Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI BK 1 – BK 3

NAMA : KARTINI KAHI TIMBA

KELAS : KPN 18A

NIM : 1420118027R

MATA KULIAH : GADAR

STIKES NUSANTARA KUPANG

2021
1. Jelaskan langkah-langkah meode pembebabasan jalan nafas
a. Chin lift
 Satu tangan di dahi untuk memiringkan kepala kembali
Bayi:
1. Kepala dalam posisi netral (posisi sniffing)
2. Kepala dan leher jangan terlalu banyak gerakan/manipulasi

Anak dan dewasa:

1. Kepala dan leher sedikit ekstensi


2. Jalaur dari dagu ke rahang sudut tegak lurus ke lantai

 Gunakan jari tangan lainnya di bawah bagian tulang dagu


1. Jangan menggunakan jempol untuk mengangkat dagu
2. Angkat mandibular ke atas dan ke luar.

b. Jaw thrust
Adalah pilihan metode membuka jalan nafas jika anda menduga bahwa korban
memiliki leher retak.
Teknik :
1. Tempat 2-3 jari di bawah masing-masing sisi sudut rahang bawah
2. Angkat rahang atas dan keluar

c. Back blows
Bila penderita sadar dapat batuk keras, observasi ketat. Bila nafas tidak efektif atau
berhenti, lakukan back blow 5 kali (hentakan keras pada punggung korban di titik
silang garis antar belikat dengan tulang punggung/vertebrae)

d. Chest thrust ( untuk bayi, anak yang gemuk dan wanita hamil)
Bila penderita sadar, lakukan chest thrust 5 kali(tekan tulang dada dengan jari
telunjuk atau jari tengah kira-kira satu jari bawah garis imanijasi antara kedua putting
susu pasien). Bila penderita sadar, tidurkan terlentang, lakukan chest thrust, tarik
lidah apakah ada benda asing, berinafas buatan.

e. Heimlich maneuver
Tersedak merupakan hal sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
a. Memanggil bantuan . meeminta pertolongan orang lain untuk memanggil
ambulans atau nomor gawat darurat.
b. Memastikan orang tersebut tersedak tanyakan “apa anda tersedak”? kedua tangan
yang memengangi leher adalah tanda universal tersedak. Orang yang tidak bisa
mnjawab menganggyk, atau menunjuk-nunjuk lehernya perlu diberikan
pertolongan segera karena terdapat sumbatan jalan napas.
c. Berdirilah di belakangnnya. Sambil berdiri di belakangnnya, kita meminta korban
untuk sedikit membungkuk dan merenggangkan kakinya. Mengepal tangan kanan
dan bersiap memberi hentakan.

Untuk bayi dan anak-anak


 Letakkan bayi tengkurap pada lengan atau paha dengan posisi kepala lebih
rendah
 Berikan 5 pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada
bagian belakang bayi (interskapula). Tindakan ini di sebut black blws

f. Head tilt chin lift


Cara melakukannya : posisi penolong disisi atau di arah kepala
 Letakkan 2-3 jari (tangan kiri dan kanan) pada masing-masing sudut posterior
bawah kemudian angkat dan dorong keluar.
 Bila posisi penolong di atas kepala.

2. Simple triage and rapid treatment (START)


 Definisi
Metode ini di pergunakan dalam situasti dimana dpat jumlah korban yang
cukup banyak, tetapi jumlah penolong masih mencukupi walaupun untuk itu
harus ada kerja ekstra . metode ini yaitu Start bagi penderita menjadi 4 kategori
1. Prioritas 1 – merah
Merupakan prioritas utama , di berikan kepada para penderita yang kritis
keadaanya seperti gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, perdarahan
berat atau perdarahan tidak terkontrol, penurunan status mental.

2. Prioritas 2-kuning
Merupakan prioritas berikutnya di berikan kepada para penderita yang
mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas atau
kerusakan alat gerak ,patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, cedera
punggung.

3. Prioritas 3- hijau
Merupakan kelompok yang paling akhri prioritasnya, di kenal juga sebagai
walking wounded atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri.

