Anda di halaman 1dari 15

KASUS YANG TERJADI SAAT PERTOLONGAN

A.KASUS MEDIS
(Kasus yang terjadi dikarenakan penyakit dan kondisi internal kesehatan
korban)

* Gejala dan Cara Penanganannya


1)Alergi
A.Gejala Alergi Dingin (Urtikaria Dingin)
Berikut ini adalah beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi.

Saat memegang benda dingin, tangan terasa bengkak.

Muncul bilur yang terasa gatal.

Saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin, bibir dan tenggorokan terasa bengkak.

Kulit berwarna kemerahan.

Pencegahan alergi dingin dapat dilakukan dengan beberapa hal seperti di bawah ini.

Untuk mencegah membengkaknya tenggorokan, hindari mengonsumsi makanan dan


minuman dingin.

Mengonsumsi obat seperti yang telah diberikan dokter.

Beri tahu dokter atau petugas medis jika Anda akan menjalani operasi untuk mencegah
timbulnya gejala alergi dingin di ruang operasi.

Sebelum terpapar cuaca dingin, disarankan untuk mengonsumsi antihistamin.

Lindungi kulit dari suhu yang menurun drastis atau cuaca dingin.

Membawa suntikan adrenalin ke mana saja Anda pergi untuk mencegah reaksi anafilaksis
terjadi.

B. Alergi Debu
Berikut adalah daftar gejala lain yang mungkin dialami:

Kemerahan di mata
Eksim
Alergi serbuk bunga
Gatal-gatal
Sinus
Bengkak di bawah mata
Pengobatan Alergi Debu
Obat antihistamin merupakan salah satu pilihan untuk meredakan alergi debu. Dekongestan akan
membantu meringankan masalah hidung tersumbat.
Obat semprot hidung dan tetes mata juga bisa dijadikan alternatif meredakan gejala alergi debu.
Menyingkirkan tungau debu akan memastikan Anda tidak mengalami gejala alergi lagi.

2.Sesak Nafas
Gejala

: -Muka pucat
- Nafas tersenggal-sengggal dan kesulitan bernafas
-Tubuh lemas
- Ada suara pengik saat korban bernafas

Penanganan : - Tenangkan korban agar bisa mengatur nafasnya dengan


baik
-Kondisikan korban dalam posisi setengah duduk
- Kondisikan kepala korban menengadah keatas untuk membuka
jalur nafas
korban
-buka mulut korban agar nafas bisa teratur
-tarik kebelakang kedua lengan korban,untuk membuka rongga
dada untuk
bernafas bebas

3.Hipotermia
Gejala :
-Bicara tidak jelas atau bergumam.

-Linglung dan bingung.


-Kesulitan bergerak dan koordinasi tubuh yang menurun.
-Napas yang pelan dan pendek.
-Jika tidak segera ditangani, suhu tubuh akan makin menurun dan menyebabkan
gejala-gejala berikutini:
-Kesadaran yang terus menurun hingga pingsan.
-Pupil mata yang melebar.
Napas yang pendek atau sama sekali tidak bernapas.
Denyutnadi yang lemah, tidak teratur, atau bahkan sama sekali tidak ada denyut
nadi.
Penanganan:
-Memantau pernapasan pengidap.
-Segera berikan napas buatan jika pengidap berhenti bernapas.
-Perlakukan pengidap dengan hati-hati. Gerakan yang kasar atauberlebihan dapat
memicu serangan jantung . Menggosok tangan atau kaki pengidap juga sebaiknya
dihindari.
-Pindahkan pengidap kedalam ruangan atau tempat yang hangat jika
memungkinkan. Tetapi jangan --langsung memandikan pengidap dengan air hangat.
-Lepaskan pakaian pengidap jika basah dangan pakaian yang kering.
-Tutupi tubuh pengidap (terutama bagian perut dan kepala) dengan selimut atau
pakaian agar hangat.

4.Vertigo
Gejala
1. Gangguan telinga bagiand alam
2. Penyakit system saraf pusat
3. Migrain
4. Peradangan atau infeksi

5. Gangguan penglihatan
6. Penyakit meniere
7. Menyebabkan Tumor sudut cerebellar-pontine
Cara Mengatasi Vertigo
1. Berdiri tegak, buka mata dankemudian tutup. Lakukan 5 kali.
2. Gerakan kepala berputar. Pasang dagu ke dada, putar kepala kekiri, dan mengubah kearah
kanan, lakukan 3 kali.
3. Gerakan wajah menghadap ke atas, lalu turun dengan perlahan-lahan sampai menghadap
kebawah. Kemudian naik lagi menghadap keatas perlahan-lahan dan lakukan 3 kali.
4. Melatih gerakan kepala miring, yaitu dengan mencobauntuk tetap telinga bagian kiri
kebahu kiri. Tahan sampai 15 detik, kemudian lakukan pada telinga sebaliknya. Ulangi
setiap bagian telinga masing 3 kali.
5. Duduk dengan posisi punggung lurus dan mata terbuka. Lalu berdiri. Pada saat Anda
berdiri, tutup mata dan Ulangi 3 kali.
6. Istirahatkan korban dan berikan obat yang biasa menanganinya ketika penyakitnya
kambuh.

5.Kejang-kejang
Gejala :

Perubahan gerakan bola mata.

Mengiler atau mulut berbusa.

Perubahan suasana hati, misalnya mendadak marah atau panik.

Gemetaran di seluruh tubuh.

Tiba-tiba jatuh.

Mulut terasa pahit atau ada sensasi rasa logam pada mulut.

Kejang otot yang disertai gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki.

Yang terpenting segera bawa penderita ke rumah sakit untuk menjalani penanganan darurat,
terutama jika:

Ini adalah kejang pertama yang dialami penderita.

Penderita tidak sadarkan diri selama lebih dari 10 menit.

Durasi kejang melebihi lima menit.

Kejang kembali terulang.

Langkah Penanganan Untuk Kejang


Hampir semua penderita kejang akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus.
Tetapi selama mengalami reaksi otot yang tidak terkendali, penderita mungkin saja dapat terluka.
Tujuan utama penanganan kejang adalah untuk mencegah cidera pada penderitanya. Beberapa
langkah sederhana yang bisa diambil meliputi:

Baringkan penderita agar tidak jatuh, tapi jangan memindahkannya.

Letakkan alas yang empuk di bawah kepala penderita, misalnya bantal atau jaket, jika
memungkinkan.

Jangan memasukkan sesuatu dalam mulut penderita, misalnya sendok atau jari.

Jauhkan benda-benda berbahaya dari penderita, misalnya benda tajam.

Jangan memakai kekerasan untuk menahan gerakan penderita.

Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher penderita.

Miringkan kepala penderita. Posisi ini akan mencegah penderita untuk menelan
muntahnya jika dia muntah.

Hindari menyuapi penderita dengan apa pun sebelum kejang berhenti dan sepenuhnya
sadar.

Temani penderita sampai kejangnya berhenti atau sampai petugas medis datang

6.Kram

Gejala

Kram dapat menimpa siapapun dan juga tanpa batasan usia, berikut ini merupakan
tanda dan gejala kram, antara lain :
1. Kelemahan
2. Mati rasa
3. Pendarahan
4.Otot menegang

Penanganan

1. Kompres dengan air hangat pada area otot yang mengalami kram
2. Pijat ringan daerah yang mengalami kram, awalnya akan terasa sakit, namun lamakelamaan tidak sakit
3. Lakukan peregangan pada otot yang sedang mengalami kram
4. Olesakan obatgosok pada area kram
5. Rendam kaki dengan air hangat selama kurang lebih 15 menit.
Cara yang sering kita lihat dalam pertandingan adalah medis menyemprotkan spray
ke pemain yang terkapar karena kram atau cedera. semprotan itu bernama chlor ethyl.
Dimana spray berguna untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal.

7.Anemia
Gejala :
Berikut tanda-tanda dalam tubuh yang dapat mengarah kepada anemia:
Cepat lelah. Hal ini disebabkan kurangnya asupan oksigen akibat rendahnya jumlah
sel darah merah, maka tubuh mudah terasa lelah.
Kelopak mata pucat. Salah satu cara mudah mendeteksi kurangnya sel darah
merah adalah memperhatikan kelopak mata bagian bawah jika pucat berarti ada
kemungkinan menderita anemia.
Detak jantung cepat atau tidak teratur. Hal ini disebabkan kurangnya oksigen yang
mengalir dalam tubuh.
Sesak napas. Mudah terengah-engah saat melakukan aktivitas harian.
Mual. Saat bangun tidur, penderita anemia sering merasa mual.
Menurunnya kekebalan tubuh. Fungsi organ tubuh menjadi tidak maksimal karena
kurangnya oksigen. Alhasil daya tahan tubuh menurun.
Rambut rontok, muka pucat, sakit kepala, ujung jari pucat, nyeri di dada, tangan
dan kaki dingin, juga termasuk gejala dari anemia.
Penanganan :
1.Berikan munuman yang mengandung oksigen untuk korban
2.Baringkan korban dalam posisi yang nyaman

