ANOMALI EBSTEIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
STUDENT PROJECT
ANOMALI EBSTEIN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Student Project yang
berjudul “Anomali Ebstein” tepat waktu. Penulisan Student Project ini bertujuan
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai anomali Ebstein.
Dalam penyelesaian Student Project ini, penulis mengalami beberapa
kesulitan terutama dalam penentuan sub bahasan serta pemilihan kosa kata.
Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, tulisan ini akhirnya bisa
terselesaikan. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Fasilitator kami, Dr. dr. Made Muliarta, M.Kes atas bimbingan dan
motivasi yang selalu diberikan.
2. Evaluator kami, dr. I Made Putra Swi Antara, Sp.JP(K), FIHA atas
bimbingan dan arahan yang mencerahkan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar bisa
lebih baik lagi dikemudian hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambaran normal katup trikuspid dan anomali eibstein ............... 4
Gambar 2.2 Jantung normal dan anomali ebstein ............................................ 7
Gambar 2.3 (a) Diagram anatomi jantung dengan anomaly Ebstein; (b) Foto
polos yang menunjukkan terjadi pembesaran bayangan jantung, atrium kanan
(ditunjuk panah) dan oligmia pulmoner ............................................................. 10
Gambar 2.4 Gambaran Elektrokardiogram anomali Ebstein dengan fragmentasi
QRS (a. fragmentasi QRS; b. Defleksi positif yang luas (R’) ............................ 11
Gambar 2.5 Gambaran Ekokardiografi (RA: atrium kanan, LA: atrium kiri, LV:
ventrikel kiri ........................................................................................................ 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3.5 Untuk mengetahui manifestasi klinik yang terjadi pada anomali ebstein.
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Anomali Ebstein adalah kelainan jantung bawaan langka yang terjadi pada
≈1 per 200.000 kelahiran hidup dan merupakan <1% dari semua kasus penyakit
jantung bawaan. Pada jantung normal, katup trikuspid memiliki 3 selebaran:
anterior, posterior, dan septal. Anomali Einstein adalah malformasi katup
trikuspid dan ventrikel kanan ditandai dengan (1) kegagalan delaminasi, yaitu
pemisahan jaringan dengan pelepasan lapisan dalam selama perkembangan
embriologis); (2) perpindahan ke bawah (apikal) anulus fungsional (septal>
posterior> anterior); (3) pelebaran bagian ventrikel kanan yang "dirialized",
dengan berbagai tingkat hipertrofi dan penipisan dinding; (4) redundansi,
fenestrasi, dan penambatan selebaran anterior; dan (5) pelebaran persimpangan
atrioventrikular kanan (true annulus trikuspid).5
4
5
anomali Ebstein sisi kiri; perpindahan selebaran mirip dengan di anomali sisi
kanan. Dari Anderson et al. Digunakan dengan izin dari Mayo Foundation untuk
Pendidikan dan Penelitian Medis.6
Dalam anomali Ebstein, ventrikel kanan dibagi menjadi 2 wilayah: bagian
yang terlibat langsung dengan malformasi (yaitu, bagian saluran masuk), yang
secara fungsional terintegrasi dengan atrium kanan, dan bagian yang tidak terlibat
oleh anomali, yang terdiri dari dari 2 komponen ventrikel kanan lainnya, yaitu
bagian trabekuler dan outlet, yang membentuk ventrikel kanan fungsional. Bagian
"atrialized" dari ventrikel kanan dapat menjadi melebar secara tidak proporsional
dan dapat mencapai lebih dari setengah volume ventrikel kanan dalam kasus
ekstrem daripada biasanya sepertiga dari total volume ventrikel kanan. Sering ada
dilatasi yang ditandai dari annulus katup trikuspid sejati, yang tidak tergeser, dan
ruang besar yang memisahkan annulus sejati ini dari ventrikel kanan fungsional
(bagian atria dari ventrikel kanan). Arteri koroner kanan membatasi tingkat
annulus sejati dan dapat menjadi keriput selama prosedur annuloplasty plikasi.
