Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Epidiomiologi

Etiologi

Patofisiologi

Diagnosis

Anamnesis/gejala

Pada Coronary slow flow phenomenon (CSFP), pemeriksaan angiografi merupakan golden
diagnosed, yang dikarakteristikkan dengan perlambatan kontras ketika melewati cabang pembuluh
darah koroner. Sindrom ini merupakan temuan yang cukup sering, biasanya pada pasien yang
mengalami sindrom koroner akut (SKA). Dan dari penelitian-penelitian retrospektif dan
crossectional, lebih dari 80% mengalami episode nyeri dada yang berulang, nyeri tersebut sebagian
besar terjadi saat istirahat, berakibat gangguan kualitas hidup.

Nyeri dada tersebut tentu saja harus disingkirkan dari sebab selain jantung misalnya nyeri otot,
nyeri pleuritik, nyeri alih, nyeri abdomen tengah atau bawah, nyeri dada yang diakibatkan gerakan
tubuh atau palpasi, nyeri dengan durasi beberapa detik, nyeri yang menjalar sampai ke ekstremitas
bawah dan riwayat trauma. Karena pada sindrom ini sering dijumpai pada SKA maka nyeri dada
tersebut perlu digali lebih jauh. Nyeri dapat berupa nyeri yang tipikal atau atipikal. Keluhan angina
tipikal berupa rasa tertekan/berat daerah retrosternal, menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu atau epigastrium. Keluhan dapat berlangsung intermiten/beberapa menit atau
persisten (>20menit). Keluhan angina tipikal sering disertai diaphoresis, mual muntah, nyeri
abdominal, sesak napas dan sinkop.

Presentasi angina atipikal sering disertai pada nyeri di daerah penjalaran angina tipikal, rasa
gangguan pencernaan, sesak napas yang tidak dapat dijelaskan atau rasa lemah mendadak yang sulit
diuraikan. Keluhan atipikal sering dijumpai pada usia muda (25-40 tahun) atau usia lanjut (>75
tahun), wanita, penderita DM, gagal ginjal menahun, atau demensia. Walaupun keluhan ini dapat
muncul saat istirahat, keluhan ini patut dicurigai sebagai angina ekuivalen jika berhubungan dengan
aktivitas. Tidak jarang diderita pada pasien usia muda dan memiliki riwayat merokok, sehingga perlu
ditanyakan riwayat kebiasaan merokok.

Menurut Yilmaz et al,CSFP dikaitkan dengan sindrom metabolik. Jadi perlu ditanyakan juga kepada
pasien tentang riwayat kolesterol dan pemeriksaan profil lipid sebelumnya misalnya trigliserid, low
density lipoprotein.

Pemfis

Pemeriksaan meliputi tanda-tanda vital misal tekanan darah, indeks masa tubuh, gula darah untuk
skreening faktor resiko, selain itu untuk mengindentifikasi faktor pencetus, komplikasi iskemia,
penyakit penyerta dan menyingkirkan diagnosis banding. Regurgitasi katup mitral, suara jantung tiga
(S3), ronkhi basah halus dan hipotensi diperiksa untuk mengidentifikasi komplikasi iskemia.
Ditemukannya tanda-tanda regurgitasi mitral akut, hipotensi, diaphoresis, ronkhi basah halus atau
edema paru meningkatkan kecurigaan terhadap SKA. Pericardial friction rub karena perikarditis,
kekuatan nadi tidak seimbang dan regurgitasi katup aorta akibat diseksi aorta, pneumotoraks, nyeri
pleuritik disertai suara napas yang tidak seimbang perlu dipertimbangkan untuk menyingkirkan
diagnosis banding.

Pemjang

Tatalaksana

Prognosis

Anda mungkin juga menyukai