Dwiki Gumelar
13 17 777 14 212
Pembimbing : dr. Yoma Sari, Sp.PD
Pendahuluan
• Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh
melalui mulut, hidung (inhalasi), suntikan dan absorbsi
melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup
dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan
mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau
jaringan.
• Zat korosif merupakan zat/bahan yang apabila kontak dan
tinggal dalam jaringan, akan menyebabkan kerusakan (karena
terjadi reaksi kimia).
• Zat ini meliputi asam dan basa/alkali
ASAM BASA/ALKALI
Asam hidroklorida Natrium atau kalium hidroksida
Pembersih logam Detergen
Asam muriatik Pembersih pipa dan pembersi lantai
Cairan pembersih kolam renang Pembersih cat
Cairan pembersih toilet Serbuk pencuci
Kerusakan Absorbsi
Asam menguraikan Penggumpalan selanjutnya kulit sistemik
protein jaringan jaringan nekrosis akan menjadi menurun
keras dan kasar
Kulit Mata
• Noda pada kulit • Kongjungtivitis
• Nyeri terbakar • Destruksi kornea
• Nyeri, lakrimasi
• Fotopobia
Penanganan Keracunan Asam
Kulit dan Mata Mulut
• Mencuci mata atau kulit yang terkena zat korosif • Dalam beberapa detik setelah
asam dengan air biasa sebanyak-banyaknya keracunan, korban segera diberi minum
kurang lebih 15 – 20 menit. air putih sebanyak-banyaknya atau susu.
• Bila iritasi yang terjadi parah, maka tutup mata • Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
dengan kain kasa steril tanpa diberi pengobatan mengencerkan konsentrasi asam yang
dan segera bawa ke dokter mata. tertelan.
• Mencuci luka dengan larutan sabun yang ringan • Jumlah air atau susu untuk
dapat pula dilakukan untuk menetralisasi asam mengencerkan kira-kira 100 kali dari
• obat analgetika dan atasi kerusakan kulit seperti jumlah asam yang tertelan
mengatasi kerusakan kulit karena luka bakar. • Antasida dapat diberikan sebagai
demulcent.
BASA / ALKALI
• Alkali kuat adalah senyawa kimia dengan pH ≥ 11,5.
Alkali sangat mudah berpenetrasi ke jaringan
• pH> 11,5 cenderung menyebabkan ulserasi GI yang
signifikan.
• Derajat luka karena terpapar alkali tergantung
pada jumlah/kuantitas alkali, konsentrasi zat, lama
kontak/waktu terpapar dan tipe alkali.
• Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan
pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya
adalah sabun atau deterjen.
• Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam,
seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan
kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa,
yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida
(NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia
bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH).
Mekanisme Toksisitas Basa
Jaringan menjadi
Bila senyawa alkali lunak, nekrosis
Senyawa alkali dan Proteinat dengan
protein kontak dengan (liquective
lemak
jaringan necrosis)
Proses penyembuhan dan mulai membentuk bekas luka. Setelah 3-4 minggu, kontraksi Setelan Fase
dan penyempitan luka mulai terlihat. Akut Selesai
Manifestasi Klinik
Mata Kulit
• Kerusakan kornea • Terjadi penetrasi secara perlahan
• Edema konjungtiva. • Kulit terbakar, korosi, iritasi tergantung
pada lamanya kontak
Penanganan Keracunan Alkali
Mulut Mata atau Kulit
• Penanganan keracunan alkali melalui mulut • Mencuci mata atau kulit dengan air biasa
adalah dengan mengencerkan senyawa alkali sebanyak banyaknya, kurang lebih
yang tertelan dengan air atau susu dan biarkan selama 15 – 20 menit dan bila parah
korban muntah secara alami tetapi jangan cuci sampai 8-24 jam. Bila kontaminasi
dilakukan usaha untuk muntah atau menguras pada mata parah, segera tutup mata
lambung karena akan meningkatkan resiko dengan kain kasa steril tanpa diberi
perforasi. pengobatan dan segera bawa ke dokter
mata.
Penatalaksanaan
Pertolongan pertama ( “ First aid “ )
A (Airway) B (Breathing)
• Bebaskan jalan nafas dari sumbatan : • Jaga agar pernafasan tetap dapat
• Bahan muntahan berlangsung dengan baik
• Lendir • Bila perlu berikan nafas buatan
• Gigi palsu
• Pangkal lidah
• Kalau perlu dengan pemasangan Mayo dan
penggunaan Suction pump
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan darurat ( umum atau khusus ) -> ABC
C (Circulation) Eliminasi
• Tekanan darah dan nadi dipertahankan dengan Tujuannya :
infus RL atau PZ dengan tetesan 15 – 20 tetes/ • Menghambat penyerapan lebih lanjut
menit kalau perlu dengan kecepatan tinggi • Menghilangkan bahan racun atau hasil
• Bila perlu lakukan pemberian cairan koloid metabolismenya dari tubuh penderita
sebanyak 500 – 1000 ml dala 24 jam • Tindakan ini dikerjakan dengan :
• Bila terjadi “ cardiac arrest lakukan pijat
jantung ekternal ( CPR )
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan darurat ( umum atau khusus ) -> ABC
Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : Tampak datar, jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Perkusi : Bunyi timpani
Palpasi : Nyeri tekan (+), region epigastrium,
Anggota gerak:
Ektremitas atas :
Akral hangat (+/+)
Edema (-/-),
Ektremitas Bawah :
Akral hangat (+/+)
Edema (-/-),
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Thorax :
Inspeksi : Dada simetris bilateral,bentuk dada normal,retraksi dinding dada (-)
Palpasi : Vocal fremitus kiri = kanan,
Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhoncki -/-, Wheezing -/-
Pemeriksaan Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni reguler
Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : Tampak datar, jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Perkusi : Bunyi timpani
Palpasi : Nyeri tekan (+), region epigastrium,
Anggota gerak :
Ektremitas atas :
Akral dingin (+/+)
Edema (-/-),
Ektremitas Bawah :
Akral dingin (+/+)
Edema (-/-),
Pemeriksaan Laboratorium
• IVFD RL 20 TPM
• Omeprazole vial / 12 jam / IV
• Ceftriaxone 2 gr / 12 jam / IV
• Sucralfat 3x1 cth
• Domperidone 3x10 mg
Prognosis