Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG ANAK DI POLIKLINIK KHUSUS TUMBUH KEMBANG


RSUD ULIN BANJARMASIN

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III :

1. Dita Yunisa Amputri


2. Jemi Rahayu
3. Normalisa
4. Popy Ermawati
5. Rini Yuniarti
6. Rizki Rahmawati Putri
7. Robby Cahyadie

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik/Materi : Tumbuh Kembang Anak
Sasaran : Orang Tua yang berkunjung
Waktu : 09.00 s/d 09.30 WITA
Hari/Tanggal : Sabtu, 06 Mei 2017
Tempat : Ruang Poliklinik khusus tumbuh kembang

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan berbeda tetapi saling berkaitan dan
sulit untuk di pisahkan. Hal ini berhubungan dengan interaksi genetik dan
lingkungan. Pada usia 0-12 bulan merupakan masa tumbuh kembang bayi,
karena pertumbuhan dan perkembangan pada masa itu akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada masa berikutnya. Banyak faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang usia 0-12 bulan, diantaranya adalah faktor
genetik keturunan dan hormonal, baik prenatal maupun postnatal. Stimulasi
yang dilakukan secara terus menerus secara periodik oleh ibunya
jugasangat mempengaruhi tingkat perkembangan bayi (Wong, 2013). Proses
memberikan stimulasi pada bayi usia 0-12 bulan secara terus menerus dan
tepat sesuai dengan tingkat usia akan memberikan hasil yang baik. Pada
usia tersebut otak mampu menerima dan menyerap berbagai informasi
dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual akan mulai terbentuk.
Maka dari itu peran orang tua sangat penting dalam memberikan stimulasi
yang tepat agar sel-sel otak bayi berkembang dengan baik sehingga mampu
meningkatkan pengetahuan dan membentuk karakter bayi (Wong, 2013).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit seluruh orang
tua dapat lebih memahami pentingnya stimulasi tumbuh kembang usia 0-
12 bulan.
2. Tujuan Khusus
Seluruh peserta penyuluhan mengetahui tentang :
a. Mengerti tentang tahapan tumbuh kembang pada bayi;
b. Mengerti tugas perkembangan pada setiap tahap tumbuh kembang;
c. Memahami pentingnya stimulasi tumbuh kembang.
C. MATERI
1. Tahapan tumbuh kembang anak;
2. Tugas pada setiap tumbuh kembang anak;
3. Pentingnya stimulasi tumbuh kembang.

D. METODE DAN MEDIA


1. Metode
a. Ceramah dan diskusi
b. Tanya jawab
c. Evaluasi
2. Media
a. Leaflet
b. Lembar

E. KEGIATAN
1. Pengorganisasian
Moderator : Jemi Rahayu
Penyaji : Rini Yuniarti
Fasilitator : Dita Yunisa Amputri, Normalisa
Observer : Rizki Rahmawati Putri, Popy Ermawati
Dokumentasi : Robby Cahyadie

2. Setting tempat (gambar / denah ruangan)

Keterangan :
: Penyaji

: Moderator
: Peserta

: Fasilitator

: Observer

: Dokumentasi

3. Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Kegiatan peserta 3 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi Memperhatikan, 9 menit
tentang : menanggapi
a. Tahapan tubuh dengan pertanyaan
kembang pada
anak;
b. Tugas
perkembangan
pada anak;
c. Pentingnya
stimulasi tumbuh
kembang.
2. Memberikan
kesempatan pada ibu
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan
kesempatan kepada
ibu untuk
menjelaskan kembali
dan mempraktikan
materi yang sudah
disampaikan.

Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan 3 menit


yang telah diberikan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
3. Memberikan leaflet
tentang cara
melakukan relaksasi
autogenik.
4. Salam penutup

D. EVALUASI
1. Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang poliklinik khusus
tumbuh kembang
2. Proses
a. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab
pertanyaan secara benar
3. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan dengan cara
Tanya jawab

TUMBUH KEMBANG

1. Defenisi Tumbuh Kembang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua kata yang berbeda, namun


tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pertumbuhan (growth) merupakan
peningkatan jumlah dan ukuran sel pada membelah diri dan sintesis protein baru,
menghasilkan peningkatan ukurandan berat seluruh atau sebagian sel.
Perkembangan (development) merupakan perubahan dan perluasan secara
bertahap, perkembangan tahap kompleksitas dari dari yang lebih rendah ke yang
lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui
pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran (Soetjiningsih,2011).

