Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum wr.

wb
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,
Yang terhormat Bpk Gubernur Kalimantan Barat/yg mewakili
Yang terhormat Bpk Rektor Universitas Tanjungpura
Yang terhormat Bpk Bupati dan Walikota se-Kalimantan Barat
Yang terhormat Ibu Direktur Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Bpk Direktur Rumah Sakit
Universitas Tajungpura, Direktur RS Abdul Azis Singkawang, direktur RS Bayangkara, Direktur Rumkit TK.2
Pontianak, Direktur RS. Dr. Soetomo lanud supadio pontiank, dan RSjejaring lainnya.
Yang kami hormati Bpk Dekan Fakultas Kedokteran dan jajarannya.
Yang kami hormati Ketua Prodi Pendidikan Dokter dan jajarannya.
Yang kami hormati para guru-guru kami yang tulus mengajarkan ilmunya, para orang-orang tua kami yg tidak
putus-putusnya mendoakan keberhasilan kami, serta kepada seluruh staf civitas akademika fakultas kedokteran
Untan.
Yang kami hormati seluruh tamu dan undangan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, serta para teman
sejawat dokter yang saya banggakan.

Puji syukur kehadirat Allah swt, tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas izin-Nya kita semua dapat
bertemu di ruangan amphiteater ini untuk melakukan prosesi yg sangat sakral di dunia kedokteran.
Salawat dan salam mari kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw dan kepada keluarga beliau sampai
akhir zaman.

Bapak, ibu para undangan yang kami hormati, pada kesempatan ini izinkan saya mewakili teman-teman
sejawat dokter yang baru saja mengucapkan sumpahnya untuk menyampaikan sedikit pesan dan kesan selama
menjalani pendidikan di Kedokteran Untan.

Bapak ibu hadirin yang kami hormati.


Pada awalnya, Pendidikan kedokteran bagi kami dan bagi kebanyakan orang adalah pendidikan yg
mewah, ekslusif, dan membanggakan. Betapa tidak, disinilah tempat berkumpulnya para anak-anak di atas rata-
rata, dari golongan menengah ke atas, namun dalam kenyataannya sebagian dari kami, adalah mahasiswa ikatan
dinas yang dibiayai pendidikannya oleh pemerintah daerah, oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada bupati/walikota dan perangkatnya serta pihak Universitas Tanjungpura yg telah
membuat kebijakan kerjasama yg menguntungkan ini.

Rekan-rekan sejawat yang saya banggakan.


Hari ini tentulah menjadi hari yang kita tunggu sejak lama, menjadi hari istimewa yang dinantikan bagi
kita yang menjalankan proses panjang pendidikan kedokteran. Sebuah kulminasi dari proses panjang
pembelajaran dalam mematangkan ilmu serta mematangkan sikap seolah dirayakan hari ini. Mungkin belum
lekang dalam ingatan, tentang kenangan, sebuah romantisme masa lalu yang kita rasakan sebagai satu keluarga
besar.
Dalam perjalanan pendidikan ini, banyak rintangan dan hambatan yang kami temui, layaknya sebuah
ibarat, untuk membentuk sebuah Pedang yang tajam, maka lalu ia harus diasah berulang kali hingga
mendapatkan kualitas terbaik. Demikianlah pendidikan yang kami jalani. Tempaan fisik dan mental, jasmani
dan rohani, hingga tidak sedikit dari kami yang hampir putus asa, berfikir bahwa kami tidak bisa menyelesaikan
pendidikan ini, tidak bisa menjadi dokter seperti saat ini. Syukurnya, di belakang kami ada orang-orang tua
kami yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, motivasi, dan dukungan moril dan materiil agar kami
tidak goyah, tidak putus asa, dan tidak berhenti menuai asa. Tidak ada sesuatu berharga yang dapat menandingi
jasa bapak, ibu, orang tua kami dalam prestasi kami sampai pada hari ini. Hanya Tuhanlah yang bisa
membalasnya.

Rekan-rekan yang saya cintai.


Hari ini kita semua berikrar sumpah, berkomitmen tentang kebersamaan dalam kesejawatan, tentang misi
kemanusiaan, dan amanah keprofesian. Hari ini resmi gelar dokter membersamai nama setiap kita. Kelak di
masyarakat, mereka yang mengenakan jas putih, menjalankan profesi dokter, masih amat dipandang, dihargai,
dan dijadikan tumpuan masyarakat ketika mengalami kesulitan, ucapannya begitu di dengar, dan sikapnya
seolah dijadikan teladan. Namun ingatlah kawan, bahwa menjadi dokter itu, bukan kebanggaan. Tapi
penjagaan. Menjaga rela, menjaga ilmu, serta menjaga keseimbangan alam. Menjadi dokter itu, bukan
kehormatan. Tapi kekuatan. Kekuatan untuk menebar kebaikan, mengakses kebenaran, dan menjaga
kerahasiaan. Menjadi dokter itu bukan kesuksesan. Tapi tantangan. Tantangan untuk terus mengasah kualitas,
untuk tak melupakan pahit sebelum keberhasilan, untuk menjaga api semangat agar tetap menyala hingga akhir
perjuangan. Menjadi dokter, itu bukan penyembuh segala. Tapi tubuh perantara, perantara kepada sehat.
Menjadi dokter itu kini bukan cita-cita lagi. Kini ia dalam proses menjelma nyata, dengan segala gelap terang
di dalamnya.
saya mengajak kita sejawat, bisa menghadirkan mentari, dalam setiap jiwa kita, yang nyalanya tak pernah
padam, sampai tutup usia kita. hingga sepanjang hidup kita, kita bisa jadi cahaya bagi yang lain.

