1. ISPA
ISPA adalah infeksi pada saluran pernapasan atas yang biasanya ditandai dengan bersin-
bersin, hidung tersumbat atau meler, demam dan mungkin juga batuk. Jenis umum ISPA
adalah pilek dan flu. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ISPA adalah
dengan memperbanyak beristirahat. Pilek dan flu biasanya hanya berlangsung beberapa hari
saja dan tidak perlu penanganan dokter. Jika gejala memburuk atau tidak kunjung membaik,
konsultasikan dengan dokter karena mungkin ada infeksi (lain) yang lebih serius. Beberapa
jenis flu sangat berbahaya sehingga perlu penanganan cepat.
3. Rhinitis alergi
Rhinitis alergi adalah peradangan hidung yang disebabkan oleh alergi. Pemicunya adalah
alergen luar ruangan seperti serbuk sari atau alergen dalam ruangan seperti bulu hewan
peliharaan, jamur, dan debu. Tanda dan gejala rhinitis alergi termasuk hidung meler atau
tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair dan gatal, sakit kepala, nyeri wajah dan kelelahan.
Dokter dapat meresepkan antihistamin oral, semprotan kortikosteroid nasal dan suntikan
alergi untuk mengobati rhinitis alergi yang parah.
5. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh salah satu jenis virus herpes. Gejala khas cacar air adalah bintik-
bintik merah di tubuh yang berubah menjadi benjolan-benjolan bening berisi air yang gatal
dan menyebar di seluruh tubuh dalam beberapa hari.
Terdapat vaksin untuk cacar air. Namun, jika anak Anda tidak mendapatkannya, penyakit ini
biasanya cukup mudah untuk dilalui dan dia hanya perlu berurusan dengannya sekali seumur
hidup. Itulah mengapa jarang sekali orang dewasa yang terkena cacar air, karena mereka
telah mendapatkannya sewaktu anak-anak.
Jika anak Anda terkena cacar air, pemberian krim topikal mungkin membantu
untukmengurangi gatal-gatal. Pereda demam tidak dibutuhkan kecuali suhu tubuhnya
mencapai 39 C atau lebih. Sementara itu, karena virus cacar air sangat menular, sebaiknya
Anda mengarantina anak di rumah dan tidak membiarkannya bermain-main dengan anak
lain sampai dia benar-benar sembuh.
6. Diare
Diare, yang mungkin juga disertai muntah, bukanlah penyakit tetapi gejala dari penyakit
tertentu. Penyebab diare paling umum adalah infeksi virus. Penyebab lainnya adalah infeksi
bakteri, efek samping antibiotik, dan keracunan.
Diare biasanya tidak berbahaya dan hanya menyebabkan dehidrasi ringan, yang ditandai oleh
mulut sedikit kering, peningkatan rasa haus dan penurunan jumlah urin. Namun, Anda perlu
waspada bila anak Anda menunjukkan tanda-tandadehidrasi sedang dan berat seperti
frekuensi buang air kecil yang sangat menurun (pada bayi, kurang dari satu popok basah
dalam enam jam), kurangnya air mata ketika menangis, mulut kering dan mata cekung.
Hal terpenting ketika mendapatkan diare adalah memastikan kecukupan asupan cairan. Diare
dan muntah banyak mengeluarkan cairan, garam dan gula dari tubuh, sehingga harus diganti.
Berikan anak Anda cairan elektrolit (misalnya oralit), jus buah atau minuman manis.
Bila Anda dapat menjaga kecukupan asupan cairan, kondisi anak Anda tidak akan berbahaya,
bahkan jika gejalanya berlangsung lebih dari 24 jam. Jika diare parah, terus berlangsung lebih
dari 24 jam atau anak Anda kesulitan mendapatkan asupan cairan melalui mulut, segera
konsultasikan dengan dokter. Jangan memberikan obat anti diare kepada anak-anak tanpa
petunjuk dokter.
7. Masalah kulit
Masalah kulit pada anak sangat beragam penyebabnya. Reaksi obat, infeksi, gigitan serangga,
parasit dan alergi dapat menyebabkan masalah kulit. Kebanyakan masalah kulit menghilang
sendiri tanpa pengobatan apapun. Namun, beberapa jenis masalah kulit dapat merupakan
tanda penyakit serius.
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang paling umum pada anak yang disebabkan oleh
reaksi alergi atau hipersensitivitas kulit yang bersifat genetik. Kulit anak menjadi sangat gatal
dan meradang, kemerahan, menonjol, retak, pecah dan mengelupas. Beberapa faktor dapat
memicu atau memperburuk dermatitis atopik, termasuk alergi, paparan sabun yang keras,
deterjen, krim kulit dan cuaca dingin.Impetigo adalah masalah kulit lain yang dapat muncul
dan disebabkan infeksi bakteri. Penyakit ini biasanya ditandai bintik-bintik atau parut kerak
berwarna madu di sekitar mulut dan hidung. Penyakit kulit lain yang dapat muncul pada anak
antara lain adalah scabies (kudisan), dermatitis seboroik dan dermatitis kontak.
Banyak ruam kulit memiliki penampilan yang sama, sehingga sulit untuk mengetahui
penyebabnya tanpa diagnosis yang tepat. Kapan pun anak Anda memiliki masalah kulit yang
terlihat serius, konsultasikan dengan dokter Anda.
Beberapa Macam Jenis Penyakit Pada Paru-Paru,- Paru-paru merupakan organ dalam
sistem pernapasan yang memiliki dua fungsi utama yang sangat penting sekali, yaitu
menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida
saat menghela napas. Namun tahukah anda ada banya berbagai macam jenis penyakit yang
dapat menyerang paru-paru. Nah pada kesempatan kali ini,tokoherbalacemaxs.com akan
berbagi informasi seputar Beberapa Macam Jenis Penyakit Pada Paru-Paru yang perlu untuk
kita ketahui.
1. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan jaringan di salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh infeksi. Pada saat menderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara
yang kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan bengkak dan penuh cairan.
Gejala umum pneumonia meliputi batuk, demam dan kesulitan bernapas. Bronkopneumonia,
pneumonia lobular, dan pneumonia bilateral, ketiganya merujuk pada penyakit yang sama
dengan penyebab dan pengobatan yang sejenis.
Penyebab pneumonia atau paru-paru basah pada umumnya adalah infeksi akibat bakteri, tapi
juga bisa diakibatkan oleh banyak virus.
Lokasi penularan juga bisa memengaruhi jenis kumannya. Misalnya, kuman penyebab
pneumonia yang didapat dari lingkungan umum berbeda dengan pneumonia yang didapat
dari rumah sakit.
Pneumonia juga bisa berkembang lewat infeksi dari bagian tubuh lain, di mana kuman masuk
ke paru-paru melalui aliran darah. Tetapi umumnya penyebab infeksi pneumonia masuk
melalui udara saat kita bernapas. ( Baca Juga : Obat Pneumonia Herbal )
2. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia.
Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas,
tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang yang
ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat
di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.
3. Efusi Pleura
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural
mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne, 2002).
4. Tuberkulosis (TB) atau TBC
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular
yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV.
Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru dengan gejala utama berupa batuk berdahak
yang berlangsung selama lebih dari 21 hari. Batuk juga terkadang dapat mengeluarkan darah.
Selain batuk, pengidap TB biasanya juga akan kehilangan nafsu makan sehingga mengalami
penurunan berat badan yang disertai demam dan kelelahan.
Ketika bakteri TB masuk ke dalam tubuh, bakteri tersebut bisa bersifat tidak aktif untuk
beberapa waktu sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB. Pada kasus ini, kondisi
tersebut dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sedangkan TB yang langsung memicu gejala
dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif.
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri bernama mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
menyebar di udara melalui semburan air liur dari batuk atau bersin pengidap tuberkulosis
aktif.
Penularan TB tidak terjadi semudah penularan flu. Penularan TB biasanya membutuhkan
beberapa waktu. Makin lama seseorang terpajan atau berinteraksi dengan penderita TB,
risikonya untuk tertular akan makin tinggi juga. Misalnya, anak yang tinggal serumah dengan
pengidap TB akan memiliki risiko tinggi untuk tertular. ( Baca Juga : Obat Herbal Penyakit
Tumberkulosis atau TBC )
5. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah pengumpulan udara atau gas dalam rongga pleura, yang berada antara
paru-paru dan toraks. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan pada orang tanpa kondisi
paru-paru kronis (biasa disebut Pneumotoraks Primer) dan orang dengan penyakit paru-paru
(Pneumotoraks Sekunder). Selain itu, banyak juga ditemui kasus pneumotoraks yang
disebabkan trauma fisik pada dada, cedera akibat ledakan atau komplikasi dari berbagai
pengobatan.
Gejala-gejala dari pneumotoraks termasuk nyeri dada yang biasanya mempunyai suatu
pencetusan yang tiba-tiba. Rasa nyeri yang menusuk dan rasa sesak yang luar biasa di dada.
Napas yang pendek, denyut jantung yang cepat, napas yang cepat, batuk, dan kelelahan
adalah gejala-gejala lain dari pneumotoraks. Pada kasus tertentu kulit mungkin tampak warna
kebiruan (diistilahkan: cyanosis) yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen di dalam
darah.
Spontaneous pneumothorax disebabkan oleh pecahnya kista atau kantong kecil (bleb) pada
permukaan paru. Pneumotoraks mungkin juga terjadi setelah luka pada dinding dada seperti
tulang rusuk yang patah, luka yang menembus apa saja (tembakan senapan atau tusukan),
invasi operasi dari dada, atau yang diinduksi dengan bebas dalam rangka untuk
mengempiskan paru. Pneumotoraks dapat juga berkembang sebagai akibat dari penyakit-
penyakit paru yang mendasarinya, termasuk cystic fibrosis, chronic obstructive pulmonary
disease, kanker paru, asma, dan infeksi-infeksi dari paru-paru. ( Baca Juga : Obat
Pneumotoraks )
6. Asma
Asma merupakan penyakit jangka panjang yang dapat menyebabkan penderitanya sulit
bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh. Pada tiap orang, tingkat
keparahan penyakit ini berbeda-beda, dan umumnya dapat dikendalikan dengan baik.
Gejala asma berkisar dari yang ringan sampai parah. Gejala asma yang memburuk secara
signifikan dikenal sebagai serangan asma. Ada beberapa gejala asma, diantaranya:
Batuk-batuk yang biasanya terjadi di malam hari dan di awal pagi hari.
Sulit bernapas yang membuat penderitanya megap-megap.
Dada yang terasa sesak.
Mengi, yaitu suara yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran napas yang
menyempit.
Serangan asma yang dipicu oleh paparan alergen atau aktivitas fisik.
Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak,
pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa
partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikel-
partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau
minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.
( Baca Juga : Cara Menyembuhkan Asma )
8. Bronkitis
Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang
menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkhitis :
Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau
Sakit pada tenggorokan
Sesak napas
Hidung beringus atau tersumbat
Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada
Kelelahan
Pada umumnya bronkitis disebabkan oleh virus dan sebagian besar di antaranya disebabkan
oleh virus juga menyebabkan pilek dan flu. Virus bisa terhirup saat tertahan di udara. Virus
ini terkandung dalam jutaan tetes yang keluar dari hidung atau mulut saat kita batuk atau
bersin. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda apa pun selama satu hari. Seseorang
bisa terinfeksi dengan menyentuh benda yang terkontaminasi, lalu meletakkan tangannya di
dekat mulut atau hidung. Selain virus, infeksi bronkitis juga bisa disebabkan oleh bakteri.
Pemicu bronkitis yang paling utama adalah kebiasaan merokok. Orang yang merokok atau
tinggal dengan perokok aktif lebih berisiko terkena bronkitis. ( Baca Juga : Obat Herbal
Bronkitis )
9. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-
paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
Gejala yang ditimbulkan :
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
Sesak dada
Batuk kronis
Kelelahan
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa
digunakan penderita sesak napas.
Merokok merupakan penyebab paling umum adanya sakit emfisema ini. ( Baca Juga : Obat
Emfisema Herbal)
Sekian artikel mengenai Beberapa Macam Jenis Penyakit Pada Paru-Paru yang perlu
diwaspadai. Semoga saja artikel yang telah disampaikan di atas dapat bermanfaat, dan kita
semua dapat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.
PENYAKIT DALAM
17 PERKEMBANGAN ILMU PENYAKIT DALAM Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang berkembang secara diriamis dan
memiliki konsep etis yang terkandung di dalamnya. Keberadaannya ditunjang oleh suatu proses berkelanjutan dari kebiasaan
memikirkan konsep proses biologik, observasi klinis guna mendapatkan suatu diagnosis atau beberapa diagnosis bandirig,
yang nantinya berlanjut dalam upaya pemecahan masalah. Dasar kedokteran klinis tersebut di atas diletakkan oleh disiplin ilmu
yang diberi nama Ilmu Penyakit Dalam. Ilmu Penyakit Dalam yang terus berkembang ini merupakan satusatunya soko guru
dari berbagai ilmu kedokteran lainnya. Ilmu Penyakit Dalam (Internal medicine) merupakan ilmu klinis utama yang menangani
masalah kesehatan dan penyakit mulai dari usia remaja hingga orang tua. Pengetahuan spesialis penyakit dalam mencakup
pemahaman kesehatan dan penyakit yang mengakui keutuhan perilaku, fisiologi dan patologi manusia. IImu Penyakit Dalam
memiliki unsur-unsur yang saling terkait satu sama lain dan tidak terpisahkan yaitu alergi imunologi, gastroenterologi, geriatri,
ginjal hipertensi, hematologi onkologi, bepatologi, kardiologi, metabolik endokrin, tropik infeksi, psikosomatik, pulmonologi dan
reumatologi, yang selalu berpijak pada dasardasar kedokteran klinis sehingga saling melengkapi atau menunjang secara
terpadu. Keterpaduan dari berbagai aspek ini membuahkan satu pendekatan Ilmu Penyakit Dalam yang holistik. Keterpaduan
itu merupakan ciri atau esensi dari Ilmu Penyakit Dalam. Standar Profesi Penyakit Dalam 7
18 Gambar 1. Bagan kesatuan unsur-unsur Ilmu Penyakit dalam yang bersifat holistik (12 bidang Ilmu Penyakit Dalam) 8
Standar Profesi Penyakit Dalam
19 BAB II STANDAR PROFESI PENGERTIAN Standar profesi adalah batasan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan
sikap profesional (knowledge, skill and profesional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang dokter spesialis penyakit
dalam untuk melakukan kegiatan profesionalnya kepada masyarakat secara mandiri. Sertifikasi adalah pemberian pengakuan
telah memenuhi standar profesi yang diberikan dan ditanda tangani oleh PB PAPDI. Dokter Spesialis Penyakit Dalam adalah
tenaga kesehatan yang mampu melakukan pemeriksaan penyakit dalam paripurna dan tindakan pengobatan penyakit dalam
umum sesuai Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. DOKTER SPESIALIS PENYAKIT
DALAM Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dibedakan menjadi: 1. Dokter spesialis a. Kriteria umum Telah mengikuti
pendidikan terstruktur di lembaga pendidikan dalam negeri yang terakreditasi Lulus ujian Profesi Nasional (ujian Board) b.
Kriteria khusus* Menguasai dasar-dasar pengetahuan (ilmiah) dan keterampilan dengan wawasan holistik sehingga mampu
menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara menyelesaikan masalah kesehatan bidang ilmu penyakit dalam
Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dikuasainya dalam kegiatan produktif untuk meningkatakan
mutu pelayanan kesehatan Bidang Ilmu Penyakit Dalam dengan sikap perilaku berlandaskan keprofesional yang kokoh 9
Standar Profesi Penyakit Dalam
20 Mampu bersikap dan berperilaku profesional dalam membawakan diri berkarya dalam berkehidupan bersama di
masyarakat Mampu mengikuti perkembangan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan atau art yang merupakan
keahliannya Mampu menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang dimilikinya pendidik) guna kepentingan masyarakat (sebagai
dikutip dari Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, tahun 2003, BAB 11: TUJUAN DAN ARAH
PENDIDIKAN, Pasal2, No (3) tentang Tujuan Pendidikan Kurikuler (Intruksional) 2. Dokter spesialis luar negeri Memiliki
sertifikat/verifikasi dari organisasi profesi di negara yang bersangkutan Memenuhi standar profesi/kurikulum PB PAPDI
Sertifikat Bahasa Indonesia Surat keterangan sehat Psikotest dan wawancara kultural Telah mengikuti proses adaptasi Lulus
ujian Profesi Nasional (ujian Board) 3. Dokter spesialis konsultan dan spesialis konsultan luar negeri akan dibahas dalam buku
lain Standar profesi yang dibutuhkan oleh seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD) meliputi pengetahuan dan
keterampilan dalam 12 bidang penyakit dalam yaitu sebagai berikut A. BIDANG ALERGI - IMUNOLOGI KLINIK PENYAKIT
DALAM A.1. BidangAlergi-Imunologi Klinik meliputi tatalaksana rawat jalan maupun rawat inap pasien yaitu : 10 Standar
Profesi Penyakit Dalam
21 1. Rinitis alergika 2. Asma bronkial 3. Aspergilosis bronkopulmoner alergik 4. Alveolitis alergik/pneumonits hipersensitif 5.
Urtikaria dan angioedem 6. Dermatitis atopik 7. Dermatitis kontak 8. Lupus eritematosus sistemik (LES) 9. Penyakit
imunodefisiensi = (Acquired immune deficiency syndrome/aids) 10. Syok anafilaksis 11. Alergi makanan, alergi obat 12.
Sindrom vaskulitis 13. Penyakit autoimun = Auto immun disease A.2. Keterampilan Bidang Alergi- Imunologi Klinik meliputi: 1.
Spirometri 2. Tes tusuk (Skin prick test) 3. Tes tempel (Patch test) 4. Tes obat (Test provokasi obat) 5. Tes provokasi bronkus
B. BIDANG GASTROENTERO - HEPATOLOGI PENYAKIT DALAM B.1. Bidang Gastroenterologi Penyakit Dalam meliputi
tatalaksana rawat jalan maupun rawat inap pasien yaitu 1. Penyakit kantung empedu Kolelitiasis Kolesistitis 2. Penyakit
pankreas Pankreastitis akut/ kronik Tumor 3. Penyakit pada sistim bilier Standar Profesi Penyakit Dalam 11
22 Batu saluran empedu Tumor pada sistim bilier 4. Penyakit esofagus Varises Tumor Gangguan motilitas pada esofagus :
Achalasia Infeksi pada esofagus : Esophagitis candidiasis Gastroesofageal reflux disease (GERD) Esofagitis karena pil
Esofagitis korosif Esofagitis radiasi 5. Penyakit gaster dan duodenum Gastritis, gastropati, duodenitis Ulkus peptikum
Neoplasma Infeksi Helicobcaterpylori 6. Penyakit pada usus halus Infeksi kronis pada usus halus Tumor usus halus 7. Penyakit
kolon Infeksi kronis pada kolon Tumor Konstipasi Irritable Bowel Syndrome (IBS) Inflammatory Bowel Disease Kolitis radiasi 8.
Penyakit anorektal Hemoroid Fisura ani Pruritus ani Tumor 9. Tatalaksana dan penilaian nutrisi Total paranteral nutrisi Nutrisi
oral dan enteral 10. Fistula enterokutan 11. Malabsorpsi 12 Standar Profesi Penyakit Dalam
23 B.2. Keterampilan Bidang Gastroenterologi meliputi 1. Pemasangan Nasogastric tube/flocare 2. Pemasangan selang
Sengstaken blakemore tube (SB tube) 3. Anuskopi diagnostik 4. Gastrokopi diagnostik (dengan sertifikasi) 5. Hemostatik
perendoskopi (dengan sertifikasi) 6. Kolonoskopi diagnostik(dengan sertifikasi) 7. Skleroterapi hemoroid (dengan sertifikasi) 8.
Polipektomi perendoskopi (dengan sertifikasi) B.3. Bidang Hepatologi Penyakit Dalam meliputi tatalaksana rawat jalan maupun
rawat inap pasien yaitu 1. Kelainan hati herediter & familier 2. Ikterus obstruktif 3. Kelainan hati pada penyakit sistemik 4.
Hepatitis virus akut 5. Hepatitis virus kronik 6. Drug induced hepatitis 7. Hepatitis autoimun 8. Perlemakan hati alkoholik dan
non alkoholik 9. Sirosis hati dengan atau tanpa hipertensi portal 10. Peritonitis bakterialis spontan 11. Karsinoma hati primer
12. Metastasis keganasan pada hati 13. Ensefalopati hepatikum 14. Kolelitiasis 15. Kolangitis akut 16. Kolesistitis 17. Kanker
kantung empedu 18. Cholangiocarcinoma 19. Penyakit hati pada kehamilan 20. Abses hati amuba 21. Abses hati piogenik
Standar Profesi Penyakit Dalam 13
24 B.4. Keterampilan Bidang Hepatologi meliputi : 1. Ultrasonografi (USG) abdomen 2. Biopsi hati aspirasi dan terpimpin pada
hepatoma (dengan sertifikasi) 3. Aspirasi cairan abses (dengan sertifikasi) 4. Punksi cairan asites 5. Peritoneoskopi (dengan
sertifikasi) 6. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP) (dengan sertifikasi) 7. Percutaneous Trans Billiary
Drainage (PTBD) (dengan sertifikasi) 8. Biopsi hati membuta (Blind Liver Biopsy) 9. Injeksi etanol perkutan (dengan sertifikasi)
10. Terapi Radio Frequency Ablation (RFA) pada hepatoma (dengan sertifikasi) C. BIDANG GERIATRI PENYAKIT DALAM
C.1.Bidang Geriatri Penyakit Dalam meliputi tatalaksana rawat jalan maupun rawat inap pasien yaitu 1. Gangguan kognitif/
demensia dan delirium 2. Malnutrisi 3. Infeksi 4. Dehidrasi 5. Gangguan elektrolit 6. Depresi 7. Inkontinensia (urin dan alvi) 8.
Sinkope/gangguan keseimbangan/jatuh 9. Imobilitas 10. Ulkus dekubitus 11. Penyakit akibat obat 12. Gangguan indera 13.
Gangguan pengunyahan 14 Standar Profesi Penyakit Dalam
25 C.2. Keterampilan Bidang Geriatri meliputi 1. Pemasangan sonde lambung (flocare) 2. Pemasangan cateter urin 3.
Keterampilan penilaian geriatri secara paripurna terdiri dari: Penilaian fungsi kognitif Penilaian status mental Penilaian status
fungsional 4. Keterampilan perawatan ulkus dekubitus 5. Keterampilan lingkup gerak sendi D. BIDANG GINJAL - HIPERTENSI
PENYAKIT DALAM D.1. Bidang Ginjal Hipertensi meliputi tatalaksana rawat jalan maupun rawat inap pasien yaitu : 1. Infeksi
saluran kemih non komplikata dan komplikata 2. Batu saluran kemih 3. Nefropatiobstroktifakut/kronis 4. Nefropati kronis asam
urat 5. Nefritis intersisialis 6. Glomerulonefritis akut/kronis 7. Sindrom nefrotik 8. Kelainan ginjal pada penyakit sistemik
(diabetes melitus (DM), LES, sindrom hepatorenal, leptospirosis, intoksikasi obat) 9. Gagal ginjal akut 10. Penyakit ginjal kronis
= Chronic kidney disease (CKD) 11. Akut pada penyakit ginjal kronik (PGK) 12. Terapi pengganti ginjal (Renal replacement
therapy) hemodialisis, peritonealdialisis, transplantasi ginjal 13. Hipertensi D.2. Keterampilan Bidang Ginjal - Hipertensi meliputi
1. Pemasangan kateter urin 2. Pungsi supra pubik 3. USG ginjal Standar Profesi Penyakit Dalam 15
26 4. Biopsi ginjal (dengan sertifikasi) 5. Peritonealdialisis 6. Hemodialisis (dengan sertifikasi) E. BIDANG HEMATOLOGI -
ONKOLOGI MEDIK PENYAKIT DALAM E.1. Bidang Hematologi - Onkologi Medik meliputi tatalaksana rawat jalan maupun
rawat inap pasien yaitu : 1. Sistem hemopoesis Anemia: Anemia aplastik Anemia hemolitik autoimun = Autoimmun haemolvtic
anemia (AIHA): - Tipe warm - Tipe cold Anemia hemolitik non imunologik: - Talasemia - Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria
(PNH) - Anemia defisiensi G6PD - Malaria Anemia pada penyakit kronik Anemia pada gagal ginjal kronik Anemia defisiensi
besi Anemia akibat obat-obatan Anemia pada usia lanjut Lekopenia non imunologik: - Lekopenia akibat penyakit - Lekopenia
akibat obat-obat kemoterapi sitostatika - Limfopenia pada AIDS Trombopenia non imunologik: - Trombopenia akibat penyakit -
Trombopenia akibat obat-obat kemoterapi sitostatika Bisitopenia/pansitopenia: 16 Standar Profesi Penyakit Dalam
27 - Hipersplenisme - Histoplasmosis - Virus (contoh hepatitis) 2. Sistem trombopoesis Idiopatic Thrombocytopenic Purpura
(ITP) akut Idiopatic Thrombocytopenic Purpura (ITP) kronik Trombopati Trombositopenia akibat lain 3. Penyakit mieloproliferatif
Leukemia Granulositik Kronik (LGK) Polisitemia vera/sekunder Trombositosis esensial Mielofibrosis 4. Keganasan dan pra
kanker mieloid Leukemia mieloblastik akut (LMA) Sindrommielodisplasia = Myelodxiplaria syndrome (MDS) 5. Kelainan
limfoproliferatif Leukemia limfoblastik akut (LLA) Limfoma non Hodgkin Mieloma multipel Leukemia limfositik kronik (LLK) 6.
Hemostasis dan trombosis Disseminated intravascular coagulation (DIC) = Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID)
Fibrinolisis Hiperagregasi trombosit Hiperkoagulasi Defisiensi Anti Trombin (AT) III Defisiensi protein C/S Hiperfibrinogenemia
Sindrom antifosfolipid Hemofilia AB Penyakit von Willebrand Trombosis vena Standar Profesi Penyakit Dalam 17
28 Trombosis arteri Emboli paru 7. Imunohematologi transfusi darah Inkompatibilitas mayor Inkompatibilitas minor
Antigen/antibodi langka Reaksi transfusi akut (termasuk pencegahan) Reaksi transfusi lambat (termasuk pencegahan)
Transfusi darah amen dan rasional Transfusi darah masif 8. Onkologi umum Karsinoma payudara Karsinoma ginekologi
Karsinoma paru Karsinoma nasofaring Karsinoma kolorektal Osteosarkoma Tumor jaringan lunak Karsinoma tiroid Karsinoma
urogenital Karsinoma kulit Karsinoma kepala leher 9. Onkologi medik Terapi suportif pada pasien kanker - Efek mielosupresi:
infeksi neutropenia, leukopenia, trombopenia - Transfusi darah - Nyeri pada pasien kanker - Nutrisi pada pasien kanker -
Gangguan saluran cerna Kemoterapi standar Efek samping kemoterapi 18 Standar Profesi Penyakit Dalam
29 E.2. Keterampilan meliputi : Bidang Hematologi - Onkologi Medik 1. Aspirasi sumsum tulang 2. Biopsi sumsum tulang 3.
Biopsi jarum halus kelenjar getah bening (KGB)/tumor = Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) 4. Penyuntikan kemoterapi
intratekal (dengan sertifikasi) 5. Pemasangan nutriket (dengan sertifikasi) 6. Tindakan aferesis(dengan sertifikasi) 7.
Hemogram 8. Hemostasis 9. Agregasi trombosit 10. Morfologi darah tepi 11. Sitologi sumsum tulang (dengan sertifikasi) 12.
Sitokimia sumsum tulang (dengan sertifikasi) 13. Sitologi KGB/tumor/sitokin (dengan sertifikasi) 14. Imunofenorrping sumsum
tulang/darah tepi/kgb (dengan sertifikasi) 15. Sitogenetika sumsum tulang/darah tepi (dengan sertifikasi) 16. Mutasi gen
sumsum tulangi darah tepi (dengan sertifikasi) 17. Golongan darah sistem ABO-Rh 18. Crossmatching 19. Coombs test F.
BIDANG KARDIOLOGI PENYAKIT DALAM F.I. Bidang Kardiologi meliputi tata laksana rawat jalan maupun rawat inap pasien
yaitu : l. Gagal jantung 2. Demam rematik dan penyakit katup jantung (MS, MI, AS, dll) 3. Penvakit jantung anemia 4. Penyakit
jantung hipertensi 5. Penyakit jantung tiroid (hiper dan hipotiroid) 6. Penyakit jantung aterosklerotik : Penyakit jantung
koroner/pjk iskemik Miocard infark (MCI) Standar Profesi Penyakit Dalam 19
30 7. Kor pulmonal 8. Perikarditis, endokarditis, miokarditis 9. Disritmia jantung - Bradikardia (A-V blok, SA, SSS) -
Tachyaritmia - Ventricle extra systole (VES) - Cardiac arrest - Fibrilasi atrium = Atrial fibrilation - Atrial flutter - Non Paroxysmal
A Vjmrctional tachycardy 10. Penyakit jantung bawaan - Atrial sepral defect (ASD) - Ventricular sepral defect (VSD) - Patent
ductus arteriosus (PDA) 11. Kardiomiopati 12. Penyakit pembuluh darah perifer/ Periphere vascular disease (PVD) F.2.
Keterampilan Bidang Kardiologi meliputi : A. Keterampilan Non Gawat Darurat 1. Elektrokardiografi (EKG) dan interpretasinya
2. Uji latih jantung = Treadmill exercise test (dengan sertifikasi) 3. Ekokardiografi dan doppler (dengan sertifikasi) 4. Kerja di
ICCU (dengan sertifikasi) B. Keterampilan Gawat Darurat 1. RCP = Resusitasi jantung paru (RJP) 2. Defibrilasi 3. Pemasangan
Central venous pressure (CVP) kecuali vena jugularis 4. Pemasangan Endotrackeal tube (ETT) 20 Standar Profesi Penyakit
Dalam
Bedah :
Bedah Tulang
Bedah Anak
Bedah Plastik
Bedah Saraf
Bedah Mulut
SARAF
1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah
kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Poliomielitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-
neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). Agen pembawa penyakit ini,
sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV).
3. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi
akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di
otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses
inflamasi (peradangan).
5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Misalnya
karena jatuh, tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.
6. Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat
penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang,
tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12.
9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat
depresi, stres, atau bingung.
28. Optic neuritis, peradangan pada saraf optik. Saraf optik merupakan bundel serat
saraf yang mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Rasa sakit dan kehilangan
penglihatan sementara adalah gejala umum dari optic neuritis.
BERSALIN
1. BBLR
2. Pendarahan
3. Kematian
4. Penyulit partus
5. Bayi dg gangguan kesehatan, dll
6. Hiperemesis
7. Eklamsi dan preeklamsi
8. Konstipasi
9. DM
10. Anemia
11. Obesitas