Anda di halaman 1dari 11

Tonsilitis (Radang Amandel)

 Definisi
 Tanda-tanda & gejala
 Penyebab
 Faktor-faktor risiko
 Diagnosis
 Pengobatan
 Pengobatan di rumah
Definisi
Apa itu tonsilitis?

Tonsilitis atau yang sering disebut dengan radang amandel adalah


peradangan dan pembengkakan yang terjadi pada amandel. Peradangan
umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Amandel merupakan dua jaringan berbentuk oval yang terdapat di bagian
belakang tenggorokan. Masing-masing terletak di sisi kiri dan kanan
tenggorokan. Amandel merupakan bagian dari sistem limfatik yang beperan
menghalau infeksi kuman penyakit masuk ke dalam tubuh.
Radang amandel bisa ditandai dengan ciri-ciri amandel yang terlihat merah
dan bengkak, tapi biasanya juga disertai dengan gejala sakit tenggorokan dan
kesulitan menelan.
Pada kebanyakan kasus radang amandel akan sembuh dalam beberapa hari,
tapi bisa juga berlangsung kronis (lebih dari 10 hari) dan kambuh berkali-kali.

Seberapa umumkah radang amandel?

Radang amandel sebenarnya dapat terjadi pada pasien di usia berapapun.


Namun, kasus kejadiannya paling banyak ditemukan pada pasien anak-anak
hingga remaja, yaitu dengan penderita berusia rata-rata 5-15 tahun.

Ukuran amandel pada anak-anak lebih besar dibandingkan orang dewasa. Hal
dikarenakan amandel masih berperan penting mencegah infeksi penyakit di
masa pertumbuhan. Semakin dewasa, ukuran amandel akan menyusut.

Oleh karena itu, peradangan pada amandel biasanya lebih berdampak pada
kesehatan anak.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala tonsilitis?

Gejala radang amandel umumnya mulai muncul 2-4 hari setelah Anda tertular
penyakit ini. Ciri-ciri dan gejala paling umum dari tonsilitis adalah:

 Amandel tampak berwarna merah dan bengkak


 Radang tenggorokan
 Suara yang serak
 Kesulitan atau sakit saat menelan
 Demam menggigil
 Pembengkakan pada kelenjar limpa
Pada pasien anak-anak, kemungkinan terdapat gejala tambahan seperti rewel,
nafsu makan menurun, serta berlebihnya air liur.

Jika disertai tanda seperti bercak atau ruam merah pada kulit, amandel yang
bengkak bisa berkaitan dengan penyakit demam berdarah.

Namun, gejala radang amandel bisa berbeda tergantung dengan jenisnya.


Berdasarkan berapa lama gejala berlangsung, radang amandel dapat dibagi
menjadi 3 jenis yaitu tonsilitis akut, kronis, dan berulang.

1. Tonsilitis akut

Apabila tanda-tanda dan gejala berlangsung kurang dari 10 hari, kondisi ini
termasuk dalam radang amandel akut. Kondisi ini lebih sering terjadi pada
anak-anak, tapi jarang terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun.

Ciri-ciri dari radang amandel akut di antaranya adalah:

 Demam
 Sakit tenggorokan
 Napas bau (halitosis)
 Kesulitan menelan
 Sakit saat menelan
 Dehidrasi
 Kelenjar limpa di leher sedikit bengkak
 Ngorok atau gangguan sleep apnea
 Tubuh lemas dan kelelahan
 Bercak putih kekuningan pada amandel
Radang amandel akut akan lebih mudah disembuhkan meskipun melalui
pengobatan di rumah.
Namun, dalam beberapa kasus penderita mungkin membutuhkan pengobatan
antibiotik. Selama menjalani pengobatan, gejala tonsilitis akan menghilang
secara perlahan.

2. Tonsilitis kronis

Apabila gejala radang amandel tidak kunjung reda lebih dari 10 hari kondisi
tersebut termasuk tonsilitis kronis. Penderita radang amandel kronis
mengalami gejala yang lebih serius seperti:

 Radang tenggorokan kronis


 Napas berbau tidak sedap
 Benjolan lunak di leher akibat pembengkakan getah bening
 Nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
 Kesulitan membuka mulut
 Batu amandel, yang terbentuk akibat penumpukan sel, air liur, dan sisa
makanan pada celah amandel
3. Tonsilitis berulang

Radang amandel yang berulang biasanya ditandai dengan karakteristik


sebagai berikut:

 Radang tenggorokan atau amandel terjadi sekitar 5-7 kali dalam 1 tahun
 Radang amandel terjadi setidaknya 5 kali selama 2 tahun berturut-turut, atau
3 kali selama 3 tahun berturut-turut
Baik tonsilitis kronis maupun berulang yang sudah cukup parah terkadang
harus diatasi dengan tonsilektomi, yaitu prosedur operasi pengangkatan
amandel.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Meskipun pada kebanyakan kasus akut tonsilitis bisa diatasi dengan


pengobatan rumahan, kondisi tonsilitis kronis dan berulang memerlukan
penanganan medis.
Anda harus segera periksa ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan
tenggorokan) bila Anda mengalami gejala radang amandel seperti berikut ini:
 Demam di atas 39.5°C
 Kelemahan otot
 Leher kaku
 Pembengkakan pada leher, disertai dengan kemerahan
 Sakit atau kesulitan saat menelan
 Tidak dapat membuka mulut (trismus)
 Kesulitan bernapas
 Suara berubah
Apa saja komplikasi yang diakibatkan radang amandel?

Peradangan amandel yang dibiarkan bertambah parah berpotensi


mengakibatkan beberapa komplikasi tonsilitis, seperti:

 Kesulitan bernapas akibat pembengkakan amandel


 Pernapasan terganggu saat tidur (sleep apnea)
 Infeksi yang menyebar ke jaringan sekitar amandel (selulitis tonsil)
 Abses peritonsil atau pembentukan kantung bernanah (abses) pada amandel
Lanjutkan Membaca
Selain itu, apabila peradangan amandel disebabkan oleh bakteri Streptococcus
grup A atau jenis bakteri Streptococcus lainnya, penderita berisiko mengalami
komplikasi tonsilitis yang cukup langka, seperti:

 Demam rematik, peradangan yang terjadi di jantung, sendi, dan jaringan


lainnya.
 Glomerulonefritis pasca infeksi, peradangan pada ginjal yang menyebabkan
kelainan pada pembuangan sisa metabolisme tubuh.

Penyebab
Apa Penyebab Tonsilitis?
Amandel merupakan benteng pertama dari pertahanan tubuh Anda. Organ ini
memproduksi sel darah putih yang bertugas melawan infeksi bakteri dan virus
yang masuk melalui mulut atau hidung . Namun, organ ini juga rentan
mengalami infeksi dari patogen tersebut dan menyebabkan peradangan.

Tonsilitis adalah penyakit yang menular. Menurut American Academy of


Otolaryngology, 70 persen dari kasus radang tenggorokan disebabkan oleh
infeksi virus, tapi penyebabnya juga bisa berasal dari infeksi bakteri penyebab
radang tenggorokan.
1. Infeksi virus

Virus menyebabkan radang amandel merupakan jenis virus yang sama dari
penyebab pilek atau flu. Beberapa jenis virus yang paling umum menjadi
penyebab radang amandel adalah:
 Adenovirus
 Influenza
 Parainfluenza
 Enterovirus
 Mycoplasma
Anak-anak dan remaja yang terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV) penyebab
demam kelenjar (mononukleosis) pasti akan mengalami radang amandel.

Namun, tak menutup kemungkinan jenis virus lain juga dapat menyebabkan
penyakit ini seperti Hepatitis A dan HIV.

2. Infeksi bakteri

Selain virus, bakteri juga dapat memicu terjadinya tonsilitis. Sekitar 15-30
persen kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri.

Bakteri yang paling sering menjadi penyebab utama radang amandel adalah
Streptococcus, yaitu bakteri penyebab radang tenggorokan (strep throat).
Bakteri ini ditularkan melalui udara yang terkontaminasi bakteri penyebab dan
kontak pada percikan yang dikeluarkan saat penderitanya batuk, bersin atau
saat berbagi alat makan bersama.
3. Biofilm

Sebuah penelitian dari Journal of Inflammation Research pada tahun 2018


menunjukkan bahwa radang amandel kronis dan berulang mungkin
disebabkan oleh biofilm yang terdapat di lipatan amandel.
Biofilm merupakan sekumpulan mikroorganisme (biasanya bakteria) yang
melekat dan membentuk selimut di atas sebuah permukaan tubuh.

Pembentukan biofilm dapat juga terjadi karena adanya resistensi antibiotik.


Resistensi antibiotik biasanya terjadi akibat konsumsi antibiotik yang tidak
tepat, misalnya minum tidak sesuai dengan dosis yang diberikan.

4. Genetik

Selain itu, ada kemungkinan radang amandel berulang memiliki penyebab


yang berkaitan dengan faktor genetik.

Beberapa anak dengan radang amandel berulang memiliki kelainan genetik


yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh mereka memburuk. Kondisi ini
mengakibatkan tubuh tidak dapat melawan infeksi bakteri Streptococcus grup
A dengan baik.

Faktor-faktor risiko
Apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko saya untuk
terkena tonsilitis?

Tonsilitis adalah kondisi yang dapat terjadi pada hampir setiap orang, terlepas
dari berapa usia dan apa kelompok ras penderitanya. Namun, terdapat
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami
radang amandel.

1. Usia

Radang amandel paling sering terjadi pada pasien anak-anak berusia 5 hingga
remaja berusia 15 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini
juga dapat terjadi pada orang dewasa dan lansia.
2. Sering berada di lingkungan penuh kuman

Apabila Anda atau anak sering melakukan kontak langsung dengan orang lain
atau lingkungan yang kurang higienis, risiko untuk terkena infeksi virus atau
bakteri penyebab radang amandel jauh lebih tinggi.

Diagnosis
Bagaimana mendiagnosis Radang Tonsilitis?

Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dengan mengecek tenggorokan


Anda. Setelah itu, dokter juga mungkin akan melakukan tes usap (swab)
dengan cara menyeka bagian belakang tenggorokan Anda untuk mengambil
sampel lendir.
Sampel cairan tenggorokan ini akan diperiksa di laboratorium untuk
mendeteksi apa penyebab utama dari infeksi. Selain itu, dokter mungkin juga
akan meminta Anda menjalani tes pemeriksaan darah lengkap (complete
blood count).
Melalui kedua tes ini, dokter dapat mengetahui apakah infeksi disebabkan
oleh virus atau bakteri sehingga bisa ditentukan jenis pengobatan yang sesuai.

Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU
konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mengobati tonsilitis?

Kasus tonsilitis yang disebabkan virus biasanya berlangsung sementara


dengan gejala yang ringan.

Sebagian besar kasus tonsilitis yang diakibatkan oleh virus akan membaik
dalam waktu 7-10 hari sehingga bisa diatasi dengan perawatan di rumah.
Termasuk dengan memastikan tubuh mendapatkan cairan yang cukup dan
konsumsi obat pereda nyeri.

Jenis obat antinyeri untuk tonsilitis yang bisa dibeli tanpa resep di apotek,
yaitu:
 Acetaminopen atau paracetamol
 Ibuprofen
 Aspirin
Namun, kondisi radang tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
membutuhkan penanganan medis. Dokter akan melakukan pengobatan
seperti berikut:

1. Antibiotik

Apabila radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan


meresepkan antibiotik sebagai obat radang amandel untuk membantu
melawan infeksi. Antibiotik membantu meredakan gejala-gejala peradangan
secara lebih cepat.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik jenis:

 Penicillin
 Cephalosporin
 Makrolida
 Clindamycin
Namun, konsumsi obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko resistensi
antibiotik. Maka itu, pengobatan ini biasanya hanya diberikan pada kasus
radang yang cukup parah dan berpotensi menimbulkan komplikasi.

2. Operasi

Prosedur operasi pengangkatan amandel disebut dengan tonsilektomi.


Biasanya, prosedur ini hanya dilakukan pada penderita radang amandel kronis
atau berulang.
Tonsilektomi dapat meredakan masalah pernapasan atau kondisi kesulitan
menelan yang Anda alami. Meski begitu, prosedur ini juga memiliki risiko
infeksi pada jangka panjang.

Namun, umumnya peluang keberhasilan operasi cukup besar untuk


menyembuhkan tonsilitis.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi tonsilitis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu
Anda mengatasi radang amandel:

 Minum banyak cairan, terutama air putih.


 Istirahat yang cukup.
 Kumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari.
 Mengonsumsi pelega tenggorokan seperti lozenges.
 Gunakan humidifier  untuk melembabkan udara di ruangan.
 Hindari asap polusi, limbah, dan paparan zat kimia berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai