhan
nutrisi
Pemahaman yang cukup
bisa
meningkatkan
motivasi
untuk
pemenuhan nutrisi.
Menentukan
kebutuhan
nutrisi
yang
harus
dipenuhi
Untuk pemenuhan nutrisi
yang tidak terpenuhi

Implementasi
Hari/
tanggal
Kamis,
06/02/2014

pukul

No.
Dx

09.30

Implementasi
1
2

Melakukan pengukuran
TTV
Menganjurkan klien
banyak minum air hangat

1
10.00

09.30

Mengajarkan teknik napas


dalam.

1
2

Memonitor status nutrisi


Memonitor status hidrasi

Evaluasi tindakan
1

Klien mengatakan pusing, batuk,


flu, serta mual
2
Klien memahami anjuran yang
diberikan
3
TTV :
21
TD : 100/80 mmHg
22
T : 36C
23
RR : 16x/menit
24
HR : 90x/menit
Klien terlihat batuk
Klien mengatakan memahami dan
mempraktekan teknik napas dalam.
1
1
2
3
25
26
27
28

STIKES SARI MULIA

Page 28

Klien mengeluh mual dan pusing


Klien mengatakan tidak nafsu
makan
Klien tampak lemas
TTV :
TD : 100/80 mmHg
T : 36C
HR : 90x/menit
RR : 16x/menit

Paraf

10.00

1
2

Menganjurkan klien
makan pelan-pelan
Menjelaskan teknik napas
dalam

2
3

09.30

1
2

Memonitor BB klien
4
Memomitor
adanya 5
mual&muntah
6
7
8

Klien mengeluh mual


Klien menagatakan kurang nafsu
makan
LiLa : 22 cm
BB : 37 kg
TB : 154 cm

10.00

3
4
5

Memonitor kadar Hb
Memonitor konjungtiva
Memberikan anjuran
mengenai pemenuhan
kalori dan nutrisi yang
diperlukan
Memberikan Vitamin
tambahan : Calc

Klien tampak pucat


Konjungtiva tampak merah mudah
sedikit pucat
Klien memahami anjuran mengenai
makanan yang kaya akan zat besi:
Bayam, kangkung.
Klien menerima biskuit khusus ibu
hamil
Klien akan mengkonsusmsi vitamin
dan yang telah dianjurkan.

6
7
8

9
10

STIKES SARI MULIA

Klien akan mencoba untuk makan ,


pelan-pelan
Klien mengatakan memahami dan
mempraktekan teknik napas dalam.

Page 29

2.

Sabtu,
08/02/2014

13.00

1
2

Melakukan pengukuran
TTV
Menganjurkan klien
banyak minum air hangat

11

29
30
31
32

Klien mengatakan masih batuk dan


flu
Klien sudah mencoba untuk minum
air hangat
Klien mengatakan batuknya bisa
sampai muntah
TTV :
TD : 100/70 mmHg
T : 36,5C
RR : 18x/menit
HR : 90x/menit

33
34
35
36

Klien mengaku batuknya bisa


sampai muntah
Klien mengatakan akan melakukan
anjuran yang diberikan
Bibir klien tampak pucat dan
kering
TTV :
TD : 100/70 mmHg
T : 36,5C
RR : 18x/menit
HR : 90x/menit

12
13

13.00

1
2
3

STIKES SARI MULIA

Memonitor status hidrasi


Memonitor adanya mual
dan muntah
Menganjurkan klien untuk
membatasi minum 1 jam
sebelum, 1 jam sesudah
dan selama makan
Menginstruksikan untuk
menghindari bau yang
menyengat

Page 30

14
15
16
5

1
2
3
4

3.

Kamis,
13/02/2014

14.00

Memonitor intake nutrisi


Memonitor mual dan
muntah
Menganjurkan
klien
makan sedikit tapi sering
Memberikan
Informasi
pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi:
dengan
menghindari
minum air teh, kopi, susu
coklat setelah makan
karena akan menghambat
penyerapan zat besi

17

Memonitor TTV

21

Klien mengaku masih kurang nafsu


makan karena mual dan batuknya
Klien mengaku batuknya sampai
muntah
Klien memahami apa yang
disampaikan
dan
akan
melakukannya
Klien terlihat batuk

18
19

20

22
6
37
38
39
40

STIKES SARI MULIA

Page 31

Klien mengatakan batuk dan flunya


sudah sembuh
Klien mengatakan bisa bernapas
dengan lega
TTV :
TD : 100/60 mmHg
T : 36,5C
RR : 16x/menit
HR : 80x/menit

14.00

1
2
3

Memonitor status hidrasi


23
Memonitor adanya mual
dan muntah
24
Memonitor status nutrisi
25

7
41
42
43
44
1
2

STIKES SARI MULIA

Memonitor intake nutrisi


Memonitor mual dan
muntah
Menganjurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan
yang berserat seperti buahbuahan

Page 32

26
27
28
29

Klien mengaku tidak mengalami


mual dan muntah lagi
Klien tampak lebih sehat
Klien mengaku lebih nafsu makan
dan mulai minum susu ibu hamil
TTV :
TD : 100/60 mmHg
T : 36,5C
RR : 16x/menit
HR : 80x/menit
Klien mengaku tidak mengalami
mual dan muntah lagi
Klien mengaku lebih nafsu makan
dan mulai minum susu ibu hamil
Klien memahami yang dianjurkan
dan akan dilakukan.
Klien tampak lebih sehat

Evaluasi
No
1

Hari/ tanggal

No.Dx

Kamis,
06/02/2014

Evaluasi
S: Klien mengatakan pusing, batuk, flu, serta mual
O:Klien terlihat batuk, TTV :
45
TD : 100/80 mmHg
46
T : 36C
47
RR : 16x/menit
48
HR : 90x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi:
1
Lakukan pengukuran TTV
2
Anjurkan klien banyak minum air hangat

STIKES SARI MULIA

Page 33

Paraf

Kamis,
06/02/2014

S: Klien mengeluh mual, Klien mengatakan tidak nafsu makan


O: Klien tampak lemas, TTV :
49
TD : 100/80 mmHg
50
T : 36C
51
RR : 16x/menit
52
HR : 90x/menit

Kamis,
06/02/2014

STIKES SARI MULIA

A: Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan Intervensi:
1
Monitor status hidrasi
2
Monitor adanya mual dan muntah
3
Anjurkan klien untuk membatasi minum 1 jam sebelum,
1 jam sesudah dan selama makan
4
instruksikan untuk menghindari bau yang menyengat
intervensi

S: Klien mengeluh mual, Klien menagatakan kurang nafsu


makan
O: Klien tampak pucat, Konjungtiva tampak merah mudah
sedikit pucat.

Page 34

1
2
3

Sabtu,
08/02/2014

LiLa : 22 cm
BB : 37 kg
TB : 154 cm

A: Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi:
1
Monitor intake nutrisi
2
Monitor mual dan muntah
3
Anjurkan klien makan sedikit tapi sering
4
Beri Informasi pada klien dan keluarga tentang manfaat
nutrisi
S: Klien mengatakan masih batuk dan flu, Klien mengatakan
batuknya bisa sampai muntah
O: TTV :
53
TD : 100/70 mmHg
54
T : 36,5C
55
RR : 18x/menit
56
HR : 90x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intrvensi:
1
Monitor TTV

Sabtu,
08/02/2014

STIKES SARI MULIA

S: Klien mengaku batuknya bisa sampai muntah


O: Bibir klien tampak pucat dan kering, TTV :
57
TD : 100/70 mmHg
58
T : 36,5C
59
RR : 18x/menit
60
HR : 90x/menit
Page 35

A: Masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi:
1
Monitor status hidrasi
2
Monitor adanya mual dan muntah
3
Monitor status nutrisi

Sabtu,
08/02/2014

Kamis,
13/02/2014

Kamis,
13/02/2014

STIKES SARI MULIA

S: Klien mengaku masih kurang nafsu makan karena mual dan


batuknya, Klien mengaku batuknya sampai muntah
O: Klien terlihat batuk
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1
Monitor intake nutrisi
2
Monitor mual dan muntah
3
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan yang
berserat
S: Klien mengatakan batuk dan flunya sudah sembuh, Klien
mengatakan bisa bernapas dengan lega
O: TTV :
61
TD : 100/60 mmHg
62
T : 36,5C
63
RR : 16x/menit
64
HR : 80x/menit
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
S: Klien mengaku tidak mengalami mual dan muntah lagi, Klien
mengaku lebih nafsu makan dan mulai minum susu ibu hamil
Page 36

O: Klien tampak lebih sehat,TTV:


65
TD : 100/60 mmHg
66
T : 36,5C
67
RR : 16x/menit
68
HR : 80x/menit

Kamis,
13/02/2014
3

STIKES SARI MULIA

A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
S: Klien mengaku tidak mengalami mual dan muntah lagi, Klien
mengaku lebih nafsu makan dan mulai minum susu ibu hamil
O: Klien tampak lebih sehat
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Page 37

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer Suzannec, Brenda Bare G.2002.Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah.Penerbit Buku Kedokteran:Jakarta.
Brooker, Christine,2001,Kamus Saku Keperawatan edisi 31,Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Johnson, Marion,dkk. Nursing Outcome Classification (NOC). St. Louis, Missouri: Mosby Yearbook,Inc.
Mc. Closkey, Joanne. Nursing Intervention Classsification (NIC). St. Louis, Missouri: Mosby Yearbook,Inc.

STIKES SARI MULIA

Page 38

Anda mungkin juga menyukai