Anda di halaman 1dari 44

P3P DAN P3K

TIM PRORMOTOR UKS STIKES BANYUWANGI


P3P
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENYAKIT (P3P)

Spesifik dari P3P yakni pertolongan pertama pada


penderita diare.
Ciri – ciri
1. BAB > 3x sehari
2. BAB cair kadang bercampur dengan lendir
3. Pucat
4. Lemah/ Lesu
5. Matanya cowong
Penyebabnya

 INFEKSI OLEH KUMAN


 TIDAK CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN
 SALAH MAKAN
 AIR MINUM TIDAK DIMASAK
 MAKAN MAKANAN YG TIDAK DITUTUP
 LINGKUNGAN YANG KOTOR
 BUANG AIR BESAR TIDAK PADA TEMPATNYA
Penanganan
1. Memberikan Oralit / LGG
2. Rujuk ke Puskesmas atau RS setempat
pencegahan
1. Cuci tangan pakai sabun
2. Hindari jajanan sembarangan
3. BAB pada tempatnya (WC/ Jamban)
4. Makan makanan yang bersih/ tertutup
5. Masak air sampai mendidih
6. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K)

Suatu usaha pertolongan pertama pada kecelakaan


guna, untuk mencegah keadaan yang lebih gawat/
darurat dan menyelamatkan nyawa sesorang.
Prinsip Dasar
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang
cepat, mudah dan efesien
3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha
pertolongan
4. Pergunakan APD bila ada
tujuan
1. Mencegah luka yang lebih parah
2. Menyelamatkan nyawa sesorang
3. Memberikan pertolongan pertama, sebelum
dibawa ke Rumah Sakit
4. Alasan kemanusiaan
Hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan PP
 Jangan Panik
 Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan
berikutnya
 Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
 Perhatikan tanda-tanda shock.
 Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
 Segera transportasikan korban ke sentral
pengobatan.
Alat – alat P3K
1. Spalk/ Bidai
2. Midtela
3. Neckcaler
4. Kasa
5. Perban
6. Plaster
7. Gunting Plaster
8. Tensocraft
9. Termometer
10. Obat – obatan (Betadine, Rivanol, Alkohol, Minyak Gosok/ minyak
kayu putih)
11. Tandu
Kasus – Kasus dilapangan
1. Pingsan (Syncope/collapse)
yaitu hilangnya kesadaran sementara (<O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan
tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.)

Gejala
 Perasaan limbung
 Pandangan berkunang-kunang
 Telinga berdenging
 Nafas tidak teratur
 Muka pucat
 Biji mata melebar
 Lemas
 Keringat dingin
 Menguap berlebihan
 Tak respon (beberapa menit)
 Denyut nadi lambat
Penanganan
 Baringkan korban dalam posisi terlentang
 Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
 Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang
yang menghambat pernafasan
 Beri udara segar
 Periksa kemungkinan cedera lain
 Selimuti korban
 Korban diistirahatkan beberapa saat
 Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi
stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan
2. Dehidrasi
yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan.
Gejala dan tanda dehidrasi
 Dehidrasi ringan
 Defisit cairan 5% dari berat badan
 Penderita merasa haus
 Denyut nadi lebih dari 90x/menit

1. Dehidrasi sedang
 Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
 Nadi lebih dari 90x/menit
 Nadi lemah
 Sangat haus
2. Dehidrasi berat

 Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan


 Hipotensi
 Mata cekung
 Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
 Kejang-kejang

PENANGANAN

• Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock


• mengganti elektrolit yang lemah
• Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
• Memberantas penyebabnya
• Rutinlah minum jangan tunggu haus
3. Asma
yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala
 Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
 Terdengar suara nafas tambahan
 Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
 Irama nafas tidak teratur
 Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
 Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan
 Tenangkan korban
 Bawa ketempat yang luas dan sejuk
 Posisikan ½ duduk
 Atur nafas
 Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
4. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala

yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan,


gangguan kesehatan dll.

Gejala
 Kepala terasa nyeri/berdenyut

 Kehilangan keseimbangan tubuh

 Lemas

Penanganan
 Istirahatkan korban

 Beri minuman hangat

 beri obat bila perlu

 Tangani sesuai penyebab


5. Maag/Mual
yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.

Gejala
 Perut terasa nyeri/mual

 Berkeringat dingin

 Lemas

Penanganan
 Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun
berbaring sesuai kondisi korban
 Beri minuman hangat (teh/kopi)

 Jangan beri makan terlalu cepat


6. Mimisan

yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu


ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.

Gejala
 Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
 Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
 Kadang disertai pusing

Penanganan
 Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
 Tenangkan korban
 Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
 Diminta bernafas lewat mulut
 Bersihkan hidung luar dari darah
 Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama
7. Kram
yaitu otot yang mengejang/kontraksi
berlebihan.

Gejala
 Nyeri pada otot
 Kadang disertai bengkak

Penanganan
 Istirahatkan
 Posisi nyaman
 Relaksasi
 Pijat berlawanan arah dengan kontraksi
8. Memar
yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit
akibat dari benturan keras.

Gejala
 Warna kebiruan/merah pada kulit

 Nyeri jika di tekan

 Kadang disertai bengkak

Penanganan
 Kompres dingin

 Balut tekan

 Tinggikan bagian luka


9. Keseleo
yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian
biasanya disertai kram.

Gejala
 Bengkak
 Nyeri bila tekan
 Kebiruan/merah pada derah luka
 Sendi terkunci
 Ada perubahan bentuk pada sendi

Penanganan
 Korban diposisikan nyaman
 Kompres es/dingin
 Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
 Tinggikan bagian tubuh yang luka
10. Luka

yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-


tiba karena kekerasan/injury.

Gejala
 Terbukanya kulit
 Pendarahan
 Rasa nyeri

Penanganan
 Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
 Tutup luka dengan kasa steril/plester
 Balut tekan (jika pendarahannya besar)
 Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menangani luka:

 Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila


ada:
 Keluarkan tanpa menyinggung luka

 Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain


berbulu)
 Evakuasi korban ke pusat kesehatan

 Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada


suatu luka ini berarti luka mulai menutup.Bekuan tidak
boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
11. Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan
saja, dimana saja, dan waktu apa saja.

Penghentian darah dengan cara


 Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll

 Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi


pendarahan
 Obat-obatan
Biokimia: vitamin K
Elektrik: diahermik
12. Patah Tulang/fraktur

yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian

Gejala
 Perubahan bentuk
 Nyeri bila ditekan dan kaku
 Bengkak
 Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah
 Ada memar (jika tertutup)
 Terjadi pendarahan (jika terbuka)

Jenisnya
1. Terbuka (terlihat jaringan luka)
2. Tertutup
LANJUTAN………

1. Untuk patah tulang terbuka


Penanganan
 Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat

 Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin

 Ikat dengan ikatan V

 Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

2. Untuk fraktur tertutup


Penanganan
 Tenangkan korban jika sadar

 Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)

 Sensasi (respon nyeri)

 Sirkulasi (peredaran darah)


Lakukan pembidaian

Tujuan Pembidaian
 Mencegah pergeseran tulang yang patah
 memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
 mengurangi rasa sakit
 Mempercepat penyembuhan

Cara Pembidaian
• Ukur bidai disisi yang sehat
• Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
• Pasang bantalan didaerah patah tulang
• Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka
• Ikat bidai
13. Luka Bakar
yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Penanganan
 Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
 Perhatikan keadaan umum penderita
 Pendinginan
 Membuka pakaian penderita/korban
 Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah
wajah, cukup dikompres air
 Mencegah infeksi
 Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
 Penderita dikerudungi kain putih
 Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap
 Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam
bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan
pengawasan ketat selama perjalanan.
 Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
14. Hipotermia

yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin

Gejala
 Menggigil/gemetar
 Perasaan melayang
 Nafas cepat, nadi lambat
 Pandangan terganggu
 Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan
 Bawa korban ketempat hangat
 Jaga jalan nafas tetap lancar
 Beri minuman hangat dan selimut
 Jaga agar tetap sadar
 Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)
15. Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba
karena kekerasan/injury.
Gejala
 Terbukanya kulit

 Pendarahan

 Rasa nyeri

Penanganan
 Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)

 Tutup luka dengan kasa steril/plester

 Balut tekan (jika pendarahannya besar)

 Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani LUKA:

 Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila


ada:
 Keluarkan tanpa menyinggung luka
 Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain
berbulu)
 Evakuasi korban ke pusat kesehatan

 Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah


pada suatu luka ini berarti luka mulai
menutup.Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka
akan berdarah lagi.
16. Hipotermia
yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin
Gejala
 Menggigil/gemetar

 Perasaan melayang

 Nafas cepat, nadi lambat

 Pandangan terganggu

 Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan
 Bawa korban ketempat hangat

 Jaga jalan nafas tetap lancar

 Beri minuman hangat dan selimut

 Jaga agar tetap sadar

 Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)
17. Keracunan makanan atau
minuman
Gejala
 Mual, muntah

 Keringat dingin

 Wajah pucat/kebiruan

Penanganan
 Bawa ke tempat teduh dan segar

 Korban diminta muntah

 Istirahatkan

 Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik


18. Lemah jantung
yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung
terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.
Gejala
 Nyeri di dada

 Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk

 Kadang sampai tidak merespon terhadap suara

 Denyut nadi tak teraba/lemah

 Gangguan nafas

 Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung

 Kepala terasa ringan

 Lemas

 Kulit berubah pucat/kebiruan

 Keringat berlebihan

Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi
karena gangguan pencernaan, stress, tegangatnya)
Penanganan

 Tenangkan korban
 Istirahatkan
 Posisi ½ duduk
 Buka jalan pernafasan dan atur nafas
 Longgarkan pakaian dan barang barang yang
mengikat pada badan
 Jangan beri makan/minum terlebih dahulu
 Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang
lain didek
19. Gigitan binatang
Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang
berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki
bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan
binatang lebih besar daripada luka biasa.

Pertolongan Pertamanya adalah:


 Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat
dengan sedikit antiseptik
 Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian
dibalut
20. Macam – macam gigitan
Binatang/ serangga
1. Gigitan Ular
 Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup
penderita/korban tergantung pada ketepatan
diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan
ambillah sikap menganggap ular tersebut
berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3,
yaitu:

 Hematotoksin (keracunan dalam)


 Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)
 Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)
Penanganan untuk Pertolongan Pertama

 Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian


yang tergigit lebih rendah dari jantung.
 Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak
semakin cepat
 Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan
 Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan
untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak
menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap
15 menit selama + 30 detik
 Letakkan daerah gigitan dari tubuh
 Berikan kompres es
 Usahakan penderita setenang mungkin
 Segera rujuk ke Dokter, Puskesmas setempat atau RS
2. Gigitan Lipan

Ciri-ciri
 Ada sepasang luka bekas gigitan

 Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit


biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam

Penanganan
 Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat
antiseptik
 bila gelisah bawa ke paramedik
3. Gigitan Lintah dan Pacet

Ciri-ciri
 Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)

Penanganan
 Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air
tembakau/air garam
 Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan
obat atau salep anti gatal
4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat
lainnya

 Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun


bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa
sengatan pada waktu yang sama dapat
memasukkan racun dalam tubuh korban yang
sangat menyakiti.
Perhatian…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

 Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah


sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku
atau pinset, Anda justru akan lebih banyak
memasukkan racun kedalam tubuh.Cobalah
mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau
dengan mendorongnya ke arah samping
 Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan
larutan garam inggris.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai