HERBAL MEDICINE
Dosen pengampu:
Disusun oleh :
Kelompok 4
S1 KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Dasar Pemberantasan Penyakit
yang berjudul PENYAKIT PERNAFASAN ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT hingga
akhir zaman. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul kiyamah kelak. Aamiin.
penulisan makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan informasi bagi kita
semua khususnya dapat memberikan informasi mengenai penyakit ISPA, pencegahan beserta
pemberantasannya. Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu alaikum
9 MARET 2022
PENULIS
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian
bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak
diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan
diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 % -30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada
bayi berumur kurang dari 2 bulan. Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih
sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam
keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi. Data morbiditas penyakit
pneumonia di Indonesia per tahun berkisar antara 10 -20 % dari populasi balita. Untuk
mengurangi terjadinya ISPA pada anak dan balita maka dilakukan deteksi dini oleh masyarakat
atau kader dengan cirri balita dan anak dalam keadaan batuk, sukar bernafas, segera dibawa ke
puskesmas atau UPK terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
3
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung, dan
paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari.ISPA mengenai struktur saluran di atas laring,
tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulant atau
berurutan. (Muttaqin, 2008)
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebihdari saluran
pernafasan, mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adenoksanya seperti sinus,
rongga telinga tengah, dan pleura. (Nelson, 2008).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu tanda dan
gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang
berhubungan dengan pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
B. PENYEBAB
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terdiri atas bakteri, virus dan rickettsia yang
jumlahnya lebih dari 300 macam. Bakteri penyebab ISPA antara lain genus streptokokus,
stafilokokus, pneumokokus, hemofilus, bordotella dan karinebakterium. Virus penyebabnya
antara lain golongan miksovirus, adenovirus, koronavirus, psikornavirus, mikoplasma dan
herpesvirus. Sekitar 90-95% penyakit ISPA disebabkan oleh virus (Unuvar, 2009)
Gejala infeksi saluran pernapasan yang paling umum adalah batuk. Meski begitu, gejala
yang berbeda juga dapat menyertai masing-masing infeksi saluran pernapasan seperti Infeksi
saluran pernafasan atas pada umumnya memiliki gejala berupa hidung tersumbat. Infeksi saluran
pernafasan bagian bawah memberikan beberapa tanda lainnya seperti nafas cepat dan ratraksi
dada. Hal ini disebabkan karena menurunnya sistem imun atau daya tahan tubuh. Pada stadium
awal gejalanya berupa panas, gatal terasa dalam hidung yang kemudian diikuti dengan bersin
secara terus-menerus, hidung tersumbat disertai dengan ingus encer serta nyeri pada kepala dan
5
demam. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi lebih lanjut
membuat secret menjadi kental dan terjadi sumbatan pada hidung. Komplikasi yang mungkin
terjadi adalah sinusitis, farangitis, infeksi telinga tengah hingga bronchitis dan pneumonia
(radang paru) (PDPI, 2017)
6
5. Nadi cepat, lebih dari 160 kali permenit atau tidak teraba
6. Tenggorokan berwarna merah
D. PATOFISIOLOGI
Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa
Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi
lemahapalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah
tahap dini penyakit: dimulai dari munculnya gejala
p e n y a k i t , t i m b u l g e j a l a d e m a m d a n batuk. Tahap lanjut
penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuhdengan
atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia
.S a l u r a n p e r n a f a s a n s e l a m a h i d u p s e l a l u t e r p a p a r d e n g a n d u n i a l u a r
s e h i n g g a u n t u k mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang efektif dan
efisien. Ketahanan saluran pernafasan tehadap infeksi maupun partikel dan gas yang ada di
udara amat tergantung pada tiga u n s u r a l a m i y a n g s e l a l u t e r d a p a t p a d a o r a n g s e h a t
y a i t u k e u t u h a n e p i t e l m u k o s a d a n g e r a k mukosilia, makrofag alveoli, dan
antibodi.Infeksi bakteri mudah terjadi pada saluran nafas yang sel-sel epitel
mukosanya telahrusak akibat infeksi yang terdahulu. Selain hal itu, hal-hal yang
dapat mengganggu keutuhan lapisan mukosa dan gerak silia adalah asap rokok dan gas SO2
(polutan utama dalam pencemaran udara), sindroma imotil, pengobatan dengan O2 konsentrasi
tinggi (25 % atau lebih )
7
HERBAL MEDICINE
1. DEFENISI
a) Jahe
Jahe ( Zingiber Officinale) merupakan tanaman rimpang yang termasuk dalam famikia
Zingiberwnwe.Jahe terkenal sebagai salah satu tanaman yang mengandung banyak khasiat selain
untuk rempah-rempah jahe juga bermanfaat sebagai bahan obat.Jah dibedakan menjadi tiga jenis
berdasarkan ukuran,bentuk,dan warna rimpangnya yaitu jahe putih/juning besar (jahe gajah atau
jahe badak), jahe putih kecil (jahe sunti),dan jahe merah (widodo,2010).
b) madu
Madu adalah suatu cairan kental berasa manis dan lezat, berwarna kuning terang atau
kuning keemasan yang dihasilkan oleh hewan jenis serangga yang disebut lebah atau tawon.
Lebah penghasil madu ini termasuk dalam famili “apidae” dan yang paling banyak dibudidaya di
Indonesia maupun diseluruh dunia adalah jenis lebah Apis Mallifera. Madu alami umumnya
terbuat dari nektar yakni cairan manis yang terdapat di dalam mahkota bunga yang biasa diserap
oleh lebah atau tawon, yang kemudian dikumpulkan dan disimpan di dalam sarangnya untuk
diolah menjadi bahan persediaan makanan utama bagi mereka, seisi penghuni sarangnya
(Purbaya, 2007).
Madu monoflora merupakan madu yang sumber nektarnya didominasi oleh satu jenis
tanaman, contohnya madu kapuk, madu randu, madu kelengkeng, madu karet, madu
jeruk, madu kopi dan madu kaliandra.
Madu multiflora atau madu poliflora merupakan madu yang sumber nektar dari berbagai
jenis tanaman, contohnya madu Nusantara, madu Sumbawa dan madu Kalimantan. Lebah
cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan akan mengambil dari tanaman
lain apabila belum mencukupi (Purbaya, 2007).
8
2. KANDUNGAN
a) Jahe
b) Madu
Madu juga mengandung enzim – enzim seperti diastase, glukosa oksidase, katalase serta vitamin
A, betakaroten, vitamin B komplekslengkap, vitamin C, D, E dan K. Selain itu juga dilengkapi
mineral berupa kalium besi, magnesium, fosfor, tembaga, mangan, natrium dan kalsium. Bahkan
terdapat hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh glukosa oksidase dan inhibin (Ahmad, 2007).
3. MANFAAT
a) Jahe
Mengobati batuk, Jahe mengandung gingerol dapat dimanfaatkan sebagai obat antiinflamasi,obat
nyeri sendi dan otot karena reumatik,tonikum serta obat batuk.
Menangkal radikal bebas, Jahe mengandung antioksidan yang mendorong penetralan efek
merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Membantu percernaan, Jahe dapat membantu sistem perncernaan menjadi lancar karena jahe
mengandung enzim percernaan yaitu protease dan lipase yang masing-masing mencerna protein
dan lemak.
9
Meredakan rasa sakit, Jahe merupakan peredaa rasa sakit yang alami dan dapat meredakan rasa
nyeri sakit kepala dan migren,dengan meminum 3 kali sehari dapat menurunkan rasa nyeri yang
ddialami.
b) Madu
Antioksidan, Kandungan plasma darah semakin bertambah untuk melawanoksidasi dengan kadar
yang lebih tinggi setelah minum madu, selain itu terdapat juga fenolik didalam madu yang sangat
efektif untuk ketahanan tubuh melawan stres.
Antibakteri, Bahan anti bakteri yang terdapat dalam madu berguna sekali untuk membantu
fungsi-fungsi tubuh di dalam mengatasi bakteri (kuman penyakit). Hal itu karena didalam madu
terdapat senyawa hidrogen peroksidan dan fitonitrisi
4. Cara pembuatan
Alat dan Bahan :
1 ruas jahe merah berukuran 4 cm, lebar ± 1 cm, dengan berat 10 gram
Cara Membuat :
Siapkan 1 ruas jahe merah berukuran 4 cm dengan berat 10 gram, lalu di kupas
10
Cuci jahe merah yang sudah dikupas hingga bersih tanpa adanya kotoran
Lalu masukkan jahe yang sudah digeprek ke dalam air yang mendidih, aduk beberapa kali
Tunggu 1 menit setelah air mendidih atau hingga air jahe menjadi 150 ml
Setelah hangat, tuangkan air jahe dan dipindahkan dari panci ke dalam gelas ukuran 200 ml
Setelah itu tambahkan 2 sendok makan madu, aduk hingga tercampur rata.
5. Cara mengosumsi
Minuman herbal jahe merah dicampur madu tersebut sebanyak 250 cc dapat dikonsumsi 2
kali dalam 1 hari selama 5 hari.
6. Hasil Jurnal
Berdasarkan jurnal “Efektifitas pemberian minuma jahe dan madu terhadap keparahan batuk
pada anak dengan ispa”
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab
kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung
kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan
pemberantasan kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat
terutama ibu-ibu, dokter, para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan
menurunkan angka, kematian dan angka kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.
B. SARAN
Karena yang terbanyak penyebab kematian dari ISPA adalah karena pneumonia, maka
diharapkan penyakit saluran pernapasan penanganannya dapat diprioritaskan. Disamping itu
penyuluhan kepada ibu-ibu tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara
berkesinambungan, serta penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA yang sudah
dilaksanakan sekarang ini, diharapkan lebih ditingkatkan lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran
EGC.
Susilowati, Tina. 2010. Inti sari superpintar RPAL. Yogyakarta: PT Benteng Pustaka.
https://halosehat.com/penyakit/ispa/9-penyebab-ispa-pada-anak-dan-dewasa
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/tips-mencari-dokter-anak-yang-tepat/
Badan Pusat Statistik (2010). Sensus penduduk 2010 Propinsi Riau. Diperoleh tanggal, 14 juli
2014 dari http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=1400000000&wilayah=Riau.
Dahlan, M. S. (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Departemen Kesehatan RI. (2010). Kejadian penyakit ISPA pada balita. Diperoleh tanggal 7
Oktober 2013 dari http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2086.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru (2012). Data penemuan penyakit ISPA. Pekanbaru: Dinkes
Kota Pekanbaru.
Elyana, M. & Candra, A. (2008). Hubungan frekuensi ispa dengan status gizi balita. Diperoleh
tanggal 1 juni 2014 dari http://ejournal.undip.ac.id/index.php/actanutrica/article/view/4859.
13
14