Anda di halaman 1dari 26

PERDARAHAN PADA

HAMIL TUA

Oleh
dr.Ny.Suzanna S Pakasi, SpOG

Bagian Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makasar
BATASAN
 Perdarahan dari jalan lahir setelah
kehamilan memasuki trimester III

Disebut juga PERDARAHAN ANTE


PARTUM

Beberapa penulis  setelah kehamilan


melebihi 20 minggu
Klasifikasi

Plasenta Previa

Solusio Plasenta

Oleh sumber yang tidak jelas

Kasus terbanyak adalah Plasenta previa dan


Solusio plasenta
PLASENTA PREVIA
BATASAN
merupakan plasenta yang letaknya
abnormal  pada segmen bawah rahim
(SBR) sehingga menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum

ETIOLOGI
Tidak jelas
Klasifikasi
Plasenta Previa Totalis
bila seluruh OUI tertutup plasenta
Plasenta Previa Lateralis
hanya sebagian dari OUI tertutup plasenta
Plasenta Previa Marginalis
tepi plasenta berada tepat pada tepi OUI
Plasenta Letak Rendah
plasenta berada 3-4 cm diatas tepi OUI
Diagnosis

Anamnesis: Perdarahan pervaginam


pada uk. > 20 mg, tanpa sebab
Pemeriksaan luar: Kelainan letak
Inspekulo: darah pada OUE
USG: menentukan letak plasenta
Penentuan plasenta secara langsung
dengan meraba melalui kanalis
servikalis
 bahaya perdarahan banyak
 double set up atau PDMO
Penatalaksanaan
Konservatif, bila
 Kehamilan < 37 minggu
 Perdarahan tidak banyak (Hb masih normal)
 Tempat tinggal pasien dekat

 Istirahat baring, hematinik, spasmolitik,


antibiotika (atas indikasi)
Lab : Hb, hematokrit dan USG
3 hari bebas perdarahan lakukan mobilisasi.
Jika tidak berdarah lagi pasien dipulangkan
Penanganan Aktif, bila
 Perdarahan banyak, tanpa memandang uk
 Uk > 37 minggu
 Anak mati

 Dapat berupa persalinan pervaginam atau


perabdominal
 Plasenta previa lateralis/ marginalis dengan KJDR,
serviks matang, kepala masuk PAP, perdarahan sedikit/
(-) maka lakukan amniotomi diikuti drip oksitosin
diteruskan persalinan pervaginam
INDIKASI SEKSIO SESAREA
 Plasenta Previa Totalis
 Perdarahan banyak tanpa henti
 Presentasi abnormal
 Panggul sempit
 Serviks belum matang
 Gawat janin

 Bila tidak mungkin dilakukan Seksio Sesarea maka


dipasang Cunam Willet atau Versi Braxton Hicks
SOLUSIO PLASENTA
BATASAN
Pelepasan plasenta sebagian atau
seluruhnya pada tempat implantasi
normal sebelum janin lahir

ETIOLOGI
Tidak jelas
Diagnosis

 Sulit untuk menegakkan diagnosis


 Tidak semua gejala klinis nyata
 Diperlukan pemeriksaan penunjang :
USG
 USG dimaksudkan untuk menyingkirkan
Plasenta Previa
Klasifikasi
 Berasarkan tanda klinis dan derajat
pelepasan plasenta

 Dibedakan atas
 Ringan
 Sedang
 Berat
Ringan
 Perdarahan 100-200 cc
 Uterus tegang
 Belum ada tanda rejatan
 Janin hidup
 Pelepasan < 1/6 bagian permukaan
 Fibrinogen plasma > 120 mg %
Sedang

 Perdarahan > 200 cc


 Uterus tegang
 Tanda rejatan (+)
 Gawat janin atau janin mati
 Pelepasan 1/4 - 2/3 bagian permukaan
 Fibrinogen plasma 120 - 150 gr %
Berat

 Uterus tegang dan berkontraksi tetanik


 Tanda rejatan (+)
 Janin mati,
 Pelepasan > 2/3 permukaan atau
keseluruhan
Penatalaksanaan
 Tergantung derajatnya
 Pada yang Ringan
 Istirahat baring
 Sedatif
 Tentukan apakah gejala semakin progesif atau
berhenti
 Bila berhenti lakukan mobilisasi bertahap
 Lab: Hb, fibrinogen, hematokrit, trombosit
 Pada yang SEDANG dan BERAT
Penanganan bertujuan :
 Mengatasi rejatan
 Memperbaiki anemia
 Hentikan perdarahan
 Kosongkan uterus secepatnya
 Penatalaksanaan meliputi
 Pemberian tranfusi
 Pemecahan ketuban (amniotomi)
 Pemberian infus oksitosin
 Kalau perlu Seksio sesarea
 Bila diagnosis Solusio Plasenta sudah
ditegakkan, maka perdarahan yang
terjadi minimal 1000 cc  harus
mendapatkan transfusi minimal 1000 cc
 Ketuban pecahkan  mengurangi
regangan dinding uterus
 Percepat persalinan dengan infus 5 IU
oksitosin dalam 500 cc Dextrose 5%
 Seksio Sesarea , bila :
 Persalinan tidak selesai atau diharapkan
tidak selesai dalam 6 jam
 Perdarahan banyak
 Pembukaan (-) atau < 4 cm
 Panggul sempit
 Letak lintang
 Preeklampsia berat
 Pelvik score < 5
VASA PREVIA
BATASAN
Keadaan dimana pembuluh darah
umbilikalis janin berinsersi villamentosa
pada selaput ketuban

 ETIOLOGI
Tidak jelas
 DIAGNOSIS
PDV  teraba pembuluh darah pada
selaput ketuban
Pemeriksaan juga dapat dilakukan
dengan inspekulo atau amnioskopi
 Bila terjadi perdarahan maka akan diikuti
dengan DJJ tidak beraturan, deselerasi atau
bradikardi khususnya jika perdarahan terjadi
beberapa saat setelah ketuban pecah

 Darah ini berasal dari janin. Untuk


mengetahuinya lakukan tes Apt dan tes
Kleihauer - Betke serta hapusan darah tepi
 Penatalaksanaan
Bergantung dari status janin
Tentukan umur kehamilan, ukuran janin,
maturitas paru, dan pemantauan
kesejahteraan janin dengan USG dan KTG

 BILA
Janin hidup dan cukup matur  SC
Janin mati dan imatur  persalinan
pervaginam

Anda mungkin juga menyukai