Anda di halaman 1dari 75

Stabilisasi dan transportasi

pasien

Vino Rika Nofia


PENGERTIAN
⚫ STABILISASI
🡪 Adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi
penderita/ pasien agar tetap stabil selama pertolongan
pertama

⚫ TRANSPORTASI
🡪 Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat
satu ke tempat lain tanpa atau mempergunakan alat.
Tergantung situasi dan kondisi di lapangan

PADA DASARNYA PROSES STABILISASI DAN TRANSPORTASI


BERJALAN BERSAMA-SAMA
PRINSIP STABILISASI
⚫ Menjaga korban supaya tidak banyak bergerak
sehubungan dengan keadaan yang dialami
⚫ Menjaga korban agar pernafasannya tetap stabil
⚫ Menjaga agar posisi patah tulang yang telah
dipasang bidai tidak berubah
⚫ Menjaga agar perdarahan tidak bertambah.
⚫ Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh
pada keadaan yang lebih buruk lagi
Prinsip
• Safety Self
• Do no further harm
• One Command
Untuk Stabilisasi yg Efektif diperlukan :

• Resusitasi yang cepat

• Menghentikan perdarahan dan menjaga sirkulasi

• Imobilisasi fraktur

• Analgesia
Ingat … !!!
• Jika kondisi pasien memburuk lakukan evaluasi ulang
dg survey primer, berikan terapi yg adekuat untuk
kondisi yg mengancam jiwa & nilailah kembali fungsi
organ yg terganggu dg lebih teliti.
Angakat dengan benar supaya :
• Penolong tidak cidera

• Penderita tidak bertambah cidera


Dasar-dasar pengakatan
• Rencanakan setiap gerakan.
• Pertahankan sikap tegak saat berdiri, berlutut
maupun duduk, jangan membungkuk.
• Gunakan otot fleksor (otot untuk menekuk),
bukan otot extensor (untuk meluruskan).
Dasar-dasar pengakatan
• Jarak kedua kaki selebar bahu
• Konsentrasikan beban pada otot paha, bukan
punggung.
• Saat mengangkat dekatkan tubuh penderita
ke penolong.
• Dekatkan beban ketubuh
Kerja tim, satu komando dengan posisi
yang benar
Kerja tim, satu komando dengan posisi
yang benar
Kerja tim, satu komando dengan posisi
yang benar
Mengangkat yang aman
⚫ Digunakan otot yang kuat antara lain : otot paha,otot
pinggul dan otot bahu
⚫ Ikuti cara-cara berikut :
◦ Pikirkan secara matang sebelum mengangkat korban
◦ Berdiri sedekat mungkin dengan pasien atau alat-alat angkat
◦ Pusatkan kekuatan pada lutut
◦ Atur punggung tegak namun tidak kaku
◦ Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang diperlukan
◦ Selanjutnya bergeraklah secara halus tahanlah si pasien atau alat
angkut dekat ke saudara
Aturan dalam
Penanganan &
Pemindahan Korban
• Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan
tidak membahayakan penolong
• Terangkan kepada korban secara jelas tentang apa yang akan
dilakukan sehingga korban kooperatif
• Libatkan penolong lain. Yakinkan penolong lain mengerti apa
yang akan dikerjakan
• Pertolongan pemindahan korban dibawah satu komando agar
dapat dikerjakan bersamaan
• Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar
agar tidak menyebabkan cidera punggung si penolong
Memindahkan korban
• Pemindahan darurat Segera (Emergency
Moving)
• Pemindahan Non Darurat Lihat kondisi pasien
(Non Emergency Moving)
EMERGENCY MOVING
Pemindahan emergency
• Kebakaran
• Ledakan
• Untuk menjangkau korban yang lebih banyak
• Ketidak mampuan melindungi korban dari
bahaya di tempat kejadian:
– Bangunan yang tidak stabil
– Mobil terguling, bensin tumpah
– Adanya bahan berbahaya
– Orang sekitar yang berperilaku mengancam
– cuaca buruk
Tanpa Alat
⚫ Proses pemindahan dilakukan oleh satu penolong,
dua penolong atau lebih tanpa menggunakan alat.
❑ Oleh satu orang : diseret, dipapah, ditimang, digendong
❑ Oleh dua penolong :
o Dua tangan menyangga paha, dua tangan menyangga
punggung
o Satu penolong mengangkat korban dari punggung,
penolong yang lain menyangga tungkai
❑ Oleh tiga/ empat orang diangkat bersama-sama posisi
korban terbaring
Pemindahan emergency
DIANTARANYA :
• Tarikan lengan
• Tarikan bahu
• Tarikan baju
• Tarikan selimut
• Tarikan pemadam kebakaran
1 . Cara Menolong Satu Orang
• Cara mengangkat yang aman :
▪ Pikir scr matang sebelum mengangkat/ konsentrasi
▪ Berdiri sedekat mungkin dengan korban
▪ Pusatkan kekuatan pada lutut
▪ Atur punggung tegak namun tidak kaku
▪ Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang diperlukan
▪ Selanjutnya bergeraklah secara halus
A. Human Crutch (Dipapah)
1. Berdiri disamping korban disisi yang cidera atau yang lemah,
rangkulkan satu lengan pasien pada leher penolong dan
gaitlah tangan korban atau pergelangannya
2. Rangkulkan tangan penolong yang lain dari arah belakang
menggait pinggang korban
3. Bergeraklah pelan-pelan maju
4. Selanjutnya selundupkan kedua tongkat masing-masing di kiri
dan kanan tepi kanvas yang sudah dilipat dan dijahit
5. Angkat dan angkut korban hati-hati
B. Cara Drag (diseret)

1. Jongkoklah dibelakang korban


2. Susupkan kedua lengan penolong di bawah ketiak
kiri dan kanan korban, gapai dan pegang kedua
pergelangan tangan korban
3. Bila korban pakai jaket buka semua kancingnya

TIDAK BOLEH DILAKUKAN PADA KORBAN CIDERA


PUNDAK, KEPALA DAN LEHER
C. Cara Cradle (dipopong / Ditimang)
1. Jongkoklah dibelakang korban letakkan satu lengan
penolong merangkul dibawah punggung korban
sedikit diatas pinggang.

2. Letakkan tangan yang lain dibawah paha korban


tepat dilipatan lutut. Berdirilah pelan-pelan dan
bersamaan mengangkat korban
D. Cara Pick A Back (Digendong)

1. Jongkoklah didepan korban dengan punggung


menghadap korban. Anjurkan korban meletakkan
kedua tangannya merangkul diatas pundak
penolong

2. Gapai dan peganglah paha korban, pelan-pelan


angkat keatas menempel pada punggung penolong
2. Tenaga Penolong 2 Orang
A. Cara Ditandu dengan kedua lengan penolong ( Cara The
Two – Handed Seat )

1. Kedua penolong jongkok dan saling berhadapan disamping kiri dan


kanan korban, lengan kanan penolong kiri dan lengan kiri penolong
kanan menyilang dibelakang punggung korban, menggapai dan
menarik ikat pinggang korban
2. Kedua tangan penolong yang menerobos dibawah lutut korban saling
bergandengan dan mengait dengan cara saling memegang
pergelangan tangan
3. Makin mendekatlah para penolong. Tahan dan atur punggung
penolong tegap. Angkatlah korban perlahan-lahan bergerak keatas
B. Cara The Fore and Aft Carry:

1. Dudukkan pasien. Kedua lengan menyilang di dada.


Rangkul dengan menyusupkan lengan penolong
dibawah ketiak korban
2. Pegang pergelangan tangan kiri pasien oleh tangan
kanan penolong. Dan tangan kanan penolong ke tangan
kiri korban
3. Penolong yang lain jongkok disamping korban setinggi
lutut dan mencoba mengangkat kedua paha korban
Bekerjalah secara koordinatif
3. Cara Penolong 4 Orang
• Memakai Tandu/ Stretcher
– Peraturan umum membawa korban dengan
usungan kepala korban diarah belakang, Kecuali
keadaan2 tertentu :
a. korban kedinginan yang amat sangat, kerusakan
tungkai berat, menuruni tangga/ bukit.

b. korban stroke, trauma kepala, letak kepala harus lebih


tinggi dari letak kaki
• Setiap pengangkat siap di keempat sudut, Apabila hanya
ada 3 penolong dua penolong berada di bagian kepala
• Masing-masing pengangkat jongkok dan menggapai
masing-masing pegangan dengan kokoh
• Dibawah komando salah satu pengangkat di bagian
kepala, keempat mengangkat bersamaan
• Selanjutnya komando berikutnya pengangkat bergerak
maju perlahan-lahan
• Untuk menurunkan usungan, keempat pengangkat
berhenti bersamaan dan perlahan-lahan menurunkan
usungan.
Dengan Bantuan Alat
• Bisa dilakukan oleh dua/ empat orang dengan
menggunakan alat bantu :

– Dengan menggunakan kursi kayu


– Dengan menggunakan tandu/ usungan
– Dengan menggunakan kursi beroda atau tandu
beroda
– Dapat menggunakan kendaraan bermotor.
NON EMERGENCY MOVING
Direct Ground Lift (mengangkat
langsung dari tanah)
Extrimity Lift ( mengangkat tangan
dan kaki)
Tandu kursi
Tandu selimut
LIFTING & MOVING
WITH EQUIPMENT
Neck Collar
LONG SPINE BOARD
Head Immobilizer
Short Spine Board
Extrication Device
Strecher
NECK COLLAR
`Alat untuk membidai
leher pada keadaan
adanya kecurigaan
cedera pada tulang
leher (Servikal)
Tanda adanya kecurigaan
cedera pada servikal :
1. Multiple Trauma 3. Cedera kepala dengan
2. Adanya jejas / penurunan kesadaran
perlukaan diatas 4. Mekanisme kecelakaan
klavikula (tulang mendukung>>>mecanis
selangka) m of injury
SETIAP ADANYA KECURIGAAN
FRAKTUR
SERVIKAL HARUS SELALU TERPASANG
NECK COLLAR.
BISA DIBUKA SETELAH
PEMERIKSAAN🡪RONTG
ENT
🡪 Setelah dipastikan
tidak ada fraktur
cervical
Pemasangan Neck Collar
Log Roll
• Curiga cedera tulang • Tidak boleh memutar
belakang yang ditandai : korban semaunya dpat
– Ada bau faeces mengakibatkan
– Bau kencing kelumpuhan
– Priapismus • Long roll adalah cara
– Biomekanik memutar korban
seolah-olah
menggulingkan sebatang
kayu utuh
• Kepla korban diusahakan
selalu segaris terhadap
sumbu tubuh
Long Spine Boards
• Dipakai bila dicurigai
cedera tulang belakang
dan tulang cervical
• Setelah berada di atas
papan korban tidak
dipindah lagi (yang
dipindah papannya).
• korban di stabilisasi di
atas papan
SCOOP STRETCHER
Scoop Strecher adalah
alat untuk
memindahkan pasien
dari suatu tempat
ketempat lain pada
jarak dekat

Scoop Strecher bukan alat


untuk evakuasi
EXTRICATION
Pengertian
• Ekstrikasi adalah • Memotong pintu
teknik-teknik yang kendaraan,
dilakukan untuk • Mengangkat korban dari
melepaskan penderita tepi jurang,
dari jepitan dan kondisi • Menolong korban dari
medan yang sulit terjun payung ya
dengan
mengedepankan prisnip
stabilisasi ABCD
KENDRIK EXTRICATION DEVICE
(KED)
Adalah alat untuk
mengeluarkan
(extrication) penderita
dari tempat/posisi yang
sulit dengan tetap
stabilisasi tulang
belakang yang diduga
mengalami cedera yang
tidak memungkinkan
melakukan
pemasangan LSB
KENDRIK EXTRICATION DEVICE
(KED)
• Adalah alat untuk • Head imobilization
mengeluarkan 🡪 Alat penahan kepala
(extrication) penderita untuk korban trauma
dari tempat/posisi yang setelah terpasang neck
sulit dengan tetap collar. Berfungsi untuk
stabilisasi tulang imobilisasi bagian
belakang yang diduga kepala sehingga
mengalami cedera yang memudahkan dalam
tidak memungkinkan melakukan tindakan
melakukan pertolongan .
pemasangan LSB
TRANSFERING/ TRANSPORTASI
Persiapan
Transportasi
• Penderita
• Tempat Tujuan
Alat
• Sarana
Personil
Perencanaan & persiapan meliputi :
⚫ Menentukan jenis transportasi (mobil, perahu,
pesawat terbang)
⚫ Menentukan tenaga keshatan yg mendampingi pasien
⚫ Menentukan peralatan dan persediaan obat yang
diperlukan selama perjalanan baik kebutuhan rutin
maupun darurat
⚫ Menentukan kemungkinan penyulit
⚫ Menentukan pemantauan pasien selama transportasi
PENILAIAN LAIN
PINDAH

Kondisi “Stabil”

• A – Airway (jalan napas)


• B – Breathing (pernapasan)
• C – Circulation (aliran darah)
• D – Disability (kesadaran)

Anda mungkin juga menyukai