4. Prioritas 0- hitam

 Pelaksanaan triage metode S.T.A.R.T


1. Kumpulkan semua penderita yang dapat/mampu berjalan sendiri ke areal yang
telah di tentukan , dan beri mereka label hijau
2. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa
3. Pernapasan
4. Waktu pengisian kapiler
 Lebih dari 2 detik berarti kurang baik,beri merah, hentikan perdarahan
besar bila ada.
 Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.
5. Pemeriksaan status mental.
 Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana
 Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana makan
beri MERAH
 Bila mampu beri KUNING
 Setelah memberikan label kepada penderita maka tugas anda berakhir
segera lanjutkan ke penderita berikut.

3. Metode S.T.A.R.T
 Prioritas 1-Merah korban kondidi kritis
- Airway dan breathing
- Perdarahan yang tidak terkontrol
- Cedera leher atau kepala
- Luka terbuka di perut
- Hipo/hiptermia
- Luka bakar berat

 Prioritas 2-Kuning : kondisi yang mendesak


- Luka bakar tanpa ada masalah jalan napas
- Rasa sakit yang amat sakit di beberap bagian tubuh
- Adanya bengkak dan perubahan bentuk terutama pada anggota ekstremitas
- Cedera punggung

 Prioritas 3 –hijau : korban yang tidak mengalami cedera serius, memerlukan


perawatan sedikit dan dapat menunggu perawatan tanpa bertambah parah, seperti
- Rasa sakit ringan
- Luka bakar ringan
- Bengakak
 Prioritas 0-Hitam di berikan pada korban yang sudah meninggal

4. Breathing di lakukan dengan cara


 Tutup mulut dan hidung bayi menggunakan mulut anda
 Bila dada bayi tetap tidak terangkat ,lanjutkan kompres dada
 Berikan dua bantuan napas setelah melakukan 30 hitungan kompresi dada
 Teruskan RJP hingga bayi sadar atau bantuan medis datang

5. Obat-obat emergency
 Sulfas atropine
 Epinefrin
 Efedrin
 Dobutamin
 Dopamine
 Norprinefrin
 Nitogliserin
 Aminophilin
 Amiodarone
 Diazepam
 Deksametason
 Narlokson dan naltrekson

6. Indikasi epinefrin atau adrenalin adalah untuk menangani anafilaksis , hipotensi, akibat
syok sepsis., bradikardi dan cardiac arrest , serta untuk menginduksi dan menjaga kondidi
midriasis saat operasi ocular . dosis epinefrin yang digunakan bervariasi tergantung usia
pasien dan juga indikasi yang di temukan.

7. Jaw thrust
Jaw thrust Adalah pilihan metode membuka jalan nafas jika anda menduga bahwa
korban memiliki leher retak.
Saat mengalami gagal napas, penderita kondisi gawat tersebut kondisi gawat tersebut
perlu mendapatkan bantun pernapasan melalui terapi oksigen. Pemberian oksigen bila
melalui selang hidung atau kanul nasal serta masker oksigen.
8. Identitas
Nama : I. NY. B
Umur : 59 tahun

Masalah keperawatan : 1. ketidak efektifan bersihan jalan napas


: 2. pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi tidak adekuat

Diagnose keperawatan Tujuan dn kriteria hasil Intervensi keperawatan


1. Ketidak efektifan Setelah di lakukan tindakan 4. Kaji RR klien
bersihan jalan napas keperawatan 2x 24 jam di 5. Anjurkan klien
ditandai dengan harapkan ketidak efektifan mengatur pola napas
gelisah ,kelainan bersihan jalan napas dengan 6. Ajarkan klien teknik
suara wheezing kriteria hasil : relaksasi untuk
1. Klien tampak membantu porose
tenang tidak gelisah napas
2. Suara napas normal 7. Anjurkan klien unuk
3. Frekuensi dan irama tetap tenang
napas normal 8. Mengelurkan sputum
yang mempengaryhi
jalan napas.

2. Pertukaran udara Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji sesak napas


inspirasi dan atau keperawatan 3 x 24 jam di klien
ekspirasi tidak harapkan Pertukaran udara 2. Abjurkan klien
adekuat di tandai inspirasi dan atau ekspirasi mengatur pola napas
dengan dengan tidak adekuat dengan 3. Pemberian
sesak napas dinding kriteria hasil : oksigenasi tambahan
dada tidak simetris seperti tabung O2
1. Sesak napas
berkurang
2. Dinding dada
kembali normal
3. Kebutuhan
oksigenasi terpenuhi

9. Identitas
Nama : An.A
Umur : 19 tahun

Analisa data

Data Etiologi Masalah keperawatan


Data subjektif : Ketidakefektifan perfusi
Dalam perjalanan klien Terjadi fraktur tengkorak jaringan
muntah, kehilangan Kehilangan kesadaran
kesadaran (amnesia) >30
menit namun <24 jam

Data objektif :
Fraktur tengkorak, Penurunan kesadaran
disorentasi ringan dan di
ikuti penurunan kesadaran,
hasil pemeriksaan terdapat
bekas darah di mulut dan
hidung, terdengar suara
nafas ronchi ,terdapat
periorbhital echimosis dan
battle sign.
TTV : TD 90/50 mmHg
N : 115x/ mnt( regular dan
lemah)
RR : 32x/mnt (irregular)
GCS : 8

10. Head injury adalah trauma kepala yang masalah pada struktur kepala akibat mengalami
benturan yang berpotensi menimbulkan gangguan pad fungsi otak.
Kolaborasi perawat dengan tenaga kesehatan adalah mengkaji segala aspek yang
berhubungan dengan trauma kepala.

11. Yang dikatakan perawat Ance kepada perawat Veny adalah : ”perawat Veny, maaf,
posisinya salah. Seharusnya telungkup” dan perawat Ance menjelaskan prosedur
pemasangan gudel dan NGT dengan baik dan benar.

12. Jaminan hukum terhadap pelayanan gawat darurat yaitu:


 UU No.29 tahun 2004 praktik kedokteran : Pasal 73 ayat 1,2,3
- Setiap orang di larang memberikan identitas berupa gelar atau bentuk lain
yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan
adalah dokter.
- Setiap orang di larang menggunakan,alat,metode atau cara lain dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat menimbulkan dst
- Ketentuan sebagaimana ayat 1,2 tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang di
beri kewenangan oleh peraturan perundangan.
 UU N0.36 tahun 2009 tentang kesehatan,menjelaskan bahwa:
- Pasal 82 tentang pelayanan kesehatan bencana: Pelayanan kesehatan yang
dimaksud pada ayat(2) : tanggap darurat dan paksa bencana: mencakup
pelayanan kegawatdaruratan yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut.
- Pasal 83 ayat (1) setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan pada
bencana harus ditujukan untuk penyelamatan nyawa dan mencegah kecacatan
lebih lanjut,dan kepentingan terbaik bagi pasien
- Ayat 2 perintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap orang sebagaimana
di maksud pada ayat 1 dengan kemampuan yang di miliki.
 Permenkes nomor 148 tahun 2010 tentang izin penyelenggaraan praktek perawat
antara lain menjelaskan :
- Pasal 2 ayat (1) perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan
kesehatan
- Ayat (2) fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana di maksud pada ayat(1)
meliputi fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik mandiri dan/atau praktik
mandiri.
- Ayat (3) perawat yang menjelaskan praktik mandiri sebagaimana di maksud
pada ayat(2) berpendidikan minimal DIII keperawatan
- Pasal 8 ayat(7) dalam menjalankan asuhan keperawatan dapat memberikan
obat bebas atau obat bebas terbatas
- Pasal 9 : perawat dalam melakukan praktik harus sesuai dengan kewewnangan
yang dimiliki
- Pasal 10 ayat(1) dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang
dan tidak ada dokter di tempat kejadian perawat dapat melakukan pelayanan di
luar kewenangannya(KEPMENKES No.1239/Menkes/SK/XI/2001 pasal 20
ayat 2)
- Ayat (3) dalam melaksanakan pelyanan kesehatan harus mempertimbangkan
kompetensi,tingkat kedaruratan dan kemungkinan untuk rujuk.
 Pasal 11 dalam melaksanakan praktik keperawatan
- Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktek keperawatan
sesuai standar
- Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari klien
- Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
- Menerima imbalan jasa profesi
- Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya
 Permenkes Nomor 521 tahun 2007 tentang ijin praktik dan pelaksanaan praktek
kedokteran antara lain menjelaskan : Dokter dan dokter gigi dapat memberikan
perlimpahan suatu tindakan kedokteran kepada perawat, bidan atau nakes lain
secara tertulis, sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki
dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan.
 Permenkes Nomor 1796 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan antara
lain menjelaskan bahwa:
1. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan
2. Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur
pengetahuan,ketrampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi
3. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi
secara tenaga kesehatan.
4. Sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya dapat di perpanjang
melalui partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan diklat/kegiatan ilmiah
sesuai bidang tugasnya.
5. Partisispasi tenaga kesehatan dapat digunakan sepanjang memenuhi
persyaratan perolehan suatu kredit profesi(SKP)
6. Perolehan satuan kredit profesi harus mencapai min 25 skp selama 5 tahun
7. Jumlah skp di tentukan organisasi profesi
8. Uji kompotensi secara nasional mulai 2012 bagi lulusan baru.

13. Tugas dan tanggung jawab perawat unit gawat darurat


 Tugas
a. Memberi pelayanan Asuhan Keperawatan langsung kepada pasien dan
pelayanan kepada pelanggan.
b. Uraian Tugas Perawat Pelaksana UGD
c. Menerima dan melayani pasien di UGD.
d. Mendampingi dokter memeriksa dan melakukan tindakan kepada pasien.
e. Menjaga dan memelihara kebersihan UGD.
f. Menjaga dan memelihara fasilitas UGD selalu dalam keadaan siap dan
memudahkan dalam pelayanan pasien.
g. Melakukan inventarisasi dan inventorisasi peralatan dan bahan-bahan di UGD
setiap shiftnya.
h. Melengkapi administrasi pasien untuk kebutuhan pembayaran dan penagihan
pasien (tagihan rawat jalan,resep,blangko asuransi) dan mengantar ke kasir.
i. Melakukan tindakan keperawatan sesuai instruksi Dokter
j. Menghubungi dokter jaga dan dokter spesialis.
k. Menghubungi dan mengantar pasien untuk pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan .
l. Memesan kamar dan mengantar pasien rawat inap.
m. Melengkapi pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
n. Menyiapkan dan melengkapi administrasi pasien rawat jalan dan rawat inap.
o. Menghubungi petugas lainnya untuk kebutuhan pasien (kepala
shift/Supervisor dan supir ambulance).
p. Menyiapkan kebutuhan untuk merujuk pasien ke institusi pelayanan kesehatan
lain.
 Tanggung jawab
1. Memberikan asuhan keperawatan
2. Memberikan informasi yang akurat.

14. Resusitasi pada bayi dan anak saat awal adalah melakukan penilaian kondisi anak secara
cepat dengan menggunakan segitiga penilaian pediatric, atau pediatric assement
triangle/PTA . dari PAT ini dapat mengenali kondisi distress napas, gagal nafas, syok,
henti napas dan henti jantung, disfungsi otak dan abnormalis sistemik lainnya. PAT
terdiri 3 elemen yaitu :
a. Penampilan anak : tonus, interaksi anak dan lingkungan, kenyamanan arah pandangan
anak, suara/tangisan anak
b. Upaya napas anak : suara napas abnormal,posisi tubuh abnormal,retraksi dan napas
cuping hidung.
c. Kondisi sirkulasi : pucat , mottling, sianosis ,perdarahan.

15. Tujuan pembalutan adalah menutup luka dan menghentikan pendarahan agar luka tidak
terkontaminasi dan menimbulkan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai