(ISPA)”
PENYUSUN :
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN
yakni karena adanya infeksi virus dan bakteri (Depkes RI, 2005).
oleh bakteri dan virus yang menyerang saluran napas bagian bawah
Indonesia tahun 2003 dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes
bagian bawah paru-paru, yang ditandai dengan batuk dan disertai nafas
cepat dan atau nafas sesak serta tarikan ke dalam pada dinding dada
disebabkan oleh virus, biasanya dialami lebih berat pada bayi dan
berbunyi, rewel dan penurunan nafsu makan. Gejala yang mirip sering
menjadikan bronkiolitis didiagnosa banding dengan pneumonia (Rahajoe
dkk, 2010)
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAAN
2.1 ISPA
Infections (ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian
dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga
yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak
diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-
pleura.
3. Infeksi Akut adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. Batas
Pernafasan Akut (ISPA) proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
2.1.2 EtiologiInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan,
(Almatseir, 2011).
1. Pada sistem pernafasan : napas cepat dan tak teratur, sesak, kulit
wajah
kebiruan, suara napas lemah atau hilang, mengi, suara nafas seperti ada
2. Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat dan
lemah,
Imunisasi.
(ISPA)
pernafasan sama atau lebih dari 60 kali per menit atau adanya tarikan
disertai atau tidak dengan gejala lain seperti berdahak atau berlendir dan
kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian
bawah. Dikenal pula diagnosis pneumonia sangat berat yaitu batuk atau
bernafas disertai adanya nafas cepat sesuai umur. Batas nafas cepat pada
anak usia 2 bulan sampai < 1 tahun adalah 50 kali atau lebih permenit
sedangkan untuk anak usia 1 sampai < 5 tahun adalah 40 kali atau lebih
per menit.
batuk dan pilek disertai atau tidak dengan gejala lain seperti berdahak
ISPA lain diluar pneumonia seperti batuk pilek biasa (common cold,
faringitis, tonsilitis)
b) Merokok
dan emfisema.
e) Kelompok dengan masalah-masalah medis lain, termasuk diabetes
oleh virus.
berikut :
menyerang mulai dari bagian epiglotis atau laring sampai dengan alveoli,
laringitis,
Anamnesis
kongesti nasal, dan bersin-bersin. Sekret nasal dapat tidak berwarna, atau
[1,2]
bernapas.
Pada tonsilitis dapat ditemukan keluhan nyeri saat menelan, sulit
bernapas, dan mendengkur saat tidur. Keluhan demam juga dapat terjadi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada ISPA tidak terlalu berbeda antara jenis satu
dapat berupa eritema dan edema mukosa nasal, rhinorrhea, halitosis, dan
demam.
paranasal, post nasal drip, dan dapat disertai polip nasi. Pada epiglotitis
dapat ditemukan disfonia, tripod postur, dan tanda distres napas. [2]
Conjunctivitis
Coryza
Batuk
Diare
Suara serak
Exanthem viral
Usia 5 – 15 tahun
Demam
Nyeri kepala
Inflamasi tonsilofaringeal
Petechiae palatum
meredakan batuk.
mengalami sakit tenggorokan.
dengan minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang
tersumbat.
antara lain:
otot.
hidung tersumbat.
Obat batuk.
bakteri.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena
yang berarti seorang balita rata- rata mendapat serangan batuk pilek
3.2 SARAN
lingkungan sekitar.
https://www.alodokter.com/ispa