Dengan kondisi di atas, mau tak mau Anda harus menjaga daya tahan tubuh
agar tidak jatuh sakit. Pasalnya, ada delapan penyakit yang rentan menyerang Anda
pada saat musim kemarau. Apa sajakah itu?
1. Demam berdarah
Tak hanya saat musim hujan, demam berdarah juga berisiko muncul di musim
kemarau. Ini karena nyamuk-nyamuk dewasa mulai berkembang.
"Saat musim hujan, banyak terjadi genangan. Saat itulah nyamuk-nyamuk ini
berkembang biak. Nah, saat memasuki musim kemarau saat ini, nyamuk dewasa
itu semakin banyak," ujar dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.
2. Ancaman dehidrasi
Saat musim kemarau di mana cuaca sangat panas, Anda juga akan lebih rentan
mengalami dehidrasi. Karena itu, selalu cukupi kebutuhan air minimal 8 gelas
sehari, terlebih bagi Anda yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.
3. Dermatitis atopik
1 dari 4 halaman
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang,
gatal, kering, dan pecah-pecah. Biasanya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit
eksim.
"Musim kemarau itu cuacanya sedang kering. Bagi beberapa orang, kondisi itu bisa
memicu gangguan kulit seperti dermatitis atopik," ujar dr. Nadia Octavia dari
KlikDokter.
Cuaca panas juga bisa membuat kulit Anda alergi. Sebab, cuaca panas membuat
kulit kering dan membuat lapisan kulit menipis. Pada akhirnya, kuman mudah
masuk dan membuat Anda alergi.
4. Diare
Diare sering menyerang di musim hujan dan kemarau. Berkurangnya pasokan air
bersih di beberapa tempat, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk dalam
proses pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan
peralatan makan yang kotor berpotensi menyebabkan diare.
5. Tifus
"Tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii.
Penyakit ini sering ditularkan melalui konsumsi makanan yang tercemar bakteri
Salmonella," kata dr. Andika.
ADVERTISEMENT
Pencemaran makanan dapat terjadi akibat ada binatang seperti lalat yang hinggap
di makanan. Lalat tersebut sangat mungkin membawa bakteri Salmonella saat
hinggap di makanan, jika sebelumnya menempel di feses.
2 dari 4 halaman
6. Heatsroke
Heatstroke sangat mungkin terjadi saat musim kemarau di mana cuaca sangat
panas. Ini merupakan kondisi kegawatdaruratan yang terjadi ketika suhu tubuh
terlalu panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang
lama. Suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius.
"Kondisi ini harus segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat
merusak fungsi berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan
organ vital lainnya hingga mengancam jiwa," ucap dr. Andika.
Musim kemarau identik dengan udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang
bertebaran di udara berpotensi mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi
demikian, Anda menjadi lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.
8. Mata kering
Mata kering atau dry eyes bisa terjadi ketika udara sangat kering. Udara yang
kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata. Kondisi
tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.
"Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, yang meliputi perih,
sensasi terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah,
mata mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air
mata keluar terus-menerus," kata dr. Andika.
3 dari 4 halaman
https://www.jpnn.com/news/waspada-8-penyakit-ini-rentan-menyerang-di-musim-
kemarau?page=4
2 September 2019
Klikdokter.com, Jakarta Saat musim kemarau kondisi udara menjadi terasa lebih
panas, kering dan berdebu. Keadaan musim kemarau yang demikian dapat
mendatangkan berbagai penyakit. Apa saja penyakit-penyakit tersebut? Simak
penjelasannya di bawah ini.
Ketika musim kemarau, udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang bertebaran
di udara berpotensi masuk dan mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi
demikian, Anda lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.
Selain itu, udara yang panas saat musim kemarau, sering menggoda seseorang
untuk cenderung mengonsumsi minuman yang dingin. Hal ini juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan atas. Gejala infeksi
saluran napas atas yang bisa timbul di antaranya demam, batuk, pilek, nyeri
tenggorokan, suara serak, nyeri saat menelan dan sebagainya.
Ada beberapa upaya pencegahan yang dapat Anda lakukan agar tidak terkena
infekssi saluran pernapasan atas. Gunakanlah masker bila berada di luar ruangan
dan sedang di tengah keramaian. Hal ini dapat menghindari penularan dari
seseorang yang sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atas. Usahakan
untuk rajin dalam membersihkan lingkungan rumah agar tidak menjadi tempat
debu dan kuman bersarang. Selain itu, jagalah sirkulasi udara ruangan dengan
memiliki ventilasi yang memadai.
Sindroma mata kering atau dry eyes merupakan kondisi yang terjadi ketika tidak
cukupnya kemampuan air mata untuk melubrikasi mata. Dry eyes bisa disebabkan
oleh beberapa mekanisme, yaitu menurunnya produksi air mata atau meningkatnya
penguapan air mata.
Udara yang kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata.
Maka pada akhirnya, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.
Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, meliputi perih, sensasi
terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah, mata
mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air mata
keluar terus menerus.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Anda bisa melakukan beberapa upaya
berikut. Hindarilah paparan udara pada mata secara berlebihan, misalnya dengan
menggunakan kacamata saat di luar ruangan. Kemudian, sempatkan waktu untuk
mengistirahatkan mata dengan memejamkan mata beberapa waktu. Anda juga
dapat menggunakan air mata buatan, jika mata dirasakan begitu kering.
3. Diare
Penyakit diare juga sering terjadi di musim kemarau. Berkurangnya pasokan air
bersih di musim ini, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk dalam proses
pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan
peralatan makan yang kotor rentan mengandung kuman sehingga berpotensi
menyebabkan diare.
Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih mudah terkontaminasi
oleh udara yang berdebu. Pada akhirnya, kondisi hidangan makanan yang kurang
higienis dapat berisiko menimbulkan diare.
Oleh karena itu, solusi terbaik adalah, konsumsilah makanan yang Anda olah
sendiri di rumah, daripada membeli makanan di luar rumah. Makanan yang diolah
sendiri di rumah lebih terjamin kebersihannya. Bahkan bila perlu bawalah bekal
jika Anda sedang berpergian.
Selain itu, agar terhindar dari diare, sebaiknya Anda rajin cuci tangan pakai sabun
(CTPS) pada beberapa momen, seperti sebelum makan, sebelum menyiapkan
makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh benda yang kotor.
Demam tifoid atau secara awam disebut penyakit tifus merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Penyakit ini sering ditularkan
melalui konsumsi makanan yang tercemar bakteri Salmonella.
Pencemaran makanan dapat terjadi akibat terdapat binatang seperti lalat di sekitar
makanan. Lalat bisa saja membawa bakteri Salmonella saat hinggap di makanan,
jika sebelumnya hinggap di feses.
Kurangnya pasokan air bersih pada musim kemarau dapat membuat lingkungan
relatif lebih kotor, akibatnya menjadi tempat yang ideal bagi lalat untuk
berkembang biak. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penyakit tifus. Gejala
tifus di antaranya demam, sakit kepala, nyeri sendi, sembelit, diare, penurunan
nafsu makan, dan sakit perut.
5. Heatstroke
Heatstroke merupakan kondisi emergensi yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu
panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang lama.
Suhu tubuh bisa meningkat tajam hingga mencapai 400C atau lebih.
Suhu panas di musim kemarau berisiko menyebabkan heatstroke. Kondisi ini harus
segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat merusak fungsi
berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya
hingga mengancam jiwa.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3546255/musim-kemarau-waspada-5-
penyakit-ini
2 September 2019
Jakarta - Saat musim kemarau yang panas seperti sekarang ini, daya tahan tubuh
cenderung menurun. Selain itu, udara kering, sumber air berkurang, banyak lalat
dan debu membuat orang mudah terserang beberapa penyakit. Setidaknya ada 5
penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau.
Tak hanya pancaroba, musim kemarau yang panjang juga bisa menurunkan daya
tahan tubuh. Ditambah lagi dengan berkurangnya sumber air bersih dan udara yang
kering, membuat lingkungan menjadi semakin tidak sehat. Inilah yang
menyebabkan beberapa penyakit marak di musim kemarau.
Dalam cuaca panas, daya tahan tubuh cenderung melemah sehingga rentan
terhadap infeksi virus. Salah satu infeksi virus yang tengah mewabah adalah
Campak Jerman atau biasa dikenal campak 3 hari, yang ditandai dengan ruam
kemerahan di permukaan kulit.
Campak Jerman (Rubella) ini berbeda dengan campak biasa (measles) yang
berlangsung lama dan penyembuhan luka yang juga lama. Campak Jerman hanya
berlangsung 3 hari dan tidak terlalu berbahaya kecuali pada ibu hamil karena bisa
menyebabkan kecacatan janin.
Infeksi virus Campak Jerman ditandai dengan demam tinggi dan ruam merah di
permukaan kulit, kadang-kadang disertai nyeri di tenggorokan saat dipakai untuk
menelan. Umumnya Campak Jerman tidak mematikan, namun harus diwaspadai
pada ibu hamil karena bisa memicu keguguran.
Untuk mencegah penularan Campak Jerman, hal yang pertama kali harus
dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan
bergizi. Buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin sangat
dianjurkan, jika perlu bisa ditambah suplemen Vitamin C dan B kompleks.
Selain itu, jika tidak ada hal yang sangat penting sebaiknya tidak berlama-lama
melakukan aktivitas di bawah terik matahari. Kalaupun terpaksa harus keluar
ruangan, sebaiknya memakai payung atau pelindung lainnya supaya tubuh tidak
kepanasan.
2. Flu Singapura
Menurunnya daya tahan tubuh juga membuat Flu Singapura atau dalam ilmu
kedokteran dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) marak di
masyarakat, khususnya pada anak-anak.
Penyakit ini menyerupai flu yang disertai dengan terbentuknya lesi vesikular (bintil
berisi cairan) di sekitar tangan, kaki, dan mulut. Gejala awal dari flu Singapura
sama seperti flu pada umumnya seperti demam, sakit tenggorokan, pilek, sakit
sepala, nyeri sendi, hilang nafsu makan, peradangan pada saluran nafas atas.
Flu Singapura ini tidaklah berbahaya dan ganas, bahkan penyakit ini bisa sembuh
dengan sendirinya bila daya tahan tubuh pasein baik.
3. Sakit mata
Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang beterbangan juga membuat
orang lebih mudah mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit mata.
Udara yang panas akan membuat orang cenderung berkeringat. Selain itu, saat
kemarau lingkungan cenderung tidak sehat, debu dan asap yang akan merangsang
terjadinya iritasi saluran pernafasan atas dan berlanjut menjadi infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA).
Keterbatasan air bersih membuat asupan air juga menurun. Jika minum dibatasi
maka akan merangsang terjadinya iritasi saluran pernafasan atas. Selain itu udara
yang panas membuat orang cenderung mengonsumsi air dingin atau es. Kondisi
inipun akan merangsang iritasi yang terjadi pada saluran pernafasan atas dan
menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
"Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari infeksi saluran
nafas atas. Upaya pencegahan menghindari terpapar dengan udara langsung, tetap
mempertahankan banyak minum dan tentu tidak minum air es sehingga saluran
pernafasan atas tidak kering dan tidak teriritasi," jelas Ketua Advokasi PB PAPDI
(Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
5. Diare
Air bersih yang terbatas membuat lingkungan menjadi relatif lebih kotor dan
masyarakat membatasi penggunaan air bersih. Kondisi lingkungan yang kotor ini
akan membuat lalat menjadi lebih banyak, sehingga membuat makanan dan
minuman menjadi mudah tercemar. Apabila kondisi ini terjadi maka angka
kejadian diare akan meningkat.
Jika mengalami diare, maka yang harus dicegah adalah kekurangan cairan dan
elektrolit. Kekurangan cairan dan elektrolit jika tidak terdeteksi dan tidak
tertangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi yang lanjut seperti
gangguan fungsi ginjal sampai menyebabkan kematian.
"Cairan yang mengandung elektrolit seperti oralit sebaiknya segera harus diberikan
dan disesuaikan dengan jumlah atau banyaknya feses cair yang dikeluarkan. Jika
kondisi dehidrasi cukup berat atau pasien tidak bisa mengonsumsi minuman akibat
mual dan muntahnya, maka pasien perlu perawatan di rumah sakit untuk
mendapatkan infus cairan untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi," jelas Dr Ari.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1722073/5-penyakit-di-musim-
kemarau-yang-perlu-diwaspadai
2 September 2019
Dengan kondisi di atas, mau tak mau Anda harus menjaga daya tahan tubuh agar
tidak jatuh sakit. Pasalnya, ada delapan penyakit yang rentan menyerang Anda
pada saat musim kemarau. Apa sajakah itu?
1. Demam berdarah
Tak hanya saat musim hujan, demam berdarah juga berisiko muncul di musim
kemarau. Ini karena nyamuk-nyamuk dewasa mulai berkembang.
“Saat musim hujan, banyak terjadi genangan. Saat itulah nyamuk-nyamuk ini
berkembang biak. Nah, saat memasuki musim kemarau saat ini, nyamuk dewasa
itu semakin banyak,” ujar dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.
2. Ancaman dehidrasi
Saat musim kemarau di mana cuaca sangat panas, Anda juga akan lebih rentan
mengalami dehidrasi. Karena itu, selalu cukupi kebutuhan air minimal 8 gelas
sehari, terlebih bagi Anda yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.
3. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang,
gatal, kering, dan pecah-pecah. Biasanya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit
eksim.
“Musim kemarau itu cuacanya sedang kering. Bagi beberapa orang, kondisi itu
bisa memicu gangguan kulit seperti dermatitis atopik,” ujar dr. Nadia Octavia dari
KlikDokter.
Cuaca panas juga bisa membuat kulit Anda alergi. Sebab, cuaca panas membuat
kulit kering dan membuat lapisan kulit menipis. Pada akhirnya, kuman mudah
masuk dan membuat Anda alergi.
4. Diare
Diare sering menyerang di musim hujan dan kemarau. Berkurangnya pasokan air
bersih di beberapa tempat, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk dalam
proses pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan
peralatan makan yang kotor berpotensi menyebabkan diare.
5. Tifus
“Tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella
typhii. Penyakit ini sering ditularkan melalui konsumsi makanan yang tercemar
bakteri Salmonella,” kata dr. Andika.
Pencemaran makanan dapat terjadi akibat ada binatang seperti lalat yang hinggap
di makanan. Lalat tersebut sangat mungkin membawa bakteri Salmonella saat
hinggap di makanan, jika sebelumnya menempel di feses.
6. Heatsroke
Heatstroke sangat mungkin terjadi saat musim kemarau di mana cuaca sangat
panas. Ini merupakan kondisi kegawatdaruratan yang terjadi ketika suhu tubuh
terlalu panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang
lama. Suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius.
“Kondisi ini harus segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat
merusak fungsi berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan
organ vital lainnya hingga mengancam jiwa,” ucap dr. Andika.
Musim kemarau identik dengan udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang
bertebaran di udara berpotensi mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi
demikian, Anda menjadi lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.
8. Mata kering
Mata kering atau dry eyes bisa terjadi ketika udara sangat kering. Udara yang
kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata. Kondisi
tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.
“Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, yang meliputi perih,
sensasi terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah,
mata mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air
mata keluar terus-menerus,” kata dr. Andika.
https://fajar.co.id/2019/06/26/waspada-8-penyakit-ini-rentan-di-musim-kemarau/
2 September 2019
KESEHATAN
Sejumlah warga mandi menggunakan air dari sumur buatan di Desa Parungmulya,
Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019). Akibat musim kemarau
sebagian warga di wilayah itu terpaksa membuat sumur buatan untuk melakukan
aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK) karena sumber air di rumah mereka
mengalami kekeringan. | M Ibnu Chazar /Antara Foto
Hal serupa juga disampaikan Dinkes Maros, Dinkes Pangkalpinang, dan Dinkes
Kabupaten Tebo di Jambi. Mereka sepakat bahwa ISPA merupakan salah satu
penyakit paling sering muncul di musim kemarau.
Tak hanya ISPA, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tercatat setidaknya tiga
penyakit yang cukup signifikan selama musim kemarau. “Yakni ILI, diare akut,
dan demam tifoid.. Namun semuanya bisa ditangani dengan baik,” ungkap Kepala
Dinkes Jember, Dyah Kusworini, Sabtu (20/7).
Bedanya, flu bisa mencakup satu atau seluruh gejala dan disebabkan virus
influenza, sedangkan ILI tidak diketahui penyebabnya. Sementara ISPA yang tak
jarang diiringi riwayat demam dan sesak napas, bisa terjadi karena tak sengaja
menghirup virus ataupun bakteri lewat udara.
Namun, karena gejala tiga penyakit itu serupa dan orang biasa menganggap flu
bisa muncul dan sembuh dengan sendirinya, penyakit-penyakit ini lebih sering
diabaikan.
Selain itu, penyakit kulit dan hepatitis A, juga bisa dipicu musim kemarau.
Menurut spesialis penyakit kulit dan kelamin Putri Ambarani, pada cuaca ekstrem
seperti saat ini, udara panas memicu keringat berlebih penyebab iritasi, ruam dan
gatal, sedangkan suhu dingin mempercepat tubuh kehilangan cairan.
Dampaknya selain kulit kering, “Keringat berlebih juga membikin area kulit jadi
kotor dan lembap, sehingga memicu bakteri penyebab jerawat dan bisul,” ujar Putri
(22/7).
Sejauh ini, hubungan antara faktor iklim dan penyakit menular, baik melalui
patogen maupun serangga telah dirangkum banyak literatur ilmiah.
Tahun 2013, peneliti dari Virginia Tech menemukan bahwa di wilayah minim
ketersediaan air akibat musim kemarau, prevalensi penyakit diare semakin
meningkat.
Menurut peneliti, daerah yang dilanda panas dan kekeringan mampu meningkatkan
aktivitas dan kepadatan lalat. “Lalat bisa penting dalam transmisi mikroorganisme
penyebab diare," catat peneliti.
Dyah juga mengimbau tidak melewatkan imusisasi lengkap dan tambahan pada
bayi dan anak-anak, serta cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air.
“Ketersediaan air sebenarnya harus dijaga dan juga sanitasi serta jangan sampai
BAB di sembarang tempat. Warga juga harus menjaga pola makan seperti
mengurangi makanan pedas dan es,” pungkas Hanung.
https://beritagar.id/artikel/berita/waspada-penyakit-musim-kemarau
2 September 2019
Akhir dasarian kedua Juli 2019 ini, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki
musim kemarau, tak terkecuali Purbalingga, Jawa Tengah. Di wilayah lereng
Gunung Slamet ini, warga sudah mulai mengalami krisis air bersih.
https://www.liputan6.com/regional/read/4007920/awas-penyakit-penyakit-ini-
mengintai-pada-musim-kemarau
2 September 2019
Cuaca panas akhir-akhir ini menandakan Indonesia sebentar lagi memasuki musim
kemarau. Tetap jaga kesehatan dan terhindar dari penyakit ya.
1. Penyakit kulit
Penyakit kulit sering terjadi selama musim kemarau karena kadang-kadang, kulit
bereaksi terhadap perubahan cuaca.
Ini juga bisa disebabkan oleh iritasi dari kolam renang dan air pantai yang
bersentuhan dengan kulit. Kamu dapat menghindari ini dengan mandi secara
teratur dan mempraktikkan kebersihan yang benar.
2. Diare dan muntah
Akibat suhu yang meningkat, makanan yang kamu makan rentan terhadap
kontaminasi. Jika dikonsumsi, ini dapat menyebabkan keracunan makanan, di
antaranya diare dan muntah. Pastikan makananmu bersih dan terhindar dari segala
kontaminasi.
3. Sakit mata
Udara yang kering di musim panas membuat mata rentan terhadap debu dan polusi
udara. Mata merah dan gatal paling sering terjadi di saat ini. Utamakan kebersihan
tangan dan minimalkan kontak tangan ke mata.
Perubahan kondisi cuaca dapat menyebabkan penyakit seperti batuk dan pilek.
Untuk mengatasi ini, siap selalu perlengkapan hujan sebelum kamu keluar rumah.
5. Kulit terbakar
Sengatan matahari bisa membuat beberapa orang mengalami kulit iritas. Untuk
menghindari ini, gunakan selalu tabir surya sebelum keluar rumah. Ini bisa
membuat kulit tetap terhidrasi jika berada di luar ruangan.
https://www.suara.com/health/2019/04/29/160500/waspada-5-penyakit-ini-rentan-
menyerang-di-musim-kemarau
2 September 2019
Saat musim kemarau yang panas seperti sekarang ini, daya tahan tubuh cenderung
menurun. Waspada! 5 Penyakit Ini Kerap Mewabah Di Musim Kemarau…
Saat ini beberapa wilayah di Indonesia secara bertahap tengah memasuki musim
kemarau. Ketika musim kemarau berlangsung, udara terasa menjadi lebih panas,
lebih kering, dan lebih berdebu. Kondisi lingkungan seperti ini turut mengundang
munculnya berbagai penyakit musim kemarau.
Setidaknya ada 5 penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau, yaitu:
1. Flu Singapura
Menurunnya daya tahan tubuh juga membuat Flu Singapura atau dalam ilmu
kedokteran dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) marak di
masyarakat, khususnya pada anak-anak. Penyakit ini menyerupai flu yang disertai
dengan terbentuknya lesi vesikular (bintil berisi cairan) di sekitar tangan, kaki, dan
mulut.
Gejala awal dari flu Singapura sama seperti flu pada umumnya seperti demam,
sakit tenggorokan, pilek, sakit sepala, nyeri sendi, hilang nafsu makan, peradangan
pada saluran nafas atas. Flu Singapura ini tidaklah berbahaya dan ganas, bahkan
penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya bila daya tahan tubuh si pederita
membaik.
3. Sakit Mata
Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang beterbangan juga membuat
orang lebih mudah mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit mata. Pengobatan yang
diberikan tergantung dari penyebab infeksinya, perawatan yang diberikan biasanya
meliputi kompres, obat tetes mata, salep atau antibiotik.
4. Diare
Air bersih yang terbatas membuat lingkungan menjadi relatif lebih kotor dan
masyarakat membatasi penggunaan air bersih. Kondisi lingkungan yang kotor ini
akan membuat lalat menjadi lebih banyak, sehingga membuat makanan dan
minuman menjadi mudah tercemar. Apabila kondisi ini terjadi maka angka
kejadian diare akan meningkat.
Masuk Musim Pancaroba nih Guys! Coba Biasakan Konsumsi Makanan ini
5. Heatstroke
2 September 2019
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA –
Selain itu, Hanung mengatakan, penyakit yang timbul akibat banyaknya debu dan
suhu yang cepat berubah, harus diantisipasi. "Kondisi seperti, seringkali
menimbulkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan iritasi mata,"
katanya.
Cara melakukan antisipasi penyakit ini, antara lain dengan menggunakan masker
wajah saat berada di luar rumah, dan juga mengenakan jaket. Bahkan terhadap
warga yang memiliki alergi terhadap debu dan suhu udara, agar lebih berhati-hati.
Hal ini mengingat kondisi tersebut bisa memicu alergi, sehingga menimbulkan
gejala yang cukup parah.
Hanung juga mengimbau agar masyarakat meningkatkan daya tahan tubuhnya,
dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi sehingga tidak mudah terserang
penyakit. "Selain itu, sanitasi juga harus dijaga serta jangan sampai Buang Air
Besar (BAB) sembarangan yang justru akan menambah penyakit," tegasnya.
Fakta menyebutkan, musim kemarau tak hanya meningkatkan suhu udara, tapi juga
risiko paparan debu dan serta serangan serangga penyebab penyakit seperti lalat,
dan nyamuk. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter peningkatan
suhu udara saat musim kemarau juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh.
Baca Juga
Jika Anda tak memperhatikan kondisi kesehatan di musim kemarau, bukan tak
mungkin beberapa penyakit ini akan datang menyerang.
● Diare
Paparan debu yang meningkat di musim kemarau sangat mungkin untuk
mengontaminasi air atau bahan makanan yang hendak Anda konsumsi. Jika asupan
yang seperti ini sampai masuk ke dalam tubuh, Anda bisa mengalami diare atau
buang air besar cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari.
Udara yang gersang membuat peredaran debu semakin tinggi. Keadaan ini
membuat debu lebih mudah mengiritasi, sehingga Anda juga lebih berpotensi
untuk mengalami infeksi saluran napas atas.
● Dehidrasi
Suhu udara yang tinggi membuat tubuh lebih mudah berkeringat. Jika Anda tak
mampu mencukupi kebutuhan cairan tubuh, bukan tak mungkin Anda akan
mengalami dehidrasi.
1. Cukup tidur
Dengan tidur yang cukup, daya tahan tubuh Anda juga akan tetap optimal,
sehingga berbagai penyakit di musim kemarau tak mudah menyerang. Tak hanya
itu, tidur yang cukup juga membuat kinerja tubuh tetap terjaga dengan baik,
lantaran tubuh memiliki waktu istirahat sambil memperbaiki sel-sel yang rusak.
Seperti telah disinggung sebelumnya, cuaca yang panas membuat tubuh lebih
mudah untuk berkeringat. Sehingga, risiko Anda untuk mengalami dehidrasi juga
turut meningkat.
Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat
musim kemarau adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tak
membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.
Paparan debu yang tinggi membuat tangan atau bahan makanan lebih mudah
terkontaminasi oleh bakteri atau kuman penyebab penyakit. Karena itu, Anda
dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan asupan yang hendak
dikonsumsi.
Untuk menjaga kebersihan diri, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Di samping itu, mandilah paling tidak dua kali dalam
sehari.
Sementara untuk menjaga kebersihan bahan makanan, cucilah segala sayuran atau
buah yang baru dibeli dengan air bersih. Pastikan pula Anda hanya minum dari
sumber air yang bersih atau yang sudah dimasak hingga matang terlebih dahulu.
Hindari jajan sembarangan, apalagi bila jajanan tersebut dijual di pinggir jalan.
4. Tetap aktif
Berolahraga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap prima, sehingga penyakit tak
mudah menyerang. Anda tak perlu melakukan olahraga intensitas berat. Yang
terpenting, olahraga tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan, minat serta
dilakukan secara rutin dan teratur.
Makanan sehat dan bergizi seimbang berperan penting dalam menjaga kinerja serta
kesehatan tubuh. Dalam hal ini, beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah sayuran, kacang-kacangan dan buah. Hindari atau batasi konsumsi makanan
cepat saji dan gorengan–apalagi yang dijual di pinggir jalan.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3504316/tips-menjaga-kesehatan-di-
musim-kemarau
2 September 2019
Sekarang Musim Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat
Mata Anda
TRIBUNMANADO.CO.ID –
Mata rentan terkena berbagai macam iritasi akibat alergi mata, mata kering,
mata merah, atau bahkan terkena infeksi trakoma yang bisa menyebabkan
kebutaan. Kehilangan indera penglihatan sudah pasti akan jadi mimpi buruk bagi
semua orang.
Untuk itulah penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mata, terutama saat
musim kemarau ini.
Kita semua pasti merasakan betapa teriknya sinar matahari saat musim kemarau
ini.
Teriknya sinar matahari ini, rupanya membuat mata rentan terpapar sinar UV
berbahaya yang bahkan bisa menyebabkan kanker pada kelopak mata.
Selain itu, musim kemarau juga menyebabkan angin berembus kencang dan
menerbangkan debu-debu kotor, yang dapat menyebabkan iritasi mata.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di
Sini
Sinar UV yang dihasilkan matahari, tidak hanya dapat merusak kulit dan
meningkatkan risiko kanker kulit, tetapi juga dapat menyebabkan munculnya
penyakit mata, seperti penyakit mata degeneratif dan katarak.
Sebab, mata anak muda terutama sebelum berusia 18 tahun, lebih sensitif terhadap
penyerapan sinar UV yang mengancam kesehatan mata, karena lensa matanya
belum terbentuk dengan sempurna.
Selain itu, kacamata hitam juga berguna untuk melindungi mata dari debu dan
kotoran yang mudah sekali terbang saat musim kemarau, penyebab iritasi dan
infeksi mata.
Lebih baik lagi jika mulai menggunakan kacamata hitam saat masih berusia muda.
Bukan digunakan untuk bergaya, tetapi ini berguna agar sinar UV tidak
menyebabkan penuaan dini dan juga berguna untuk melindungi mata.
BANDUNG, (PRFM) - Secara umum, wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim
kemarau sejak awal Juni 2018 lalu. Masyarakat tentu harus menjaga kesehatan dan
daya tahan tubuh di musim kemarau, agar terhindar dari berbagai gangguan
kesehatan akibat cuaca terik.
Dehidrasi dan gangguan kesehatan pada kulit, sering melanda ketika musim
kemarau. Untuk itu, berikut tips menjaga kesehatan di musim kemarau:
Jangan biarkan diri kamu terpapar sinar matahari tanpa pelindungan dalam waktu
yang lama. Selain panas, dan membuat kulit gosong, terlalu lama terpapar oleh
sinar matahari juga tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, jangan lupa minum air
yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.
Musim kemarau, membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Untuk itu, pastikan
kamu untuk mengkonsumsi air putih yang banyak setiap harinya.
Selain itu, sempatkan juga makan buah-buahan yang mengandung kadar air yang
cukup banyak, seperti semangka, jeruk, tomat, dan apel. Karena selain rasanya
yang enak, buah-buahan dapat menjaga kestabilan cairan tubuh.
Saat cuaca panas, tentu kita memilih pakaian yang tidak membuat gerah, karena
produksi keringat akan lebih banyak. Tentu bakteri akan lebih cepat berkembang
karena kelebihan keringat.
Untuk itu, gunakanlah pakaian yang terbuat dari bahan katun. Selain bahannya
dingin, bahan katun juga tidak membuat kalian tersiksa dengan cuaca panas.
Seperti yang umum terjadi, cuaca yang panas membuat tubuh cepat lelah dan mata
mudah mengantuk. Upaya menahan rasa kantuk meningkatkan produksi air mata,
sehingga biasanya orang yang menguap matanya menjadi sembab dan berair.
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda?page=2.
Tempo.co
08/07/2019
foto
Demi menjaga tubuh dari serangan virus, Anda harus menjaga daya tahan tubuh
agar tidak mudah sakit. Melansir dari Web MD dan Health Line, berikut adalah
beberapa langkah mudahnya.
3. Olahraga teratur
4. Cukup istirahat
Buat yang sering begadang, hindarilah kebiasaan ini. Lebih baik tidur dengan tepat
waktu dan beristirahat yang cukup agar keesokan pagi badan menjadi sehat dan
segar kembali. Selain itu, istirahat juga dapat mengontrol stres, hati, pikiran, dan
masalah sejenak.
5. Minum vitamin
6. Menjaga kebersihan
Pola hidup yang sehat diimbangi dengan menjaga kebersihan sangat dibutuhkan,
seperti makan dan minum yang higienis, serta menjaga kebersihan lingkungan.
https://www.msn.com/id-id/kesehatan/health/musim-kemarau-ekstrem-jaga-
kesehatan-tubuh-dengan-6-hal-ini/ar-AAE2z5r
3 September 2019
Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Kemarau
Agar penyakit saat musim kemarau tak mudah menyerang Anda dan keluarga,
berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan:
1. Cukup tidur
Dengan tidur yang cukup, daya tahan tubuh Anda juga akan tetap optimal,
sehingga berbagai penyakit di musim kemarau tak mudah menyerang. Tak hanya
itu, tidur yang cukup juga membuat kinerja tubuh tetap terjaga dengan baik,
lantaran tubuh memiliki waktu istirahat sambil memperbaiki sel-sel yang rusak.
Seperti telah disinggung sebelumnya, cuaca yang panas membuat tubuh lebih
mudah untuk berkeringat. Sehingga, risiko Anda untuk mengalami dehidrasi juga
turut meningkat.
Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat
musim kemarau adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tak
membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.
Baca Juga: Anda Perlu Coba, Tips Olahraga Ini Saat Puasa
Paparan debu yang tinggi membuat tangan atau bahan makanan lebih mudah
terkontaminasi oleh bakteri atau kuman penyebab penyakit. Karena itu, Anda
dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan asupan yang hendak
dikonsumsi.
Untuk menjaga kebersihan diri, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Di samping itu, mandilah paling tidak dua kali dalam
sehari.
Sementara untuk menjaga kebersihan bahan makanan, cucilah segala sayuran atau
buah yang baru dibeli dengan air bersih. Pastikan pula Anda hanya minum dari
sumber air yang bersih atau yang sudah dimasak hingga matang terlebih dahulu.
Hindari jajan sembarangan, apalagi bila jajanan tersebut dijual di pinggir jalan.
4. Tetap aktif
Berolahraga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap prima, sehingga penyakit tak
mudah menyerang. Anda tak perlu melakukan olahraga intensitas berat. Yang
terpenting, olahraga tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan, minat serta
dilakukan secara rutin dan teratur.
Baca Juga: Gara-gara Telan Cairan Sperma, Wanita Ini Harus Dirawat di RS
Makanan sehat dan bergizi seimbang berperan penting dalam menjaga kinerja serta
kesehatan tubuh. Dalam hal ini, beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah sayuran, kacang-kacangan dan buah. Hindari atau batasi konsumsi makanan
cepat saji dan gorengan–apalagi yang dijual di pinggir jalan.
(jmy/beritasampit.co.id)
Health Fitness
26 April 2019
mirqotul aliyah
Verified Writer
mirqotul aliyah
Pergantian musim selalu terjadi setiap tahun. Dari ke panas ke musim hujan, dari
musim hujan ke musim panas. Karena perbedaan musim itulah maka perlakuan
pada tubuh juga berbeda. Tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme pada
musim panas.
Untuk tetap menjaga kesehatan, ada 5 tips nih yang akan membuat tubuhmu tetap
sehat dan fit di musim panas.
Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam per hari. Dengan tidur cukup
8 jam per hari, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Daya
tahan tubuh akan terbentuk dan tubuh akan tetap fit pada musim apapun.
Health Fitness
26 April 2019
Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas
mirqotul aliyah
Verified Writer
mirqotul aliyah
Health Fitness
26 April 2019
Pergantian musim selalu terjadi setiap tahun. Dari ke panas ke musim hujan, dari
musim hujan ke musim panas. Karena perbedaan musim itulah maka perlakuan
pada tubuh juga berbeda. Tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme pada
musim panas.
Untuk tetap menjaga kesehatan, ada 5 tips nih yang akan membuat tubuhmu tetap
sehat dan fit di musim panas.
Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam per hari. Dengan tidur cukup
8 jam per hari, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Daya
tahan tubuh akan terbentuk dan tubuh akan tetap fit pada musim apapun.
Baca Juga: 8 Alat Kesehatan Ini Bisa Dimonitor Pakai Smartphone, Praktis Banget
Editor’s picks
Perhatikan 7 Tanda Kembung yang Kamu Alami Bisa Menjadi Masalah Serius
7 Pantangan Asam Urat yang Harus Dipatuhi, Bikin Gak Kambuhan Lagi
Saat ini semakin marak aplikasi kesehatan dengan fasilitas konsultasi dengan
dokternya langsung alias anpa harus datang ke tempat praktik dokter tersebut.
Saat merasakan gejala-gejala tidak enak badan, kamu bisa langsung chat, voice
call, bahkan video call.
Agar konsultasi berjalan lancar, pakai IM3 Ooredoo #4GPlusKuat biar nyaman dan
#MakinKuatInternetan. Bisa dipakai di banyak tempat dengan lancar karena
jangkauan jaringan internetnya tersebar di seluruh Indonesia. Untuk informasi
selengkapnya, kamu bisa melihat informasinya di sini
https://indosatooredoo.com/4gplus.
Musim panas membuat orang malas melakukan sesuatu karena gerah. Katun
adalah bahan baju terbaik yang digunakan pada musim panas. Katun dapat
menyerap keringat sehingga kita akan merasa sejuk sepanjang hari.
Nah itu tadi 5 tips menjaga kesehatan yang mudah untuk dilakukan saat musim
panas agar tetap bisa menjalankan aktivitasmu seperti biasa.
Musim panas ataupun musim dingin bukan lagi penghalang untuk tetap produktif.
Jangan sampai sakit menjadi penghalang untuk berkreasi. Selalu semangat dan
tetap berpikir positif juga ya.
Dua gangguan kesehatan ini paling rentan menyerang di musim pancaroba. Ini bisa
jadi lantaran baru di musim pancaroba. Sebaiknya jangan disepelekan, gangguan
ini merupakan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan
infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai
infeksi ringan sampai yang serius.
Featured Image
Kondisi cuaca bersuhu panas tetapi terkadang diselingi hujan ini dapat memicu
beragam penyakit. Hal itu karena seringnya terjadi perubahan cuaca dari terik
matahari yang panas di musim yang sudah masuk pada kemarau menjadi hujan dan
udara yang tiba-tiba dingin dan suhu sering berganti. Pagi dan malam hari yang
biasanya dingin menjadi terasa sangat panas. Perubahan cuaca yang drastis ini
tentu saja membuat tubuh harus pandai beradaptasi dengan cuaca. Untuk itu
dibutuhkan stamina yang fit. Jika tidak, tubuh menjadi kurang dapat beradaptasi.
Inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama bagi mereka
yang sering bekerja keras dan kurang beristirahat. Akan menimbulkan berbagai
penyakit seperti demam, flu, diare.
Diare
Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi
lantaran banyaknya debu dan kotoran. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya
dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman
atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman.
Cara mencegah:
Menjaga asupan makanan. Nutrisi yang cukup dan minum air putih yang banyak
akan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Berikut ini adalah solusi agar tubuh tetap fit di tengah cuaca yang kurang
bersahabat :
1. Konsumsi makanan bergizi. Daya tahan tubuh yang baik selain butuh makanan
yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan
tubuh yaitu : karbohidrat, lemak,protein,vitamin,dan mineral. Istirahat yang cukup.
Tidur 6-8 jam sehari. Kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita.
July 2019
By marketing
1. Hindari Dehidrasi
Pada musim panas ini yang paling penting kita perhatikan adalah cairan didalam
tubuh kita, jangan sampai kita terkena yang namanya dehidrasi, ini dikarenakan
metabolisme tubuh kita bekerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan pada saat
musim penghujan, apalagi jika kita bekerja diluar kantor cuaca yang panas
membuat kita mudah kehilangan cara pada tubuh.
Jika kalian sampai terkena dehidrasi efeknya bisa parah loh, mulai dari pusing,
pingsan, gangguan pencernaan bahkan kasus paling fatalnya adalah kematian, wow
cukup berbahaya bukan hanya karena kekurangan cairan saja efeknya bisa sampai
kematian, namun cara mengatasi hal ini juga cukup mudah karena kalian hanya
perlu menjaga kadar minuman saja, di musim panas ini sebaiknya kalian minum
banyak air untuk menjaga cairan tubuh.
Nah musim panas begini bagusnya adalah kita menggunakan pakaian yang
memiliki bahan yang dingin, contohnya adalah Katun, kita tidak ingin baju kita
terlihat basah dikarenakan tidak bisa menyerap keringat dengan baik bukan, nah
pemilihan baju yang tidak panas ini juga membantu kita agar lebih menjaga
kondisi tubuh kita.
BANDUNG, (PRFM) - Secara umum, wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim
kemarau sejak awal Juni 2018 lalu. Masyarakat tentu harus menjaga kesehatan dan
daya tahan tubuh di musim kemarau, agar terhindar dari berbagai gangguan
kesehatan akibat cuaca terik.
Dehidrasi dan gangguan kesehatan pada kulit, sering melanda ketika musim
kemarau. Untuk itu, berikut tips menjaga kesehatan di musim kemarau:
Jangan biarkan diri kamu terpapar sinar matahari tanpa pelindungan dalam waktu
yang lama. Selain panas, dan membuat kulit gosong, terlalu lama terpapar oleh
sinar matahari juga tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, jangan lupa minum air
yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.
Selain itu, sempatkan juga makan buah-buahan yang mengandung kadar air yang
cukup banyak, seperti semangka, jeruk, tomat, dan apel. Karena selain rasanya
yang enak, buah-buahan dapat menjaga kestabilan cairan tubuh.
Cuaca panas bukan alasan untuk menghambat aktivitas. Karena bekerja, dalam
perjalanan atau sedang lagi dipantai, cuaca panas kerap tak terelakkan. Gunakan
pelindung kepala seperti topi, untuk melindungi kepala dari teriknya matahari. Dan
jangan lupa gunakan tabir surya pada kulit untuk melindungi tubuh dari bahaya
panas matahari.
Saat cuaca panas, tentu kita memilih pakaian yang tidak membuat gerah, karena
produksi keringat akan lebih banyak. Tentu bakteri akan lebih cepat berkembang
karena kelebihan keringat.
Untuk itu, gunakanlah pakaian yang terbuat dari bahan katun. Selain bahannya
dingin, bahan katun juga tidak membuat kalian tersiksa dengan cuaca panas.
4 September 2019
http://prfmnews.com/berita.php?detail=tips-menjaga-kesahatan-di-musim-kemarau
Perhatikan 7 Tanda Kembung yang Kamu Alami Bisa Menjadi Masalah Serius
7 Pantangan Asam Urat yang Harus Dipatuhi, Bikin Gak Kambuhan Lagi
Health Fitness
26 April 2019
Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas
mirqotul aliyah
Verified Writer
mirqotul aliyah
Pergantian musim selalu terjadi setiap tahun. Dari ke panas ke musim hujan, dari
musim hujan ke musim panas. Karena perbedaan musim itulah maka perlakuan
pada tubuh juga berbeda. Tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme pada
musim panas.
Untuk tetap menjaga kesehatan, ada 5 tips nih yang akan membuat tubuhmu tetap
sehat dan fit di musim panas.
Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam per hari. Dengan tidur cukup
8 jam per hari, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Daya
tahan tubuh akan terbentuk dan tubuh akan tetap fit pada musim apapun.
Baca Juga: 8 Alat Kesehatan Ini Bisa Dimonitor Pakai Smartphone, Praktis Banget
Saat ini semakin marak aplikasi kesehatan dengan fasilitas konsultasi dengan
dokternya langsung alias anpa harus datang ke tempat praktik dokter tersebut.
Saat merasakan gejala-gejala tidak enak badan, kamu bisa langsung chat, voice
call, bahkan video call.
Agar konsultasi berjalan lancar, pakai IM3 Ooredoo #4GPlusKuat biar nyaman dan
#MakinKuatInternetan. Bisa dipakai di banyak tempat dengan lancar karena
jangkauan jaringan internetnya tersebar di seluruh Indonesia. Untuk informasi
selengkapnya, kamu bisa melihat informasinya di sini
https://indosatooredoo.com/4gplus.
Asupan makanan sehat adalah salah satu hal penting untuk kesehatan tubuh.
Makanan yang cocok pada musim panas adalah makanan yang mengandung kadar
air yang tinggi misalnya buah semangka, stroberi, atau mentimun. Untuk
menambah kenikmatan buah-buahan tersebut, bisa juga lho dibuat jus.
Nah itu tadi 5 tips menjaga kesehatan yang mudah untuk dilakukan saat musim
panas agar tetap bisa menjalankan aktivitasmu seperti biasa.
Musim panas ataupun musim dingin bukan lagi penghalang untuk tetap produktif.
Jangan sampai sakit menjadi penghalang untuk berkreasi. Selalu semangat dan
tetap berpikir positif juga ya.
Agar penyakit saat musim kemarau tak mudah menyerang Anda dan keluarga,
berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan:
1. Cukup tidur
Selama musim kemarau dan musim-musim lainnya, Anda dianjurkan untuk
mencukupi waktu tidur dalam sehari. Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa
adalah sekitar 8 per hari.
Dengan tidur yang cukup, daya tahan tubuh Anda juga akan tetap optimal,
sehingga berbagai penyakit di musim kemarau tak mudah menyerang. Tak hanya
itu, tidur yang cukup juga membuat kinerja tubuh tetap terjaga dengan baik,
lantaran tubuh memiliki waktu istirahat sambil memperbaiki sel-sel yang rusak.
Seperti telah disinggung sebelumnya, cuaca yang panas membuat tubuh lebih
mudah untuk berkeringat. Sehingga, risiko Anda untuk mengalami dehidrasi juga
turut meningkat.
Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat
musim kemarau adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tak
membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.
Untuk menjaga kebersihan diri, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Di samping itu, mandilah paling tidak dua kali dalam
sehari.
Sementara untuk menjaga kebersihan bahan makanan, cucilah segala sayuran atau
buah yang baru dibeli dengan air bersih. Pastikan pula Anda hanya minum dari
sumber air yang bersih atau yang sudah dimasak hingga matang terlebih dahulu.
Hindari jajan sembarangan, apalagi bila jajanan tersebut dijual di pinggir jalan.
4. Tetap aktif
Berolahraga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap prima, sehingga penyakit tak
mudah menyerang. Anda tak perlu melakukan olahraga intensitas berat. Yang
terpenting, olahraga tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan, minat serta
dilakukan secara rutin dan teratur.
Makanan sehat dan bergizi seimbang berperan penting dalam menjaga kinerja serta
kesehatan tubuh. Dalam hal ini, beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah sayuran, kacang-kacangan dan buah. Hindari atau batasi konsumsi makanan
cepat saji dan gorengan–apalagi yang dijual di pinggir jalan.
(jmy/beritasampit.co.id)
5 Tips Tetap Sehat Selama Musim Kemarau
Musim kemarau merupakan musim yang cocok untuk lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah. Anda bisa bebas beraktivitas tanpa khawatir hujan akan
menghalangi dan membatasi ruang gerak Anda. Namun, hal ini bukan berarti Anda
bisa benar-benar bebas menikmati musim kemarau. Ancaman kuman tetap perlu
diwaspadai jika tidak ingin sakit. Salah satu bentuk pencegahan terhadap infeksi
kuman adalah dengan cuci tangan pakai sabun. Selain itu, ada 5 cara lainnya yang
bisa dilakukan untuk tetap sehat selama musim kemarau. Yuk, cek di bawah ini!
Terik sinar matahari selama musim kemarau berisiko membuat tubuh cepat
dehidrasi. Cairan tubuh cepat berkurang karena pengeluaran keringat yang
berlebihan. Nah untuk mencegah dehidrasi, Anda disarankan untuk lebih sering
minum air putih. Minumlah paling tidak 8 gelas air dalam sehari guna membantu
tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hindari menghidrasi tubuh dengan minum soft
drink atau minuman manis lainnya karena keduanya tidak membantu mengatasi
dehidrasi yang dialami tubuh, malah justru dapat meningkatkan risiko obesitas dan
diabetes.
2. Tidur cukup
Tidur cukup minimal 8 jam sehari sangat disarankan untuk menjaga tubuh tetap
sehat selama musim kemarau, terutama jika jadwal kegiatan Anda begitu padat di
siang harinya. Dengan tidur cukup, Anda memberi tubuh waktu untuk beristirahat.
Di saat inilah tubuh kembali memperoleh staminanya yang sempat hilang,
sehingga saat bangun tidur Anda akan kembali merasa bugar. Jangan lupa untuk
cuci tangan pakai sabun sebelum tidur, sehingga Anda bisa mengurangi intervensi
kuman selama tidur.
3. Tetap aktif
Meski sinar matahari sedang terik, Anda tetap disarankan untuk berolahraga.
Pilihlah olahraga ringan yang Anda sukai, seperti berenang, senam aerobik, atau
jogging. Jika tidak memungkinkan, lakukan kegiatan lain seperti berkebun dan
bersepeda bersama keluarga. Kedua aktivitas tersebut bisa membantu Anda tetap
aktif selama musim kemarau sehingga tubuh bisa tetap sehat dan bugar. Namun,
pastikan untuk segera cuci tangan pakai sabun dan mandi setelah melakukan
aktivitas tersebut. Dengan begitu, tubuh bisa kembali terbebas dari keringat, debu
dan kuman.
Tubuh memerlukan asupan gizi yang cukup untuk bisa tetap sehat. Nah, agar tubuh
tetap sehat selama musim kemarau, pastikan untuk mengonsumsi makanan seperti
sayuran, kacang kacangan dan buah. Ketiganya kaya akan serat, phytochemicals,
dan vitamin yang diperlukan tubuh untuk tetap sehat. Imbangi juga nutrisi yang
diperoleh dengan kebiasaan sehat seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan
guna mencegah kuman berpindah dari tangan ke mulut.
Menjaga tubuh tetap sehat saat musim kemarau memang tidak mudah. Intervensi
kuman sering kali menggagalkan upaya untuk tetap sehat. Nah agar upaya Anda
tidak sia-sia, coba lakukan kelima tips sehat di atas. Bagikan juga informasi ini
pada anggota keluarga lainnya, ya, agar mereka bisa tetap sehat selama musim
kemarau. Selamat beraktivitas!
Sumber:
webmd.com/women/features/8-summer-steps-for-healthy-living
google.com/url?q=https://www.cdc.gov/media/subtopic/matte/pdf/CDCSummerSa
fety.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjXqdb9i87NAhVD3mMKHboYDgMQFggaMAY
&usg=AFQjCNHY6XgnHN_zO_9Ta_sckzIPV9hM3A