Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kesabaran kepada penyusun sehingga tugas ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan
sehingga penulis berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian agar penulis dapat
meningkatkan dan memperbaiki penyajian makalah yang lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Oleh sebab itu, penyakit ini perlu ditangani oleh tenaga medis secepat
mungkin guna menurunkan angka kematian akibat ISPA, selain ituu perlu
dilakukan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat agar hidup sehat dan mampu mengembangkan kesehatan serta
terciptanya lingkungan yang kondusif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
ISPA ( Infeksi saluran pernafasan akut ) merupakan penyakit akut yang
menyerang salahsatu bagian atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveol ( saluran bawah) termasuk jaringan adeneksanya
seperti sinus, rongga telinga tengah dan Pleura ( Marni, 2014).
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi ISPA menurut Marni ( 2014 ) :
1. Ringan : Batuk tanpa pernafasan cepat atau kurang dari 40 kali permenit,
hidung tersumbat atau berair,tenggorokan merah, teringa berair.
2. Sedang : Batuk dan nafas cepat tanpa stridor , gendang telinga merah dari
setiap keluar cairan kurang dari 2 minggu farangitis, purulent dengan
pembesaran kelenjar limfe leher dan nyeri tekan.
3. Berat : batuk dengan nafas stridor, membrane keabuan bifaring, kejang-
kejang, apneu, dehidrasi berat/tidur terus, tidak ada sianosis.
4. Sangat berat : batuk dengan nafas cepat, Stridor dan sianosis serta tida dapat
minum.
2.3 Etiologi
Depkes (2004) menyatakan penyakit ISPA dapat disebabkan oleh
ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan ispa bagian
2.6 Patofisiologi
2.7 Komplikasi
1. Laringitis : Peradangan pada laring ( pangkal tenggorokan )
2. Bronkhitis : suatu peradangan yang terjadi pada bronkus ( saluran udara
ke paru-paru yang disebabkan oleh virus dan bakteri )
3. Sinusitis : Suatu peradangan yang terjadi ada sinus karena alergi atau
infeksi virus pada saluran pernafasa bagian atas
LAPORAN KASUS
3.1 Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. I
2. Pekerjaan KK : Pedagang
3. Pendidikan KK : SMA
4. Agama KK : Islam
5. Alamat : Sukarame
6. Komposisi Anggota Keluarga
7. Genogram
? ? ?
39 35 22 37 34
29 20
Keterangan:
= Laki-laki
= = Perempuan
X = Meninggal dunia
= Menikah
= klien
G1 : Orang tua dari Tn.I masih lengkap dan ayah dari Ny.R sudah
G2 : Tn. I anak ketiga dari empat bersaudara, Ny. R anak bungsu dari
G3 : Tn.I mempunyai 1 orang anak dan Tn. I tinggal besrsama istri dan
anaknya
8. Tipe Keluarga
Kelurga Inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
atau keduanya.
9. Suku Bangsa
Keluarga yang terdiri suami, istri, dan anak memiliki suku yaitu
suku Bugis
10. Agama
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak menganut
agama Islam
Keluarga dari pihak suami dan istri tidak memiliki riwayat peyakit
keturunan
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
d e
S
c
TB
Keterangan :
a. Teras Depan
c. Kamar 1
d. Kamar 2
e. Dapur
f. WC/Toilet
g. : Pintu
D. Struktur Keluarga
Keluarga Tn. I saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta
saling mendukung dan apabila ada masalah Ny. R diskusi dengan suami
dan meminta nasihat kepadanya.
3. Struktur Peran
a. Tn. I
b. Ny.R
c. An. N
E. Pemeriksaan Fisik
Data Tn. I Ny. R An. N
TTV 120/80m 100/70m
mhg mhg
- TD -
80 76
- Nadi 92
18 20
- Respirasi 26
36,50 36,20C
- Suhu 37,50C
Kepala:
Mata:
- Sclera
- Fungsi Baik
Telinga :
Menelan Baik
Leher
- Respirasi
- Bunyi jantung
Abdomen:
Integumen:
F. Harapan Keluarga
G. Data fokus
Data subektif Data obyektif
- Keluarga Tn.I - Keluarga Tn. I Nampak
mengatakan cemas terhadap bertanya-tanya
penyakit yang di derita anaknya - Keluarga Tn. I Nampak
- Ny. R mengatakan cemas
anaknya batuk berdahak dan pilek - An. N Nampak lemas
sejak 1 minggu yang lalu - An. N terdengar suara
-Ny. R mengatakan bahwa Tn. I serak
selalu merokok di dekat anaknya - An. N Nampak rewel
-Keluarga Tn.I mengatakan sangat - Nampak mata memerah
merasa bersalah terhadap penyakit - An.N Nampak sesak
yang di derita An. N karena tidak napas
segera membawanya ke puskesmas - TTV : N: 92 x/m
R: 26 x/m
S: 37,5 C
1. Do : Manajement Ketidakmampuan
kesehatan keluarga merawat dan
keluarga mengenal masalah
Keluarga tampak bingung dengan
tidak efektif anggota keluarga
penyakit yang diderita
dengan ISPA
Ds :
Total 4,2
gangguan ISPA
a. Perilaku patuh:
pengobatan
yang
dianjurkan
b. Perilaku
patuh : latihan
yang
disarankan
- TTV
4. Identifikasi
4. Keluarga dapat
Faktor resiko
memodifikasi
lingkungan
untuk
perawatan
penderita
ISPA / Faktor
5.Mengunjungi
resiko ISPA
fasilitas kesehatan
5. Keluarga dapat
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
Kepatuhan: perilaku
menerima pelayanan
kesehatan
menjawab 2 dari 5
pertanyaan
dukungan keluarga
- Keluarga mampu
menjawab 1 dari 5
pertanyaan tentang
patuh pengobatan
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
tentang ISPA
- Keluarga
mampu
menjawab 3 dari 5
pertanyaan
tentang dukungan
pengamblan
keputusan
- Keluarga
mampu
menjawab 3dari
5pertanyaan
tentang patuh
pengobatan
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkakn
intervensi
3. Patuh O:
-Keluarga mampu
menjawab 4 dari 5
pertanyaan tentang
dukungan
pengambilan
keputusan
-Keluarga mampu
menjawab 4 dari 5
pertanyaan tentang
patuh pengobatan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan
intervensi
BAB V
5.1 Kesimpulan
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh bayi dan
anak-anak. Penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia.
Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda
bahaya yag diperlihatkan penderita. Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus
ISPA dierlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat terutama
ibu , dokter, para medis dan kader kesehatan untuk menujang keberhasilan
menurunkan angka kematian dann kesekitan sesuai harapan.
5.2 Saran
Adib Huda Mujtaba. 2017. Anatomi Fisiologi Dan Patofisiologi System Pernapasan
Manusia. Dikutib 2 juli 2018.
Cahya Riska W. Sukarto, Dkk. 2016. Jurnal Keperawatan Hubungan Peran Orang
Tua Dalam Pencegahan ISPA Dengan Kekambuhan ISPA Pada Balita Di
Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu: Manado. Universitas Sam Ratulangi
Endah Noer P. Daroham , Mutiatikum. 2009. Penyakit ISPA Hasil Riskesdas Indonesia.
Jakarta: Puslitbang Biomedis Dan Farmasi
Indah Sari Nurul. 2015. Hubungan Umur Dan Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Di Puskesmas Tembilahan
Hulu. Akademi Kebidanan Husada Gemilang
Nugraheny Esti Dkk. 2013. Peran Keluarga Terhadap Penanggulangan Awal ISPA
Bukan Pneumonia Pada Balita. Bantul: Akademi Kebidanan Ummi Khasanah.