Anda di halaman 1dari 38

TRANSPORTASI & PEMINDAHAN KORBAN

Eko Rustamaji W,SST,M.Tr.Kep


Defenisi
Transportasi korban adalah
suatu proses upaya
pemindahan dari suatu
tempat ke tempat lain
Kemungkinan kebutuhan
transportasi adalah
A. Pemindahan darurat dari
lokasi berbahaya kelokasi yang
lebih aman
B. Pemindahan dari satu tempat
ke tempat lain untuk
penanganan lebih lanjut .
- Tempat kejadian ke
puskesmas
- Puskesmas ke rumah sakit
- Antar rumah sakit
Prinsip utama baik
transportasi trauma
dan non trauma
adalah Membaik dan
Do No Further Harm.
Tanpa Alat
• Di papah
• Di seret
Satu Penolong • Di timang
• Digendong di punggung

• Dua tangan menyangga punggung ,dua


tangan menyangga punggung
Dua Penolong • Satu penolong mengangkat korban dari
arah punggung korban sedangkan penolong
lain menyangga tungkai korban

Tiga/ Empat • Korban diangkat bersama sama


Penolong dengan kondisi berbaring
Kondisi korban Satu penolong Dua penolong

Sadar mampu Cara human Crutch Cara human Crutch


berjalan
Sadar Tidak mampu Cara Piggyback/ Cara Two-handed
berjalan Cradle untuk kasus seat
dengan berat badan Fore-and-aft carry
ringan
cara drag

Tidak sadar Cara Cradle Fore and aft carry


cara drag
Penolong Satu orang
A. Teknik menyangga penolong
Cara HUMAN CRUTCH
1. Bediri disamping pasien di sisi yang
cidera, rangkulkan satu tangan pasien
pada leher penolong dan
kaitkanpergelangan tangan pasien
2. Rangkulkan tangan penolong yang lain
dari belakang mengait pinggan pasien
3. Tahan kaki penolong yang berdekatan
dengan pasien, sedang kaki penolong
yang jauh maju setapak demi setapak
Cara DRAG (seret)
1. Jongkok dibelakang pasien
bantu pasien setengah
duduk, atur kedua lengan
pasien menyilang didadanya
2. Susupkan kedua lengan
penolong dibawah ketiak
pasien dan gapai serta
pegang kedua pergelangan
tangan pasien
3. Secara perlahan lahan
tarik/seret tubuh pasien ke
belakang sembari penolong
berjalan jongkok ke belakang
B. Teknik Menggendong dan membopong
Cara CRADLE (cradle=dibopong)
1. Jongkoklah dibelakang pasien
leakkan satu lengan penolong
merangkul di bawah
punggung pasien sedikit
diatas pinggang
2. Letakkan lengan yang lain
dibawah paha pasien tepat di
perlipatan lutut
3. Berdirilah pelan-pelan dan
bersamaan merangkul pasien
Cara A PICK A BACK (digendong)
1. Jongkoklah didepan pasien
dengan
punggungmenghadap pasien.
Tangan pasien merangkul
diatas pundak penolong.
2. Gapai dan peganglah paha
pasien, pelan-pelan angkat
keatas menempel
dipunggung penolong
PENOLONG DUA ORANG
Cara THE TWO HANDED SEAT
Ditandu dengan kedua lengan penolong
1. Pasien didudukkan, kedua penolong
jongkok dan saling berhadapan disamping
kiri dan kanan pasien, lengan kanan
penolong kiri dan lengan kiri penolong
kanan saling menyilang dibelakang
punggung pasien. Menggapai dan menarik
ikat pinggang pasien.
2. Kedua lengan penolong yang menerobos
dibawah lipatan lutut pasien , saling
bergandengan dan mengait denganncara
saling memegang pergelangan tangan
3. Tahan dan atur punggung penolong tegap .
Angkatlah pasien pelan pelan bergerak
keatas
Cara THE FORE AND AFT CARRY
1. Jongkoklah dibelakang pasien, dudukkan pasien, kedua lengan
menyilang didada. Rangkul dari belakang dengan menyusupkan
kedua lengan penolong dibawah ketiak pasien
2. Pegang pergelangan tangan kiri pasien oleh tangan kanan
penolong dan pergelangan tangan kanan pasien oleh tangan
kiri penolong.
3. Penolong yang lain jongkok disamping pasien setinggi lutut
pasien dan mencoba mengangkat kedua pada pasien
TIGA PENOLONG
DENGAN ALAT
Dengan menggunakan kursi kayu

Dengan menggunakan tandu/usungan

Dengan menggunakan usungan beroda atau


tempat tidur beroda

Dengan menggunakan kendaraan


(mobil,ambulan,helikopter, pesawat terbang
Dengan kursi
Memakai Tandu / Stretcher
Sebelum mengangkat selalu harus diperiksa lebih
dulu apakah cukup kuat, tidak robek.
Cara membawa Stretcher
1. Pikir masak masak sebelum mengangkat,
mengangkat harus dengan konsentrasi
2. Berdiri sedekat mungkin dengan pasien atau
alat
3. Atur punggung tegak namun tidak kaku
4. Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang
diperlukan
5. Bergeraklah secara halus, tahanlah si pasien
atau alat angkut dekat kearah saudara.
 Komando salah satu pengangkat dibagian kepala,
mengangkat bersamaan sambil mengangkat tandu
JENIS STRETCHER
• Tandu Sederhana
• Rescue Strectcher
• Tandu Ambulans
• Orthopedics Strectcher
• Long Spine Board /
Tandu Alas Keras
Tandu Sederhana
STRETCHER STANDARD
Rescue Strectcher
• The rescue stretcher
dirancang untuk
memindahkan korban
dari tempat tempat
yang sulit dicapai.
Hanya digunakan oleh
penolong-penolong
terlatih
Tandu Ambulans/
Trolley Cot
Umumnya digunakan dan
diletakkan dalam ambulan.
Digunakan oleh petugas
yang terlatih, dapat
terbuka datar maupun
terlipat seperti kursi roda.
Orthopedics Strectcher
/Scoop Sttretcher
• Dapat dipisahkan
menjadi duabagian kiri
dan kanan
• Terdapat kunci dikedua
ujung atas dan bawah
Long Spine Board / Tandu Alas Keras
LOG ROLL
Berasal dari kata Log (balok kayu) roll
(berguling), jadi log roll adalah cara
memindahkan atau memiringkan
pasien dengn prinsip kesegarisan.
Digunakan untuk memindahkan
pasien dengan kecurigaan patah
tulang leher dengan harapan tidak
memperparah cedera yg dialami
Curiga patah tulang leher jika
didapatkan tanda-tanda :
 Adanya jejas diatas clavicula
 Trauma yang mengakibatkan
korban tidak sadar
 Multiple trauma
 Trauma dengan kecepatan
tinggi
 Adanya defisit neurologis,
misalnya : parestesi,
hemiparase sampai
hemiplegia
Ada beberapa hal harus diperhatikan dalam memiringkan
pasien:
• Bila terdapat patah tulang yang belum dibidai
maka memiringkan pasien ke arah yang sakit,
seolah olah kita menggunakan lantai sebagi bidai
• Bila terdapat patah tulang yang sudah dibidai ,
miringkanlah pasien ke arah yang sehat
• Bila ada patah tulang dikedua sisi dan belum
dibidai, miringkanlah pasien kearah yang lebih
parah
• Bila terdapat patah tulang di kedua sisi dan sudah
dibidai , miringkanlah pasien kearah yang lebih
sehat
Tehnik Cara
Melepas Helm
Ektrikasi Korban Kecelakaan
• Ekstrikasi adalah istilah
yang digunakan untuk
mengeluarkan korban
kecelakaan dari dalam
mobil.
• Kendrick Extrication
Device (KED)
PREHOSPITAL CARE 24
PADA KASUS-KASUS KEGAWATAN JAM
PRINSIP TRANSPORTASI MERUJUK
PASIEN
 Pasien dalam keadaan stabil
(diharapkan tidak memburuk
saat transportasi)

 Selama merujuk/trasnportasi
harus dilakukan pelayanan
optimal (perhatikan A-B-C-D)
oleh petugas ambulans

TUJUAN : MEMINIMALKAN
TERJADINYA KEMATIAN DAN
MENGHINDARI KECACATAN YANG
TIDAK PERLU PADA PASIEN GAWAT
DARURAT
Cara transportasi dan Rujukan
yang baik :
1. Dokter yang merujuk
Dokter yang merujuk dan yang
dirujuk saling memberi informasi.
2. Informasi untuk petugas yang akan
mendampingi dan petugas
pendamping harus paling sedikit
mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan :
- Pengelolaan jalan nafas penderita
- Cairan
- Prosedur khusus
- Trauma dan non trauma
3. Dokumentasi ( Dokumen Medik )
4. Sebelum merujuk melakukan
stabilisasiilisasi
Tindakan resusitasi pada umumnya sebelum
merujuk :

• Airway
• Breathing
• Circulation
• Disability / SSP
• Pemeriksaan Diagnostik keseluruhan / Environment :
- Apakah ada luka ( perban luka )
- Apakah ada fraktur / Bidai dan traksi
- Jenis kegawatan, misalnya : keracunan, gawat jantung,
dll.
• Khusus untuk gawat jantung harus mengenal dan dapat
melakukan pertolongan.
PENATALAKSANAAN PENGELOLAAN PADA
UMUMNYA SEBAGAI BERIKUT :
1. Monitoring tanda vital dan pulse oximetry
2. Bantuan kardio respirasi
3. Pemberian obat sesuai instruksi dokter
4. Pemberian cairan /darah bila diperlukan
5. Menjaga komunikasi dengan dokter selama
transportasi
6. Melakukan dokumentasi selama transportasi.

Anda mungkin juga menyukai