a. Penilaian Keadaan
b. Penilaian Dini
1. Kesan Umum
2. Respon
3. Jalan Nafas
Melakukan penilaian apakah jantung bekerja dengan normal dan tidak terdapat
perdarahan yang dapat mengancam nyawa penderita.
Penderita respon : periksa nadi pergelangan tangan (radial). Pemeriksaan
pada bayi ialah dengan memeriksa nadi pada bagian dalam lengan atas
(brankial).
Penderita tidak respon : periksa nadi leher (karotis). Pada bayi tetap
dilakukan pemeriksaan terhadap nadi brankial. Denyut nadi manusia
dewasa : 60 - 90 kali/menit, pada anak : 80 - 150 kali/menit, bayi : 120 -
150 kali/menit.
Penilaian dini harus diselesaikan dan semua keadaan yang mengancam
nyawa harus sudah ditangani sebelum melanjutkan ke pemeriksaan
selanjutnya (Pemeriksaan Fisik).
c. Pemeriksaan Fisik
1. Perubahan bentuk.
2. Luka terbuka.
3. Nyeri tekan.
4. Bengkak.
d. Riwayat Penderita
1. Keluhan utama.
2. Obat-obatan yang diminum.
3. Makanan/Minuman terakhir sebelum kejadian.
4. Penyakit yang sedang/pernah diderita.
5. Riwayat alergi.
6. Kejadian yang dialami sebelum terjadinya gejala/kecelakaan.
a. Hipotermia
1. Gejala Hipotermia
Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya.
Berikut ini merupakan gejala hipotermia dari yang ringan hingga berat:
Penanganan
● Baringkan penderita secara perlahan.
● Jangan gerakkan penderita jika tidak diperlukan.
● Kendurkan atau buka pakaian yang ketat.
● Periksa denyut nadi dan jantung.
● Untuk menghindari ketakutan yang dapat memperburuk kondisi, berikan pasien selimut.
● Jangan beri pasien minum atau makan.
● Jika pasien mengalami perdarahan, tutupi dan sumbat area yang berdarah dengan handuk atau
kain.
● Jika pasien mengalami muntah dan mulai mengeluarkan darah dari mulut, ubah posisinya
menjadi menyamping untuk menghindari tersedak.
b. Hipertermia
1. Gejala Hipertermia
2. Penanganan Hipertermia
Beristirahat dari aktivitas yang sedang dilakukan, bila perlu Anda dapat
beristirahat sambil berbaring
Berteduh agar terhindar dari sengatan panas, bila perlu berteduh di
ruangan yang sejuk dan memiliki aliran udara yang baik
Minum air putih atau minuman elektrolit, namun hindari mengonsumsi
minuman terlalu dingin karena dapat menimbulkan kram perut
Mengompres kepala, leher, muka, dan bagian tubuh yang mengalami
kram menggunakan air dingin
Melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk kaus kaki dan sepatu
a. Gejala Asma
Sesak dada.
.Penanganan
Dengan oxygen/inhaler
a Tenagkan korban dan posisikan korban dengan posisi duduk dan amankan
korban di tempat yang nyaman serta terhindar dari kerumunan
b Posisikan badan korban secara tegak
c Arahkan korban untu bernafas secara dalam dan panjang
d Pasang penutup oxygen pada hidung korban
e Tekan tombol kecil pada kaleng dan biarkan korban bernafas dalam-dalam
memalui oxygen yang keluar
Tanpa oxygen
Sesak napas.
Jantung berdebar, serta denyut nadi menjadi lemah.
Pusing.
Kelelahan.
Bicara kacau, pingsan hingga hilang kesadaran.
Tekanan darah menurun. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menjadi
penyebab gagal ginjal dan berbagai komplikasi lainnya
Bibir dan kuku jari membiru.
