Anda di halaman 1dari 3

Tatalaksana DVT

Tujuan tatalaksana DVT akut adalah untuk mengurangi morbiditas, mencegah trombus meluas,
mencegah rekurensi, dan mencegah kematian karena emboli paru.

Initial treatment DVT

Leg elevation dan kompresi


Elevasi tungkai bawah dan initial bed rest dapat mengurangi nyeri pada pasien dengan kaki yang
bengkak akibat DVT. Nyeri dan bengkak membaik lebih cepat pada pasien yang dilakukan
kompresi.
Antikoagulan
Pasein dengan DVT harus diberikan antikoagulan segera setelah tegak diagnosisnya dengan
imaging. Namun, jika secara klinis sangat dicurigai DVT, pengobatan harus segera diinisiasi sampai
diagnosis tegak. Ada dua pilihan untuk penggunaan antikoagulan pada DVT yaitu unfractionated
heparin dan Low Molecular weight heparins.
Unfractionated heparin. Heparin diberikan secara IV selama 5-10 hari dan dilanjutkan dengan
antikoagulan oral. Pengobatan memerlukan perawatan di RS dan monitoring berulang untuk
menyesuaikan dosis heparin untuk mencapai aPTT dalam rentang terapeutik, 1,5-2,5 kali
dibanding kontrol.
Dosis inisial heparin yaitu bolus 80 U/kgBB dilanjutkan dengan infus 18 U/kgBB/jam (Misalkan
BB pasien 60 kg, maka bolus 5.000 + infus 25.000/24 jam). aPTT harus dinilai 6 jam setelah
bolus heparin yang pertama, dan infus heparin disesuaikan dengan hasil aPTT.

Long term treatment

Setelah initial treatment menggunakan heparin 5-7 hari, long-term antikoagulan selama sampai 3
bulan dibutuhkan untuk mencegah ekstensi trombus dan DVT rekuren. Kadang juga ada ada
penambahan periode pemberian antikoagulan pada beberapa pasien yang memiliki risiko rekurensi
tinggi. Agen yang paling sering digunakan untuk long term treatment atau secondary profilaksis
seperti warfarin atau acenocoumarol. Warfarin mulai diberikan bersamaan dengan heparin minimal 5
hari sebelum heparin dihentikan. INR terapeutik (2-3) harus tercapai 24-48 jam sebelum heparin
dihentikan. Dosis inisial warfarin biasanya 10 mg/hari per oral. Lama pemberian yang dianjurkan
berdasarkan ACCP ke-12 yaitu minimal 3 bulan pada pasien dengan DVT idiopatik pertama kali tanpa
risiko excessive bleeding.

Pencegahan DVT

Faktor terpenting dalam pencegahan DVT yaitu mengidentifikasi faktor risiko DVT pasien. Assesmen
faktor risiko dapat menggunakan skor Caprini dibawah ini. Hasil skor Caprini menentukan profilaksis
yang dapat digunakan untuk pasien.
Antikoagulan seperti heparin juga merupakan salah satu metode profilaksis. Low dose Heparin
merupakan agen profilaksis DVT yang sering digunakan sebelum pembedahan. Berikut yang perlu
diperhatikan jika heparin digunakan sebagai agen profilaksis DVT.

Anda mungkin juga menyukai