Anda di halaman 1dari 5

A.

LATAR BELAKANG

Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan


dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau
tindakan (Murray dalam Bherm, 1996). Kebutuhan Dasar Manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak


dan melakukan kegiatan secara mudah, bebas dan teratur guna memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik secara mandiri, dengan bantuan orang lain,
maupun hanya dengan bantuan alat Wulandari, 2018).

Fraktur femur atau patah tulang paha adalah rusaknya kontinuitas tulang
pangkal paha yang disaebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, dan
kondisi tertentu, seperti degenerasi tulang atau osteoporosis (Muttaqin, 2008
B. KONSEP KEBUTUHAN DASAR
1. Definis

Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan


dasarklien. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan
yang meningkatkan ketrampilan sehari - hari ) , kelegaan ( kebutuhan yang
terpenuhi ) dan transenden ( keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
nyeri ) (Aziz Alimul, 2006). 

Gangguan mobilitas atau imobilitas merupakan keadaan di mana seseorang


tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan
(aktivitas), misalnya trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur
pada ekstremitas, dan sebagainya ( Wulandari, 2018). Menurut Nurarif dan
Kusuma (2015). Gangguan mobilitas adalah keterbatasan fisik tubuh atau satu
atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah.
2. Faktor yang mempengaruhi

Menurut Potter & Perry (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan


mobilitas fisik adalah sebagai berikut:
1. Gangguan muskuloskeletal biasanya dipengaruhi oleh beberapa keadaan
tertentu yang mengganggu pergerakan tubuh seseorang yaitu pengaruh otot,
pengaruh skeletal.
2. Gangguan sistem pernafasan, pasien post oprasi berisiko tinggi untuk
mengalami komplikasi paru-paru. Komplikasi paru-paru yang paling umum
terjadi adalah atelectasis dan pneumonia hipovenstilasi. Pneumonia hipostatik
adalah peradangan paru-paru akibat statisnya sekresi.
3. Etiologi

Faktor penyebab terjadinya gangguan mobilitas fisik menurut (Tim Pokja


DPP PPNI, 2017) yaitu :
1. Penurunan kendali otot
2. Penurunan kekuatan otot
3. Kekuatan sendi
4. Kontruktur
5. Gangguan musculoskeletal
6. Gangguan neuromuscular
7. Keengganan melakukan pergerakan
4. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala gangguan mobilitas fisik menurut (Tim Pokja DPP PPNI,
2017) yaitu:
1. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengeluh sulit menggerakkan ektremitas
Objektif
Kekuatan otot menurun
Rentang gerak (ROM) menurun
2. Gejala dan tanda minor
Subjektif
Enggan melakukan pergerakan
Merasa cemas saat bergerak
Objektif
Sendi kaku
Gerakan tidak terkoordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
5. Patofisiologi

Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi sistem


otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf. Otot Skeletal
mengatur gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan
relaksasi yang bekerja sebagai sistem pengungkit. Ada dua tipe kontraksi otot:
isotonik dan isometrik. Pada kontraksi isotonik, peningkatan tekanan otot
menyebabkan otot memendek. Kontraksi isometrik menyebabkan peningkatan
tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan aktif dari
otot, misalnya, menganjurkan klien untuk latihan kuadrisep. Gerakan volunter
adalah kombinası dari kontraksi isotonik dan isometrik. Meskipun kontraksi
isometrik tidak menyebabkan otot memendek, namun pemakaian energi
meningkat Perawat harus mengenal adanya peningkatan energi (peningkatan
kecepatan pernafasan, fluktuası irama jantung, tekanan darah) karena latihan
isometrik Hal ini menjadi kontra indikasi pada klien yang sakit (infark miokard
atau penyakit obstruksi paru kronik). Postur dan Gerakan Otot merefleksikan
kepribadian dan suasana hati seseorang dan tergantung pada ukuran skeletal dan
perkembangan otot skeletal Koordinasi dan pengaturan dari kelompok otot
tergantung dari tonus otot dan aktifitas dari otot yang berlawanan, sinergis, dan
otot yang melawan gravitasi Tonus otot adalah suatu keadaan tegangan otot yang
seimbang

Ketegangan dapat dipertahankan dengan adanya kontraksi dan relaksasi


yang bergantian melalui kerja otot Tonus otot mempertahankan posisi fungsional
tubuh dan mendukung kembalinya aliran darah ke jantung.
6. Pathway
Post op

Mobilisasi

Tidak mampu
beraktifitas

Tirah baring
yang lama

Kehilangan daya
otot

Penurunan otot

Perubahan
sistem
muskuloskeletal

Gangguan
mobilitas fisik

Anda mungkin juga menyukai