3.Berikan vitamin yang biasa dikonsumsi oleh korban


4.Biarkan korban beristirahat sejenak

8.Sinus
Gejala awal sinusitis
Pertolongan pertama menyembuhkan sinusitis perlu dilakukan apabila terjadi
gejala-gejala awal berikut ini, seperti :
1. Gejala awal yang dapat ditemui pada penderita sinusitis biasanya didahului
oleh infeksi saluran pernafasan atas, berupa batuk dan pilek lebih dari 7 hari.
2. Demam.
3. Hidung tersumbat.
4. Ingus kental, kadang berbau dan mengalir ke area nasofaring.
5. Sakit kepala yang lebih berat terasa pada pagi hari.
6. Nyeri pada area sinusitis.
7. Bersin terus-menerus

Penanganan :
1. Kompres menggunakan air hangat area sinus dengan menggunakan alat
bantu berupa kain atau handuk kecil yang direndam air hangat dan
diletakkan pada area hidung.
2. Gunakan masker ketika bersin berulang akibat terpapar debu, bulu binatang
peliharaan, ataupun ketika sedang berada di tempat yang berpolusi udara,
hal ini menandakan telah terjadi rinitis alergi.
3. Minum air hangat, dengan air hangat diharapkan dapat membuka area sinus
yang tersumbat melalui rongga mulut menuju rongga hidung.

4. Istirahatkan dan Gunakan pakaian hangat seperti sweater ataupun jaket

9.Asma
Gejala :
1.Kesulitanh mengatur nafas
2.Nafas tersenggal-senggal
3.Ada suara mengekik ketika korban menarik nafas
4.wajah pucat
Penanganan:
1. Evakuasi korban ke tempat yang nyaman dan sejuk
2. Posisikan si penderita dalam keadaan setengah duduk dan sambil bersandar.Biarkan kepala korban
bersanda di pundak untuk membuka jalaur nafasnya. Jangan sekali-kali memposisikan penderita
dalam keadaan berbaring/tidur.
3. Tarik kedua tangan korban kebelakang secara perlahan untuk membuka ronggga dada korban
4. Ajak korban untuk bias tenang dan mengatur nafasnya dengan baik
5. Bila kondisi korban sudah lebih baik tanyakan pada korban apa ingin menggunakan inhaler atau
oxycan yang biasa ia pakai.

10.Mimisan
Gejala :
1
2
3
4
5

Jantung berdenyut cepat dan kuat


Hidung mampet
Pusing kepala
Wajah pucat
Keluar darah segar dari hidung

Penanganan :
1.Biarkan penderita duduk.
2.Sumpal hidung dengan tissue atau daun sirih yang bersih dan sudah digulung
3.Suruh korban bernafas lewat mulut

4.Tekanlah cuping telingan +-150 menit


5.Tundukan kepala

11.Pingsan
Gejala :
1
2
3
4
5
6
7
8

Kehilangan keseimbangan saat jalan/berdiri


Mual
Berkeringat
Jantung berdebar
Pucat
Tangan dingin
Penglihatan kabur
Tak sadarkan diri

Penanganan:
1
2
3
4
5
6

Baringkan penderita
Naikkan kaki. Posisi kaki lebih atas dari kepala +- 20 cm dari tanah
Longgarkan pakaian seperti sabuk, kancing tangan, dll
Lakukan tahap ADTD(angkat dagu,tekan dahi) dan buka mulut korban untuk
membantu korban mensuplay oksigen keotak
Periksa TTV dari sirkulasi,nafas dan nadi korban per menit
Terus rangsang korban sampai ia tersadar

12. Kambuh Penyakit Jantung


Gejala :
-Kesulitan bernafas
-Rasa sakit yang amat pada bagian dada sampai kepunggung
Penaganan:
-Longgarkan aksesoris yang m,engikat pada tubuh korban
-Jangan melakukan banyak pergerakan pada korban
-Biarkan korban merungkuk agar mereflexikan otot jantung
-Segera bawa kedokter

B.KASUS TRAUMA
(Kasus yang dialami korban diakibatkan kecelakaan atau dari kondisi eksternal )
>Kasus yang biasanya terjadi karna benturan atau terkena benda tajam dan kecelakaan
berbahaya yang mengenai atau menimpa korban

1.PATAH TULANG
a.Patah Tulang Tertutup
>korban mengalami patah tulang dengan ditandai:
-posture tulang yang takwajar atau terjadi perubahan struktur kondisi tulang/bengkok
-bagian yang patah membengkak/memar
-tak bias menggerakan bagian tubuh yang patah
>Penaganan :
-Jangan coba-coba mengerakan bagian tubuh yang patah
-Kompres bagian yang mengalami bengkak
-Bidai

b.Patah Tulang Terbuka


.Gejala:
-terjadinya perdarahan dan luka pada bagian tubuh yang patah
-Adanya tulang yang menjorok keluar

-Bagian patah mengalami bengkak


Penanganan :
-Jangan coba mengerakan bagian tubuh yang patah
-Pasang ring(mitela berbentuk donat)pada tulang yang menjorok keluar
-Hentikan perdarahan dengan melakukan tahap TET
T = Tekan > menekan luka yang mengalami perdarahan dengan pembalut cepat
E = Elevasi >menionggikan bagian tubuh yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari
jantung,agar darah kembali kejantung dan mengalami pemompaan darah
T = Tekan > melakukan fiksasi dengan menekan nadi diantara luka dan jantung korban (bila
patah tulang di tangan menekan nadi bagian depan ketiak,, bila patah tulang di bagian kaki tekan
nadi di bagian depan selangkangan kaiki)
-Balut bagian luka dan bidai

2. JENIS LUKA
PENDARAHAN
Pendarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda
paksa (trauma) atau penyakit.
Klasifikasi sumber pendarahan / golongan pendarahan
1. Perdarahan nadi (arteri)
Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan denyutan nadi dan
berwarna merah terang.
2. Perdarahan balik (vena)
Darah yang keluar dari pumbuluh balik, mengalir, berwarna merah gelap.
3. Perdarahan rambut (kapiler)
Berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan.

Arteri

Vena

Kapiler

Jenis-jenis perdarahan
1. Peredaran darah luar
Peredaran yang tampak / terlihat jelas keluar dari luka terbuka.
2. Peredaran darah dalam
Peredaran dalam, biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang terlihat
berada dibawah permukaan kulit tanpa memar.
Waspadai adanya perdarahan dalam, bila terjadi:
1. Luka tusuk
2. Darah / cairan yang keluar dari telinga atau hidung
3. Muntah atau batuk darah
4. Memar luas pada batan tubuh
5. Luka tembus dada atau perut
6. Nyeri tekan, kaku atau kejang pada dinding perut
7. BAK / BAB berdarah

Penanganan
A. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan:
a. Pakai APD agar tidak terkena darah / cairan tubuh korban
b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberikan perawatan
c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
d. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban

B. Mengendalikan perdarahan luar


1. Tekan langsung

Tekan bagian yang berdarah tepat diatas luka, umumnya perdarahan akan berhenti setelah 5-15
menit. Bila belum berhenti dapat ditambah penutup lain, tanpa melepas penutup pertama.
2. Elevasi ( tinggikan posisi luka dan lakukan bersamaan dengan tekanan langsung ).
3. Tekan pada titik tekan
Arteri Brakialis ( pembuluh nadi di legan atas )
Arteri Femoralis ( pembuluhnadi di lipat paha )
Perawatan perdarahan
1. Pada perdarahan besar:
a. Jangan buang waktu hanya untuk mencari penutup luka
b. Tekan langsung dengan tangan ( sebaiknya menggunakan sarung tangan )
c. Pertahankan dan tekan cukup kuat
d. Rawat luka setelah perdarahan terkendali
2. Pada perdarahan ringan atau terkendali:
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
3. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam:
a. Baringkan dan istirahatkan penderita
b. Buka jalan nafas dan pertahankan
c. Periksa berkala pernafasan dan denyut nadi
d. Perawatan syok bila terjadi atau akan terjadi syok
e. Jangan beri makan dan minum
f. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
g. Bila ada berikan oksigen
h. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan
perdarahan sama sekali

PENANGANAN LUKA DALAM

a.Memar
terjadi pembengkakkan dan kulit kebiruan karna terkena benturan atau karna cidera
Tanagnai dengan konsep RICE
R=Reast > Istirahatkan bagian tubuh korban agar relax
I = Ice pack > siapkan kompkres es untuk korban
C = Compress > kompres dengan es dalam ice pack
E = Elevasi >Mengangangkat bagian tubuh korban lebih tinggi dari jantung agar darah lancer

b.Dislokasi
Terjadi pergeseran sendi kondisi dalam otot Yang tak sesai pada tempatnya terjadi pada bagian
alat gerak tubuh
Maka akan mengakibatkan :
-bagian tubuh tak bias digerakan pada bagian dislokasi
-adanya bengkak pkada bagian tubuh atau alat gerak yang terjadi dislokasi

*pkenanganan :
-Jangan gerakan bagian gerak tubuh yang dislikasi
- pasang pembalut elastis pada bagaian tubuh yang mengalami dislokasi dengan simpul X atau
silang
SELAMAT MEMPELAJARI TEMAN-TEMAN MEDISKU Semoga bermanfaat
Disusun Oleh : Annisa Aulia

Anda mungkin juga menyukai