Anda di halaman 1dari 18

Merupakan kekakuan tubuh atau alat alat gerak akibat

kontraksi dan atau relaksi otot yang tidak terkontrol.

Penyebab :
a. Penyakit kronis tertentu
b. Epilepsi
c. Hipoglekimia ( kadar gula rendah )
d. Keracunan ( alkohol / obat )
e. Stroke
f. Demam ( umumnya balita )
g, Infeksi
h. Cedera kepala / tumor otak
i. Hipoksia ( kadar O2 rendah )
j. Komplikasi kehamilan
Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat
yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran.

Gejala & tanda :


1. Pandangan kosong
2. Teriakan tercekik
3. Jatuh tiba-tiba
4. Wajah & leher sianosis
5. Gerakan kejang otot
6. Tidak ada respon
7. Mulut berbuih
8. Bab & Bak secara spontan
9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
10. Setelah kejang biasanya korban keleahan dan tertidur
Penanganan :
1. Lindungi penderita dari cedera
2. Jangan menahan kejang
3. Lindungi lidah penderita
4. Posisikan stabil
5. Rawat cedera
6. Jaga jalan nafas
terjadi karena peredaran darah yang keotak
berkurang.

Gejala & tanda :


1. Perasaan linglung
2. Pandangan berkunang-kunang
3. Lemas, keluar keringat dingin
4. Menguap
5. dapat menjadi tidak respon
6. Denyut nadi lambat
* Kram Panas
Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang
berlebihan melalui keringat.

Gejala & tanda :


1. Kejang otot disertai nyeri
2. Kelelahan
3. Mual
4. Mungkin Pingsan
Penanganan :
1. Baringkan penderita ditempat yg teduh
2. Beri minum penderita
3. Rujuk
* KELELAHAN PANAS ( HEAT EXHAUSTION )
Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat
melakukan aktivitas dilingkungan suhu yang relatif
tinggi, yang mengakibatkan sistem sirkulasi terganggu.
terganggu
Gejala & tanda :
1. Pernapasan cepat & dangkal
2. Nadi lemah
3. Kulit teraba dingin,lembab & selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan
5. lemah & pusing
*Sengatan Panas ( Heat stroke )
Merupakan keadaan yang mengancam nyawa.
(Suhu tubuh menjadi tinggi namun penderita
tidak berkeringat )
Gejala & tanda :
1. Pernapasan cepat & dalam
2. Nadi cepat & kuat berangsur menjadi cepat & lemah
3. Kulit kering,panas kadang kemerahan
4. Manik mata melebar
5. tidak ada respon,Kejang umum atau gemetar otot.

Penanganan :
1. Turunkan suhu tubuh penderita (Kompres )
2. bila memungkinkan masukan penderita dalam bak
3. Rujuk
Hilangnya panas tubuh lebih cepat daripada panas yang
dibentuk Tubuh atau diperoleh tubuh sehingga suhu
tubuh menjadi rendah<35° Celcius

Beberapa keadaan yang dapat memperburuk


Hipotermia antara lain suhu rendah, faktor angin,
air, usia penderita, kesehatan penderita,
penyakit yang sudah diderita atau cidera yang
terjadi, alkohol penyalah gunaan obat, dan
kekurangan makanan
Gejala & tanda :
Hipotermia sedang:
1. Menggigil
2. Terasa melayang
3. Pernapasan cepat nadi lambat
4. Gangguan penglihatan
5. Reaksi manik mata lambat
6. Penurunan respon

Hipotermia berat:
1. Pernapasan sangat lambat
2. Denyut nadi sangat lambat
3. Tidak ada respon
4. Manik mata melebar dan tak bereaksi
5. Alat gerak kaku
6. Tidak menggigil
Penanganan :

• Penilain dini & pemeriksaan fisik


• Pindahkan penderita
• jaga jalan nafas
• Ganti pakaian yang basah
• Beri minum & makanan bila sadar
• Pantau tanda vital & rujuk

Rawat penderita dengan hati-hati dan jaga


penderita agar tetap hangat
Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam
jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh
yang tidak diinginkan.

Jalur masuknya racun :


Keracunan melalui mulut
Penyebab:
a. Obat-obatan
b. makanan / minuman
c. Zat kimia
d. Makanan yang mengandung racun
Keracunan melalui Pernapasan

Penyebab :
a. menghirup gas beracun
b. Kebocoran gas industri

Keracunan melalui kulit / absorbsi

Penyebab :
Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui
permukaan kulit dan dapat meresap.
Keracunan melalui suntikan / gigitan
Penyebab :
a. Gigitan / sengatan binatang berbisa
b. Gigitan / sengatan binatang laut
( Ubur-ubur, anemon, ketimun laut,gurita,dll )
c. Obat suntik
Gejala Umum :
a. Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
b. Penurunan respon
c. Gangguan pernapasan
d. Nyeri kepala,pusing,gangguan penglihatan
e. Mual, muntah
f. Lemas,lumpuh,kesemutan
g. Pucat / sianosis
h. Kejang, syok, gangguan irama jantung
Pedoman Pertolongan :

1. Keamanan tempat
2. Kondisi penderita
3. Kondisi Air
4. Sumber daya yang tersedia
Penanganan :

Penderita respon :
1. Pindahkan penderita
2. Lakukan pemeriksaan dini
3. Beri O2 bila ada
4. Jaga kehangatan tubuh penderita
ika Penderita tidak respon di air dangkal

. Pertahankan jalan nafas


. topang punggung penderita
. stabilisasi kepala dan leher
. Pertahankan wajah tetap keatas bila respon
dan menghadap kebawah jika tidak respon (diair dangkal)
Jika penderita tidak respon di air yang
tidak aman ( dalam, dingin, dan bergerak )
atau butuh RJP.

1. Posisikan penderita diatas papan spinal


2. Pindahkan penderita dari air
3. Nafas buatan bila perlu

Anda mungkin juga menyukai