Kulit berkeringat, dingin, dan pucat.
b. Penanganan Syok
6 Apa gejala luka lecet, tusuk,gores serta bakar serta bagaimana cara penangannya
1. (luka lecet)
luka lecet adalah luka yang timbul karena gesekan kulit pada permukaan
yang keras dan kasar. Penanganan Luka Lecet
2. (luka gores)
Dikenal juga sebagai luka gores pada kulit, laserasi adalah luka terbuka
yang menyebabkan jaringan di bawahnya terpotong atau robek.
Penanganan Luka Gores
Cuci tangan dengan sabun antibakteri.
Bersihkan luka dengan sabun berbahan lembut dan air selama lima
menit.
Bila terjadi perdarahan, beri tekanan pada luka selama 10 menit
untuk menghentikannya.
Oleskan petroleum jelly untuk menjaga luka agar tetap lembab.
Hal ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan.
Tutup luka gores dengan perban steril yang tidak menempel. Hal
ini dilakukan supaya luka tidak kembali terbuka.
Setelah melakukan pertolongan pertama, jangan lupa rutin
mengganti perban sedikitnya satu kali sehari. Anda bisa
mengulang langkah-langkah di atas setiap kali mengganti perban.
3. Luka bakar
Luka bakar ringan
Cara Mengatasi Luka Bakar Ringan
Luka bakar ringan umumnya dapat ditangani sendiri di rumah,
namun harus dilakukan dengan cara yang benar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan saat memberikan pertolongan pertama pada luka bakar
ringan adalah:
Luka bakar perlu didinginkan untuk meredakan rasa perih.
Anda bisa letakkan handuk yang sudah dibasahi air dingin
pada luka.
Hindari memecahkan luka yang melepuh karena berisiko
menyebabkan infeksi.
Cuci dengan air bersih mengalir jika ada luka lepuh yang
pecah dengan sendirinya.
Jika rasa sakit terasa tidak tertahankan, penderita dapat
mengonsumsi obat pereda rasa sakit, seperti paracetamol, atau
obat antinyeri lainnya sesuai anjuran dokter
a. Luka bakar sedang dan berat
Penanganan
1 Tenangkan korban
2 Hubungi fasililitas medis dan segera bawa korban menuju kesana
4. Luka tusuk
Luka tusuk muncul karena kontak kulit dengan benda tajam yang runcing
seperti paku atau jarum.
Penanganan Luka Tusuk
Jika ada benda yang menancap pada kulit jangan langsung dicabut sebaiknya bersihkan luka dan rujuk
kefasilitas kesehatan
a. Memar
Gejala
Perubahan warna kulit
Nyeri jika ditekan
Pembekakan
Penanganan
1 Istirahatkan korban
2 Kompres luka dengan air dingin
3 Bebat dan tekan luka menggunakan tansokraf
4 Kompres air hangat
9. Apa perbedaan patah tulang terbuka dan tertutupserta bagaimana cara penangannya
Patah tulang tertutup adalah jenis patah tulang di mana tulang yang patah
tidak sampai merobek kulit.
Ketika bagian ujung dari tulang yang patah sampai merobek kulit,
sehingga jaringan di bawah kulit dan tulang yang patah menjadi terlihat.
a. Gejala Dislokasi
b. Pengobatan Dislokasi
3. Kompres sendi yang sakit menggunakan es. Tindakan ini bisa dilakukan
pada 1-2 hari pertama untuk mengurangi rasa nyeri. Bisa juga
mengompresnya dengan air hangat pada hari berikutnya untuk
membantu melemaskan otot yang tegang.
4. Bila sendi yang telah diobati sudah membaik, cobalah latih sendi secara
bertahap. Namun, pastikan lakukan latihan ini atas saran dan
rekomendasi dari dokter.
11. Apa gejala sprai dan strain serta bagaimana cara penangannya
a. Pengertian
Sprain : Cedera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada
ligamen (penghubung antar tulang)
Strain : Cedera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada
otot maupun tendon (penghubung tulang dan otot)
mengalami strain.
b. Gejala
Gejala dari sprain, antara lain:
c. Pertolongan Pertama
Beberapa langkah sebagai tindakan pertolongan pertama bila mengalami sprain
atau strain adalah:
Hentikan aktifitas
Istirahatkan anggota tubuh yang cidera
Letakan es pada area yang cidera selama 15 menit setiap dua jam. Gunakan
handuk diantara kulit dengan es.
Kompresi atau perban secara ketat area cidera, mengarah dari bawah keatas.
Elevasi (angkat) anggota tubuh yang cidera agar lebih tinggi dari posisi jantung.
Hindari aktifitas olahraga, konsumsi alcohol dan pijat atau urut area cidera
karena dapat memperburuk pembengkakan.
Jika gejala memburuk dalam 24 jam, kunjungi dokter.
Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk dapat mengurangi tekanan pembuluh
darah dalam hidung, sehingga perdarahan dapat segera berhenti.
Condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak masuk ke
tenggorokan. Darah yang tertelan dapat memicu muntah.
Pencet hidung selama 10-15 menit dan bernapaslah melalui mulut.
Kompres pangkal hidung dengan kompres dingin untuk memperlambat perdarahan.
a. Gejala Pingsan
Mengantuk.
Menguap.
Mual, cemas, bernapas dengan cepat, dan berkeringat dingin tiba-tiba.
Linglung dan tubuh limbung, terutama ketika berdiri.
Pusing dan seperti melayang.
Pandangan kabur atau tampak titik-titik hitam dalam pandangan.
Telinga berdenging
Sakit kepala.
Jantung berdebar.
b. Penanganan Pingsan
Bawa penderita ke tempat aman dengan posisi tetap berbaring dan pastikan posisi
penderita nyaman.
Bangunkan penderita dengan menggoyang tubuhnya, memanggilnya dengan suara
yang cukup keras, atau memberikan rangsang nyeri, misalnya dengan mencubit
dan meletakkan handuk dingin di wajah atau lehernya.
Periksa apakah penderita bernapas dan apakah ada sumbatan di saluran
pernapasannya.
Longgarkan pakaian atau aksesori penderita yang terlalu ketat, misalnya kerah baju
dan ikat pinggang. Jika memungkinkan, bawa penderita ke ruangan yang sejuk
atau memiliki sirkulasi udara yang baik.
Bungkus penderita dengan selimut bila kulitnya terasa dingin saat disentuh.
Gejala Vertigo
a. Pusing berputar yang diikuti dengan telinga berdengung
b. Mual dan muntah
c. Kehilangan keseimbangan dan tidak bisa berdiri
d. Jatuh
e. Pingsan
Penanganan Vertigo
16. Apa penyebab tersedak serta bagaimana cara penangannya
17. Apa yang kamu ketahui tentang evakuasi korban dan sebutkan salah satu evakuasi korban
Berikut merupakan beberapa cara evakuasi korban berdasarkan jumlah penolong
TEKNIS
1 Menanyakan soal secara urut 17 nomor itu
2 Untuk soal evakuasi menyebutkan minimal 1
3 Yang tidak lulus jika masih ada waktu
a Bisa mengulang dihari yang sama jika waktunya masih ada
b Untuk mengulang hanya soal yang dia tidak lulus
4 Yang tidak lulus dan waktunya sudah habis
a Mengulang di ujian susulan secara offline di kampus
b Untuk mengulang hanya soal yang dia tidak lulus
5 Jika waktu sudah habis bisa langsung dinyatakan lulus/tidak
6 Jika tidak lulus dan waktu sudah habis bisa diberi tahu soal yang mana yang tidak
lulus
7 Jangan memberikan pertanyaan diluar materi yang disampaikan pemateri
8 Mengisi format penlaian pada file
9 Jika ada step penanganan nya tidak runtut/kurang sedikit kita bisa menanyai apakah
ada yang kurang gitu jika dia tidak tau maka gak papa di kasih tau (note: peserta bisa
menyebutkan 80% dari step penanganan yang ada)
10 Semangat yo rekk