Anda di halaman 1dari 83

LONGDARLAP

MATERI UMUM LONGDARLAP


L
O GANGGUAN KEADAAN UMUM
N
G
PERDARAHAN
D
A LUKA
R
L PATAH TULANG
A
P PEMBIDAIAN
LONGDARLAP

?
PERTOLONGAN DARURAT
DILAPANGAN
PERTOLONGAN DARURAT DILAPANGAN

Suatu pertolongan yang diberikan


oleh Personel kesehatan
dilapangan atau merupakan
Pertolongan lanjutan dari
pertolongan pertama dilap yang
telah diberikan oleh seseorang
Yang berada ditempat kejadian
Ketentuan umum longdarlap
1. Jangan memindahkan korban sebelum diketahui
jelas penyebab cedera dan melakukan
longdarlap
2. Pada waktu melakukan penilaian terhadap
korban, penolong harus dengan cepat mencari
informasi dari saksi kejadian namun perkiraan
cedera tidak boleh disimpulkan hanya
berdasarkan saksi saja tetapi ditentukan
berdasarkan pemeriksaan fisik dengan cepat dan
benar.
TUJUAN Longdarlap
1. Mencegah KEMATIAN
Pada banyak kasus penyebab kematian sering kali
disebabkan oleh kerusakan-kerusakan organ
tubuh yang secara langsung tidak terkena trauma.
Contoh kerusakan sel otak yang mengakibatkan
kematian akibat kekurangan oksigen karena
perdarahan hebat pada patah tulang terbuka
paha.
2. Mencegah KECACATAN

Kerusakan bagian tubuh yang permanen


dan menyebabkan kecacatan dapat
disebabkan oleh kegagalan sirkulasi
akibat perdarahan hebat pada bagian
atas dari bagian tubuh tersebut
3. Mencegah Infeksi
Infeksi adalah masuknya kuman penyakit ke
dalam tubuh. Kuman masuk ke dalam tubuh
paling banyak disebabkan karena adanya
luka yang tidak dirawat dengan baik. Infeksi
pada tubuh manusia dapat menyebabkan
kematian, kecacatan dan kesakitan yang
berkepanjangan
4. Mempermudah Pertolongan lanjutan

Pertolongan lanjutan oleh personel kesehatan yang


lebih ahli sangat ditentukan pertolongan
sebelumnya. Kesalahan pada pertolongan
sebelumnya akan mempersulit pertolongan lanjutan.
Contoh pada patah tulang tertutup yang tidak
ditolong dengan benar akan menyebabkan
pergeseran ujung patahan tulang dan dapat
menyebabkan robekan pembuluh darah, syaraf serta
jaringan kulit yang akhirnya mempersulit
pertolongan lanjutan.
5. Mempercepat PROSES PENYEMBUHAN

Longdarlap yang tepat dan disertai


pertolongan lanjutan yang tepat pula akan
mempercepat proses penyembuhan
korban / penderita.
6. Mengurangi RASA SAKIT

Pada korban dengan patah tulang


pembidaian dan immobilisasi yang
tepat akan mengurangi pergerakan
tulang yang patah dan akan mengurangi
rasa sakit yang ditimbulkannya
Sikap dan Tindakan penolong
1. Tenang dan Percaya Diri
2. Tind. Keamanan dengan Perhatikan keadaan sekitar
korban (T4, sebab kejadian dan cuaca)
3. Penilaian korban cek kesadaran AVPU & cek A B C
4. Lakukan longdarlap secara cepat sesuai hasil penilaian
5. Reevaluasi dan catat tindakan
6. Nilai, Apakah korban memerlukan tindakan lanjutan
oleh tenaga ahli
7. Semua tindakan longdarlap yang dilakukan dicatat dan
dilaporkan kepada penolong selanjutnya.
8. Evakuasi korban
AVPU

ALERT UNRESPONSIVE
PAIN (NYERI)
VERBAL
ABCDE

Air Way
Pengenalan adanya gangguan jalan
napas & ventilasi. Hal penting ini untuk
menjamin oksigenasi ke jaringan.

Breathing (Pernapasan)
Jalan napas yang baik dan lancar belum tentu
menjamin ventilasi yang baik. Ventilasi yang baik
sangat bergantung dari fungsi paru, dinding dada
dan diafragma.
CIRCULATION WITH HAEMORRAHAGE CONTROL
Penyebab pasien yang mengalami syock dan berakhir
dengan kematian adalah kehilangan darah dalam jumlah yang
banyak

DISABILITY (NEUROLOGIC EVALUATION)


Evaluasi secara cepat dilakukan dan dikerjakan pada
tahap akhir dan primary survey dengan menilai kesadaran
dan pupil penderita.
Glasgow coma scale

EXPOSURE
Pakaian pasien dibuka. Hal ini akan sangat membantu
pemeriksaan lebih lanjut. Pasien dijaga agar tidak terjadi
hipotermia dengan jalan diberikan selimut.
Eye (respon membuka mata) :
(4) : Spontan membuka mata
(3) : Dengan rangsang suara
(2) : Dengan rangsang nyeri
(1) : Tidak ada respon meskipun sudah dirangsang.

Verbal (respon verbal atau ucapan) :


(5) : Orientasi baik, bicaranya jelas.
(4) : Bingung, berbicara mengacau, disorientasi tempat dan waktu.
(3) : Mengucapkan kata-kata yang tidak jelas.
(2) : Suara tanpa arti (mengerang)
(1) : Tidak ada respon
Motorik (Gerakan) :

(6) : Mengikuti perintah pemeriksa


(5) : Melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus
saat diberi rangsang nyeri.
(4) : Menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi
stimulus saat diberi rangsang
(3) : Flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya
menekuk saat diberi rangsang
(2) : Extensi abnormal, salah satu tangan atau keduanya
bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi rangsang
nyeri.
(1) : Tidak ada respon
KASUS LONGDARLAP DAN PENANGANNYA
Gang. Keadaan umum adalah gangguan kesadaran &
fungsi vital yang dapat mengancam jiwa apabila tidak
segera diberi pertolongan. Gangguan kesadaran
meyebabkan terjadinya (oksigen) yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia, terutama otak yang
sangat membutuhkan, apabila dalam waktu 3 menit
tidak mendapatkan oksigen akan menyebabkan
gangguan fungsi otak al; hilangnya kesadaran,
terhentinya pernapasan, disusul dgn berhentinya
denyut jantung secara mendadak.
Macam – macam gangguan kead umum :

LENA
(COLLAPSE)

GUGAT
(SYOCK)

PINGSAN

MATI SURI
Lena
Keadaan dimana kesadaran berkurang yang diakibatkan oleh
kegagalan pengaliran darah ke jaringan tubuh manusia.

Etiologi :
Kekurangan Oksigen
Sengatan matahari
Penanganan :
Penanganan :
1. Bawa ke tempat terbuka
1. Bawa ketempat teduh dgn
ventilasi baik 2. Longgarkan pakaian yg
2. Tidurkan terlentang tanpa mengikat
bantal & longgarkan pakaian 3. Beri rangsangan bau
3. Beri rangsangan bau / amoniak 4. Setelah sadar beri minum
4. Bila sadar beri minum
Terlalu letih dan banyak keringat
Seorang melaksanakan kegiatan fisik yang berat, dengan
jumlah air minum sedikit, maka dapat terjadi kekurangan
oksigen dan garam sebanyak keringat yang keluar dari
tubuhnya
Gejala :
Mula2 banyak keringat, Kesad menurun, sesak, lidah kering
rasa haus, badan lemas dan mata berkunang2
Tindakan :
1. Bawa ketempat yang teduh
2. Longgarkan pakaian yang mengikat
3. Bari rangsangan
4. Bila sadar, beri minum air garam
Gugat (syok)
Penurunan kesad lebih berat dari Lena yg diakibatkan oleh kegagalan
aliran darah kejaringan
Etilogi :
1. Lena yang lambat ditangani
2. Kekurangan cairan, Perdarahan, muntah n diare (dehid)
3. G3 psikis : terkejut, ketakutan, kesakitan dan stress
Gejala :
1. Rasa haus, mual n muntah
2. Kesad. Menurun, muka pucat, keringat dingin.
3. Pernaf. Cepat dan dangkal
4. Nadi cepat n kecil
5. Gelisah n ketakutan
Tindakan
1. Bawa ketempat teduh dan aman
2. Tidurkan terlentang tanpa bantal
3. Kendorkan semua pakaian yg mengikat
4. Beri posisi yang nyaman n hentikan bila ada perdarahan
5. Bila nyeri, berikan obat anti nyeri
6. Bila gelisah, tenangkan dgn memberi semangat
7. Usahakan badan tetap hangat dgn selimut
8. Beri minuman hangat
9. Segera evakuasi
Pingsan

Keadaan dimana kesadaran hilang


sama sekali sehingga korban sama
sekali tidak sadar, tidak mendengar
dan tidak merasa sakit walaupun
ditusuk dengan jarum atau dicubit.
Penurunan kesadaran lebih berat dari
lena atau gugat, dan merupakan
kelanjutan krn terlambat mendapat
pertolongan
Etiologi :
1. Lena atau syok yang tidak tertolong
2. Gegar otak krn benturan kepala ( TC )
3. Keracunan
4. Perdarahan otak
5. Krn penyakit : Ginjal, hati, DM dan Peny. Inf
6. Penyakit Ayan (epilepsi).

Gejala :
1. Tidak sadar, tdk mendengar, tdk merasa sakit,
2. Terjatuh dimana saja dan tdk berdaya, Nadi kecil, cepat dan tdk
teratur)
Pertolongan :
1. Tidur terlentang dengan posisi yg nyaman
2. Longgarkan pakaian yg mengikat
3. Usahakan untuk dapat udara segar/ventilasi baik
4. Daerah sekitar tenang
5. Beri rangsangan wangi-2an
6. Bila gugat, keracunan, berikan tindakan sesuai dgn
penyebabnya
7. Bila suhu tinggi, beri kompres dingin pada kepala
8. Bila kejang, waspada lidah tergigit, beri benda lunak
diantara rahang.
9. Bila korban muntah, miringkan kepala
10. Setelah sadar, beri minum
Mati suri

Suatu keadaan yang menyerupai


seseorang yang telah mati tapi
belum ditemukan tanda-tanda
kematian yang pasti

Etiologi :
1. Coma yang tidak tertangani
2. Sumbatan pada jalan napas
3. Karena aliran listrik tegangan tinggi atau disambar petir
4. Keracunan gas mobil
Gejala
1. Tidak Sadar
2. Denyut nadi atau jantung tidak teraba
3. Tidak tampak tanda-tanda pernapasan
4. Warna muka pucat kelabu

Tindakan :
1. RJP
2. Bila resusitasi berhasil, segera
lakukan evakuasi segera
3. Bila tdk berhasil lakukan
perawatan jenazah sebagaimana
mestinya
Tanda – tanda kematian yg pasti

Seseorang dinyatakan mati bila timbul tanda-tanda lebam mayat


dan kaku mayat ditubuh korban.
1. Lebam mayat : Darah yg beku, warna biru ungu, terdapat
pada tubuh yg terendah sesuai dengan posisi mayat, timbul
setelah 2 jam meninggal dan baru terbentuk secara lengkap
setelah 6 – 8 jam
2. Kaku mayat : Kekakuan yang timbul pada mayat, karena
adanya kontraksi otot2, mulai timbul 2 jam setelah meninggal dan
maks kekakuan didapatkan setelah 6 – 8 jam setelah meninggal,
ini terlihat pada rahang.
Perdarahan
Keluarnya darah dari pembuluh darah akibat
kerusakan pembuluh darah atau Suatu kondisi di
mana seseorang kehilangan darah. Baik perdarahan
didalam maupun perdarahan keluar.

* Volume darah rata2 5-6 ltr


* Kehilangan ½ ltr scr umum masih aman

* Arteri (merah terang dan memancar)


* Vena (merah gelap n mengalir)
* Kapiler (merembes)
Perdarahan Pembuluh darah :
1. Perdarahan pemb darah nadi (arteri)
* Memancar ssi denyutan jantung
* Merah hidup/terang (o2)
* Perdarahan sulit dihentikan
2. Perdarahan pemb darah rambut/Kapiler
* Merembes
* Perdarahan tdk berbahaya
3. Perdarahan pembuluh darah balik (vena)
* Mengalir
* Warna merah tua (co2)
* Perdarahan mudah dihentikan dgn menekan dan meninggikan
Sistem
Sistem peredaran darah tdd :

peredaran Jantung
darah
Pembuluh darah nadi (arteri)

Pembuluh darah rambut

Pembuluh darah balik (vena)


Jenis perdarahan
1. Perdarahan keluar tubuh (exsternal bleeding)
Perdarahan yg nampak nyata keluar dari tubuh.
Perdarahan yang disertai kerusakan kulit diatasnya
sehingga darah keluar dari tubuh
2. Perdarahan didalam tubuh (internal bleeding)
Perdarahan yang tidak nampak
Perdarahan yg terjadi didalam jaringan, organ atau
rongga tubuh
Penyebab perdarahan
A. Perdarahan Dalam

1. Pukulan keras atau benturan hebat (trauma


tumpul)
2. Luka Tusuk
3. Luka Tembak
4. Robeknya pembuluh darah akibat terkena ujung
tulang yg patah
5. Pecahnya pembuluh darah karena penyakit
B. Perdarahan Luar
Cedera atau traumatik
Tanda-tanda adanya
Perdarahan

Pucat
Nadi kecil dan cepat
Pernapasan cepat
Berkeringat dingin
Gelisah
Penglihatan gelap dan kabur
Tindakan perdarahan
Pembuluh darah arteri
1. Tekan pembuluh darah nadi pada t4 Perdarahan
2. Tinggikan bila tidak terjadi patah tulang
3. Pasang segera pembalut penekan pada t4 perdarahan
4. Bila masih terus berdarah, tambah lagi penekan diatasnya
tanpa membuka balutan pertama.
5. Bila dengan balut tekan masih perdarahan, pakai klem
arteri pada pembuluh darah yg putus, jepit kemudian balut
bersamaan dgn klem
6. Jika perdarahan sulit di hentikan dan ada indikasi
traumatik amputasi, pasang tourniquet lanjut Evakuasi
Tindakan perdarahan arteri hebat

1. Baringkan korban, perhatikan darah yg mengalir


2. Tinggikan badan yg mengalami perdarahan bila tdk
terjadi patah tulang mngurangi derasnya darah
3. Singkirkan pakaian yg menghalangi luka
4. Hentikan perdarahan dgn pembalut tekan
5. Bila terjadi syok, segera atasi sesuai penanganan
6. Jalan terakhir u/mhentix perdarahan pd kasus
trauma, gunakan penasat dgn syarat pemasangan
Tindakan perdarahan pembuluh darah rambut & balik

1. Bagian badan yang luka ditinggikan,


bila tidak disertai patah tulang
2. Pasang segera pembalut penekan
yang bersih
3. Dengan tindakan ini, perdarahan
biasanya dapat diatasi.
Tanda Perdarahan dalam dan luar

Perdarahan Dalam
Perdarahan Luar
1. Jejas Memar disertai nyeri Adanya perdarahan yg
2. Pembengkakan keluar dari tubuh
3. Cedera pada bagian luar
4. Perut keras disertai nyeri 1. Perdarahan
hebat Arteri
5. Muntah darah 2. Perdarahan Vena
6. Batuk darah
3. Perdarahan
7. BAB/BAK berdarah
8. Muncul tanda gejala syock Kapiler
(gelisah,haus,dll)
Tindakan perdarahan
Perdarahan Dalam Perdarahan Luar
1. Baringkan korban 1. Tekan Langsung pada
2. Pertahankan jalan napas, cedera atau luka
pernapasan dan sirkulasi
3. Berikan 02 bila ada 2. Tekanan pada pembuluh
4. Periksa pernapasan dan darah yg menjadi sumber
nadi secara berkala 3. Teknik Elevasi
5. Bila terjadi syock lakukan
tindakan penanganan 4. Teknik pengkleman
syock
6. Jangan memberikan 5. Immobilisasi
makan atau minum 5. Tourniquet pilihan akhir
7. Evakuasi
Hentikan perdarahan dgn tekan jari

1. Arteri Temporalis
Perdarahan kepala/Dahi  Bagian pelipis
2. Arteri Facialis
Perdarahan rah muka/Rahang Rahang bawah
3. Arteri Carotis
Perdarahan rah leher  Pada sisi leher
4. Arteri Sub Clavia
Perdarahan seluruh lengan  bagian bawah ptghn T. selangka
5. Arteri Brachialis
Perdarahan seluruh lengan  Bagian dalam lengan atas
6. Arteri femoralis
Perdarahan tungkai bawah  Pada pertghn lipatan paha
Syarat pemasangan penasat
1. Pasang penasat pd tubuh bertulang satu
2. Bila pd tubuh bertulang dua/daerah tepi angt gerak  pasang
penasat krg lbh 2-3 jari dari luka
3. Lakukan pengendoran kemudian kencangkan kembali.
4. Penasat tdk boleh tertutup kain agar mudah diawasi
5. Beri tanda, mengetahui adanya penasat yg terpasang
6. Catat jam brp penasat dipasang dan dikendorkan
7. Perdarahan berhenti, lepaskan penasat
8. Segera evakuasi setelah penasat terpasang
Waspadai

Bila penasat terpasang selama 6


jam terus menerus tanpa
dilonggarkan maka anggota badan
tersebut akan rusak dan terpaksa
diamputasi.
ABCD
Sianosis atau tidak

Akral dingin
YANG Tekanan Darah turun
DIKAJI
Nadi cepat tapi lemah

Napas dalam dan cepat

Banyaknya darah yang keluar


HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN

Bila korban mengalami perdarahan akibat tertusuk


benda tajam, jangan mencabut benda yang menusuk
pada tubuh korban, karena di kwatirkan ketika benda
dicabut, perdarahan akan semakin parah dan cedera
akan bertambah. Lakukan saja pembalutan
disekeliling benda yang menancap

Jangan memberikan makanan dan minuman pada


korban perdarahan. Periksa dengan teliti kondisi
korban dan rawatlah cedera berat lainnya bila ada,
kemudian segera evakuasi
Luka
Luka adalah terputusnya hubungan jaringan tubuh
satu dengan yang lainnya akibat suatu trauma atau
penyakit.

Pada umumnya luka disebabkan karena pukulan /


benturan oleh benda dari luar yang dapat berupa benda
tajam, benda tumpul atau benda panas
Luka Iris
Irisan benda tajam, seperti Pisau, kaca
dll

Tanda-tandanya

a. Tepi luka rata


b. Semua jaringan kulit seperti akar rambut,
pembuluh darah dan syaraf putus, maka
perdarahannya banyak.
c. Sudut luka runcing
T Hentikan perdarahannya dengan pembalut penekan
I
N
Bersihkan luka dari kotoran dengan kapas steril
D
A
Beri obat mercurochrome / betadine.
K
A Balut dan Evakuasi dengan cepat agar kurang dari 6
N jam sudah sampai ke dokter dan dapat dijahit.
Luka Memar
luka yang disebabkan karena tumbukan keras dengan
benda tumpul dan perdarahannya umumnya karena
pembuluh darah hanya tergencet, misalnya batu, kayu,
batang besi dan sebagainya.

Gejala Pada tempat luka berwarna biru, bengkak dan nyeri

Pertolongannya :

    a. Bersihkan luka dari kotoran dengan kapas steril


b. Berikan Analgetik tuk menghilangkan rasa sakit
c. Luka akan sembuh sendiri secara bertahap.
Luka Tusuk
Luka yang disebabkan oleh tusukan benda tajam, dan kerusakannya lebih
hebat daripada luka yang terlihat karena jaringan rusak. Seperti Pisau,
Sangkur, Paku, jarum dan lain-lain

Lubang luka dalam, Perdarahan (Jika banyak)  korban pucat, dapat


Gejala terjadi Syock

Periksa keadaan umum


 a. Kesadaran menurun atau tidak
b. Denyut nadi
Tindx c. Wajah pucat atau tidak.
@ Pada luka tusuk di dada, perut, leher dan kepala segera Evak
 @ Pada luka tusuk di lengan, tungkai hentikan perdarahn
dgn pembalut penekan, setelah luka dibersihkanEvakuasi
@ Jangan mencabut benda yang menancap, Segera
evakuasi.
Luka Tembak
Berat atau ringannya luka tembak tergantung pada : 
 

Lokasi luka, Jarak tembakan, Jenis peluru dan Arah peluru


disebabkan oleh senjata api.

a. Terdapat luka tembak


Gejala b. Perdarahan bisa keluar atau ke dalam 
c. Jika perdarahan banyak (mungkin tidak tampak karena
perdarahan ke dalam), pasien pucat dan dapat terjadi Syok. 
Tindakan 
a. Jika terdapat perdarahan yang dapat dihentikan, misalnya dengan
pembalut penekan, maka hentikan perdarahan, kemudian bersihkan.
b. Jika korban pucat, nadi cepat dan kecil, kesadaran menurun, maka
kemungkinan perdarahn dalam tangani & segera evak
c. Jika lukanya kecil dan perdarahan sedikit, bersihkan luka, setelah itu
balut
Luka Bakar
  Kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan karena suhu tinggi.
Tiap persentuhan yang intensif dan cukup lama antara kulit
dengan benda panas atau bahan kimia yang menimbulkan
panas dapat menyebabkan luka bakar.

Penyebab  a. Api
b. Cairan / benda panas
c. Bahan kimia
d. Sinar terik matahari
e. Listrik
f. Radiasi
Fase Luka Bakar
1. Fase Akut
Fase awal atau fase syock. Awalnya korban akan
mengalami ancaman gangguan ABC, selanjutnya dapat
terjadi obstruksi jalan napas dalam 48-72 jam pasca trauma.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit bahkan kematian.
2. Fase Sub Akut
Setelah fase syock teratasi. Terjadi kerusakan atau
kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas.
Proses inflamasi, hipermetabolisme
3. Fase Lanjut
Terjadi maturasi parut akibat luka, terjadi keloid,
pigmentasi, deformitas dan kontraktur.
Akibat Luka Bakar

Syok, kerusakan pada kulit menyebabkan kehilangan


Plasma (cairan darah) serta nyeri yg hebat. 
Infeksi, kulit yang rusak mudah sekali terinfeksi
Gejala-gejalanya

A. Derajat I
Tampak kemerah-merahan, hanya mengenai lapisan atas kulit ari
(stratum corneum). tampak kemerahan ini juga disebut Erythema,
contohnya terbakar sinar matahari.
B. Derajat II
Pembakaran terjadi sampai pada bawah kulit, terasa nyeri dan
terjadi gelembung yang berisi cairan kuning jernih. Gelembung
ini disebut lepuh atau bullae.
C. Derajat III
Pembakaran sampai pada kulit jangat atau lebih dalam, dan
terjadi luka hitam keputih-putihan yang disebut Escharotica. Bila
hebat sekali bisa terjadi luka hitam mengarang yang disebut
Carbonisation. Tidak terdapat rasa nyeri, syaraf nyerinya
mengalami kerusakan.
Penanganan Luka Bakar Derajat I
A. Siram air dingin (jangan air es).
B. Tutup luka bakar dengan kain steril, bila tidak ada kain steril,
pakai kain yang bersih.
C. Bila ada berikan obat salep seperti Borzalf, Levertan zalf,
Bioplacenton zalf.
D. Balut luka bakar tersebut longgar-longgar saja.
E. Berikan banyak minum
F. Dijaga agar korban jangan sampai kedinginan.
G. Periksa kesadaran, nadi dan luasnya luka bakar. Jika luas dan
kesadaran menurun, nadi kecil dan cepat maka segera untuk diinfus.
  Pertolongan Luka Bakar Derajat II dan III. Pertolongannya sama
dengan luka bakar Tingkat I dengan memperhatikan ABC dan lakukan
perawatan luka lebih dalam
Prinsip penanganan luka bakar
1. Pada saat kejadian, jauhkan korban dari sumber
trauma.
2. Padamkan api dan siram dengan air. Bila bahan
kimia siram dengan air mengalir
3. Penutupan lesi sesegera mungkin
4. Mencegah terjadinya infeksi
5. Mengurangi rasa sakit
6. Pencegahan trauma
Penanganan Lanjutan
1. Periksa ABC
2. Periksa cedera yang terjadi
3. Resusitasi cairan
4. Berikan analgetik
5. Lakukan pencucian luka setelah sirkulasi stabil
6. Berikan antibiotic
7. Rawat dan Balut luka
 
Luka Gigitan
 
Luka gigitan manusia

Pengobatan  :
a. Luka dioles dengan antiseptik
b. Taburi dengan bubuk sulfa steril
c. Tutup dengan kain steril dan kapas
d. Kemudian dibalut.
Luka gigitan anjing gila 
. Gejala dari anjing yang menderita Rabies :
 
1. Kelakuannya sangat ganjil, tidak seperti biasanya.
2.Kadang-kadang pendiam, lalu menjadi galak
3. Tidak mau makan.
4. Suka menggigit anjing lain, atau orang yg mendekati
atau benda apa saja yang diberikan.
  5. Lari kesana kemari.
6. Mulut berbuih dan bunyi gonggongannya berbeda.
7. Ekornya dijatuhkan ke bawah selangkangannya.
8. Takut melihat air.
Tindakan :
1. Sedapat mungkin segera dikirim ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan pengobatan dokter. 
2. Apabila belum berangkat segera, maka luka gigitan
dibersihkan dengan air sabun, kemudian dibilas lagi
dengan air garam yang hangat 
3. Bila lukanya tidak beraturan dan dalam, sehingga
susah untuk membersihkannya, maka luka itu perlu
diperlebar dengan irisan baru yang steril, sehingga bisa
dibersihkan betul. 
4. Luka ditutup dengan kain kasa steril dan dibalut.
Perhatikan

1. Anjing yang mengigit sedapat mungkin jangan


dibunuh, karena penting untuk penetapan
diagnosa penyakit Rabies. 
2. Anjing tersebut setelah ditangkap, harus
diserahkan kepada dokter hewan, begitu juga
apabila anjingnya ternyata sudah menjadi
bangkai.
Luka gigitan ular
Gejala Gigitan gol. Viperida :  
1. Tempat gigitan terasa nyeri dan
membengkak
2. Di seluruh badan timbul bercak
Macam ular berbisa  merah
1. Gol. Colubrida  3. Dapat disertai batuk darah,
Ular welang, Ular cabe kencing darah dan sebagainya
Ular sendok
2. Gol. Viperida  Gejala Gigitan gol. Colubrida.
Ular Puspa, UlarTanah   1. Pernapasan susah dan sesak
2. Lokasi gigitan, tidak begitu sakit.
3. Angka kematian tinggi karena
melumpuhkan otot pernapasan 
henti napas. 
Pertolongan :
1. Periksa kesadaran penderita dan cek ABC nya.
2. Kenali penyebabnya dari luka gigitan.
3. Membersihkan luka dengan sabun.
4. Merendahkan luka dari jantung.
5. Memberikan penekanan pada pembuluh darah
Lymphe dengan membalut atas dan bawah luka untuk
menghambat menjalarnya bisa menuju jantung dan otak
dengan perban/ elastis perban.
6. Kompres dingin / es daerah luka yang tergigit ular.
7. Bila korban mengalami henti napas, berikan
petolongan pernapasan.
8. Usahakan secepat mungkin evakuasikan untuk
mendapatkan suntikan ABU (Anti Bisa Ular).
Luka Gigitan Serangga

Luka yang disebabkan oleh macam gigitan


serangga. Pada umumnya gigitan serangga ini
tidak berbahaya, akan tetapi mengganggu
karena rasa sakit, gatal dan bengkak.

Serangga yang sering mengganggu manusia :


a. Kalajengking
b. Kelabang
c. Laba-laba
d. Tawon, dan lain-lain
Pengobatan :
Di tempat yang digigit dan sekitarnya diolesi dengan
ammonia atau kapur sirih. 
Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu keadaan dimana
terjadi kerusakan pada tulang sehingga
kesinambungan tulang tersebut tidak utuh
lagi.
Disebabkan

1. Tertimpa benda berat


2. Terpukul dgn keras
3. Tertembak
4. Akibat kecelakaan
Tujuan pertolongan
1. Mencegah perdarahan 2. Mencegah syok
3. Mencegah cacat
4. Mengurangi rasa sakit
5. Mencegah gerakan pada tulang yg patah

Macam Patah Tulang

1. Patah Tulang terbuka

2. Patah Tulang tertutup


Patah tulang terbuka
(Fractura Complicata)
Patah tulang tertutup
Patah tulang dimana salah
(Fractura Incomplicata)
satu dari kedua ujung
tulang yang patah Patah tulang yang kedua
tersebut merusak kulit ujungnya tetap berada
hingga menonjol keluar di dalam badan dan
dan berhubungan dengan tidak merusak kulit.
dunia luar.
Gejala Patah Tulang
1. Yang terlihat
a. Terdapat perubahan bentuk seperti bengkak, menonjol, dsb.
b. Korban kesakitan.
2. Yang dapat diraba
a. Terdapat nyeri tekan
b. Terasa suara di bawah kulit yang disebut dengan krepitasi. + nyeri
3. Pergerakan
a. Nyeri bila digerakkan
b. Pergerakan tidak normal
c. Fungsi gerakan terganggu
4. Kepastian adanya retak tulang dengan Rik Rontgen foto.
Tindakan :
1. Patah tulang terbuka 
a. Hentikan perdarahan dengan pembalut penekan.
b. Rawat lukanya, kemudian tutup dengan kasa steril
c. Kerjakan pembidaian
d. Bila rasa sakit hebat, berikan Analgetik
e. Anggota badan yang patah ditinggikan
f. Laksanakan evakuasi secepatnya 
2. Patah tulang tertutup
a. Kerjakan pembidaian
b. Bila rasa sakit hebat, berika Analgetik
c. Anggota badan yg mengalami patah tulang ditinggikan.
Gejala Patah Tulang Anggota Badan tertentu

Patah Tulang Leher/Tulang Patah Tulang pada


Belakang Tengkorak
Dalam hal ini sumsum Nampak cairan bening
tulang belakang ikut terluka, keluar dari hidung, mulut
yang menyebabkan atau telinga, uk pupil tidak
kelumpuhan dari anggota sama, denyut nadi berubah
tubuh di bawah tempat dan pernapasan susah,
patah tulang. Korban akan biasanya korban tidak
kehilangan kemampuan sadar. Setelah beberapa
untuk menahan BAB dan waktu, nampak hematom
BAK di sekitar mata.
Patah Tulang Rahang.
Patah Tulang Selangka
Gigi tidak dapat dikatupkan
dengan sempurna, kesulitan Ujung tulang yang patah
menelan atau berbicara , biasanya dapat diraba di
tidak tampak perdarahan bawah kulit dan bahu yang
dari rongga mulut. Bila sakit kelihatan lebih
terjadi patah tulang kedua rendah dari yang sebelah
rahang, maka jaringan di dan tidak dapat
dalam rongga mulut tertarik mengangkat lengan pada
ke belakang dan sisi yang sakit.
menyumbat kerongkongan.
Patah Tulang Iga
Patah Tulang Panggul
Sakit pada waktu menarik
napas atau saat batuk,
Korban tidak dapat berdiri
ujung tulang yang patah
atau berjalan, dan merasa
kadang dapat diraba di
sakit pada daerah
bawah kulit, dan bila iga
panggul. Bila ginjal atau
yang patah ini melukai
kandung kemih ikut
jaringan paru-paru, maka
terkena, maka akan
korban akan batuk darah
kencing darah
yang berwarna merah
(hematuria).
muda. Hal ini sangat
berbahaya.
Pertolongan Patah Tulang Anggota Badan tertentu.
1. Cepat melihat seberapa hebat dan luas luka yang di alami
2. Bila keadaan membahayakan jiwa seperti : 
a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Perdarahan yang hebat.
Tindakan pertama , tindakan Resusitasi. 
3. Setelah tindakan di atas, barulah diadakan pertolongan
terhadap patah tulang sesuai dengan prinsip pertolongan
4. Bila terdapat tanda-tanda Syok, segera atasi.
5. Dapat diberikan morphin unt menghilangkan rasa sakit
hebat.
Prinsip Pertolongan Patah Tulang

1. Lakukan pembidaian di tempat anggota badan yang


mengalami cedera.
2. Patah tulang terbuka, rawat lukanya terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pembidaian.
3. Jangan mengangkat/menggerakkan/memindahkan
anggota badan yang patah karena ujung tulang yang
patah merusak jaringan di sekitarnya, seperti melukai
pembuluh darah, urat syaraf, otot maupun kulit. Hal ini
akan menambah kemungkinan terjadinya perdarahan
yang hebat, sehingga menimbulkan Syok dan cacat
menetap.
4. Sewaktu membidai, membalut dan sebagainya yang
terpaksa mengangkat atau memindahkan anggota
badan yang patah, harus dilakukan dengan hati-hati
sekali.
5. Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut, tulang
yang patah harus segera diistirahatkan (immobilisasi)
6. Bidai yang akan dipakai dibalut dulu dengan perban.
7. Di lapangan alat bidai dapat dimodifikasi
a. Sepotong kayu
b. Papan
c. Bambu
d. Pelepah pisang, dll
Pembidaian
Bidai atau Spalk

1. Suatu alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yg


pada prinsipnya harus kuat tetapi ringan, yang digunakan
untuk menahan atau menjaga agar kedua bagian tulang yang
patah tidak dapat bergerak (tetap pada tempatnya).

2. Tindakan yang harus dilakukan untuk pertolongan


pertama pada kecelakaan dengan patah tulang adalah
melakukan pembidaian dengan prinsip-prinsip pembidaian
  Tujuan Pembidaian

1. Mencegah pergerakan/pergeseran dari


ujung tulang yang patah.
2. Memberikan istirahat pada anggota
tubuh yang patah.
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Mempercepat penyembuhan.
5. Mencegah terjadinya Syok.
6. Mencegah terjadinya perdarahan.
7. Mencegah terjadinya cacat.
Prinsip-prinsip pembidaian :

1. Lakukan pembidaian, di tempat dimana


anggota badan mendapatkan cedera, sehingga
korban jangan diangkat atau dipindahkan.

2. Lakukan pembidaian meliputi persendian di


atas dan di bawah tempat cedera yang
diperkirakan patah tulang, agar tulang yang patah
tidak dapat bergerak/bergeser.
Syarat-syarat Pembidaian 

1. Siapkan alat terus laksanakan pembidaian


2. Pembidaian harus meliputi dua sendi dari tulang yang
patah dan sebelum dipasang diukur terlebih dahulu pada
anggota badan si penolong atau anggota badan penderita
yang tidak sakit.
3. Ikatan jangan teralu keras dan jangan pula terlalu kendor. 
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan agar
tidak menambah rasa sakit.
5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas
dan bawah tempat yang patah.
Terima kasih

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai