OSTEONEKROSIS
Pembimbing:
dr. Wahyu Rosharjanto, Sp.OT
Disusun oleh :
Sukiswanti Andryana Sari SN 1513010010
Glennis Widra S 1513010040
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas referat dengan judul
“Ostenekrosis”. Referat ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam
Kepaniteraan Klinik di Stase Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soeselo
Slawi Kabupaten Tegal.
Dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian referat
ini, terutama kepada dr. Wahyu Rosharjanto, Sp.OT selaku pembimbing, atas waktu
dan pengarahannya selama penulis belajar dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para dokter dan staff Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, serta rekan-rekan
seperjuangan dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis perlukan demi melengkapi referat ini.
Akhir kata, semoga Tuhan membalas kebaikan semua pihak dan referat ini
hendaknya membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, profesi, dan
masyarakat luas.
Penulis
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR ARTI SINGKATAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
pada tulang tersebut. Apabila tulang kekurangan suplai darah, jaringan tulang akan
mati dan rusak sehingga bisa menyebabkan disabilitas. Osteonekrosis paling sering
(penyebab paling sering) dan non trauma (kondisi sistemik), seperti alkoholisme,
yang mengenai sendi panggul sangat tinggi, dan prevalensi untuk terjadinya
avaskuler, adalah keadaan patologi yang disebabkan oleh berbagai etiologi yang
menyebabkan penurunan suplai vaskuler pada tulang subkondral dari caput femur.
menjadi osteoarthritis.(4)
1
penggantian panggul total. Oleh karena itu, melalui makalah ini diharapkan para
osteonekrosis mulai dari definisi, gejala yang dirasa dan terutama penatalaksanaan
osteonekrosis.(5)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
1. Tulang Panggul
Ossa pelvis (tulang panggul) tersusun atas dua ossa coxae, os sacrum
Panggul dibagi menjadi dua regio oleh bidang imajiner yang ditarik
3
b. Pelvis minor/panggul sejati : terletak di bawah linea terminalis, memiliki
dua bukaan yaitu: arpertura pelvis superior (pintu atas panggul) dan
2. Tulang Femur
terkuat dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh. Bentuk dari tulang
femur menyerupai bentuk silinder yang memanjang. Femur terbagi atas tiga
a. Proximal femur
1) Caput femoris
membentuk sudut sekitar 1250 dari bagian collum femur. Salah satu
fungsi penting caput femoris adalah tempat produksi sel darah merah
4
2) Collum femoris
trochanter.(8)
posterior dari leher dan corpus tulang femur. Trochanter mayor dan
b. Medial Femur
permukaannya halus dan memiliki satu tanda saja, linea aspera yaitu
c. Distal Femur
posterior dari distal femur terdapat dua buah condylus, yaitu condylus
lateral dan condylus medial. Kedua condylus ini dipisahkan oleh fossa
intercondylus.(7)
5
Gambar 2.2 Tulang Femur
3. Persendian Coxae
tulang femur pada bagian caput femoris dan tulang pelvis pada acetabulum
bagian besar dari tulang pelvis, berperan sebagai socket dan caput femoris
6
4. Vaskularisasi
antara spina iliaca anterior superior dan symphisis pubis. Arteri femoralis
Poplitea.(7)
7
Gambar 2.5 Vaskularisasi articulation coxae
pembuluh darah utama yang memperdarahi caput femoris. Akan tetapi, pada
oleh arteri obturatoria dan dari sisi kranial oleh arteri glutea superior.(8)
8
B. Osteonekrosis
1. Definisi Osteonekrosis
yang menyebabkan destruksi tulang, nyeri dan hilangnya fungsi sendi. Tanpa
2. Epidemiologi Osteonekrosis
9
3. Etiologi Osteonekrosis
3) Penyalahgunaan alkohol
9) Transplantasi ginjal
11) Pankreatitis
12) Kehamilan
4. Patogenesis Osteonekrosis
berikut : (9)
10
a) Oklusi vaskular. Kondisi ini dengan karakteristik interupsi dari aliran
pembuluh darah.
Osteoblas membangun tulang baru pada bagian atas tulang yang mati
jaringan tulang, kondisi ini terjadi pada pasien pasca transplantasi ginjal,
caput femur.
5. Patofisiologi
11
yang dapat memicu terjadinya iskemia dan nekrosis tulang. Gangguan suplai
kolateral namun tetap ada bagian yang akan mengalami iskemik. Pada waktu
fibrous vascular pada daerah yang mengalami kerusakan atau kematian dan
gangguan aliran darah ke daerah ini proses perbaikan tulang akan terganggu
pada tulang – tulang yang memiliki sirkulasi kolateral yang sangat terbatas ,
12
Gambar 2.6 Skema representasi dari perkembangan osteonekrosis
nyeri pada sendi yang terlibat merupakan tanda penting. Nyeri pada pasien
seperti berdiri.
c. Lokasi nyeri pada sendi panggul dan paha atas, tanpa adanya penyebaran.
13
e. Nyeri bersifat progresif dan nyeri tersebut sering dirasakan pada malam
hari.
a. Laboratorium.
b. Radiodiagnostik
14
Gambar 2.7 crescent sign
AVN, seperti mendeteksi adanya edema pada fase awal AVN atau
15
3) CT scan. Pemeriksaan CT scan untuk menilai adanya kalsifikasi
8. Stadium Osteonekrosis
a. Osteoartritis
Osteoartritis merupakan suatu peradangan pada sendi dan
16
yaitu nyeri pada sendi-sendi yang bersangkutan setelah melakukan
b. Osteoporosis
a. Konservatif
dilakukan. (9)
sehari-hari.
17
4) Terapi statin untuk mencegah induksi kortikosteroid pada AVN.
b. Intervensi Bedah
1) Dekompresi.
2) Bonegraft
3) Osteotomi
11. Prognosis
apabila : (10)
18
c. Nekrosis melebihi 1/3 daerah caput femoris yang tampak pada MRI
19
BAB III
PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21
femoral head osteonecrosis: Current concepts.’, Indian journal of
orthopaedics, 49(1), pp. 28–45. doi: 10.4103/0019-5413.143911.
22