Dua pertiga jantung dengan anomali Ebstein menunjukkan ventrikel kanan
melebar. Dilatasi sering melibatkan tidak hanya bagian inlet teraliriasi dari
ventrikel kanan tetapi juga apeks ventrikel kanan fungsional dan saluran keluar.
Dalam beberapa kasus, dilatasi ventrikel kanan begitu ditandai sehingga septum
ventrikel menggembung ke kiri, menekan ruang ventrikel kiri. Dalam kasus
tersebut, tampilan sumbu pendek menunjukkan ventrikel kanan melingkar dan
ventrikel kiri crescentic. Pada kasus ekstrem, obstruksi saluran keluar ventrikel
kiri episodik dapat terjadi.6
2.2 Klasifikasi
2.3 Epidemiologi
2.4 Etiologi
2.5 Patofisiologi
Curah jantung efektif dari jantung kanan menjadi berkurang selain karena
kecilnya ventrikel kanan fungsional sehingga tidak berfungsi normal dan
regurgitasi trikuspidalis menyebabkan darah mengalir kembali ke dalam atrium
kanan melalui katup triskuspid, juga karena sumbatan aliran keluar ventrikel
kanan karena daun katup anterior dapat sangat besar sampai berbentuk layar (sail-
shape). Kelainan anatomi tersebut menyebabkan hambatan aliran darah melalui
ventrikel kanan sehingga sebagian besar darah dari atrium kanan akan mengalir ke
atrium kiri melalui foramen ovale persisten atau defek septum atrial (Gambar 1).12
Adakalanya fungsi ventrikel kanan sedemikian berkurang sehingga tidak
cukup kuat untuk membuka katup triskuspid pada saat sistolik ventrikel kanan,
dapat menyebabkan atresia pulmonalis fungsional bahkan pada beberapa bayi
menjadi atresia pulmonalis anatomik. Selama satu siklus jantung yaitu selama
sistolik atrium, darah vena sistemik kembali ke jantung masuk selain ke dalam
atrium kanan juga ke dalam ruang atrialisasi ventrikel kanan dan hanya sedikit
darah yang masuk ke dalam ventrikel kanan fungsional; sedangkan selama sistolik
ventrikel, kontraksi ventrikel kanan fungsional selaras dengan bagian atrialisasi
ventrikel kanan menyebabkan banyak darah kembali ke dalam atrium kanan
karena dampak regugitasi trikuspidalis dan hanya sedikit darah mengalir ke dalam
paru.12
lebar yang menunjukkan adanya pembesaran dari atrium kanan. Manifestasi klinis
lainnya yang dapat ditemukan adalah takiaritmia dan Wolf-Pakinson-White
Syndrome.17 Pada studi kohort yang dilakukan oleh Lianne M. Geerdink, dkk.
tentang karakteristik Anomali Ebstein pada pediatri ditemukan bahwa dari 176
pasien yang diteliti sejumlah 73 pasien (42%) mengalami sianosis, 50 pasien
(28%) mengalami dyspnea, 55 pasien (31%) mengalami takipneu, 28 pasien
(16%) mengalami hepatomegali, 132 pasien (75%) mengalami heart murmur, dan
26 pasien (15%) mengalami aritmia. 18
Gambar 2.3 (a) Diagram anatomi jantung dengan anomali Ebstein; (b) Foto polos
yang menunjukkan terjadi perbesaran bayangan jantung, atrium kanan (ditunjuk
panah) dan oligmia pulmoner.20
Gambaran yang umum terlihat pada foto polos thorax adalah “box shaped
heart”. Selain itu terdapat kardiomegali, derajat ukuran kardiomegali terjadi
berdasarkan severitas dari kelainan jantungnya dan derajat penurunan katup
trikuspid. Pembesaran yang terjadi lebih terfokus di area atrium kanan. Bagian
lateral dari foto polos thorax juga menunjukkan adanya penonjolan di posterior.20
Pemeriksaan radiologi lain yang dapat dilakukan adalah MR jantung.