Bapak ibu hadirin yang kami hormati.


Atas berbagai hal yang kita dapatkan, pencapaian yang kita raih, dan beberapa tahapan yang akan kita
hadapi kedepan, pada kesempatan istimewa ini, perkenankan saya, atas nama teman-teman yang disumpah pada
hari ini, untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.
Pertama, terima kasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Tanjungpura beserta seluruh unsur
pimpinannnya yang telah memberi kesempatan bagi kami untuk belajar di kampus yang banyak memberikan
wahana pembelajaran ini. Tanpa kesempatan ini kami bukan siapa-siapa.
Selanjutnya, terima kasih, penghargaan, dan respek yang teramat dalam dari kami semua disampaikan
kepada pimpinan Fakultas Kedokteran, beserta seluruh dosen yang kami cintai dan banggakan. Dari mereka,
kami semua dididik, diciptakan, diajar, ditanamkan kecintaan dan tanggung jawab yang besar terhadap ilmu
kedokteran dan profesi dokter.
Terimakasih juga kami sampaikan teruntuk guru kami, yang selalu memberi inspirasi, menunjukkan
keteladanan nilai-nilai, dan kesungguhan dalam memberi bekal pengetahuan. Semoga ilmu yang kami dapat
mampu kami gunakan untuk memberikan kemaslahatan untuk umat sehingga kami dapat memberikan pahala
yang terus mengalir atas ilmu yang bermanfaat yang engkau ajarkan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah berjasa
menghantarkan kami hingga saat ini. Mulai dari staf akademik, perlengkapan, staf keamanan, teman-teman
kami, sahabat-sahabat kami, dan lain-lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Mereka mungkin ada di
luar saya, yang selalu membantu di setiap keperluan kami, sebagai penasehat, juga sebagai teman dan sahabat,
yang mendukung setiap langkah kaki kami. Terimalah ucapan terima kasih kami ini.
Untuk adik-adik kami di FK Untan, terimakasih kami sampaikan atas berbagai aktivitas yang
membersamai, juga rasa hormat yang kalian berikan. Terimakasih pula atas bantuannya hingga saat ini. Maaf
seandainya kami belum bisa jadi sesosok teladan yang baik.

Bapak ibu hadirin yang kami hormati.


Kami sadar, bahwa kami baru saja akan memulai terjun ke masyarakat untuk mendarmabaktikan ilmu
pengetahuan kami selama ini. Tentu saja kami perlu banyak belajar dan terus belajar, karena seorang dokter
adalah orang yang menghabiskan waktunya untuk terus belajar dan memberikan pengobatan terbaik bagi
masyarakat. Untuk itu, kepada siapa saja yang menemukan kejanggalan pada diri setiap kami, untuk mau
menyampaikan kritik dan saran demi kebaikan kita semua, dan demi kemajuan pelayanan kesehatan di negeri
kita tercinta. Sudah saatnya kita bangga dengan pelayanan kesehatan di negeri kita sendiri.
Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas segala perhatian, mohon maaf atas segala
kekurangan.
Sadarilah kawan, setelah acara ini berakhir, kita akan menjalani hidup sebagai seorang dokter, yang setiap
ucapan dan tindakannya terikat oleh sumpah, dan setiap teladannya menjadi contoh bagi masyarakat. Teruslah
totalitas untuk menjadi dokter berhati emas, sampai habis masa pengabdian kita, sampai tutup usia kita.
Mungkin sebuah pengingat untuk kita semua...
Sebuah pepatah jawa tentang panah arjuna, teman... panah saat ini telah resmi dilepaskan, maka sampai
kapan pun panah tidak akan pernah berhenti hingga panah menemui sasaran. Tetap totalitas lah menjadi dokter,
jaga terus integritas dan kemulian seorang dokter.. Hingga tugas kita didunia untuk beribadah kepada-Nya dapat
tertunaikan dengan sempurna.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberkahi dan memberi kekuatan kepada kita. Terimakasih
teman-teman, saya mencintai kalian karena Allah.
Terimakasih atas perhatian yang diberikan, mohon maaf atas segala kekurangan. Wassalamualaykum
Wr.Wb.

Selamat Siang dan Assalamu'alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai