Anda di halaman 1dari 5

1.

Terapi Rhinitis Alergi


2. Gejala Klinis Rhinitis Alergi

Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang. Sebetulnya
bersin merupakan gejala yang normal, terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak
dengan sejumlah besar debu. Hal ini merupakan mekanisme fisiologik, yaitu proses
membersihkan sendiri (self cleaning process). Bersin dianggap patologik, bila terjadinya
lebih dari 5 kali setiap serangan, sebagai akibat dilepaskannya histamin. Disebut juga
sebagai bersin patologis. Gejala lain ialah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak,
hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang-kadang disertai dengan banyak air
mata keluar (lakrimasi). Tanda-tanda alergi juga terlihat di hidung, mata, telinga, faring
atau laring. Tanda hidung termasuk lipatan hidung melintang garis hitam melintang pada
tengah punggung hidung akibat sering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian
hormat (allergic salute), pucat dan edema mukosa hidung yang dapat muncul kebiruan.
Lubang hidung bengkak. Disertai dengan sekret mukoid atau cair. Tanda di mata
termasuk edema kelopak mata, kongesti konjungtiva, lingkar hitam dibawah mata
(allergic shiner). Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media
serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii. Tanda faringeal termasuk faringitis
granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid. Tanda laringeal termasuk suara
serak dan edema pita suara (Bousquet, Cauwenberge, Khaltaev, ARIA Workshop Group.
WHO, 2001). Gejala lain yang tidak khas dapat berupa: batuk, sakit kepala, masalah
penciuman, mengi, penekanan pada sinus dan nyeri wajah, post nasal drip. Beberapa
orang juga mengalami lemah dan lesu, mudah marah, kehilangan nafsu makan dan sulit
tidur.

Adam, G.L. Boies, L.R. Higler.Boies.Buku Ajar Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta: EGC.
2012.
Wardani, R.S. Mangunkusumo, E.Infeksi Hidung dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala&Leher. Ed. ke-6. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2012.

3. Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri

Bakteri adalah makhluk hidup mikroskopis yang artinya ukuran tubuhnya sangat kecil.
Bakteri sangat mudah berkembangbiak hanya dalam waktu 20 menit saja, walaupun
ukuran tubuh bakteri sangat kecil tetapi jumlahnya sangat banyak di dunia ini, dalam
setiap 1 cm tempat setidaknya dihuni oleh jutaan bakteri. Bakteri sudah dapat
dimanfaatkan manusia sebagai agen jasa tetapi beberapa jenis bakteri bersifat patogen
atau dapat menyebabkan penyakit pada inangnya seperti manusia dan hewan, nah berikut
ini adalah daftar penyakit yang disebabkan oleh bakteri :

1. Diare, disentri, keracunan makanan

Penyakit seperti diare, disentri dan keracunan makanan adalah penyakit yang berasal dari
kontaminasi makanan oleh bakteri Clostridium botulinum, Brucella melitensis,
Salmonellah typhi

2 Penyakit kulit

Bakteri sejenis Staphylococcus adalah tipe bakteri yang aman bagi manusia tetapi ada
tipe lain yang justru berbahaya bagi manusia yaitu bakeri Staplhylococcus aureus.

3. Infeksi paru paru, infeksi kornea dan infeksi traktus urinarius.

Penyakit infeksi tersebut bisa disebabkan karena masuknya bakteri Pseudomonas


Aeruginosa ke dalam jaringan tubuh anda. Biasanya bakteri ini sangat mudah menyerang
seseorang yang sedang terkena disbetes maupun yang selalu mengonsumsi Narkoba.

4. Penyakit Cholera asiatica

Penyakit kolera disebabkan oleh serangan bakteri Vibrio cholera, seseorang yang terkena
infeksi bakteri Cholera dapat mengalami kematian dalam waktu yang cepat sejak infeksi
di mulai Ciri ciri orang yang terkena kolera adalah tubuhnya mengalami kejang, diare
hebat, dan muntah. Cara penularan penyakit ini melalui air yang telah terkontaminasi
oleh bakteri.

penyakit kolera

5. Demam, peradangan getah bening, sakit kepala

Bila anda mengalami gejala penyakit tersebut bisa jadi anda sedang di infeksi oleh
bakteri Vibrio El Tor, bakteri ini menular melalui gigitan tikus. Gejala lain yang
ditimbulkan dari bakteri ini adalah terasa nyeri pada otot dan persendian, munculnya
ruam ruam pada bagian kulit.

6. Pneumonia, endokarditis, meningitis

Ketiga penyakit tersebut bisa mengenai bayi yang baru lahir Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi bakteri E. Coli

7. Penyakit Typus abdominalis

Penyakit typus ditandai dengan gejala suhu badan yang tinggi mencapai 40 derajat
celcius, tubuh yang sangat lemah, apatis, anoreksia, dan selalu merasakan sakit kepala.
Penyakit typus disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Salmonella Typhi, agar tidak
terkena bakteri ini maka jagalah kesehatan lingkungan terutama peralatan makanan anda.

penyakit typus

8. Penyakit disentri basiler

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Shigella Dysenteriae, orang yang terkena penyakit
disentri biasanya mengalami demam tinggi, diare yang tercampur dengan darah dan
lendir, dan sakit pada bagian bawah perut. Penyakit ini cukup berbahaya oleh karena itu
bila mengalami gejala ini segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat.

9. Penyakit Tuberkulosis paru (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosi dan


Mycrobacterium bovis. Penyakit ini dapat menular melalui udara karena batuk dari
penderita TBC sebelumnya dan juga melalui air ludah karena di dalamnya telah
terkandung bakteri Mycobacterium tuberculosi dan Mycrobacterium bovis.

10. Penyakit leptospirosis


Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans, Penularan bakteri
ini bisa melalui kontak dengan air, tanah, maupun lumpur dan mengalami kontak dengan
organ tubuh manusia.

leptospirosis

11. Penyakit antraks

Penyakit antraks disebabkan oleh infeksi Bacillus anthracis yang dapat ditularkan melalui
hewan ternak dan hewan liar lainnya yang melakukan kontak dengan manusia. Bakteri
Bacillus anthracis termasuk dalam golongan gram positif dapat membentuk spora dan
berkapsul.

12. Penyakit kusta

Penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang dapat menular ke
orang lain, banyak faktor pendukung cepatnya bakteri ini menyebar dan bila tidak
ditangai dengan cepat dapat menyebabkan cacat penderitanya. Bakteri kusta sering
ditemukan pada tangan, daun telinga maupun mukosa hidung.

13. Penyakit tetanus

Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tatani dan penderitanya mengalami
kekakuan otot Bakteri Clostridium tatani dapat hidup pada kondisi lingkungan tanpa
oksigen untuk berkembangbiak Bakteri yang telah masuk ke dalam tubuh melalui luka
dan tertinggal pada kondisi anarob akan berkembangbiak dan memperparah kondisi
penderita.

Anda mungkin juga menyukai