Disusun Oleh
Kelas :6B
NPM : 1714201110071
No Absen : 21
BANJARMASIN
2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori ISPA
2.1.1 Pengertian ISPA
Menurut WHO, ISPA adalah penyakit menular dari saluran pernapasan atas atau
bawah yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar dari infeksi
ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen
penyebabnya, faktor pejamu dan faktor lingkungan. Lingkungan berperan
penting terhadap terjadinya gangguan pernapasan (Tria dalam Ardiyanto 2018).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi pada saluran pernapasan
baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai
spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan
mematikan, yang dipengaruhi oleh patogen penyebab, faktor lingkungan, dan
faktor pejamu. Penyakit ini dapat menyerang saluran napas mulai dari hidung
sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).2
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas dan
menimbulkan reaksi inflamasi. Virus yang paling sering menyebabkan ISPA
pada balita adalah influenza-A, adenovirus, parainfluenza virus. Proses
patogenesis terkait dengan tiga faktor utama, yaitu keadaan imunitas inang, jenis
mikroorganisme yang menyerang pasien, dan bernagai faktor yang berinteraksi
satu sama lain. ISPA termasuk golongan Air Borne Disease yang penularan
penyakitnya melalui udara. Patogen yang masuk dan menginfeksi saluran
pernafasan dan menyebabkan inflamasi. Penyakit infeksi ini dapat menyerang
semua golongan umur, akan tetapi bayi, balita, dan manula merupakan yang
paling rentan untuk terinfeksi penyakit ini. Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular,
yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit
tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan,
tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
Namun demikian, di dalam pedoman ini, ISPA didefinisikan sebagai penyakit
saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan
dari manusia ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu
beberapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan
sering juga nyeri tenggorok, coryza (pilek), sesak napas, mengi, atau kesulitan
bernapas. Contoh patogen yang menyebabkan ISPA yang dimasukkan dalam
pedoman ini adalah rhinovirus, respiratory syncytial virus, paraininfluenzaenza
virus, severe acute respiratory syndromeassociated coronavirus (SARS-CoV),
dan virus Influenza.
Tahap lanjut penyakit, dibagi menjadi empat, yaitu dapat sembuh sempurna,
sembuh denganateletaksis, menjadi kronis dan dapat meninggal akibat
pneumonia.
Dukungan Keluarga dan Rumah Asuh Orang tua memberi anak antibiotik
oral yang membutuhkan untuk pemahaman begitu penting untuk mengelola
secara teratur dan selanjutnya obat untuk mengukur jarak pada waktu
anaknya sakit. Orang tua juga secara kontinyu memberi banyak pengobatan
pada anak yang tidak diterima oleh praktek kesehatan. Ketidakcocokan efek
telah diterangkan pada anak yang menerima bekal persiapan untuk dewasa
(seperti aktifitas panjang obat tetes hidung (Neo-synephrine II),
Dextromethorphan, batuk squares (kehilangan untuk anak). Mereka juga
berkelanjutan untuk memberi gambaran antibiotik yang tertimbun pada
penyakit sebelumnya.
2.4 HIPOTESIS
h.a : Air Kencur berpengaruh terhadap pengenceran dan pengeluaran dahak
DAFTAR PUSTAKA
Factorrahman Aziz. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Penyakit Ispa.
Lebuan Anthony Widyanata , Agus Somia. 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Linda Purnama Sari Dan Dewi Wulandari.2015. Kajian Asuhan Keperawatan Pada
Science Vol 2 No 2
Nurarif Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperaatan
MediAction
Wijayanti Tria dan Sofwan Indarjo. 2018. Gambaran Karakteristik Dan Pengetahuan
Galanga L.) Dan Aktivitas Farmakologi. Jurnal Farmaka 256 Volume 17 Nomor
jam : 14.45)