2. Pertumbuhan Bayi Umur 0-1 Tahun


Proses pertumbuhan bayi usia 0 – 1 tahun meliputi (Moersintowarti BN, 2012):
a. Usia 1 Bulan
1) BB meningkat 150 -200 gr/minggu
2) TB meningkat 2,5 cm / bln
3) Lingkar kepala meningkat 1,5 cm / bln
b. Usia 2 – 3 bulan: Fontanal posterior sudah menutup
c. Usia 4 – 5 bulan
1) BB 2 x BB lahir
2) Ngeces karena belum ada koordinasi menelan saliva
d. Usia 6 – 7 bulan
1) BB meningkat 90 – 150 gr.mg
2) TB meningkat 1,25 cm/bulan
3) Besarnya kenaikan sampai usia 12 bulan
4) Gigi mulai tumbuh
e. Usia 10-12 bulan
1) BB 3 kali BBL
2) TB ½ kali TBL
3) Gigi atas dan bawah tumbuh

3. Perkembangan Bayi Umur 0-1 Tahun


Menurut Santrock (2012), pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari),
terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta
mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi
proses pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang berlangsung
secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf. Kemampuan
yang dimiliki bayi meliputi;
a. Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk
menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun
gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan
bagian tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai
keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus merupakan
keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera.
Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh,
sehingga latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.Kemampuan
motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia Motorik kasar Motorik halus
Melihat, meraih dan menendang mainan
gantung.
Mengangkat kepala,
0-3 Memperhatikan benda bergerak,
Guling-guling,
bulan Melihat benda-benda kecil,
Menahan kepala tetap tegak,
Memegang benda,
Meraba dan merasakan bentuk permukaan,
Menyangga berat, Memegang benda dengan kuat,
3-6 Mengembangkan kontrol Memegang benda dengan kedua tangan,
bulan kepala. Makan sendiri,
Duduk. Mengambil benda-benda kecil.
Memasukkan benda kedalam wadah,
Merangkak Bermain 'genderang'
6-9 Menarik ke posisi berdiri Memegang alat tulis dan mencoret-coret
bulan Berjalan berpegangan Bermain mainan yang mengapung di air
Berjalan dengan bantuan. Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
Bermain bola Menyusun balok/kotak
9-12
Membungkuk Menggambar
bulan
Berjalan sendiriNaik tangga. Bermain di dapur.

b. Kemampuan Bicara dan Bahasa


Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan
dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah
seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering muncul senyum sosial
sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar . Ekspresi emosi adalah
bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai cara untuk
mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi akan
bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua
membaca ekspresi bayi dan merespon jika ekspresi bayi menunjukkan
tertekan atau gembira. Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi
sbb:
Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa
prabicara,
0-3 bulan meniru suara-suara,
mengenali berbagai suara.
mencari sumber suara,
3-6 bulan
menirukan kata-kata..
menyebutkan nama gambar di buku majalah,
6-9 bulan
menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.
menirukan kata-kata
9-12 bulan berbicara dengan boneka
bersenandung dan bernyanyi.

c. Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan
sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga
terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua.
Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi
dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena
keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk
bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang
diperoleh dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu,
misalnya mencontoh perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang
akhirnya akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosialnya
dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi
sbb:
Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Memberi rasa aman dan kasih sayang,
mengajak bayi tersenyum,
mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di
0-3 bulan sekitarnya,
meniru ocehan dan mimik muka bayi,
mengayun bayi,
menina bobokan.
Bermain "ciluk ba',
3-6 bulan melihat dirinya di kaca,
berusaha meraih mainan.
Mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain.
6-9 bulan Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir,
9-12
Makan bersama-sama
bulan
Menarik mainan yang letaknya agak jauh.

DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hidayat, A.Aziz. 2013. Pengantar IlmuAbayi Untuk Pendidikan Kebidanan.


Jakarta : Salemba Medika

Indiarti, MT. 2011. Perkembangan Bayi Sehat 0-3 tahun. Yogyakarta: Andi
Offset

Moersintowarti BN. 2012, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan


Remaja, Surabaya: Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak FK.
UNAIR.
Riyadi, Sujiono. 2014. Asuhan Keperawan Pada Bayi. Yogyakarta: Graha
Ilmu

Santrok, John W. 2012 . Life Span Development: Perkembangan Masa


Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Soetjiningsih. 2013, Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada Pendidikan


Ilmu Kesehatan Anak, Denpasar: FK UNUD.

Syah, Muhibbin, 2012. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Wong, L. Donna. 2013. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1 Edisi 6.


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai