Anda di halaman 1dari 19

Karya Ilmiah

“Daun Kemanggi Dapat Menyembuhkan Penyakit Flu”

Fasilitator :

Drs. Adi Sucipto Djaiz M,Pd

KELOMPOK 4 Kelas 1A
1. Hanum Rachman Ramadhani (1902012740)
2. Gia Ayu Shinta (1902012725)
3. Yunita Arohmah (19020127
4. Puji Rahayu (19020127
5. Idham Kholiq (19020127

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
kemurahan-nya makalah ini dapat penulis selesaikan. Dalam karya ilmiah ini penulis membahas
mengenai“Daun Kemanggi Dapat Menyembuhkan Penyakit Flu“.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapat bimbingan, arahan, dan
pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang mendalam kami ucapkan Dosen: Drs. Adi
Sucipto Djaiz M,Pd pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia. Semua pihak yang telah
memberikan masukan untuk karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Demikian karya ilmiah ini
kami buat semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Lamongan,8 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1.Analisis Teori Dan Penelitian Yang Relavan
2.2.Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
3.2. Sampel
3.3. Alat – Alat dan Bahan
3.4. Cara Penelitian
3.5. Teknik Analisis
3.6. Waktu
3.7. Langkah – langkah
3.8. Teknik Pengumpulan Data
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1. Hasil Peneitian
4.2. Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Musim pancaroba, musim yang terjadi pada saat peralihan musim kemarau ke musim
penghujan atau sebaliknya ditandai dengan berubah-ubahnya cuaca. Cuaca yang berubah-ubah
inilah yang memacu perkembangbiakan bakteri dan virus menjadi lebih cepat, sehingga tubuh
kita rentan terserang berbagai macam penyakit. Hal ini disebabkan pada saat memasuki musim
penghujan, daya tahan tubuh cenderung menurun. Penyakit yang sering menyerang pada musim
pancaroba adalah flu atau influenza. Mulai dari flu ringan hingga flu berat dapat menyerang
mulai dari usia anak hingga usia dewasa. Gejala khas flu biasa ditandai oleh demam, hidung
berair, batuk, badan terasa lemas, persendian ngilu, dan sakit kepala. Penyakit yang disebabkan
virus ini, sangat cepat menular melalui udara yang tercemar oleh bersin dan batuk dari penderita
flu, apalagi jika kondisi daya tahan tubuh melemah.
Pada saat penyakit flu menyerang dewasa ini sebagian masyarakat mengkonsumsi
obat-obat yang dijual di toko-toko dan sebagian masyarakat yang lain memeriksakan ke dokter
lalu menebus obat di apotek. Sering kali masyarakat mengkonsumsi obat yang mereka dapatkan
tidak sesuai dengan aturan pakai. Misalnya untuk obat antibiotik yang seharusnya diminum
sampai habis, masyarakat tidak menaatinya. Padahal akibat yang akan ditimbulkan dari hal
tersebut sangat berbahaya. Ini dikarenakan faktor masih rendahnya tingkat pendidikan dan
ekonomi masyarakat di Indonesia.
Faktor masih rendahnya pendidikan dan ekonomi masyarakat seperti tersebut di atas
juga menyebabkan banyak masyarakat yang mencari obat tradisonal dengan harga terjangkau
dan mudah didapatkan di sekitar mereka. Selain dianggap memiliki harga yang terjangkau dan
mudah didapatkan, obat tradisional juga dianggap aman untuk tubuh karena efek samping yang
ditimbulkan tidak terlalu berbahaya seperti pada obat yang diolah secara kimiawi.
Dari hal tersebut di atas, tanaman kemangi yang banyak digunakan untuk lalap
adalah salah satu tanaman yang memenuhi kriteria obat tradisional yang dicari masyarakat
karena tanaman kemangi mudah didapatkan disekitar kita dan memiliki harga yang terjangkau
selain kedua hal tersebut, cara pengolahan tanaman kemangi untuk dijadikan obat flu sangat
mudah dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.
Pemanfaatan tanaman kemangi sebagai obat flu memiliki nilai ekonomis yang sangat
tinggi karena tanaman kemangi banyak tumbuh di sekitar kita dan apabila harus membeli pun
harganya sangat terjangkau dan sangat mudah didapatkan. Selain memiliki nilai ekonomis yang
tinggi, tanaman kemangi juga memiliki nilai kegunaan yang tinggi karena tanaman kemangi
dapat menyembuhkan berbagai macam masalah kesehatan yang salah satu diantaranya adalah
untuk mengobati flu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab penyakit flu?
2. Bagian manakah dari tanaman kemangi yang paling cocok digunakan untuk mengobati
penyakit flu?
3. Zat apa saja yang terkandung dalam tanaman kemangi?
4. Bagaimana cara membuat obat flu dari tanaman kemangi?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui penyebab penyakit flu.
2. Mengetahui bagian dari tanaman kemangi yang dapat digunakan untuk penyakit flu.
3. Mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam tanaman kemangi.
4. Mengetahui cara pembuatan obat flu dari tanaman kemangi.
D. MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan karya tulis ini bermanfaat :
1. Bagi dunia kesehatan
2. Menambah jenis dan jumlah tanaman obat yang dpat digunakan untuk
mengobati penyakit flu serta memberikan sumber bagi sekolah untuk kegiatan
pembelajaran yang dapat memperluas wawasan murid.

3. Bagi masyarakat
Memperluas wawasan dan menambah pengetahuan tentang tanaman obat dan
obat tradisional yang mampu meyembuhkan flu dengan harga yang terjangkau, aman,
mudah didapat, serta pengolahannya dapat dilakukan sendiri.

4. Bagi Ilmu Pengetahuan


Sebagai dasar untuk melakukan penelitian dalam rangka pengembangan
tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan flu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. ANALISIS TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN


1. FLU
a. Definisi
Influenza atau flu adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan seseorang
mengalami demam, hidung berair, sakit kepala, batuk, nyeri otot, pusing, tidak enak badan
(malaise), dan mengalami peradangan pada selaput lendir hidung serta saluran pernapasan. Flu
disebarkan melalui tetesan lendir yang tersembur ke udara pada waktu penderita bersin atau
batuk. Influenza lazimnya muncul sebagai wabah dan beberapa tahun sekali menjadi epidemi.
Wabah cenderung muncul di musim pancaroba. Penyakit ini cenderung menyebar di antara
murid sekolah atau pun di masyarakat.

b. Penyebab
Flu disebabkan oleh virus influenza. Ada 3 macam virus influenza yaitu tipe A, tipe
B, dan tipe C. Virus tipe A sangat mudah bermutasi, setiap kali memunculkan jenis baru di
seluruh dunia. Virus inilah yang menyebabkan pandemi influenza abad ini. Virus tipe B cukup
mantap, tetapi adakalanya mengalami mutasi juga. Bentuk baru ini terkadang menyebabkan
wabah baru. Virus tipe C hanya akan menimbulkan gejala ringan seperti salesma. Penderita
influenza virus C akan memperoleh kekebalan terhadap virus ini seumur hidup. Bagi yang
terserang influenza virus A dan B juga memperoleh kekebalan terhadap virus tersebut. Sering
kali virus A dan B, mengalami mutasi (perubahan genetik) sehingga menjadi jenis baru yang
dapat meloloskan diri dari sistem kekebalan tubuh yang telah dibuat sebelumnya, sehingga
penderita mengalami infeksi baru.
Infeksi virus influenza ini bisa menjadi serius terutama pada usia lanjut atau mereka
yang memiliki kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, paru-paru atau sistem saraf.
Tetapi bagi sebagian besar penderita biasanya akan kembali sehat dalam waktu 7 - 10. Namun,
adakalanya influenza berat dapat menimbulkan radang paru-paru hebat (pneumonia) yang
mematikan dalam 1 - 2 hari.
1. Virus Influenza

2. Susunan virion dari influenza

c. Gejala
Gejala atau tanda-tanda jika terinfeksi virus influenza adalah :
 Kedinginan biasanya merupakan pertanda awal dari influenza
 Demam dengan panas lebih dari 38o Celcius
 Batuk
 Radang tenggorokan
 Sakit kepala
 Bersin-bersin disertai hidung berair
 Nyeri dan ngilu pada bagian otot
 Mengalamai rasa lelah dan letih yang amat sangat.

3. Gejala Flu

d. Pencegahan
Pencegahan infeksi oleh virus influenza yang menyerang tubuh adalah dengan
cara memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh dengan cara makan makanan yang bergizi,
mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C, dan menjaga kebersihan tubuh,
sanitasi, dan lingkungan. Selain itu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi
influenza.

e. Perawatan
  Istirahat yang cukup di ruangan yang hangat dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Dengan tidur 8 jam sehari maka sistem metabolisme dalam tubuh akan tetapa terjaga.
 Jaga tubuh jangan sampai kelelahan, karena itu sebaiknya tidak melakukan pekerjaan
dulu, setidaknya sampai gejala flu hilang.
 Banyak minum cairan atau air putih untuk menghindari dehidrasi. Bisa juga dengan
minuman hangat karena dapat melemaskan otot dan menghirup uap hangat akan
melegakan paru-paru akan tetapi minuman tidak boleh terlalu panas.
 Jaga kebersihan diri dan juga lingkungan.
2. KEMANGI
Kemangi adalah tumbuhan rempah dan beraroma khas, biasanya digunakan sebagai
penyedap masakan dan juga untuk lalapan sambal selain itu digunakan untuk menghilangkan bau
badan. Karena aromanya begitu khas, banyak orang percaya bahwa tumbuhan ini bermanfaat
baik untuk kesehatan. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan
bunganya.

1. Nama Umum
Nama Indonesia : Kemangi, Surawung (Sunda), Lampes, Kemangi hutan, Kemangi kebo
Nama Inggris : Holly basil, Lemon basil

2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Manoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Laiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.

3. Morfologi Tanaman
Tinggi tanaman : 60 – 70 cm
Batang : halus dengan daun pada setiap ruas.
Daun : berwarna hijau muda, bentuk oval. 3-4cm panjang,
berambut halus di permukaan bagian bawah.
Bunga : berwarna putih, kurang menarik, tersusun dalam tandan,
bila dibiarkan berbunga, maka pertumbuhan daun lebih
sedikit dan tanaman cenderung cepat menua dan mati.

4. Zat Bekhasiat
Kemangi termasuk sayuran kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi
terkandung 5.000 SI vitamin A. Kelebihan lainnya, kemangi termasuk sayuran yang banyak
mengandung mineral kalsium dan fosfor, yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun
kemangi.(Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2007). Selain zat-zat tersebut kemangi
juga mengandung minyak atsiri terutama senyawa linalool, eugenol, metil khavikol dalam
jumlah besar (hampir 40 persen). Ada pula kardinen, 3-karen, a-humulen, sitral dan trans-
karofillen. Zat lain yang terdapat dalam kemangi yang penting adalah flavonoid.

a. Vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin yang paling penting untuk pertumbuhan dan
pembentukan tulang serta gigi yang kuat pada anak-anak, dan bagi kelancaran fungsi
penglihatan dan susunan sel, bagi perlindungan dinding saluran pernapasan, pencernaan dan
saluran kemih terhadap infeksi, dan bagi kesehatan kulit.
Bahan makanan yang mengandung vitamin A misalnya hati, minyak ikan,
kuning telur, susu, dan hasil olahannya, mentega dan hampir semua sayuran dan buah.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kurang jelasnya penglihatan di
malam hari, mata kering dan membengkak, kulit kering dan kasar, dan kurang daya tahan
terhadap infeksi. Kekurangan yang hebat dapat merussak gigi dan tulang, menimbulkan
bisul kornea, dan kalau tidak diatasi akan menimbulkan kebutaan karena kornea rusak.

b. Mineral
Mineral adalah unsur-unsur kimia yang harus ada dalam makanan agar badan
tetap sehat. Sedikitnya terdapat 13 mineral yang dianggap penting untuk menjaga kesehatan.
Beberapa di antaranya adalah kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Mineral lain
yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil adalah besi, seng, dan tembaga.

c. Minyak atsiri
Minyak atsiri atau dikenal juga sebgai minyak eteris (aetheric oil), minyak
esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang
berwujud cairan kental pada suhu ruangan namun mudah menguap sehingga memberikan
aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak
gosok (untuk pengobatan alami). Para ahli biologi menganggap minyak atsiri merupakan
metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagi alat pertahanan diri agar tidak dimakan
oleh hama ataupun sebagai agen bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan
ruang hidup.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu,
susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi syaraf manusia terutama hidung
sehingga seringkali memeberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusunnya
mempunyai efek tersendiri.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersususn dari campuran yang rumit berbagai
senyawa, namun satu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma
tertentu dan memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Misalnya eugenol berguna untuk
analgesika (penghilang rasa sakit) antioksidan, mengahalau serangga, dan antibiotika.
Linalool berguna untuk menghalau serangga, mencegah stress dan bahan obat gosok.

d. Flavonoida
Flavonoida atau Isoflavonoida adalaha salah satu golongan metabolit sekunder
yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan namun kandungan flavonoida pada setiap
tanaman sangat rendah yaitu sekitar 0,25% (Synder dan Kwon, 1987). Flavonoida tidak
membahayakan bagi tubuh tetapi sebaliknya flavonoida memberikan manfaat pada
kesehatan. Senyawa isoflavon ini berupa senyawa kompleks dan tidak dapat disintesa oleh
mikroorganisme.
Flavonoida berguna sebagai antioksidan yaitu untuk penangkap radikal bebas.
Selain berguna sebgai antioksidan flavonoida juga berguna untuk antibakteri, antimikroba,
dan antimutagen. Kegunaan flavonoida yang paling penting adalah sebagai alat pertahanan
terhadap virus (antivirus).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan S. Scheller flavonoid dapat digunakan
sebagai antikanker karena flavonoida memepngaruhi tahapan metabolisme pada sel kanker.
Penggunaan flavonoid pada orang sakit bila digabungkan dengan obat sintesis
bisa meningkatkan efeknya misalnya bisa meningkatkan efek penisillin. Sehingga
flavonoida bisa meningkatkan efek antibiotik.

5. Kegunaan
Di India dan sebagian wilayah di Afrika daun kemangi diseduh lazim disajikan
untuk menggantikan seduhan daun teh asli. Minuman tersebut biasanya disajikan pada saat
pergantian musim, yaitu ketika orang mudah terserang batuk, pilek, ataupun demam.
Sedangkan di Eropa kemangi disuling dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri kemangi
banyak digunakan sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh
seperti sabun mandi, biang parfum, body lotion, minyak gosok, permen pelega tenggorokan,
dan juga minyak aroma terapi (Pikiran Rakyat Cyber Media, 2007)
Dalam buku “A Dictionary of Practical Material Medical”, John Henry M.
menyebutkan sari daun kemangi berkhasiat menyembuhkan diare, nyeri payudara, batu
ginjal, gangguan pada vagina, juga dapat mengatasi albuminaria. Selain itu, kemangi juga
berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi
usus, radang lambung, serta gas dalam usus. Juga, gangguan kepala (seperti sakit telinga,
demam, sakit saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram), dan
gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomia).
Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue
University, AS, daun kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan sakit kepala, pilek,
diare, sembelit, cacingan, dan gangguan ginjal. Mereka pun mengemukakan keampuhan
pengobatan menggunakan daun kemangi, yaitu dapat mengatasi sakit maag, perut kembung,
masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu, aroma kemangi dapat menolak
gigitan nyamuk.

B. HIPOTESIS
Kemangi dapat menyembuhkan flu di musim pancaroba.
               
BAB III

METODE PENELITIAN

A. SUBJEK PENELITIAN
Siswa SMF “INDONESIA” Yogyakarta yang terserang penyakit flu dan belum
mengkonsumsi obat.

B. SAMPEL
Dua orang siswa SMF “INDONESIA” Yogyakarta yang terserang penyakit flu dan belum
mengkonsumsi obat.

C. ALAT-ALAT DAN BAHAN


Alat-alat:
1. Panci
2. Pengaduk
3. Gelas
Bahan-bahan :
1. Daun kemangi 100 gram
2. Gula batu 1 gram (sesuai selera)
3. Air 250 ml

D. CARA PENELITIAN
1. Studi Pustaka
Metode karya tulis ilmiah ini adalah metode studi pustaka. Dengan
mengumpulkan berbagai data, fakta, dan jurnal ilmiah serta beberapa artikel di internet.
Dari hasil pengumpulan tersebut kemudian ditafsir dan diolah, data yang sesuai dengan
topik tulisan dipisahkan berdasrkan sub-sub judul yang sesuai dengan kerangka tulisan.

2. Percobaan
Untuk membuktikan teori yang didapatkan dari buku-buku dan website maka penulis
melakukan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan memberikan teh daun kemangi pada
dua orang yang terserang flu selama 3 hari kemudian diamati perubahan kondisi tubuh
kedua orang tersebut.

E. TEKNIK ANALISIS
Penelitian dilakukan di SMF “INDONESIA” Yogyakarta karena pada siswa di
sekolah penyakit flu lebih cepat menyebar. Penulis memilih bulan Oktober untuk melakukan
penelitian karena pada bulan tersebut musim pancaroba. Penulis memilih untuk membuat
dalam bentuk teh dan tidak dikeringkan karena zat-zat yang terkandung dalam daun kemangi
tidak banyak yang hilang jika dibandingkan dengan dikeringkan.

F. WAKTU
Percobaan dilakukan mulai tanggal 29 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 30
Oktober 2009.

G. LANGKAH-LANGKAH
Daun kemangi direbus dalam air mendidih selam 5 menit, kemudian disaring lalu
ditambahkan gula batu. Teh daun kemangi ini dikonsumsi minimal satu kali sehari yaitu pada
malam hari dekaligus untuk menghangatkan badan dan maksimal 2 kali sehari pada pagi hari
dan malam hari.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data yang dikumpulkan dalam bentuk tabel. Selain itu juga dibandingkan
dengan teori-teori yang relevan sebelumnya. Sehingga dapat diketahui kelemahan dan
kelebihan masing-masing data, jurnal ilmiah, dan artikel kemudian menjadi satu kesatuan
yang holistik dan menyeluruh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Adapun hasil percobaan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Hari ke-
No. Nama
1 2 3
1. Giaayu shinta + ++ +++
2. Yunita Ar rochma + ++ +++
Keterangan :
+ : mulai membaik
++ : membaik
+++ : sembuh

B. PEMBAHASAN
Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa teh daun kemangi dapat
menyembuhkan flu atau influenza. Pada subyek yang terserang penyakit flu pada musim
pancaroba setelah 3 hari berturut-turut mengkonsumsi teh daun kemangi keadaan
kesehatannya semakin membaik kemudian pada hari yang ketiga flu dapat sembuh. Hal
tersebut didukung oleh kandungan dari zat-zat berkhasiat yang terdapat dalam daun
kemangi. Zat tersebut adalah minyak atsiri dan flavonoid. Minyak atsiri di sini berguna
sebagai antibiotik dan memberikan efek fisioterapi sehingga penderita bisa merasa lebih
rileks. Minyak atsiri dari daun kemangi digolongkan sebagai sebagai minyak atsiri tinggi.
Minyak atsiri kemangi ini dapat juga digunakan untuk meringankan dan menyegarkan
tubuh. Sedangkan flavonoid berguna untuk melindungi struktur sel tubuh dan berperan
sebagai antibiotik alami. Kegunaan flavonoid yang paling penting sebgai penyembuh flu
adalah fungsinya sebagai antivirus. Oleh karena fungsi flavonoid sebagai antivirus maka
sangat relevan jika digunakan untuk flu karena flu disebabkan oleh virus.
Percobaan yang dilakukan pada kedua orang tersebut, semuanya menggunakan
cara yang sama yaitu daun kemangi kira-kira 100 gram dimasukkan dalam air mendidih
kemudian ditambah gula dan diminum satu kali sehari yaitu pada waktu malam hari. Setelah
dikonsumsi selama 3 hari berturut-turut flu dapat disembuhkan.
Daun kemangi dibuat dalam bentuk teh tanpa dikeringkan adalah dengan
tujuan agar zat-zat yang terdapat di dalam daun kemangi tidak banyak terbuang karena
menguap ataupun rusak karena tidak tahan panas.
Untuk menjaga agar tidak terserang flu kembali maka bagi penderita
diharapkan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan makan yang bergizi secara teratur dan
disarankan untuk mengkonsumsi daun kemangi dalam jumlah sedikit untuk lalap atau pun
untuk penyedap dalam masakan karena daun kemangi dapat membuat tubuh yang terasa
lemas menjadi segar kembali. Penderita juga disarankan untuk menjaga kebersihan badan,
sanitasi dan lingkungan.
Pengobatan flu dengan teh daun kemangi relatif aman, mudah dan murah,
hanya saja ada efek samping yang ditimbulkan jika penggunaannya berlebihan atau tidak
sesuai dengan aturan. Efek samping jika penggunaannya berlebihan adalah dapat
menggangu hormon sehingga patut untuk diwaspadai (Dr (Naturopathy) Ir. Donny Hoesea
MBA, PhD, 2009). Jika penggunaan daun kemangi ini tidak berlebihan dan sesuai dengan
aturan maka penggunaannya relatif aman karena daun kemangi ini berasal dari alam diolah
dengan cara tradisional tanpa melibatkan zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan
manusia. Selain relatif aman, penggunaan daun kemangi sebagai obat flu juga mudah karena
pembuatannya sederhana dan dapat dilakukan sendiri oleh penderita dan daun kemangi juga
sangat mudah dijumpai di sekitar kita maupun di pasar-pasar atau swalayan. Penggunaan
daun kemangi sebagai obat flu juga murah karena daun kemangi dapat diperoleh tanpa harus
membeli. Jika terpaksa harus membeli, harganya sangat terjangkau.
Maka daun kemagi ini sangat cocok untuk digunakan sebagai obat tradisional
dan menambah keanekaragaman tanaman obat yang dapat menyembuhkan penyakit
khusunya flu dengan pengolahan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat
itu sendiri. Tetapi masyarakat juga harus tetap berhati-hati agar efek samping yang
ditimbulkan tidak terlalu berarti.
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Penyebab flu adalah virus influenza yang dibagi menajdi 3 macam yaitu virus influenza
A, B, dan C. Flu ditularkan melaui udara saat penderita bersin, batuk, dan bicara.
2. Bagian tanaman dari kemangi yang paling cocok digunakan sebgai obat flu adalah
daunnya.
3. Dalam daun kemangi terkandung vitamin A, mineral, fosofor, minyak atsiri, terutama
senyawa inalool, eugenol, metil khavikol dalam jumlah besar (hampir 40 persen). Ada
pula kardinen, 3-karen, a-humulen, sitral dan trans-karofillen serta flavonoid. Zat yang
paling penting digunakan untuk mengobati flu di musim pancaroba adalah minyak atsiri
dan flavonoida.
4. Cara yang paling cocok digunakan untuk membuat obat flu dari daun kemangi adalah
dengan dibuat dalam bentuk rebusan atau teh dan tanpa dikeringkan agar zat-zat yang
terkandung tidak banyak berkurang.

B. SARAN
1. Untuk Peneliti
Sebaiknya dilakukan ekperimen dalam bentuk uji laboratorium agar dapat membuktikan
secara nyata bahwa daun kemangi mengandung minyak atsiri yang dapat menyembuhkan
flu.

2. Untuk Pembaca
Pembaca sebaiknya menjaga kebersihan, daya tahan tubuh, dan makan makanan
bergizi untuk mencegah serangan virus influenza khususnya pada musim pancaroba.
DAFTAR PUSTAKA

Hernmaya, T. 1992. Ensiklopedi Kesehatan. Jakarta : PT Cipta Adi Pustaka.


Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. (terjemahan) Jakarta :
EGC.
http://www.floridata.com/ref/O/ocim bas.cfm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi
http://www.plantamor.com/index.php?plant=914
http://www.roasehat.com/Tanaman-Obat/Tanaman-Obat-K/-Kemangi.html
http://www.conectique.com/tips_solution/health/disease/article.php?article_id=8052
http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=20225
http://www.forumbebas.com/thread-62671.html
http://muzakki.site40.net/wordpress/?p=489
http://id.wikipedia.org/wiki/influensa
http://id.wikipedia.org/wiki/minyak atsiri
http://id.wikipedia.org/wiki/eugenol
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral
http://thikalagi.blogspot.com/2009/07/flavonoida

Anda mungkin juga menyukai