0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
342 tayangan29 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai topik kesehatan seperti MAAG, diare, demam berdarah, mimisan, dan penyakit menular lainnya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, penyebab, dan cara pencegahannya, termasuk melalui imunisasi.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik kesehatan seperti MAAG, diare, demam berdarah, mimisan, dan penyakit menular lainnya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, penyebab, dan cara pencegahannya, termasuk melalui imunisasi.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik kesehatan seperti MAAG, diare, demam berdarah, mimisan, dan penyakit menular lainnya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, penyebab, dan cara pencegahannya, termasuk melalui imunisasi.
MAAG Peradangan pada lapisan lambung Lambung biasanya tahan terhadap iritasi dan asam kuat Penyebab : bakteri, stress kuat, jamur, cacing, virus tiba-tiba mengalami perubahan dalam buang air besar dari biasanya, baik frekuensi / jumlah buang air yang menjadi sering dan keluar dalam konsistensi cair daripada padat Penyebab : bakteri, virus, parasit, alergi makanan Penularan : makanan/ minuman yang terkontaminasi kuman atau lewat tangan yang kotor Pengobatan : ORALIT Pencegahan : cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah BAB Makanan dan minuman yang bersih, matang Jaga kebersihan makanan dan lingkungan sekitar Disebabkan oleh virus dan ditularkan lewat nyamuk aedes aegypti Anak2 sekolah, menggigit siang hari Gejala : panas mendadak, lemas, lesu, bintik2 merah di muka, dada, lengan, atau kaki, nyeri di ulu hati Pengobatan : minum banyak, kompres hangat, minum obat penurun panas Pencegahan : 3M Mimisan atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan epistaksis Adalah Keluarnya darah dari dalam hidung. Mimisan baisanya terjadi secara tiba-tiba dan sering ditemukan sehari-hari Perdarahan mungkin dapat sangat banyak tetapi dapat berhenti sendiri. Hampir 90% yang terkena mimisan dapat berhenti dengan sendirinya (spontan).
Harus diingat epistakisis bukan merupakan suatu
penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu kelainan. Trauma Infeksi
Neoplasma
Kongenital
Kelainan Darah
Infeksi sistemik
Perubahan tekanan atmosfer
1. Menghentikan perdarahan Tekan bagian sebelah hidung yang mengalami mimisan selama kurang lebih 5 menit jika hanya mimisan biasa, baiasanya akan berhenti dengan sendirinya. Jika setelah 10 menit mimisan masih berlanjut sebaiknya hubungi dokter terdekat 2.Jika setelah 10 menit mimisan masih berlanjut sebaiknya hubungi dokter terdekat
3.Mencegah komplikasi yang timbul akibat
perdarahan seperti syok atau infeksi
4.Mencegah berulangnya epistaksis
Fever atau deman atau masuk angin, sering diartikan sebagai penyakit, padahal fever bukan sebuah penyakit melainkan Reaksi tubuh melawan penyakit. Jadi hipotalamus memerintahkan tubuh untuk menaikan suhu tubuh agar mikroorganisme penyebab penyakit dengan keadaan panas sekian derajat celcius tidak dapat berkembang dan hidup dalam tubuh Dengan adanya perlawanan tersebut tubuh akan mengalami peningkatan panas untuk menghalau adanya mikroorganisme yang akan menyebabkan tubuh sakit. 1. Perbanyak minum air putih 2. Jangan gunakan pakaian tebal 3. Kompres demam ke seluruh tubuh - Kening - punggung - Belakang leher - Lengan bagian atas - paha dan telapak kaki 4. Beristirahat pada ruang yang sejuk dan tenang 5. Konsumsi obat parasetamol seusai takaran atau kurang darah Gejala :
Pucat ( muka, kuku dan kelopak mata bagian
dalam) Lesu, cepat lelah, mudah ngantuk, sulit konsentrasi Sering pusing dan kunang-kunang Minum tablet tambah darah (Fe ) Minum obat cacing tiap 6 bulan Memakai alas kaki (sandal/ sepatu) Cuci tangan sebelum makan Kotokeun atau rabun/ buta senja Pencegahan :
Makan sayur berdaun hijau dan buah berwarna
kuning Minum kapsul vitamin A Pembesaran kelenjar gondok Gangguan fungsi motorik kasar dan motorik halus Lambat/ sulit menerima pelajaran Melaksanakan pemeriksaan garam Melaksanakan penyuluhan tentang garam beryodium Gejala : batuk berdahak > 3 minggu, panas, berkeringat malam hari, BB turun dalam 3 bln Organ : Paru2, kulit, tulang dan sendi, selaput otak, usus, ginjal, pembuluh getah bening Cara penularan : droplet, terutama di daerah padat Pencegahan : Imunisasi BCG pada bayi 1 bln Penyebab : Bakteri Corynebacterium diphteriae Gejala : Panas, sakit menelan, selaput putih pada tenggorokan yang menyebabkan kematian Pencegahan : DPT pada bayi DT pada anak kls 1 SD Penyebab : Bakterin bardotella pertusis Gejala : Awal berupa pilek dan batuk, hari ke 10 batuk bertambah hebat kdg2 sampai muntah Pencegahan : DPT pada bayi, DT pada kelas 1 SD Penyebab : Virus polio Gejala : awal tidak spesifik spt ISNA, demam ringan, lumpuh tidak simetris, menyeringai, 15 % sembuh dlm 6 minggu, sisanya cacat Pencegahan : Vaksin polio peroral •Penyebab Virus morbili •Gejala : selesma + panas, mata merah, bercak merah dari dahi dan belakang telinga, menyebar, setelah 3-4 hari bercak jadi hitam 1-2 minggu lalu mengelupas. •Pencegahan : Imunisasi campak Penyebab : virus Hepatitis B Gejala : kuning pada seluruh badan, mual, panas Pencegahan : Imunisasi