Anda di halaman 1dari 63

Penyakit Yang Terjadi Pada Musin Kemarau

Waspada, 8 Penyakit ini Rentan Menyerang di Musim Kemarau

jpnn.com - Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),


sejak April lalu, Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Maka, jangan heran
bila saat ini Anda akan merasakan hawa terik dan panas saat siang hari. Saat
musim kemarau, udara juga akan menjadi lebih kering dan berdebu. Kondisi
tersebut membuat beberapa penyakit lebih rentan menyerang Anda.

Dengan kondisi di atas, mau tak mau Anda harus menjaga daya tahan tubuh
agar tidak jatuh sakit. Pasalnya, ada delapan penyakit yang rentan menyerang Anda
pada saat musim kemarau. Apa sajakah itu?

1. Demam berdarah

Tak hanya saat musim hujan, demam berdarah juga berisiko muncul di musim
kemarau. Ini karena nyamuk-nyamuk dewasa mulai berkembang.

"Saat musim hujan, banyak terjadi genangan. Saat itulah nyamuk-nyamuk ini
berkembang biak. Nah, saat memasuki musim kemarau saat ini, nyamuk dewasa
itu semakin banyak," ujar dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.

2. Ancaman dehidrasi

Saat musim kemarau di mana cuaca sangat panas, Anda juga akan lebih rentan
mengalami dehidrasi. Karena itu, selalu cukupi kebutuhan air minimal 8 gelas
sehari, terlebih bagi Anda yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.

3. Dermatitis atopik

1 dari 4 halaman
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang,
gatal, kering, dan pecah-pecah. Biasanya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit
eksim.

"Musim kemarau itu cuacanya sedang kering. Bagi beberapa orang, kondisi itu bisa
memicu gangguan kulit seperti dermatitis atopik," ujar dr. Nadia Octavia dari
KlikDokter.

Cuaca panas juga bisa membuat kulit Anda alergi. Sebab, cuaca panas membuat
kulit kering dan membuat lapisan kulit menipis. Pada akhirnya, kuman mudah
masuk dan membuat Anda alergi.

4. Diare

Diare sering menyerang di musim hujan dan kemarau. Berkurangnya pasokan air
bersih di beberapa tempat, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk dalam
proses pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan
peralatan makan yang kotor berpotensi menyebabkan diare.

"Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih mudah


terkontaminasi oleh udara yang berdebu. Kondisi hidangan yang kurang higienis
itu berisiko menimbulkan diare," ujar dr. Andika Widyatama dari KlikDokter.

5. Tifus

"Tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii.
Penyakit ini sering ditularkan melalui konsumsi makanan yang tercemar bakteri
Salmonella," kata dr. Andika.

ADVERTISEMENT
Pencemaran makanan dapat terjadi akibat ada binatang seperti lalat yang hinggap
di makanan. Lalat tersebut sangat mungkin membawa bakteri Salmonella saat
hinggap di makanan, jika sebelumnya menempel di feses.

2 dari 4 halaman

6. Heatsroke

Heatstroke sangat mungkin terjadi saat musim kemarau di mana cuaca sangat
panas. Ini merupakan kondisi kegawatdaruratan yang terjadi ketika suhu tubuh
terlalu panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang
lama. Suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius.

"Kondisi ini harus segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat
merusak fungsi berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan
organ vital lainnya hingga mengancam jiwa," ucap dr. Andika.

7. Infeksi saluran pernapasan atas

Musim kemarau identik dengan udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang
bertebaran di udara berpotensi mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi
demikian, Anda menjadi lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

8. Mata kering

Mata kering atau dry eyes bisa terjadi ketika udara sangat kering. Udara yang
kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata. Kondisi
tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.

"Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, yang meliputi perih,
sensasi terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah,
mata mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air
mata keluar terus-menerus," kata dr. Andika.

3 dari 4 halaman

Itulah beberapa penyakit yang rentan berjangkit di musim kemarau. Untuk


menghindarinya, jaga selalu daya tahan tubuh Anda agar tetap prima. Caranya,
selalu konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta cukup tidur. Selanjutnya,
pastikan Anda mencukupi kebutuhan minum air putih setidaknya 8 gelas
sehari.(HNS/RVS/klikdokter)

https://www.jpnn.com/news/waspada-8-penyakit-ini-rentan-menyerang-di-musim-
kemarau?page=4

2 September 2019

Musim Kemarau, Waspada 5 Penyakit Ini

Klikdokter.com, Jakarta Saat musim kemarau kondisi udara menjadi terasa lebih
panas, kering dan berdebu. Keadaan musim kemarau yang demikian dapat
mendatangkan berbagai penyakit. Apa saja penyakit-penyakit tersebut? Simak
penjelasannya di bawah ini.

1. Infeksi saluran pernapasan atas

Ketika musim kemarau, udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang bertebaran
di udara berpotensi masuk dan mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi
demikian, Anda lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

Selain itu, udara yang panas saat musim kemarau, sering menggoda seseorang
untuk cenderung mengonsumsi minuman yang dingin. Hal ini juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan atas. Gejala infeksi
saluran napas atas yang bisa timbul di antaranya demam, batuk, pilek, nyeri
tenggorokan, suara serak, nyeri saat menelan dan sebagainya.

Ada beberapa upaya pencegahan yang dapat Anda lakukan agar tidak terkena
infekssi saluran pernapasan atas. Gunakanlah masker bila berada di luar ruangan
dan sedang di tengah keramaian. Hal ini dapat menghindari penularan dari
seseorang yang sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atas. Usahakan
untuk rajin dalam membersihkan lingkungan rumah agar tidak menjadi tempat
debu dan kuman bersarang. Selain itu, jagalah sirkulasi udara ruangan dengan
memiliki ventilasi yang memadai.

2. Sindroma Mata Kering (Dry Eyes)

Sindroma mata kering atau dry eyes merupakan kondisi yang terjadi ketika tidak
cukupnya kemampuan air mata untuk melubrikasi mata. Dry eyes bisa disebabkan
oleh beberapa mekanisme, yaitu menurunnya produksi air mata atau meningkatnya
penguapan air mata.

Udara yang kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata.
Maka pada akhirnya, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.
Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, meliputi perih, sensasi
terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah, mata
mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air mata
keluar terus menerus.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Anda bisa melakukan beberapa upaya
berikut. Hindarilah paparan udara pada mata secara berlebihan, misalnya dengan
menggunakan kacamata saat di luar ruangan. Kemudian, sempatkan waktu untuk
mengistirahatkan mata dengan memejamkan mata beberapa waktu. Anda juga
dapat menggunakan air mata buatan, jika mata dirasakan begitu kering.
3. Diare

Penyakit diare juga sering terjadi di musim kemarau. Berkurangnya pasokan air
bersih di musim ini, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk dalam proses
pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan
peralatan makan yang kotor rentan mengandung kuman sehingga berpotensi
menyebabkan diare.

Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih mudah terkontaminasi
oleh udara yang berdebu. Pada akhirnya, kondisi hidangan makanan yang kurang
higienis dapat berisiko menimbulkan diare.

Oleh karena itu, solusi terbaik adalah, konsumsilah makanan yang Anda olah
sendiri di rumah, daripada membeli makanan di luar rumah. Makanan yang diolah
sendiri di rumah lebih terjamin kebersihannya. Bahkan bila perlu bawalah bekal
jika Anda sedang berpergian.

Selain itu, agar terhindar dari diare, sebaiknya Anda rajin cuci tangan pakai sabun
(CTPS) pada beberapa momen, seperti sebelum makan, sebelum menyiapkan
makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh benda yang kotor.

4. Demam tifoid atau tifus

Demam tifoid atau secara awam disebut penyakit tifus merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Penyakit ini sering ditularkan
melalui konsumsi makanan yang tercemar bakteri Salmonella.

Pencemaran makanan dapat terjadi akibat terdapat binatang seperti lalat di sekitar
makanan. Lalat bisa saja membawa bakteri Salmonella saat hinggap di makanan,
jika sebelumnya hinggap di feses.
Kurangnya pasokan air bersih pada musim kemarau dapat membuat lingkungan
relatif lebih kotor, akibatnya menjadi tempat yang ideal bagi lalat untuk
berkembang biak. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penyakit tifus. Gejala
tifus di antaranya demam, sakit kepala, nyeri sendi, sembelit, diare, penurunan
nafsu makan, dan sakit perut.

5. Heatstroke

Heatstroke merupakan kondisi emergensi yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu
panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang lama.
Suhu tubuh bisa meningkat tajam hingga mencapai 400C atau lebih.

Suhu panas di musim kemarau berisiko menyebabkan heatstroke. Kondisi ini harus
segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat merusak fungsi
berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya
hingga mengancam jiwa.

Gejala heatstroke meliputi demam, penurunan kesadaran, kejang, sakit kepala,


bicara cadel, mual, muntah, kulit memerah, nafas cepat, denyut jantung cepat, serta
kulit teraba panas dan kering.

Adapun beberapa upaya pencegahan heatstroke, yaitu menggunakan pakaian


longgar, proteksi diri (menggunakan kacamata hitam, topi, tabir surya), konsumsi
cukup cairan, hindari aktivitas di luar ruangan saat suhu terlalu panas, dan lakukan
penyesuaian diri saat memasuki musim kemarau.

Kondisi lingkungan di musim kemarau memang berpengaruh besar dalam


menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, jagalah kebersihan lingkungan
sekitar. Tak kalah penting, jagalah kebersihan diri Anda dan jalankan pola hidup
sehat seperti penuhi asupan gizi, berolahraga, dan cukupi waktu istirahat.
[NP/ RVS]

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3546255/musim-kemarau-waspada-5-
penyakit-ini

2 September 2019

5 Penyakit di Musim Kemarau yang Perlu Diwaspadai

Jakarta - Saat musim kemarau yang panas seperti sekarang ini, daya tahan tubuh
cenderung menurun. Selain itu, udara kering, sumber air berkurang, banyak lalat
dan debu membuat orang mudah terserang beberapa penyakit. Setidaknya ada 5
penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau.

Tak hanya pancaroba, musim kemarau yang panjang juga bisa menurunkan daya
tahan tubuh. Ditambah lagi dengan berkurangnya sumber air bersih dan udara yang
kering, membuat lingkungan menjadi semakin tidak sehat. Inilah yang
menyebabkan beberapa penyakit marak di musim kemarau.

Menurut Dr.dr.Ari F Syam SpPD-kGEH,MMB,FINASIM,FACP, pakar penyakit


dalam dari Universitas Indonesia, saat dihubungi detikHealth, Rabu (14/9/2011),
setidaknya ada 5 penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau, yaitu:

1. Campak Jerman (campak 3 hari)

Dalam cuaca panas, daya tahan tubuh cenderung melemah sehingga rentan
terhadap infeksi virus. Salah satu infeksi virus yang tengah mewabah adalah
Campak Jerman atau biasa dikenal campak 3 hari, yang ditandai dengan ruam
kemerahan di permukaan kulit.
Campak Jerman (Rubella) ini berbeda dengan campak biasa (measles) yang
berlangsung lama dan penyembuhan luka yang juga lama. Campak Jerman hanya
berlangsung 3 hari dan tidak terlalu berbahaya kecuali pada ibu hamil karena bisa
menyebabkan kecacatan janin.
Infeksi virus Campak Jerman ditandai dengan demam tinggi dan ruam merah di
permukaan kulit, kadang-kadang disertai nyeri di tenggorokan saat dipakai untuk
menelan. Umumnya Campak Jerman tidak mematikan, namun harus diwaspadai
pada ibu hamil karena bisa memicu keguguran.

Untuk mencegah penularan Campak Jerman, hal yang pertama kali harus
dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan
bergizi. Buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin sangat
dianjurkan, jika perlu bisa ditambah suplemen Vitamin C dan B kompleks.

Selain itu, jika tidak ada hal yang sangat penting sebaiknya tidak berlama-lama
melakukan aktivitas di bawah terik matahari. Kalaupun terpaksa harus keluar
ruangan, sebaiknya memakai payung atau pelindung lainnya supaya tubuh tidak
kepanasan.

2. Flu Singapura

Menurunnya daya tahan tubuh juga membuat Flu Singapura atau dalam ilmu
kedokteran dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) marak di
masyarakat, khususnya pada anak-anak.

Penyakit ini menyerupai flu yang disertai dengan terbentuknya lesi vesikular (bintil
berisi cairan) di sekitar tangan, kaki, dan mulut. Gejala awal dari flu Singapura
sama seperti flu pada umumnya seperti demam, sakit tenggorokan, pilek, sakit
sepala, nyeri sendi, hilang nafsu makan, peradangan pada saluran nafas atas.
Flu Singapura ini tidaklah berbahaya dan ganas, bahkan penyakit ini bisa sembuh
dengan sendirinya bila daya tahan tubuh pasein baik.

Namun, flu Singapura sangat mudah menular. Penularannya sama seperti


penularan flu pada umumnya, yaitu melalui kontak langsung saat bicara, batuk,
bersin, yang dapat mengeluarkan cairan saluran nafas. Bisa juga melalui cairan lesi
vasekular yang mengenai kulit. Yang paling rentan pada anak-anak adalah melalui
mainan yang digigit.

3. Sakit mata

Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang beterbangan juga membuat
orang lebih mudah mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit mata.

Pengobatan yang diberikan tergantung dari penyebab infeksinya, perawatan yang


diberikan biasanya meliputi kompres, obat tetes mata, salep atau antibiotik. Hal
yang membuat sakit mata lama untuk sembuh karena adanya infeksi kedua yang
biasanya disebabkan oleh kuman atau bakteri.

4. Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA)

Udara yang panas akan membuat orang cenderung berkeringat. Selain itu, saat
kemarau lingkungan cenderung tidak sehat, debu dan asap yang akan merangsang
terjadinya iritasi saluran pernafasan atas dan berlanjut menjadi infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA).

Keterbatasan air bersih membuat asupan air juga menurun. Jika minum dibatasi
maka akan merangsang terjadinya iritasi saluran pernafasan atas. Selain itu udara
yang panas membuat orang cenderung mengonsumsi air dingin atau es. Kondisi
inipun akan merangsang iritasi yang terjadi pada saluran pernafasan atas dan
menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

"Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari infeksi saluran
nafas atas. Upaya pencegahan menghindari terpapar dengan udara langsung, tetap
mempertahankan banyak minum dan tentu tidak minum air es sehingga saluran
pernafasan atas tidak kering dan tidak teriritasi," jelas Ketua Advokasi PB PAPDI
(Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).

5. Diare

Air bersih yang terbatas membuat lingkungan menjadi relatif lebih kotor dan
masyarakat membatasi penggunaan air bersih. Kondisi lingkungan yang kotor ini
akan membuat lalat menjadi lebih banyak, sehingga membuat makanan dan
minuman menjadi mudah tercemar. Apabila kondisi ini terjadi maka angka
kejadian diare akan meningkat.

"Penelitian-penelitian di masyarakat menunjukkan bahwa terbatasnya air bersih


merupakan salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kejadian diare. Oleh
karena itu, kemungkinan peningkatan kasus diare harus diantisipasi terutama oleh
Puskesmas khususnya pada wilayah-wilayah dimana masyarakatnya mengalami
krisis air bersih," jelas Dr Ari.

Jika mengalami diare, maka yang harus dicegah adalah kekurangan cairan dan
elektrolit. Kekurangan cairan dan elektrolit jika tidak terdeteksi dan tidak
tertangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi yang lanjut seperti
gangguan fungsi ginjal sampai menyebabkan kematian.
"Cairan yang mengandung elektrolit seperti oralit sebaiknya segera harus diberikan
dan disesuaikan dengan jumlah atau banyaknya feses cair yang dikeluarkan. Jika
kondisi dehidrasi cukup berat atau pasien tidak bisa mengonsumsi minuman akibat
mual dan muntahnya, maka pasien perlu perawatan di rumah sakit untuk
mendapatkan infus cairan untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi," jelas Dr Ari.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1722073/5-penyakit-di-musim-
kemarau-yang-perlu-diwaspadai

2 September 2019

Waspada! 8 Penyakit ini Rentan di Musim Kemarau

FAJAR.CO.ID–Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan


Geofisika), sejak April lalu, Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Maka,
jangan heran bila saat ini Anda akan merasakan hawa terik dan panas saat siang
hari. Saat musim kemarau, udara juga akan menjadi lebih kering dan berdebu.
Kondisi tersebut membuat beberapa penyakit lebih rentan menyerang Anda.

Dengan kondisi di atas, mau tak mau Anda harus menjaga daya tahan tubuh agar
tidak jatuh sakit. Pasalnya, ada delapan penyakit yang rentan menyerang Anda
pada saat musim kemarau. Apa sajakah itu?

1. Demam berdarah

Tak hanya saat musim hujan, demam berdarah juga berisiko muncul di musim
kemarau. Ini karena nyamuk-nyamuk dewasa mulai berkembang.

“Saat musim hujan, banyak terjadi genangan. Saat itulah nyamuk-nyamuk ini
berkembang biak. Nah, saat memasuki musim kemarau saat ini, nyamuk dewasa
itu semakin banyak,” ujar dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.
2. Ancaman dehidrasi

Saat musim kemarau di mana cuaca sangat panas, Anda juga akan lebih rentan
mengalami dehidrasi. Karena itu, selalu cukupi kebutuhan air minimal 8 gelas
sehari, terlebih bagi Anda yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.

3. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang,
gatal, kering, dan pecah-pecah. Biasanya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit
eksim.

“Musim kemarau itu cuacanya sedang kering. Bagi beberapa orang, kondisi itu
bisa memicu gangguan kulit seperti dermatitis atopik,” ujar dr. Nadia Octavia dari
KlikDokter.

Cuaca panas juga bisa membuat kulit Anda alergi. Sebab, cuaca panas membuat
kulit kering dan membuat lapisan kulit menipis. Pada akhirnya, kuman mudah
masuk dan membuat Anda alergi.

4. Diare

Diare sering menyerang di musim hujan dan kemarau. Berkurangnya pasokan air
bersih di beberapa tempat, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk dalam
proses pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan
peralatan makan yang kotor berpotensi menyebabkan diare.

“Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih mudah


terkontaminasi oleh udara yang berdebu. Kondisi hidangan yang kurang higienis
itu berisiko menimbulkan diare,” ujar dr. Andika Widyatama dari KlikDokter.

5. Tifus
“Tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella
typhii. Penyakit ini sering ditularkan melalui konsumsi makanan yang tercemar
bakteri Salmonella,” kata dr. Andika.

Pencemaran makanan dapat terjadi akibat ada binatang seperti lalat yang hinggap
di makanan. Lalat tersebut sangat mungkin membawa bakteri Salmonella saat
hinggap di makanan, jika sebelumnya menempel di feses.

6. Heatsroke

Heatstroke sangat mungkin terjadi saat musim kemarau di mana cuaca sangat
panas. Ini merupakan kondisi kegawatdaruratan yang terjadi ketika suhu tubuh
terlalu panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang
lama. Suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius.

“Kondisi ini harus segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat
merusak fungsi berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan
organ vital lainnya hingga mengancam jiwa,” ucap dr. Andika.

7. Infeksi saluran pernapasan atas

Musim kemarau identik dengan udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang
bertebaran di udara berpotensi mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi
demikian, Anda menjadi lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

8. Mata kering

Mata kering atau dry eyes bisa terjadi ketika udara sangat kering. Udara yang
kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata. Kondisi
tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.
“Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, yang meliputi perih,
sensasi terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah,
mata mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air
mata keluar terus-menerus,” kata dr. Andika.

Itulah beberapa penyakit yang rentan berjangkit di musim kemarau. Untuk


menghindarinya, jaga selalu daya tahan tubuh Anda agar tetap prima. Caranya,
selalu konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta cukup tidur. Selanjutnya,
pastikan Anda mencukupi kebutuhan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari.
(jpnn)

https://fajar.co.id/2019/06/26/waspada-8-penyakit-ini-rentan-di-musim-kemarau/

2 September 2019

KESEHATAN

Waspada penyakit musim kemarau

Sejumlah warga mandi menggunakan air dari sumur buatan di Desa Parungmulya,
Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019). Akibat musim kemarau
sebagian warga di wilayah itu terpaksa membuat sumur buatan untuk melakukan
aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK) karena sumber air di rumah mereka
mengalami kekeringan. | M Ibnu Chazar /Antara Foto

Kementerian Kesehatan beserta Dinas Kesehatan di berbagai wilayah Indonesia


mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai dan mengantisipasi sejumlah
penyakit akibat musim kemarau. ISPA, ILI, diare, dan flu adalah beberapa yang
kerap muncul.
Kemarau tahun 2019 diprediksi lebih parah dibanding tahun lalu. Tak hanya
dilanda panas kering dan kekurangan air antara 1-2 bulan lebih, wilayah Indonesia
yang terletak di selatan ekuator, semisal Pulau Jawa, juga disambangi suhu dingin.
Kondisi ini berlangsung hingga September dan mencapai pucaknya di Bulan
Agustus.

Menurut Hanung Wikantono, Kepala Dinkes Purbalingga (9/7), perbedaan suhu


ekstrem antara siang dan malam, ditambah karakter kemarau yang kering dan
banyak debu bakal meningkatkan risiko Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Hal serupa juga disampaikan Dinkes Maros, Dinkes Pangkalpinang, dan Dinkes
Kabupaten Tebo di Jambi. Mereka sepakat bahwa ISPA merupakan salah satu
penyakit paling sering muncul di musim kemarau.

Bahkan, Shierly Marlena, Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes Kota Pasuruan,


mengungkap bahwa kasus ISPA yang menyerang warga Kota Pasuruan mengalami
peningkatan. Dari 6.036 kasus pada Januari hingga Maret 2019, menjadi 8.777
kasus di trimester berikutnya. Terutama sejak memasuki musim kemarau.

Tak hanya ISPA, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tercatat setidaknya tiga
penyakit yang cukup signifikan selama musim kemarau. “Yakni ILI, diare akut,
dan demam tifoid.. Namun semuanya bisa ditangani dengan baik,” ungkap Kepala
Dinkes Jember, Dyah Kusworini, Sabtu (20/7).

Dyah menjelaskan, berdasarkan data 50 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan


di Kabupaten Jember, jumlah pasien yang menderita ILI (Influenza Like Illness
atau penyakit mirip flu) mencapai 69.968 kasus, lalu diare akut sebanyak 21.664
kasus, dan demam tifoid 9.165 kasus, sedangkan untuk kasus hepatitis A sejauh ini
belum ditemukan.
WebMD dan laman WHO mencatat, ISPA dan flu, serta ILI merupakan penyakit
pernapasan menular yang memiliki gejala awal serupa seperti demam, batuk, dan
sakit tenggorokan. ILI dan ISPA juga sama-sama memperlihatkan demam
setidaknya 38 derajat Celcius dan batuk, dengan masa flu sekitar 10 hari terakhir.

Bedanya, flu bisa mencakup satu atau seluruh gejala dan disebabkan virus
influenza, sedangkan ILI tidak diketahui penyebabnya. Sementara ISPA yang tak
jarang diiringi riwayat demam dan sesak napas, bisa terjadi karena tak sengaja
menghirup virus ataupun bakteri lewat udara.

Namun, karena gejala tiga penyakit itu serupa dan orang biasa menganggap flu
bisa muncul dan sembuh dengan sendirinya, penyakit-penyakit ini lebih sering
diabaikan.

Padahal, WHO memperkirakan 99 persen kematian akibat influenza musiman pada


balita di negara berkembang, terkait infeksi saluran pernapasan bawah.

Selain itu, penyakit kulit dan hepatitis A, juga bisa dipicu musim kemarau.
Menurut spesialis penyakit kulit dan kelamin Putri Ambarani, pada cuaca ekstrem
seperti saat ini, udara panas memicu keringat berlebih penyebab iritasi, ruam dan
gatal, sedangkan suhu dingin mempercepat tubuh kehilangan cairan.

Dampaknya selain kulit kering, “Keringat berlebih juga membikin area kulit jadi
kotor dan lembap, sehingga memicu bakteri penyebab jerawat dan bisul,” ujar Putri
(22/7).

Lalu, kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kemenkes,


Anung Sugihantono, status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Pacitan dan Trenggalek,
Jawa Timur, selain dipengaruhi tercemarnya air sungai sebagai sumber air bersih,
debit air yang menurun juga membuat bakteri dan virus di dalamnya lebih
terkonsentrasi.

Sejauh ini, hubungan antara faktor iklim dan penyakit menular, baik melalui
patogen maupun serangga telah dirangkum banyak literatur ilmiah.

Tahun 2013, peneliti dari Virginia Tech menemukan bahwa di wilayah minim
ketersediaan air akibat musim kemarau, prevalensi penyakit diare semakin
meningkat.

Menurut peneliti, daerah yang dilanda panas dan kekeringan mampu meningkatkan
aktivitas dan kepadatan lalat. “Lalat bisa penting dalam transmisi mikroorganisme
penyebab diare," catat peneliti.

Kendati demikian, laporan WHO membantah bahwa diare, wabah influenza


maupun penyakit anak-anak seperti campak, pertusis dan poliomyelitis yang
menunjukkan beberapa peningkatan kasus di musim kemarau, memiliki hubungan
langsung dengan faktor iklim.

Sebaliknya, penyakit-penyakit itu lebih berkaitan dengan faktor-faktor non-iklim


seperti jenis virus, program vaksinasi, perilaku manusia, dan pergerakan populasi.

Berlandaskan hal tersebut, Kemenkes menyarankan upaya pencegahan


menggunakan masker bila berada di luar ruangan, memperbanyak air minum agar
tak dehidrasi, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.

Dyah juga mengimbau tidak melewatkan imusisasi lengkap dan tambahan pada
bayi dan anak-anak, serta cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air.
“Ketersediaan air sebenarnya harus dijaga dan juga sanitasi serta jangan sampai
BAB di sembarang tempat. Warga juga harus menjaga pola makan seperti
mengurangi makanan pedas dan es,” pungkas Hanung.

https://beritagar.id/artikel/berita/waspada-penyakit-musim-kemarau

2 September 2019

Awas, Penyakit-Penyakit Ini Mengintai pada Musim Kemarau

Liputan6.com, Purbalingga - Musim kemarau identik dengan kekeringan dan krisis


air bersih. Namun, ternyata ada pula dampak berbahaya lainnya, yakni penyakit
yang ditimbulkan oleh musim kering ini.

Akhir dasarian kedua Juli 2019 ini, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki
musim kemarau, tak terkecuali Purbalingga, Jawa Tengah. Di wilayah lereng
Gunung Slamet ini, warga sudah mulai mengalami krisis air bersih.

Musim kemarau telah mengubah perilaku keseharian masyarakat dalam aktivitas


mandi cuci kakus atau MCK-nya. Lantaran keterbatasan ketersediaan air bersih,
jika biasanya mereka ber-MCK di kamar mandi, kini mereka berburu sumber air
terdekat.

Tak jarang, masyarakat di daerah kekeringan memanfaatkan air yang sebenarnya


tak layak untuk aktivitas MCK, terlebih air minum. Namun, apa daya, air begitu
terbatas sehingga masyarakat terpaksa memanfaatkan sumber air seadanya.

Lazim ditemui, sekelompok masyarakat memanfaatkan aliran sungai pada musim


kemarau. Seluruh aktivitas, termasuk buang air besar, dilakukan di sungai.
Sementara, di pinggir-pinggirnya, masyarakat membuat sumur sederhana untuk
mandi, mencuci, dan juga memenuhi kebutuhan air minum. Mereka tak sadar,
kebiasaan itu memicu meningkatnya risiko penyakit diare.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan


ketersediaan air bersih yang terbatas pada musim kemarau menyebabkan
masyarakat berisiko mengonsumsi air tak layak minum. Terutama di wilayah yang
mengalami krisis air bersih.

https://www.liputan6.com/regional/read/4007920/awas-penyakit-penyakit-ini-
mengintai-pada-musim-kemarau

2 September 2019

Waspada, 5 Penyakit Ini Rentan Menyerang di Musim Kemarau

Tetap jaga kesehatan dan terhindar dari penyakit di musim kemarau.

Suara.com - Waspada, 5 Penyakit Ini Rentan Menyerang di Musim Kemarau

Cuaca panas akhir-akhir ini menandakan Indonesia sebentar lagi memasuki musim
kemarau. Tetap jaga kesehatan dan terhindar dari penyakit ya.

Dilansir Himedik dari Weatherph.org, berikut lima penyakit yang rentang


menyerang di musim kemarau:

1. Penyakit kulit

Penyakit kulit sering terjadi selama musim kemarau karena kadang-kadang, kulit
bereaksi terhadap perubahan cuaca.

Ini juga bisa disebabkan oleh iritasi dari kolam renang dan air pantai yang
bersentuhan dengan kulit. Kamu dapat menghindari ini dengan mandi secara
teratur dan mempraktikkan kebersihan yang benar.
2. Diare dan muntah

Akibat suhu yang meningkat, makanan yang kamu makan rentan terhadap
kontaminasi. Jika dikonsumsi, ini dapat menyebabkan keracunan makanan, di
antaranya diare dan muntah. Pastikan makananmu bersih dan terhindar dari segala
kontaminasi.

3. Sakit mata

Udara yang kering di musim panas membuat mata rentan terhadap debu dan polusi
udara. Mata merah dan gatal paling sering terjadi di saat ini. Utamakan kebersihan
tangan dan minimalkan kontak tangan ke mata.

4. Batuk dan pilek

Perubahan kondisi cuaca dapat menyebabkan penyakit seperti batuk dan pilek.
Untuk mengatasi ini, siap selalu perlengkapan hujan sebelum kamu keluar rumah.

5. Kulit terbakar

Sengatan matahari bisa membuat beberapa orang mengalami kulit iritas. Untuk
menghindari ini, gunakan selalu tabir surya sebelum keluar rumah. Ini bisa
membuat kulit tetap terhidrasi jika berada di luar ruangan.

https://www.suara.com/health/2019/04/29/160500/waspada-5-penyakit-ini-rentan-
menyerang-di-musim-kemarau

2 September 2019

Waspada! 5 Penyakit Ini Kerap Mewabah Di Musim Kemarau…

Saat musim kemarau yang panas seperti sekarang ini, daya tahan tubuh cenderung
menurun. Waspada! 5 Penyakit Ini Kerap Mewabah Di Musim Kemarau…

Saat ini beberapa wilayah di Indonesia secara bertahap tengah memasuki musim
kemarau. Ketika musim kemarau berlangsung, udara terasa menjadi lebih panas,
lebih kering, dan lebih berdebu. Kondisi lingkungan seperti ini turut mengundang
munculnya berbagai penyakit musim kemarau.

Setidaknya ada 5 penyakit yang perlu diwaspadai saat musim kemarau, yaitu:

1. Flu Singapura

Menurunnya daya tahan tubuh juga membuat Flu Singapura atau dalam ilmu
kedokteran dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) marak di
masyarakat, khususnya pada anak-anak. Penyakit ini menyerupai flu yang disertai
dengan terbentuknya lesi vesikular (bintil berisi cairan) di sekitar tangan, kaki, dan
mulut.

5 Style ke Pernikahan di Musim Panas

Gejala awal dari flu Singapura sama seperti flu pada umumnya seperti demam,
sakit tenggorokan, pilek, sakit sepala, nyeri sendi, hilang nafsu makan, peradangan
pada saluran nafas atas. Flu Singapura ini tidaklah berbahaya dan ganas, bahkan
penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya bila daya tahan tubuh si pederita
membaik.

2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Debu-debu yang bertebaran di udara berpotensi mengakibatkan iritasi pada saluran


pernapasan, sehingga Anda berisiko mengalami ISPA. Selain itu, udara yang
cenderung panas dan terik saat musim kemarau dapat membuat seseorang
cenderung mengonsumsi minuman yang dingin. Ini juga dapat meningkatkan
risiko terjadinya ISPA, dengan gejala antara lain demam, batuk, pilek, sakit
tenggorokan, suara serak, dan sebagainya.

3. Sakit Mata
Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang beterbangan juga membuat
orang lebih mudah mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit mata. Pengobatan yang
diberikan tergantung dari penyebab infeksinya, perawatan yang diberikan biasanya
meliputi kompres, obat tetes mata, salep atau antibiotik.

4. Diare

Air bersih yang terbatas membuat lingkungan menjadi relatif lebih kotor dan
masyarakat membatasi penggunaan air bersih. Kondisi lingkungan yang kotor ini
akan membuat lalat menjadi lebih banyak, sehingga membuat makanan dan
minuman menjadi mudah tercemar. Apabila kondisi ini terjadi maka angka
kejadian diare akan meningkat.

Masuk Musim Pancaroba nih Guys! Coba Biasakan Konsumsi Makanan ini

5. Heatstroke

Heatstroke (sengatan panas) adalah kondisi darurat ketika tubuh mengalami


peningkatan suhu tubuh secara drastis dalam waktu cepat, dan Anda tidak sempat
mendinginkan tubuh. Heatstroke biasanya terjadi saat seseorang merasa kepanasan
akibat paparan suhu panas dari sengatan sinar matahari di luar batas toleransi tubuh
dalam jangka waktu lama. Suhu bisa meningkat tajam hingga mencapai 40 derajat
Celcius.

Selain peningkatan suhu yang tinggi, gejala heatstroke meliputi penurunan


kesadaran, kejang, sakit kepala, bicara cadel, mual, muntah, kulit memerah, napas
cepat, denyut jantung cepat, serta kulit teraba panas dan kering.

Jadi, waspada ya POPle. Terus jaga kesehatan kalaian yah…


https://www.popular-world.com/groove/waspada-5-penyakit-ini-kerap-mewabah-
di-musim-kemarau--100536/

2 September 2019

Warga Diimbau Waspadai Berbagai Penyakit Saat Kemarau

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA –

Musim kemarau tidak hanya harus diwaspadai karena akan memiliki


dampak terhadap masalah ketersediaan air bersih. Namun juga harus dicermati,
mengingat musim kemarau seringkali memicu munculnya berbagai penyakit.

"Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai masyarakat Purbalingga karena


ekses dari musim kemarau. Karakter musim kemarau yang kering dan kurangnya
ketersediaan air, menyebabkan warga rentan terkena penyakit seperti diare dan
penyakit kulit," jelasnya, Senin (8/7).

Selain itu, Hanung mengatakan, penyakit yang timbul akibat banyaknya debu dan
suhu yang cepat berubah, harus diantisipasi. "Kondisi seperti, seringkali
menimbulkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan iritasi mata,"
katanya.

Cara melakukan antisipasi penyakit ini, antara lain dengan menggunakan masker
wajah saat berada di luar rumah, dan juga mengenakan jaket. Bahkan terhadap
warga yang memiliki alergi terhadap debu dan suhu udara, agar lebih berhati-hati.
Hal ini mengingat kondisi tersebut bisa memicu alergi, sehingga menimbulkan
gejala yang cukup parah.
Hanung juga mengimbau agar masyarakat meningkatkan daya tahan tubuhnya,
dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi sehingga tidak mudah terserang
penyakit. "Selain itu, sanitasi juga harus dijaga serta jangan sampai Buang Air
Besar (BAB) sembarangan yang justru akan menambah penyakit," tegasnya.

Klikdokter.com, Jakarta Di musim kemarau, berbagai aktivitas luar rumah seperti


berenang, naik gunung atau berselancar lebih mudah untuk dilakukan. Namun
sayang, musim ini juga menuntut Anda untuk memerhatikan kondisi kesehatan,
karena risiko merebaknya berbagai penyakit juga ikut meningkat.

Fakta menyebutkan, musim kemarau tak hanya meningkatkan suhu udara, tapi juga
risiko paparan debu dan serta serangan serangga penyebab penyakit seperti lalat,
dan nyamuk. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter peningkatan
suhu udara saat musim kemarau juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh.

Baca Juga

Ibu Hamil, Ini Cara Cegah Dehidrasi Saat Musim Kemarau

Hati-hati Ancaman Sakit Perut di Musim Kemarau

Berapa Banyak Cairan Tubuh yang Dibutuhkan Saat Olahraga

Jika Anda tak memperhatikan kondisi kesehatan di musim kemarau, bukan tak
mungkin beberapa penyakit ini akan datang menyerang.

● Diare
Paparan debu yang meningkat di musim kemarau sangat mungkin untuk
mengontaminasi air atau bahan makanan yang hendak Anda konsumsi. Jika asupan
yang seperti ini sampai masuk ke dalam tubuh, Anda bisa mengalami diare atau
buang air besar cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari.

● Infeksi saluran napas atas

Udara yang gersang membuat peredaran debu semakin tinggi. Keadaan ini
membuat debu lebih mudah mengiritasi, sehingga Anda juga lebih berpotensi
untuk mengalami infeksi saluran napas atas.

● Dehidrasi

Suhu udara yang tinggi membuat tubuh lebih mudah berkeringat. Jika Anda tak
mampu mencukupi kebutuhan cairan tubuh, bukan tak mungkin Anda akan
mengalami dehidrasi.

Lakukan ini agar tetap sehat di musim kemarau


Agar penyakit saat musim kemarau tak mudah menyerang Anda dan keluarga,
berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan:

1. Cukup tidur

Selama musim kemarau dan musim-musim lainnya, Anda dianjurkan untuk


mencukupi waktu tidur dalam sehari. Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa
adalah sekitar 8 per hari.

Dengan tidur yang cukup, daya tahan tubuh Anda juga akan tetap optimal,
sehingga berbagai penyakit di musim kemarau tak mudah menyerang. Tak hanya
itu, tidur yang cukup juga membuat kinerja tubuh tetap terjaga dengan baik,
lantaran tubuh memiliki waktu istirahat sambil memperbaiki sel-sel yang rusak.

2. Banyak minum air putih

Seperti telah disinggung sebelumnya, cuaca yang panas membuat tubuh lebih
mudah untuk berkeringat. Sehingga, risiko Anda untuk mengalami dehidrasi juga
turut meningkat.

Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat
musim kemarau adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tak
membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.

3. Perhatikan kebersihan diri dan bahan makanan

Paparan debu yang tinggi membuat tangan atau bahan makanan lebih mudah
terkontaminasi oleh bakteri atau kuman penyebab penyakit. Karena itu, Anda
dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan asupan yang hendak
dikonsumsi.

Untuk menjaga kebersihan diri, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Di samping itu, mandilah paling tidak dua kali dalam
sehari.

Sementara untuk menjaga kebersihan bahan makanan, cucilah segala sayuran atau
buah yang baru dibeli dengan air bersih. Pastikan pula Anda hanya minum dari
sumber air yang bersih atau yang sudah dimasak hingga matang terlebih dahulu.
Hindari jajan sembarangan, apalagi bila jajanan tersebut dijual di pinggir jalan.

4. Tetap aktif
Berolahraga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap prima, sehingga penyakit tak
mudah menyerang. Anda tak perlu melakukan olahraga intensitas berat. Yang
terpenting, olahraga tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan, minat serta
dilakukan secara rutin dan teratur.

Beberapa aktivitas fisik ringan seperti berkebun, membersihkan rumah atau


sekadar berjalan mengitari lingkungan sekitar bisa Anda jadikan pilihan. Jika
memungkinkan, gunakanlah masker saat berolahraga.

5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Makanan sehat dan bergizi seimbang berperan penting dalam menjaga kinerja serta
kesehatan tubuh. Dalam hal ini, beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah sayuran, kacang-kacangan dan buah. Hindari atau batasi konsumsi makanan
cepat saji dan gorengan–apalagi yang dijual di pinggir jalan.

Menjaga kesehatan tubuh di musim kemarau memang susah-susah gampang.


Namun, dengan niat dan tekad yang kuat untuk tetap sehat, niscaya kiat-kiat di atas
dapat menghindarkan Anda dan keluarga, dari beragam penyakit yang biasa
menyerang saat musim kemarau. Selamat mencoba!

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3504316/tips-menjaga-kesehatan-di-
musim-kemarau

2 September 2019
Sekarang Musim Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat
Mata Anda

TRIBUNMANADO.CO.ID –

Mata rentan terkena berbagai macam iritasi akibat alergi mata, mata kering,
mata merah, atau bahkan terkena infeksi trakoma yang bisa menyebabkan
kebutaan. Kehilangan indera penglihatan sudah pasti akan jadi mimpi buruk bagi
semua orang.

Untuk itulah penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mata, terutama saat
musim kemarau ini.

Kita semua pasti merasakan betapa teriknya sinar matahari saat musim kemarau
ini.

Teriknya sinar matahari ini, rupanya membuat mata rentan terpapar sinar UV
berbahaya yang bahkan bisa menyebabkan kanker pada kelopak mata.

Selain itu, musim kemarau juga menyebabkan angin berembus kencang dan
menerbangkan debu-debu kotor, yang dapat menyebabkan iritasi mata.

Untuk menghindari bahaya-bahaya di atas, berikut adalah 4 tips yang dapat


dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat musim kemarau, yaitu :

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim


Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda.

Editor: Rizali Posumah


Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim
Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda.

Editor: Rizali Posumah

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim


Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda.

Editor: Rizali Posumah

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di
Sini

1. Kenakan kacamata hitam

Sinar UV yang dihasilkan matahari, tidak hanya dapat merusak kulit dan
meningkatkan risiko kanker kulit, tetapi juga dapat menyebabkan munculnya
penyakit mata, seperti penyakit mata degeneratif dan katarak.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim


Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda.
Sebab, mata anak muda terutama sebelum berusia 18 tahun, lebih sensitif terhadap
penyerapan sinar UV yang mengancam kesehatan mata, karena lensa matanya
belum terbentuk dengan sempurna.

Sebab, mata anak muda terutama sebelum berusia 18 tahun, lebih sensitif terhadap
penyerapan sinar UV yang mengancam kesehatan mata, karena lensa matanya
belum terbentuk dengan sempurna.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim


Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda?page=2.

Editor: Rizali Posumah

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim


Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,

Selain itu, kacamata hitam juga berguna untuk melindungi mata dari debu dan
kotoran yang mudah sekali terbang saat musim kemarau, penyebab iritasi dan
infeksi mata.

Lebih baik lagi jika mulai menggunakan kacamata hitam saat masih berusia muda.

Bukan digunakan untuk bergaya, tetapi ini berguna agar sinar UV tidak
menyebabkan penuaan dini dan juga berguna untuk melindungi mata.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Sekarang Musim


Kemarau, Lakukan 4 Langkah Mudah Berikut Demi Merawat Mata Anda,
https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda?page=2.

Redaksi Oleh : Vina Elvira - Job Training PRFM

Sumber Foto : Istimewa

BANDUNG, (PRFM) - Secara umum, wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim
kemarau sejak awal Juni 2018 lalu. Masyarakat tentu harus menjaga kesehatan dan
daya tahan tubuh di musim kemarau, agar terhindar dari berbagai gangguan
kesehatan akibat cuaca terik.

Dehidrasi dan gangguan kesehatan pada kulit, sering melanda ketika musim
kemarau. Untuk itu, berikut tips menjaga kesehatan di musim kemarau:

1. Pastikan Tetap Berada di Tempat yang Teduh

Jangan biarkan diri kamu terpapar sinar matahari tanpa pelindungan dalam waktu
yang lama. Selain panas, dan membuat kulit gosong, terlalu lama terpapar oleh
sinar matahari juga tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, jangan lupa minum air
yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.

2. Menjaga Kestabilan Cairan Tubuh

Musim kemarau, membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Untuk itu, pastikan
kamu untuk mengkonsumsi air putih yang banyak setiap harinya.

Selain itu, sempatkan juga makan buah-buahan yang mengandung kadar air yang
cukup banyak, seperti semangka, jeruk, tomat, dan apel. Karena selain rasanya
yang enak, buah-buahan dapat menjaga kestabilan cairan tubuh.

3. Pakailah Pelindung Kepala


Cuaca panas bukan alasan untuk menghambat aktivitas. Karena bekerja, dalam
perjalanan atau sedang lagi dipantai, cuaca panas kerap tak terelakkan. Gunakan
pelindung kepala seperti topi, untuk melindungi kepala dari teriknya matahari. Dan
jangan lupa gunakan tabir surya pada kulit untuk melindungi tubuh dari bahaya
panas matahari.

4. Pakai Pakaian dari Bahan Katun

Saat cuaca panas, tentu kita memilih pakaian yang tidak membuat gerah, karena
produksi keringat akan lebih banyak. Tentu bakteri akan lebih cepat berkembang
karena kelebihan keringat.

Untuk itu, gunakanlah pakaian yang terbuat dari bahan katun. Selain bahannya
dingin, bahan katun juga tidak membuat kalian tersiksa dengan cuaca panas.

5. Teratur Mandi Air Dingin

Mandi air dingin, bisa mengontrol produksi keringat berlebih, sehingga


mengurangi produksi tumbuh kembang kuman yang dapat menyebabkan bau
badan. Untuk itu, rutinlah mandi air dingin minimal 2x sehari.

6. Jangan Suka Menggosok Mata

Seperti yang umum terjadi, cuaca yang panas membuat tubuh cepat lelah dan mata
mudah mengantuk. Upaya menahan rasa kantuk meningkatkan produksi air mata,
sehingga biasanya orang yang menguap matanya menjadi sembab dan berair.

Menggosok mata dengan tangan telanjang di musim panas berisiko menimbulkan


masalah kesehatan mata, karena adanya kuman pada tangan yang digunakan untuk
menggosok. Sebaiknya gunakan sapu tangan, tisu atau handuk bersih untuk
membersihkan mata.
Editor: Rizali Posumah

https://manado.tribunnews.com/2019/09/02/sekarang-musim-kemarau-lakukan-4-
langkah-mudah-berikut-demi-merawat-mata-anda?page=2.

Musim Kemarau Ekstrem, Jaga Kesehatan Tubuh dengan 6 Hal Ini

Tempo.co

08/07/2019

Ilustrasi ibu hamil tidur menyamping. (Shutterstock)

4 Keuntungan Mengontrol Berat Badan Selama Hamil

foto

Jangan Sembarangan, Buang Sampah Obat ke Apotek

TEMPO.CO, Jakarta - Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan


Geofisika (BMKG), musim kemarau ekstrem diperkirakan terjadi pada Juli hingga
Agustus 2019. Dikarenakan cuaca yang panas, tentu ini akan berdampak pada
penurunan daya tahan tubuh. Hal tersebut menjadi pintu masuk bagi virus
pembawa penyakit.

Demi menjaga tubuh dari serangan virus, Anda harus menjaga daya tahan tubuh
agar tidak mudah sakit. Melansir dari Web MD dan Health Line, berikut adalah
beberapa langkah mudahnya.

1. Makan makanan yang bergizi


Jangan lupa, sebelum beraktivitas harus sarapan terlebih dulu dan memenuhi
nutrisi dalam tubuh. Selain itu, atur jadwal pola makan yang benar menyesuaikan
asupan makanan tepat pada waktunya.

2. Banyak minum air putih

Air putih sangat bermanfaat untuk kesehatan, terutama dalam menjaga


keseimbangan tubuh, membantu mengeluarkan racun, dan meningkatkan energi.
Jadi, jangan lupa siapkan air mineral saat beraktivitas saat musim pancaroba.

3. Olahraga teratur

Meskipun cuaca sedang tidak bersahabat, luangkanlah waktu 30 menit untuk


berolahraga. Anda harus menggerakan seluruh tubuh agar tidak kaku dan supaya
tubuh menjadi segar. Hidup sehat bukan hanya berasal dari makanan, tapi juga
harus diimbangi dengan berolahraga.

4. Cukup istirahat

Buat yang sering begadang, hindarilah kebiasaan ini. Lebih baik tidur dengan tepat
waktu dan beristirahat yang cukup agar keesokan pagi badan menjadi sehat dan
segar kembali. Selain itu, istirahat juga dapat mengontrol stres, hati, pikiran, dan
masalah sejenak.

5. Minum vitamin

Terkadang makanan tidak mencukupi nutrisi dalam tubuh. Minum vitamin


dianjurkan untuk menyeimbangkan porsi nutrisi tersebut. Tapi yang utama adalah
memakan buah-buahan dan sayuran segar untuk memenuhinya.

6. Menjaga kebersihan

Pola hidup yang sehat diimbangi dengan menjaga kebersihan sangat dibutuhkan,
seperti makan dan minum yang higienis, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Menjaga musim kemarau

Editor: Rizali Posumah

Editor: Rizali Posumah

https://www.msn.com/id-id/kesehatan/health/musim-kemarau-ekstrem-jaga-
kesehatan-tubuh-dengan-6-hal-ini/ar-AAE2z5r

3 September 2019
Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Kemarau

Agar penyakit saat musim kemarau tak mudah menyerang Anda dan keluarga,
berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan:

1. Cukup tidur

Selama musim kemarau dan musim-musim lainnya, Anda dianjurkan untuk


mencukupi waktu tidur dalam sehari. Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa
adalah sekitar 8 per hari.

Dengan tidur yang cukup, daya tahan tubuh Anda juga akan tetap optimal,
sehingga berbagai penyakit di musim kemarau tak mudah menyerang. Tak hanya
itu, tidur yang cukup juga membuat kinerja tubuh tetap terjaga dengan baik,
lantaran tubuh memiliki waktu istirahat sambil memperbaiki sel-sel yang rusak.

2. Banyak minum air putih

Seperti telah disinggung sebelumnya, cuaca yang panas membuat tubuh lebih
mudah untuk berkeringat. Sehingga, risiko Anda untuk mengalami dehidrasi juga
turut meningkat.

Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat
musim kemarau adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tak
membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.
Baca Juga: Anda Perlu Coba, Tips Olahraga Ini Saat Puasa

3. Perhatikan kebersihan diri dan bahan makanan

Paparan debu yang tinggi membuat tangan atau bahan makanan lebih mudah
terkontaminasi oleh bakteri atau kuman penyebab penyakit. Karena itu, Anda
dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan asupan yang hendak
dikonsumsi.

Untuk menjaga kebersihan diri, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Di samping itu, mandilah paling tidak dua kali dalam
sehari.

Sementara untuk menjaga kebersihan bahan makanan, cucilah segala sayuran atau
buah yang baru dibeli dengan air bersih. Pastikan pula Anda hanya minum dari
sumber air yang bersih atau yang sudah dimasak hingga matang terlebih dahulu.
Hindari jajan sembarangan, apalagi bila jajanan tersebut dijual di pinggir jalan.

4. Tetap aktif

Berolahraga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap prima, sehingga penyakit tak
mudah menyerang. Anda tak perlu melakukan olahraga intensitas berat. Yang
terpenting, olahraga tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan, minat serta
dilakukan secara rutin dan teratur.
Baca Juga: Gara-gara Telan Cairan Sperma, Wanita Ini Harus Dirawat di RS

Beberapa aktivitas fisik ringan seperti berkebun, membersihkan rumah atau


sekadar berjalan mengitari lingkungan sekitar bisa Anda jadikan pilihan. Jika
memungkinkan, gunakanlah masker saat berolahraga.

5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Makanan sehat dan bergizi seimbang berperan penting dalam menjaga kinerja serta
kesehatan tubuh. Dalam hal ini, beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah sayuran, kacang-kacangan dan buah. Hindari atau batasi konsumsi makanan
cepat saji dan gorengan–apalagi yang dijual di pinggir jalan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)


melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Bakhrudin
mengimbau untuk memakai masker apabila kualitas udara telah tercemar kabut
asap.

“Apabila terjadi gangguan pernafasan agar segera melakukan pemeriksaan ke


fasilitas kesehatan terdekat, berpelilaku hidup sehat, makan sayur dan buah setiap
hari untuk menghindari penyakit dalam,” sebutnya, Kamis (25/7/2019)

(jmy/beritasampit.co.id)
Health Fitness

26 April 2019

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas

Sehat untuk lebih produktif #4GPlusKuat #MakinKuatInternetan

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas pixabay.com

mirqotul aliyah

Verified Writer

mirqotul aliyah

Share to Facebook Share to Twitter

Pergantian musim selalu terjadi setiap tahun. Dari ke panas ke musim hujan, dari
musim hujan ke musim panas. Karena perbedaan musim itulah maka perlakuan
pada tubuh juga berbeda. Tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme pada
musim panas.
Untuk tetap menjaga kesehatan, ada 5 tips nih yang akan membuat tubuhmu tetap
sehat dan fit di musim panas.

1. Jaga cairan dalam tubuh, jangan sampai dehidrasi ya

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas spiritriau.com

Pada musim panas, metabolisme tubuh akan meningkat sehingga akan


menimbulkan keringat. Saat berkeringat, cairan tubuh juga akan berkurang dan
pada akhirnya akan menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele
karena dapat menimbulkan pusing, pingsan, gangguan pencernaan, dan bahkan
kematian.

2. Cukup tidur agar tubuh tetap fit

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas pexels.com/Pixaabay

Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam per hari. Dengan tidur cukup
8 jam per hari, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Daya
tahan tubuh akan terbentuk dan tubuh akan tetap fit pada musim apapun.

Health Fitness

26 April 2019
Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas

Sehat untuk lebih produktif #4GPlusKuat #MakinKuatInternetan

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas pixabay.com

mirqotul aliyah

Verified Writer

mirqotul aliyah

Share to Facebook Share to Twitter

Health Fitness

26 April 2019

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas

Pergantian musim selalu terjadi setiap tahun. Dari ke panas ke musim hujan, dari
musim hujan ke musim panas. Karena perbedaan musim itulah maka perlakuan
pada tubuh juga berbeda. Tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme pada
musim panas.

Untuk tetap menjaga kesehatan, ada 5 tips nih yang akan membuat tubuhmu tetap
sehat dan fit di musim panas.

1. Jaga cairan dalam tubuh, jangan sampai dehidrasi ya

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas spiritriau.com


Pada musim panas, metabolisme tubuh akan meningkat sehingga akan
menimbulkan keringat. Saat berkeringat, cairan tubuh juga akan berkurang dan
pada akhirnya akan menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele
karena dapat menimbulkan pusing, pingsan, gangguan pencernaan, dan bahkan
kematian.

2. Cukup tidur agar tubuh tetap fit

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas pexels.com/Pixaabay

Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam per hari. Dengan tidur cukup
8 jam per hari, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Daya
tahan tubuh akan terbentuk dan tubuh akan tetap fit pada musim apapun.

Baca Juga: 8 Alat Kesehatan Ini Bisa Dimonitor Pakai Smartphone, Praktis Banget

3. Curhat kondisi tubuh dengan aplikasi kesehatan

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas teknorus.com

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Perhatikan 7 Tanda Kembung yang Kamu Alami Bisa Menjadi Masalah Serius

7 Fakta tentang Detak Jantung Normal, Faktor dan Cara Menghitungnya

7 Pantangan Asam Urat yang Harus Dipatuhi, Bikin Gak Kambuhan Lagi
Saat ini semakin marak aplikasi kesehatan dengan fasilitas konsultasi dengan
dokternya langsung alias anpa harus datang ke tempat praktik dokter tersebut.

Saat merasakan gejala-gejala tidak enak badan, kamu bisa langsung chat, voice
call, bahkan video call.

Agar konsultasi berjalan lancar, pakai IM3 Ooredoo #4GPlusKuat biar nyaman dan
#MakinKuatInternetan. Bisa dipakai di banyak tempat dengan lancar karena
jangkauan jaringan internetnya tersebar di seluruh Indonesia. Untuk informasi
selengkapnya, kamu bisa melihat informasinya di sini
https://indosatooredoo.com/4gplus.

4. Gunakan pakaian ringan berbahan katun

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas


jualbeli.mysenaraiharga.org

Musim panas membuat orang malas melakukan sesuatu karena gerah. Katun
adalah bahan baju terbaik yang digunakan pada musim panas. Katun dapat
menyerap keringat sehingga kita akan merasa sejuk sepanjang hari.

5. Konsumsi makanan sehat

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas pexels.com/Trang Doan


Asupan makanan sehat adalah salah satu hal penting untuk kesehatan tubuh.
Makanan yang cocok pada musim panas adalah makanan yang mengandung kadar
air yang tinggi misalnya buah semangka, stroberi, atau mentimun. Untuk
menambah kenikmatan buah-buahan tersebut, bisa juga lho dibuat jus.

Nah itu tadi 5 tips menjaga kesehatan yang mudah untuk dilakukan saat musim
panas agar tetap bisa menjalankan aktivitasmu seperti biasa.

Musim panas ataupun musim dingin bukan lagi penghalang untuk tetap produktif.
Jangan sampai sakit menjadi penghalang untuk berkreasi. Selalu semangat dan
tetap berpikir positif juga ya.

Dua gangguan kesehatan ini paling rentan menyerang di musim pancaroba. Ini bisa
jadi lantaran baru di musim pancaroba. Sebaiknya jangan disepelekan, gangguan
ini merupakan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan
infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai
infeksi ringan sampai yang serius.

Featured Image

Musim penghujan via http://ttps


Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Pancaroba

Kondisi cuaca bersuhu panas tetapi terkadang diselingi hujan ini dapat memicu
beragam penyakit. Hal itu karena seringnya terjadi perubahan cuaca dari terik
matahari yang panas di musim yang sudah masuk pada kemarau menjadi hujan dan
udara yang tiba-tiba dingin dan suhu sering berganti. Pagi dan malam hari yang
biasanya dingin menjadi terasa sangat panas. Perubahan cuaca yang drastis ini
tentu saja membuat tubuh harus pandai beradaptasi dengan cuaca. Untuk itu
dibutuhkan stamina yang fit. Jika tidak, tubuh menjadi kurang dapat beradaptasi.
Inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama bagi mereka
yang sering bekerja keras dan kurang beristirahat. Akan menimbulkan berbagai
penyakit seperti demam, flu, diare.

Diare

Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi
lantaran banyaknya debu dan kotoran. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya
dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman
atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman.

Cara mencegah:

Menjaga asupan makanan. Nutrisi yang cukup dan minum air putih yang banyak
akan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Berikut ini adalah solusi agar tubuh tetap fit di tengah cuaca yang kurang
bersahabat :
1. Konsumsi makanan bergizi. Daya tahan tubuh yang baik selain butuh makanan
yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan
tubuh yaitu : karbohidrat, lemak,protein,vitamin,dan mineral. Istirahat yang cukup.
Tidur 6-8 jam sehari. Kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita.

2. Sempatkan berolahraga secara rutin minimal 3 kali seminggu selam 30 menit.

3. Konsumsi minuman sulpemen yang tepat.

4. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari.

5. Menjaga kebersihan makanan dan minuman.

6. Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.

July 2019

By marketing

Posted In News Info

WithNo Comments on Tips Menjaga Kesehatan Di Musim Kemarau

Tips Menjaga Kesehatan Di Musim Kemarau


Belakangan ini kondisi cuaca sepertinya sedang tidak Stabil, contohnya adalah di
Jakarta dan sekitarnya dimana kadang suasana siang sangat panas terik terkena
sinar matahari kemudian sore atau malamnya cuaca menjadi dingin dikarenakan
hujan, dikarenakan cuaca ini cukup tidak stabil maka Admin akan membahas
tentang Tips Menjaga Kesehatan di musim kemarau ini yuk simak ulasannya
dibawah.

1. Hindari Dehidrasi

Pada musim panas ini yang paling penting kita perhatikan adalah cairan didalam
tubuh kita, jangan sampai kita terkena yang namanya dehidrasi, ini dikarenakan
metabolisme tubuh kita bekerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan pada saat
musim penghujan, apalagi jika kita bekerja diluar kantor cuaca yang panas
membuat kita mudah kehilangan cara pada tubuh.

Jika kalian sampai terkena dehidrasi efeknya bisa parah loh, mulai dari pusing,
pingsan, gangguan pencernaan bahkan kasus paling fatalnya adalah kematian, wow
cukup berbahaya bukan hanya karena kekurangan cairan saja efeknya bisa sampai
kematian, namun cara mengatasi hal ini juga cukup mudah karena kalian hanya
perlu menjaga kadar minuman saja, di musim panas ini sebaiknya kalian minum
banyak air untuk menjaga cairan tubuh.

2. Tidur Yang Cukup


Orang dewasa membutuhkan setidaknya 8 jam untuk mengistirahatkan diri
mereka, dengan tidur setidaknya 8 jam tubuh kita akan melakukan regenerasi
untuk memperbaiki sel – sel rusak yang ada pada tubuh kita, dengan tidur yang
cukup kita juga bisa membuat pikiran kita jauh lebih tenang, terkadang jika orang
yang mengalami gangguan dalam tidur mereka misalnya adalah kurangnya jam
tidur, bisa membuat tubuh kita mudah lelah, tempramen menjadi lebih naik dan
menyebabkan perilaku agresif, maka dari itu jaga tidur kalian ya.

3. Gunakan Pakaian Yang Dingin

Nah musim panas begini bagusnya adalah kita menggunakan pakaian yang
memiliki bahan yang dingin, contohnya adalah Katun, kita tidak ingin baju kita
terlihat basah dikarenakan tidak bisa menyerap keringat dengan baik bukan, nah
pemilihan baju yang tidak panas ini juga membantu kita agar lebih menjaga
kondisi tubuh kita.

Tips Jaga Kesehatan Di Musim Panas

4. Konsumsi Banyak Buah & Sayuran


Kondisi cuaca panas alangkah lebih baiknya kita menjaga kadar makanan kita,
lebih kita memilih makanan yang sehat contohnya adalah buah – buahan, buah –
buahan sendiri memiliki banyak kandungan air didalamnya sehingga konsumsi
cairan tubuh kita juga terjaga, dan jangan lupa juga untuk memakan sayuran untuk
menjaga kesehatan tubuh kita.

Redaksi Oleh : Vina Elvira - Job Training PRFM

Sumber Foto : Istimewa

Tips Menjaga Kesahatan di Musim Kemarau

BANDUNG, (PRFM) - Secara umum, wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim
kemarau sejak awal Juni 2018 lalu. Masyarakat tentu harus menjaga kesehatan dan
daya tahan tubuh di musim kemarau, agar terhindar dari berbagai gangguan
kesehatan akibat cuaca terik.

Dehidrasi dan gangguan kesehatan pada kulit, sering melanda ketika musim
kemarau. Untuk itu, berikut tips menjaga kesehatan di musim kemarau:

1. Pastikan Tetap Berada di Tempat yang Teduh

Jangan biarkan diri kamu terpapar sinar matahari tanpa pelindungan dalam waktu
yang lama. Selain panas, dan membuat kulit gosong, terlalu lama terpapar oleh
sinar matahari juga tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, jangan lupa minum air
yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.

2. Menjaga Kestabilan Cairan Tubuh


Musim kemarau, membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Untuk itu, pastikan
kamu untuk mengkonsumsi air putih yang banyak setiap harinya.

Selain itu, sempatkan juga makan buah-buahan yang mengandung kadar air yang
cukup banyak, seperti semangka, jeruk, tomat, dan apel. Karena selain rasanya
yang enak, buah-buahan dapat menjaga kestabilan cairan tubuh.

3. Pakailah Pelindung Kepala

Cuaca panas bukan alasan untuk menghambat aktivitas. Karena bekerja, dalam
perjalanan atau sedang lagi dipantai, cuaca panas kerap tak terelakkan. Gunakan
pelindung kepala seperti topi, untuk melindungi kepala dari teriknya matahari. Dan
jangan lupa gunakan tabir surya pada kulit untuk melindungi tubuh dari bahaya
panas matahari.

4. Pakai Pakaian dari Bahan Katun

Saat cuaca panas, tentu kita memilih pakaian yang tidak membuat gerah, karena
produksi keringat akan lebih banyak. Tentu bakteri akan lebih cepat berkembang
karena kelebihan keringat.

Untuk itu, gunakanlah pakaian yang terbuat dari bahan katun. Selain bahannya
dingin, bahan katun juga tidak membuat kalian tersiksa dengan cuaca panas.

5. Teratur Mandi Air Dingin

Mandi air dingin, bisa mengontrol produksi keringat berlebih, sehingga


mengurangi produksi tumbuh kembang kuman yang dapat menyebabkan bau
badan. Untuk itu, rutinlah mandi air dingin minimal 2x sehari.

6. Jangan Suka Menggosok Mata


Seperti yang umum terjadi, cuaca yang panas membuat tubuh cepat lelah dan mata
mudah mengantuk. Upaya menahan rasa kantuk meningkatkan produksi air mata,
sehingga biasanya orang yang menguap matanya menjadi sembab dan berair.

Menggosok mata dengan tangan telanjang di musim panas berisiko menimbulkan


masalah kesehatan mata, karena adanya kuman pada tangan yang digunakan untuk
menggosok. Sebaiknya gunakan sapu tangan, tisu atau handuk bersih untuk
membersihkan mata.

4 September 2019

http://prfmnews.com/berita.php?detail=tips-menjaga-kesahatan-di-musim-kemarau

Perhatikan 7 Tanda Kembung yang Kamu Alami Bisa Menjadi Masalah Serius

7 Fakta tentang Detak Jantung Normal, Faktor dan Cara Menghitungnya

7 Pantangan Asam Urat yang Harus Dipatuhi, Bikin Gak Kambuhan Lagi

Health Fitness

26 April 2019
Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas

Sehat untuk lebih produktif #4GPlusKuat #MakinKuatInternetan

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas pixabay.com

mirqotul aliyah

Verified Writer

mirqotul aliyah

Share to Facebook Share to Twitter

Jangan Sakit, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas

Pergantian musim selalu terjadi setiap tahun. Dari ke panas ke musim hujan, dari
musim hujan ke musim panas. Karena perbedaan musim itulah maka perlakuan
pada tubuh juga berbeda. Tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme pada
musim panas.

Untuk tetap menjaga kesehatan, ada 5 tips nih yang akan membuat tubuhmu tetap
sehat dan fit di musim panas.

1. Jaga cairan dalam tubuh, jangan sampai dehidrasi ya

Pada musim panas, metabolisme tubuh akan meningkat sehingga akan


menimbulkan keringat. Saat berkeringat, cairan tubuh juga akan berkurang dan
pada akhirnya akan menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele
karena dapat menimbulkan pusing, pingsan, gangguan pencernaan, dan bahkan
kematian.

2. Cukup tidur agar tubuh tetap fit

Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam per hari. Dengan tidur cukup
8 jam per hari, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Daya
tahan tubuh akan terbentuk dan tubuh akan tetap fit pada musim apapun.

Baca Juga: 8 Alat Kesehatan Ini Bisa Dimonitor Pakai Smartphone, Praktis Banget

3. Curhat kondisi tubuh dengan aplikasi kesehatan

Saat ini semakin marak aplikasi kesehatan dengan fasilitas konsultasi dengan
dokternya langsung alias anpa harus datang ke tempat praktik dokter tersebut.

Saat merasakan gejala-gejala tidak enak badan, kamu bisa langsung chat, voice
call, bahkan video call.

Agar konsultasi berjalan lancar, pakai IM3 Ooredoo #4GPlusKuat biar nyaman dan
#MakinKuatInternetan. Bisa dipakai di banyak tempat dengan lancar karena
jangkauan jaringan internetnya tersebar di seluruh Indonesia. Untuk informasi
selengkapnya, kamu bisa melihat informasinya di sini
https://indosatooredoo.com/4gplus.

4. Gunakan pakaian ringan berbahan katun


Musim panas membuat orang malas melakukan sesuatu karena gerah. Katun
adalah bahan baju terbaik yang digunakan pada musim panas. Katun dapat
menyerap keringat sehingga kita akan merasa sejuk sepanjang hari.

5. Konsumsi makanan sehat

Asupan makanan sehat adalah salah satu hal penting untuk kesehatan tubuh.
Makanan yang cocok pada musim panas adalah makanan yang mengandung kadar
air yang tinggi misalnya buah semangka, stroberi, atau mentimun. Untuk
menambah kenikmatan buah-buahan tersebut, bisa juga lho dibuat jus.

Nah itu tadi 5 tips menjaga kesehatan yang mudah untuk dilakukan saat musim
panas agar tetap bisa menjalankan aktivitasmu seperti biasa.

Musim panas ataupun musim dingin bukan lagi penghalang untuk tetap produktif.
Jangan sampai sakit menjadi penghalang untuk berkreasi. Selalu semangat dan
tetap berpikir positif juga ya.

Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Kemarau

Agar penyakit saat musim kemarau tak mudah menyerang Anda dan keluarga,
berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan:

1. Cukup tidur
Selama musim kemarau dan musim-musim lainnya, Anda dianjurkan untuk
mencukupi waktu tidur dalam sehari. Rata-rata kebutuhan tidur orang dewasa
adalah sekitar 8 per hari.

Dengan tidur yang cukup, daya tahan tubuh Anda juga akan tetap optimal,
sehingga berbagai penyakit di musim kemarau tak mudah menyerang. Tak hanya
itu, tidur yang cukup juga membuat kinerja tubuh tetap terjaga dengan baik,
lantaran tubuh memiliki waktu istirahat sambil memperbaiki sel-sel yang rusak.

2. Banyak minum air putih

Seperti telah disinggung sebelumnya, cuaca yang panas membuat tubuh lebih
mudah untuk berkeringat. Sehingga, risiko Anda untuk mengalami dehidrasi juga
turut meningkat.

Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi saat
musim kemarau adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
Batasi atau hindari minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tak
membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Sperma Pria

3. Perhatikan kebersihan diri dan bahan makanan


Paparan debu yang tinggi membuat tangan atau bahan makanan lebih mudah
terkontaminasi oleh bakteri atau kuman penyebab penyakit. Karena itu, Anda
dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan asupan yang hendak
dikonsumsi.

Untuk menjaga kebersihan diri, Anda dianjurkan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Di samping itu, mandilah paling tidak dua kali dalam
sehari.

Sementara untuk menjaga kebersihan bahan makanan, cucilah segala sayuran atau
buah yang baru dibeli dengan air bersih. Pastikan pula Anda hanya minum dari
sumber air yang bersih atau yang sudah dimasak hingga matang terlebih dahulu.
Hindari jajan sembarangan, apalagi bila jajanan tersebut dijual di pinggir jalan.

4. Tetap aktif

Berolahraga dapat menjaga daya tahan tubuh tetap prima, sehingga penyakit tak
mudah menyerang. Anda tak perlu melakukan olahraga intensitas berat. Yang
terpenting, olahraga tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan, minat serta
dilakukan secara rutin dan teratur.

Baca Juga: Kemarau, Disperkim Kotim Tingkatkan Penyiraman Median Jalan


dan RTH
Beberapa aktivitas fisik ringan seperti berkebun, membersihkan rumah atau
sekadar berjalan mengitari lingkungan sekitar bisa Anda jadikan pilihan. Jika
memungkinkan, gunakanlah masker saat berolahraga.

5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Makanan sehat dan bergizi seimbang berperan penting dalam menjaga kinerja serta
kesehatan tubuh. Dalam hal ini, beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi
adalah sayuran, kacang-kacangan dan buah. Hindari atau batasi konsumsi makanan
cepat saji dan gorengan–apalagi yang dijual di pinggir jalan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)


melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Bakhrudin
mengimbau untuk memakai masker apabila kualitas udara telah tercemar kabut
asap.

“Apabila terjadi gangguan pernafasan agar segera melakukan pemeriksaan ke


fasilitas kesehatan terdekat, berpelilaku hidup sehat, makan sayur dan buah setiap
hari untuk menghindari penyakit dalam,” sebutnya, Kamis (25/7/2019)

(jmy/beritasampit.co.id)
5 Tips Tetap Sehat Selama Musim Kemarau

Musim kemarau merupakan musim yang cocok untuk lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah. Anda bisa bebas beraktivitas tanpa khawatir hujan akan
menghalangi dan membatasi ruang gerak Anda. Namun, hal ini bukan berarti Anda
bisa benar-benar bebas menikmati musim kemarau. Ancaman kuman tetap perlu
diwaspadai jika tidak ingin sakit. Salah satu bentuk pencegahan terhadap infeksi
kuman adalah dengan cuci tangan pakai sabun. Selain itu, ada 5 cara lainnya yang
bisa dilakukan untuk tetap sehat selama musim kemarau. Yuk, cek di bawah ini!

1. Banyak minum air putih

Terik sinar matahari selama musim kemarau berisiko membuat tubuh cepat
dehidrasi. Cairan tubuh cepat berkurang karena pengeluaran keringat yang
berlebihan. Nah untuk mencegah dehidrasi, Anda disarankan untuk lebih sering
minum air putih. Minumlah paling tidak 8 gelas air dalam sehari guna membantu
tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hindari menghidrasi tubuh dengan minum soft
drink atau minuman manis lainnya karena keduanya tidak membantu mengatasi
dehidrasi yang dialami tubuh, malah justru dapat meningkatkan risiko obesitas dan
diabetes.

2. Tidur cukup
Tidur cukup minimal 8 jam sehari sangat disarankan untuk menjaga tubuh tetap
sehat selama musim kemarau, terutama jika jadwal kegiatan Anda begitu padat di
siang harinya. Dengan tidur cukup, Anda memberi tubuh waktu untuk beristirahat.
Di saat inilah tubuh kembali memperoleh staminanya yang sempat hilang,
sehingga saat bangun tidur Anda akan kembali merasa bugar. Jangan lupa untuk
cuci tangan pakai sabun sebelum tidur, sehingga Anda bisa mengurangi intervensi
kuman selama tidur.

3. Tetap aktif

Meski sinar matahari sedang terik, Anda tetap disarankan untuk berolahraga.
Pilihlah olahraga ringan yang Anda sukai, seperti berenang, senam aerobik, atau
jogging. Jika tidak memungkinkan, lakukan kegiatan lain seperti berkebun dan
bersepeda bersama keluarga. Kedua aktivitas tersebut bisa membantu Anda tetap
aktif selama musim kemarau sehingga tubuh bisa tetap sehat dan bugar. Namun,
pastikan untuk segera cuci tangan pakai sabun dan mandi setelah melakukan
aktivitas tersebut. Dengan begitu, tubuh bisa kembali terbebas dari keringat, debu
dan kuman.

4. Menghindari sinar matahari langsung


Waspadalah akan bahaya sinar matahari selama beraktivitas di luar ruangan saat
musim kemarau. Terlalu lama terpapar sinar matahari secara langsung hanya akan
merusak kulit Anda. Dampak sinar UV yang dipancarkan matahari juga tidak baik
bagi kesehatan. Untuk mencegahnya, gunakan tabir surya dengan minimal spf 15
untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV matahari. Penggunaan payung dan
kacamata juga disarankan untuk melindungi area wajah dan mata.

5. Makan makanan bergizi

Tubuh memerlukan asupan gizi yang cukup untuk bisa tetap sehat. Nah, agar tubuh
tetap sehat selama musim kemarau, pastikan untuk mengonsumsi makanan seperti
sayuran, kacang kacangan dan buah. Ketiganya kaya akan serat, phytochemicals,
dan vitamin yang diperlukan tubuh untuk tetap sehat. Imbangi juga nutrisi yang
diperoleh dengan kebiasaan sehat seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan
guna mencegah kuman berpindah dari tangan ke mulut.

Menjaga tubuh tetap sehat saat musim kemarau memang tidak mudah. Intervensi
kuman sering kali menggagalkan upaya untuk tetap sehat. Nah agar upaya Anda
tidak sia-sia, coba lakukan kelima tips sehat di atas. Bagikan juga informasi ini
pada anggota keluarga lainnya, ya, agar mereka bisa tetap sehat selama musim
kemarau. Selamat beraktivitas!

Sumber:
webmd.com/women/features/8-summer-steps-for-healthy-living

google.com/url?q=https://www.cdc.gov/media/subtopic/matte/pdf/CDCSummerSa
fety.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjXqdb9i87NAhVD3mMKHboYDgMQFggaMAY
&usg=AFQjCNHY6XgnHN_zO_9Ta_sckzIPV9hM3A

Diakses pada 5 Juli 2016

Berbagi artikel ini

tips menjaga kesehatan di musim kemarau

tips menjaga kesehatan saat musim kemarau

cara menjaga kesehatan saat musim kemarau

cara menjaga kesehatan di musim kemarau

Anda mungkin juga menyukai