SALURAN CERNA
PADA ANAK
Presentan: Pembimbing
Mutya Yulinda, S. Ked dr.Theresia, Sp. A
PENDAHULUAN
• Perdarahan saluran cerna merupakan keluhan yang
jarang dijumpai pada anak, akan tetapi keluhan tersebut
sangat mencemaskan orangtua dan memerlukan
pertolongan segera.
• Melena
• Hematokezia
DEFINISI
• Merupakan hilangnya darah dalam jumlah yang tidak
normal pada saluran cerna mulai dari rongga mulut hingga
anus (normalnya 0,5-1,5 mL/perhari)
• Bermanifestasi sebagai perdarahan yang akut akibat
hilangnya sejumlah darah dan kadang dapat menyebabkan
gangguan hemodinamik.
EPIDEMIOLOGI
Esophageal
varices
MALLORY-WEISS SYNDROME
Ulkus duodenum akibat infeksi
dari Helicobacter pylori Sindrom Mallory-Weiss
Polip Juvenil
Hiperplasia limfoid nodular
Henoch-schonlein purpura
Sindrom Hemolitik-uremik
DIAGNOSIS
Abdomen Organomegali
Nyeri tekan
Perineum Fisura
Fistula
Ruam
Hemoroid eksterna
• Darah lengkap
• Laju Endap Darah
• Koagulasi
• Uji Fungsi Hepar
• Biakan Feses
• Uji Fungsi Renal
• Endoskopi
• Kolonoskopi
DIAGNOSIS BANDING
Hematemesis
- Defisit vitamin K pada neonatus
- Esofagitis erosif
- Mallory Weiss Syndrome
- Gastritis hemoragik (trauma, akibat pembedahan, luka bakar, stres sistemik berat
- Gastritis reaktif akibat penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), gastritis
akibat alkohol, infeksi virus, vasculitis, prolaps dari gastroesophageal junction.
- Ulkus peptikum
- Massa submukosa seperti lipoma dan tumor stromal
- Malformasi pembuluh darah seperti Angiodysplasia, hemangioma
- Hemobilia
Hematokezia, Melena
- Iskemik intestinal seperti pada dari intususepsi, hernia inkarserata, dan trombus
mesenterika
- Diverticulum Meckel
- Henoch-Schonlein purpura
- Colitis ulseratif
DIAGNOSIS BANDING
Perdarahan rektum dengan tanda-tanda diare berdarah, tenesmus.
- Kolitis
- Sindrom Hemolytic-uremic
- NEC (Necrotizing enterocolitis)
- Penyakit Crohn
Terapi Suportif:
1. Stabilisasi hemodinamik dengan resusitasi cairan intravena
2. Oksigenasi diberikan pada perdarahan aktif masif dengan syok
3. Pada perdarahan massif diberikan transfusi darah untuk
memperbaiki oxygen-carrying capacity
4. Koreksi koagulasi atau trombositopenia apabila ada indikasi
5. Koreksi gangguan elektrolit bila ada
TATALAKSANA
• Agen Vasoaktif
• Octreotide (somatostatin analog) dosis awal 1 ug/kg sebagai bolus
intra vena selama 5 menit, dilanjutkan dengan 1ug/kg per-jam perinfus
secara kontinyu.
KESIMPULAN
• Perdarahan saluran cerna pada anak pada umumnya jarang terjadi dan
jarang mengancam jiwa, serta pada umumnya berhenti sendiri.
• Tata laksana adekuat, terutama bila perdarahan yang terjadi
mengancam jiwa, diperlukan agar mengurangi komplikasi ataupun
terjadinya perdarahan berulang.
DO NO HARM!
TERIMAK ASIH