Pemeriksaan ini memberikan gambaran morfologis yang lebih jelas, dapat
dilakukan pengukuran aliran regurgitasi trikuspid, dan kontraktilitas jantung. Hal
ini membantu dalam menentukan prognosis pasien.21
b. Elektrokardiogram
c. Ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi adalah pemeriksaan penunjang pilihan untuk
menentukan penyakit anomali Ebstein. Diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan
perpindahan apikal dari lembaran septum dari katup trikuspid sebesar 8 mm/m2
dan dikombinasi dengan gambaran sail-like appearance di lembaran anterior.24
Gambar 2.5 Gambaran Ekokardiografi (RA: atrium kanan, LA: atrium kiri, LV:
ventrikel kiri).24
normal jantung (aritmia). Koneksi ekstra pada kondisi ini dapat mengganggu
pergerakan sinyal listrik yang terkoordinasi melalui jantung, yang mengarah ke
detak jantung cepat yang tidak normal (takikardia) dan perubahan irama jantung
lainnya. Aritmia paling umum yang terkait dengan sindrom WPW disebut
takikardia supraventricular paroksismal.25
2.7.2 Cyanotic heart defects
Cyanotic heart defects merupakan suatu kelainan jantung bawaan yang
biasanya mempengaruhi dinding atrium atau ventrikel, katup jantung, atau
pembuluh darah besar. Kondisi ini sering ditandai dengan right-to-left-shunt, yang
menyebabkan darah yang terdeoksigenasi memasuki sirkulasi sistemik.
Hipoksemia menyebabkan gambaran sianosis yang dapat terjadi sebagai episode
akut yang mengancam nyawa. 26
2.7.3 Atrial septal defect (ASD)
ASD merupakan suatu kelainan jantung bawaan yang umumnya
ditemukan saat masa dewasa. Kondisi ini ditandai dengan adanya defek pada
septum interatrial septum yang memungkinkan pulmonary venous return dari
atrium kiri melewati langsung ke atrium kanan. Jika tidak terdeteksi pada masa
anak-anak, gejala dapat berkembang menjadi pulmonary arterial hypertension,
atrial arrythmias, dan terkadang terkait dengan ASD.27
2.8 Penatalaksanaan
Terdapat beberapa terapi yang dapat diberikan pada pasien Anomali Ebstein, yaitu
a. Penatalaksanaan dengan Obat
Prosedur Starne’s
2.9 Prognosis
Prognosis anomali ebstein bervariasi bergantung pada beratnya penyakit
dan pilihan pengobatan yang tersidia.30 Prognosis biasanya buruk pada bayi baru
lahir dengan sianosis berat atau serangan takikardia paroksimal.31 Harapan hidup
kasus anomali ebstein diperkirakan rata-rata 3 tahun, ¼ kasus meninggal dalam 10
tahun pertama kehidupan. Kasus klinis klasik anomali ebstein biasanya meninggal
selama dekade kedua kehidupan, ada laporan kasus anomali ebstein meninggal
pada dekade ke delapan bahkan sampai umur 60-85 tahun. Kematian dini
biasanya dihubungkan dengan kasus anomali ebstein berat, disebabkan oleh gagal
jantung kongestif, aritmia jantung, penyakit sistem saraf pusat, dan infark
miokard.32
BAB III
KESIMPULAN
Anomali Ebstein adalah kelainan jantung bawaan langka yang terjadi pada
≈1 per 200.000 kelahiran hidup dan merupakan <1% dari semua kasus penyakit
jantung bawaan. Kasus anomali ebstein sangat jarang ditemukan, diperkirakan 0,3
% sampai 1% dari seluruh kasus kelainan jantung kongenital.
Pada Anomali Ebstein, letak katup triskuspid berpindah ke arah bawah,
lebih rendah dari letak sebenarnya dan masuk ke dalam ruang ventrikel. Defek ini
dapat terjadi karena kegagalan proses pemisahan katup triskuspid dari miokard
ventrikel kanan.
Anomali Ebstein dapat menunjukkan gejala kardiomegali, regurgitasi
katup trikuspid dengan pembesaran atrium kanan pada pemeriksaan
elektrokardiogram (USG), aritmia atau gagal jantung dengan hydrops. Pasien
dengan anomali ebstein akan mununjukkan keadaan umum lemah, sianosis,
aritmia dan berkurangnya toleransi latihan dengan kardiomegali.
Diagnosis banding anomaly ebstein ini yaitu Accessory pathway-mediated
Wolff-Parkinson-White (WPW) syndrome and supraventricular tachycardia
(SVT), Cyanotic heart defects, Atrial septal defect. penatalaksanaan anomaly
Ebstein dengan memberikan obat gagal jantung meliputi digoxin dan diuretic,
sorta data juga dilakukan dengan ablaze kateter dan pembedahan.
Prognosis anomali ebstein bervariasi bergantung pada beratnya penyakit
dan pilihan pengobatan yang tersidia. Prognosis biasanya buruk pada bayi baru
lahir dengan sianosis berat.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Centers for Disease Control and Prevention. What are Congenital Heart
Defects? [Internet]. 2019 [cited 20 Februari 2020]. Available from:
https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/facts.html
2. Riaz, K. Ebstein anomaly [Internet]. Medscape. 2017 [cited 20 Februari
2020]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/154447-
overview#al
3. Albar, H. Manifestasi Anomali Ebstein pada Neonatus [Internet]. 2012
[cited 20 Februari 2020].
4. Kaemmerer, Harald, et al. The adult patient with Eisenmenger syndrome:
a medical update after dana point part I: epidemiology, clinical aspects and
diagnostic options. Current cardiology reviews, 2010, 6.4: 343-355.
5. Edwards WD. Embryology and pathologic features of Ebstein’s anomaly.
Prog Pediatr Cardiol. 1993; 2: 5–15.Crossref Google Scholar.
6. Frescura C, Angelini A, Daliento L, Thiene G. Morphological aspects of
Ebstein’s anomaly in adults. Thorac Cardiovasc Surg. 2000; 48: 203–
208.CrossrefMedlineGoogle School.
7. Mann RJ, Lie JT. The life story of Wilhelm Ebstein (1836–1912) and his
almost overlooked description of a congenital heart disease. Mayo Clin
Proc. 1979; 54: 197–204.MedlineGoogle Scholar
8. Sharma N, Lalnunnem TJ, Nandwani M, Santa SA, Synrang BW. Ebstein
Anomaly with Pregnancy: A Rare Case. J Reprod Infertil. 2018 Apr-
Jun;19(2):119-122.
9. Walsh EP. Ebstein's Anomaly of the Tricuspid Valve. JACC Journals.
2018;4:1272-1288.
10. Yuan SM. Ebstein's Anomaly: Genetics, Clinical Manifestations, and
Management. J Pedneo. 2016;58:211-215.
11. Partono E, Huybrechts KF, Bateman BT, Cohen JM, Desai RJ, Mogun H,
et al. Lithium Use in Pregnancy and the Risk of Cardiac Malformations.N
Engl J Med. 2017;376:2245-2254.
12. Google.image. Ebstein’s anomaly/normal heart
imaging/ACDsee.JPEGimage.
13. Goldberger E. Ebstein’s anomaly of the tricuspid valve. Congenital
valvular and endocardial lesions. In: Heart Disease, its Diagnosis and
management. 2nd ed. Lea and Febiger, Philadelphia. 2013: 433-4.
