Anda di halaman 1dari 2

PELAPORAN HASIL LABORATORIUM YANG

KRITIS
No. Dokumen : 57/C/VIII/SOP/
2017
Revisi : 0
Tanggal Terbit : 1 AGUSTUS 2017
Halaman : 1/1

Ny.Th.M. Foudubun,SKM
NIP.197010031999052005

1. Pengertian 1. Hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis atau angka


kritis atau angka panik adalah hasil pemeriksaan
laboratorium yang secara signifikan diluar rentang nilai
hasil yang seharusnya sehingga memberi indikasi risiko
tinggi atau kondisi yang mengancam jiwa pasien.
2. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis
merupakan proses melaporkan angka kritis atau angka
panik oleh analis ke dokter atau ruangan yang meminta
pemeriksaan laboratorium tersebut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah menangani hasil
kriitis dan membuat laporan hasil kritis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No: 440/02/C/VIII/SK/2017 Tentang
Kebijakan penunjang pelayanan klinis Puskesmas Ibra
4. Referensi
5. Prosedur 1. Hasil pemeriksaan dilakukan validasi oleh petugas
laboratorium
2. Petugas laboratorium secara tanggap dan cepat
melakukan validasi hasil jika menemukan hasil
pemeriksaan yang masuk dalam hasil kritis
3. Petugas laboratorium segera mengkomunikasikan atau
melaporkan kepada dokter peminta pemeriksaan atau ke
petugas di bangsal perawatan pasien jika menemukan
hasil pemeriksaan yang masuk dalam nilai kritis tanpa
harus menunggu hasil print-out pemeriksaan diantar ke
dokter atau bangsal.
4. Petugas mendokumentasikan di buku sebagai bukti
bahwa angka kritis tersebut telah dilaporkan ke dokter
atau ke ruangan yang meminta pemeriksaan tersebut.
Mendokumentasikan hari, tanggal, jam, angka kritis yang
dilaporkan, petugas yang melapor, yang menerima
laporan, tanda tangan petugas laboratorium yang
melapor. Laporan melalui telepon sesuai prosedur yang
berlaku
5. Jika dokter yang bersangkutan meminta petugas
laboratorium melaksanakannya sesuai prosedur yang
berlaku.
6. Dokter yang menerima laporan mendokumentasikan di
rekam medis pasien dan melakukan monitorin dan
evaluasi terhadap kondisi pasien.
7. Perawat yang menerima laporan mendokumentasikan di
rekam medis pasien, segera mengkomunikasikan ke
dokter penanggungjawab pelayanan melalui telepon dan
segera melaksanakan advis dari dokter
penanggungjawab pelayanan.
6. Unit terkait 1. Bagian Layanan Rawat Jalan.
2. Bagian Layanan rawat Inap.

Anda mungkin juga menyukai