Anda di halaman 1dari 11

1.

Pengertian Hipotermi

Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita


mengalami penurunan suhu inti ( suhu organ
dalam ). Hipotermia adalah suatu kondisi
dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan
suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Hipotermia terjadi ketika suhu bagian dalam
tubuh dibawah 35 °C.
2. Klasifikasi Hipotermi

Berdasarkan suhu tubuh :

Hipotermi ringan bila suhu tubuh 32-35oC

Hipotermi sedang dengan suhu tubuh 28


32oC

Hipotermi berat bila suhu tubuh dibawah


28oC
Berdasarkan etiologi :

Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti


menurun hingga 35°c.

Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari


paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang
sebelumnya sehat.

Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi


gangguan sistemik ( seluruh tubuh ) yang serius.
Kebanyakan terjadinya di musim dingin ( salju ) dan iklim
dingin.

Indusi hipotermi, dimana suhu tubuh diturunkan sebagai


bagian dari terapi.
3. Gejala-gejala Hipotermi
Menggigil
Terasa melayang
Pernafasan cepat, nadi
melambat
Hipotermia sedang
Gangguan penglihatan
Reaksi mata lambat
Gemetar

Denyut nadi sangat lambat


Pernafasan sangat lambat
Hipotermia berat Tidak ada respons
Alat gerak kaku
Tidak menggigil
4. Faktor Risiko Hipotermi

Usia bayi dan manula

Minuman keras dan obat-obatan terlarang

Penyakit yang memengaruhi memori misalnya penyakit


Alzheimer
Pengaruh penyakit tertentu. Ada beberapa penyakit yang
dapat memengaruhi mekanisme pengendali suhu tubuh,
misalnya anoreksia nervosa, stroke, dan hipotiroidisme

Obat-obatan tertentu, misalnya antidepresan, sedatif, serta


analgesik opiat

Orang yang menghabiskan waktu lama di tempat yang dingin,


misalnya pendaki gunung atau tunawisma.
5. Metode Pengobatan Hipotermi

Memantau pernapasan pengidap. Segera berikan napas


buatan jika pengidap berhenti bernapas.
Perlakukan pengidap dengan hati-hati. Gerakan yang kasar
atau berlebihan dapat memicu serangan jantung. Menggosok
tangan atau kaki pengidap juga sebaiknya dihindari.
Pindahkan pengidap ke dalam ruangan atau tempat yang
hangat jika memungkinkan. Tetapi jangan langsung
memandikan pengidap dengan air hangat.
Lepaskan pakaian pengidap jika basah dan ganti dengan
yang kering.
 Tutupi tubuh pengidap (terutama bagian perut dan kepala) dengan
selimut atau pakaian agar hangat.
 Apabila Anda berada di luar ruangan atau di alam terbuka, lapisi tanah
dengan selimut sebelum membaringkan pengidap.
 Berbagi panas tubuh dengan pengidap, misalnya dengan memeluknya
secara hati-hati. Kontak langsung dari kulit ke kulit akan lebih efektif.
 Berikan minuman hangat jika pengidap masih sadar dan bisa menelan.
Tetapi jangan memberi minuman yang mengandung alkohol atau
kafein.
 Gunakan handuk kering yang dihangatkan atau botol berisi air hangat
untuk mengompres pengidap. Kompres ini sebaiknya diletakkan di
leher, dada, atau selangkangan. Jangan meletakkannya di bagian kaki
atau tangan karena dapat mendorong darah yang dingin untuk
mengalir ke jantung, paru-paru, dan otak.
6. Langkah Pencegahan Hipotermi

Menjaga agar tubuh tetap kering

Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan


kegiatan

Jangan lupa untuk menggunakan topi, syal, sarung


tangan, kaus kaki, serta sepatu bot

Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan


tubuh

Sediakan minuman dan makanan hangat


7. Pertolongan Pertama Pada Hipotermi

1. Tanpa ragu pindahkan penderita dari daerah dingin ke daerah


yang lebih hangat. Jika terdapat ruangan hangat, seperti kamar
atau tenda, pindahkan ke tenda. Lindungi korban dari angin
terutama daerah leher dan kepala. Jangan lupa memakai alas
yakni menghindari dingin dari menyentuh tahan langsung.
2. Secara jantang buka pakaian basah yang menghinggapi korban.
Ganti pakaian basah dengan pakaian yang hangat dan kering atau
jaket. Ini akan membantu mempercepat penghangatan pada diri
penderita.
3. Jika terdapat penghangat, baik berupa penghangat modern
maupun penghangat manual, maka dapat diberikan terutama
dikompreskan pada pusat tkubuh seperti leher, kepala, ketiak dan
selangkangan. Cara termudah adalah botol air mineral di isi air
hangat atau panas kemudian dilapisi kain dan taruh di kedua leher,
kedua ketiak dan selangkangan. Minimal ada 5 botol air panas.
Ingat, harus dilapisi kain dan handuk agar tidak teriritasi langsung
panas pada botol terhadap kulit.
4. Hangatkan penderita dengan minum minuman manis agar
metabolism meningkat dan meminum minuman tidak beralkohol.
5. Mulai CPR (Cardiopulmonal resuscitation) jika seseorang
menunjukkan tanda perburukan dan tanda kegawat daruratan yang
menuju ke kematian. Tanda tersebut seperti nafas tidak teratur dan
hilang, batuk parah, dan hilangnya pulsasi. Ingat senantiasa periksa
ABC (airway breathing dan circulation).
8. Catatan Terkait Pertolongan Pertama Hipotermi

Jangan mengulangi menghangatkan ke penderita terlalu


cepat, seperti dengan menghangatkan dengan lampu atau
bak mandi panas.

Jangan hangatkan pada telapak tangan dan telapak kaki.


Penghangatan pada tangan dan kaki ini justru akan semakin
menurunkan suhu tubuh, karena akibat perifer tubuh hangat maka
bagian sentral tubuh seperti jantung dan paru-paru akan berusaha
mendinginkan karena respon perifer yang hangat. Akibatnya suhu
tubuh semakin dingin. Oleh sebab itu hangatkanlah pada area
pusat tubuh seperti kanan kiri leher, kedua ketiak dan
selangkangan.

Jangan berikan penderita alcohol dan rokok. Alcohol terbukti


akan memperlambat proses penghangatan dan rokok akan
mempengaruhi sirkulasi jika dibutuhkan penghangatan ulang.

Anda mungkin juga menyukai