14. Jordan SC, Scott O. Ebstein’s Anomaly. The Right heart obstruction. In:
Heart Disease in Pediatrics. Postgraduate pediatrics series. Butterworths
2015: 123-7.
15. Warkany J. Ebstein malformation. In: Congenital malfomations. Chicago:
Year Book Medical Publ Inc, 2011:507-8.
18
16. Singh PD, Mahajan K. Ebstein Anomaly and Malformation. Holy Heart
Advanced Cardiac Care Centre. StatPearls [Internet]. StartPearls
Publishing; Treasure Island (FL): Jan 2020.
17. Yuan S-M, Ebstein’s anomaly: genetics, clinical manifestations and
management, Pediatrics and Neonatology (2016), doi:
10.1016/j.pedneo.2016.08.004.
18. Geerdink LM, Delhaas T, Helbing WA, et al. Paediatric Ebstein’s
anomaly: how clinical presentation predicts mortality. Arch Dis Child
Epub. 2018 March;0:1-5. doi:10.1136/archdischild-2017-313482.
19. Bhimji S. Ebstein Anomly Surgery Clinical Presentation [Internet].
Medscape. 2019 [Cited 20 February 2019]. Available from
https://emedicine.medscape.com/article/903579-clinical#b2
20. Bhat V, Belaval V, Gadabanahalli K, Raj V, Shah S. Illustrated Imaging
Essay on Congenital Heart Diseases: Multimodality Approach Part III:
Cyanotic Heart Diseases and Complex Congenital Anomalies. J Clin
Diagn Res. 2016;10(7):TE01–TE10. doi:10.7860/JCDR/2016/21443.8210
21. Kilner PJ. Imaging congenital heart disease in adults. Br J
Radiol. 2011;84(Spec No 3):S258–68.
22. Acharya P, Ang JR, Gitler B. Ebstein Anomaly With QRS Fragmentation
on Electrocardiogram. J Investig Med High Impact Case Rep.
2017;5(1):2324709616688710. Published 2017 Jan 1.
doi:10.1177/2324709616688710
23. Park SJ, Chung S, On YK, et al. Fragmented QRS complex in adult
patients with Ebstein anomaly and its association with arrhythmic risk and
the severity of the anomaly. Circ Arrhythm Electrophysiol. 2013;6:1148-
1155.
24. Dalakoti M, Singh D, Yeo WT, Tay LWE, Poh KK. Electrocardiography
findings and clinical presentation in Ebstein's anomaly. Singapore Med J.
2019;60(11):560–564. doi:10.11622/smedj.2019146
25. Benson DW, Cohen MI. Wolff-Parkinson-White syndrome: lessons learnt
and lessons remaining. Cardiol Young. 2017 Jan;27(S1):S62-S67. doi:
10.1017/S1047951116002250.
26. Le T, Bhushan V, Chen V, King M. First Aid for the USMLE Step 2 CK.
McGraw-Hill Education; 2015: p. 371.
27. Adler DH. Atrial Septal Defect. Medscape. 2018. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/162914-overview
28. Jost CH et al. Ebstein anomaly. CirculationAHA. 2007;115(2):277-285.
29. Kron IL, Roeser ME. Management of ebstein anomaly. Ann Cardiothorac
Surg. 2017;6(3):266-269
19
30. Behrman RE, Vaughn VC. ebstein disease. The cardiovascular system, in:
Behrman Re, Vaughn VC, eds. Nelson Textbook of pediatrics 13 ed.
Philadelphia, London, Toronto WB Saunders Co.2004:1532-4.
31. Jordan SC, Scott O, Ebstein Anomaly. The right heart obstruction. In:
Heart Disease in Pediatrics Postgraduate Pediatrics series, Butterworths
1973:123-7
32. Nadas As. downward displacement of the tricupid valve, Ebstein
Anomaly. Congenital heart diseases in: Pediatric Cardiology. WB
saunders Co. Philadelphia and London 1979. 688-98.