PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat
berlangsung sampai 14 hari. Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat infeksi
yang terjadi di setiap bagian saluran pernafasan dengan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen,
yang disebabkan oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur. Virus penyebab ISPA antara
lain golongan miksovirus yang meliputi virus influensa, virus pra-influensa dan virus
campak. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA
sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh
kematian. Bukti bahwa ISPA merupakan penyebab utama kematian adalah banyaknya
penderita ISPA yang terus meningkat. Menurut WHO, ISPA merupakan peringkat keempat
dari 15 juta penyebab pada setiap tahunnya. Jumlah tiap tahun kejadian ISPA di Indonesia
150.000 kasus atau dapat dikatakan seorang meninggal tiap 5 menitnya, bahkan 20-30%
kematian disebabkan oleh ISPA. Faktor penting yang mempengaruhi ISPA adalah
pencemaran udara. Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak
mekanisme pertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan.
Tingginya tingkat pencemaran udara menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak
diderita oleh masyarakat dibandingkan penyakit lainnya. Selain faktor tersebut, peningkatan
penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya kesadaran
perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat. Dalam rangka memahami lebih jauh
tentang ISPA maka di dalam makalah ini akan dijabarkan secara lengkap semua hal yang
berkaitan dengan ISPA.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui penyakit ISPA, gejala dan tanda penyakit ISPA, serta cara
mengatasi penyakit ISPA.
II. PEMBAHASAN
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi akut saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah beserta adenaksanya. ISPA adalah penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang berlangsung sampai 14 hari lamanya. Saluran
pernafasan adalah organ yang bermula dari hidung hingga alveoli beserta segenap
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Sedangkan yang dimaksud
dengan infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh dan
berkembang biak sehingga menimbulkan penyakit. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
adalah penyakit saluran pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti
rhinitis, fharingitis, dan otitis serta saluran pernafasan bagian bawah seperti laryngitis,
bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14 hari. Batas waktu
14 hari diambil untuk menentukan batas akut dari penyakit tersebut. Saluran pernafasan
adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli beserta organ seperti sinus, ruang telinga
tengah dan pleura. Pada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan dimulai dengan
keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-
gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernafasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernafasan maka
dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi,
maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat
cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernafasan. ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak di diderita oleh anak-anak,
baik di negara berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari
mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa
dewasa. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah proses inflamasi yang disebabkan
oleh virus, bakteri, atipikal (mikroplasma), atau aspirasi substansi asing yang melibatkan
suatu atau semua bagian saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi
yang terutama mengenai struktur saluran pernapasan diatas laring, tetapi kebanyakan,
penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara simultan atau berurutan.
Gambaran patofisioliginya meliputi infiltrat peradangan dan edema mukosa, kongesti
vaskuler, bertambahnya sekresi mukus, dan perubahan dan struktur fungsi siliare.
Tanda dan gejala ISPA dibagi menjadi dua yaitu golongan umur 2 bulan
sampai 5 tahun dan golongan umur kurang dari 2 bulan :
1. Tanda dan gejala ISPA untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun
Pneumonia berat, bila disertai napas sesak yaitu ada tarikan dinding
dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa
anak harus dalam keadaan tenang, tidak menangis/meronta).
Pneumonia, bila disertai napas cepat, batas napas cepat adalah untuk
umur 2 bulan sampai < 12 bulan sama dengan 50 kali permenit atau lebih, untuk
umur 1-5 tahun sama dengan 40 kali permenit atau lebih.
2. Tanda dan gejala ISPA untuk golongan umur kurang dari 2 bulan
Pneumonia berat, bila disertai tanda tarikan kuat dinding dada bagian
bawah atau napas cepat. Atas napas cepat untuk golongan umur kurang dari 2
bulan yaitu 60 kali permenit atau lebih.
Bukan pneumonia (batuk pilek biasa), bila tidak ditemukan tanda
tarikan kuat dinding dada bagia bawah atau napas cepat.
● Cara Diagnosis
Diagnosis etiologi pnemonia pada balita sulit untuk ditegakkan karena dahak
biasanya sukar diperoleh. Sedangkan prosedur pemeriksaan imunologi belum
memberikan hasil yang memuaskan untuk menentukan adanya bakteri sebagai
penyebab pnemonia, hanya biakan spesimen fungsi atau aspirasi paru serta
pemeriksaan spesimen darah yang dapat diandalkan untuk membantu menegakkan
diagnosis etiologi pnemonia. Pemeriksaan cara ini sangat efektif untuk mendapatkan
dan menentukan jenis bakteri penyebab pnemonia pada balita, namun disisi lain
dianggap prosedur yang berbahaya dan bertentangan dengan etika (terutama jika
semata untuk tujuan penelitian). Dengan pertimbangan tersebut, diagnosa bakteri
penyebab pnemonia bagi balita di Indonesia mendasarkan pada hasil penelitian asing
(melalui publikasi WHO), bahwa Streptococcus, Pnemonia dan Hemophylus
influenzae merupakan bakteri yang selalu ditemukan pada penelitian etiologi di
negara berkembang. Di negara maju pnemonia pada balita disebabkan oleh virus.
Diagnosis pnemonia pada balita didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran
bernafas disertai peningkatan frekuensi nafas (nafas cepat) sesuai umur. Rujukan
penderita pnemonia berat dilakukan dengan gejala batuk atau kesukaran bernafas yang
disertai adanya gejala tidak sadar dan tidak dapat minum. Pada klasifikasi bukan
pneumonia maka diagnosisnya adalah batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis,
tonsilitis, otitis atau penyakit non-pnemonia lainnya.
Kewaspadaan terhadap pengobatan ISPA ini dilakukan karena dapat berakibat fatal
terutama bagi anak. Jika penyakit ISPA berlangsung tanpa upaya preventif maka dapat
menyebabkan penyakit yang semakin memberat kita ambil contoh pneumonia (sebagai
penyakit yang cukup banyak kasusnya). Pada pneumonia perlu diberi obat antibiotik seperti
kotrimoksasol, jika terjadi alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin,
Ampisilin. Sedangkan pada pneumonia berat diperlukan rawat inap di rumah sakit. Jika
seorang anak telah diketahui terserang, pengobatan ISPA sesegara mungkin perlu dilakukan.
Selain itu juga perlu diperhatikan untuk mencegah penyakit semakin memberat seperti
memberi makanan yang gurih, dll.
III. PENUTUP
Kesimpulan
Seperti yang sudah diuraikan diatas, ISPA merupakan terjadinya infeksi yang parah
pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paru-paru. Gejala yang muncul akibat
ISPA adalah hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa terhambat, batuk-batuk dan
tenggorokan terasa sakit, kerap merasa kelelahan dan tubuh terasa sakit. Seseorang dapat
tertular ISPA ketika orang tersebut menghirup udara yang mengandung virus atau
bakteri.Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui
bersin atau ketika batuk.
Sejauh ini belum ada obat yang efektif untuk membunuh kebanyakan virus yang
menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan biasanya hanya untuk meredakan gejala
yang muncul akibat infeksi virus.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, H.D. 2002. ISPA Gangguan Pernafasan pada Anak.Bandung. Nuha Medika.