Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU BIOMEDIK DASAR


INFEKSI PERNAPASAN

DOSEN PEMBIMBING
NS.EKA HARYANTI,SPD.M.KES
DISUSUN OLEH :
1.DIAN ANDREAN FADILKAHFI 5.NOVIAH SARI
2.ARUM 6.ICE ANGGRAINI
3.DELLIA ROSA 7.MUNISA MINDASARI

POLITEKNIK KEMENTRIAN KASEHATAN PALEMBANG


PRODI DII KEPERAWATAN LAHAT TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi untuk menyelesaikan
makalah Infeksi Pernapasan Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliahIlmu
Biomedik Dasar.Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses
penyelesaian tugas makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan pada Ibu Ns.Eka
Haryanti,SPd.M.Kes. selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan tugas yang
diberikan.Pada makalah ini akan dibahas mengenai.Kami menyadari bahwa dalam penulisan
karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta kesalahan yang kami yakini diluar batas
kemampuan kami. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca kami
nantikan. Kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................ i


Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan infeksi pernapasan………………………………………………………………………..…….2-3
2.2 SOP infeksi pernapasan…………………………………………………………………………………….……..3-4
2.3 Nilai normal Pernapasan……………………………………………………………………………………….…4
2.4 Pernapasan Normal …………………………………………………………………………………………………4
2.5 bunyi Napas abnormal……………………………………………………………………………………..……...5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………..………………………………………………………………..……………………..6
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………………6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1latar belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah menjadi penyakit umum bagi masyarakat.
ISPA berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksi saluran pernapasan atas dan
infeksi saluran pernapasan bawah. Penyebab dari infeksi saluran pernapasan pada umumnya
yaitu dikarenakan adanya berbagai mikroorganisme, namun yang terbanyak yakni karena
adanya infeksi virus dan bakteri (Depkes RI, 2005). Penyakit yang termasuk kedalam ISPA
adalah influenza, campak, faringitis, trakeitis, bronchitis akut, bronkiolitis dan pneumonia
(Yuliastuti, 1992).
Infeksi saluran pernapasan bawah merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus
yang menyerang saluran napas bagian bawah (Amelinda, 2014). Data Indonesia, menurut
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tahun 2003 dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
Depkes tahun 2001 penyakit infeksi saluran pernapasan bagian bawah menempati urutan ke-
2 sebagai penyebab kematian tertinggi di masyarakat.
Infeksi pernapasan bawah akut terbagi atas croup (epiglottitis dan laringo-trakeo-bronkitis),
bronchitis, bronkiolitis dan pneumonia (Prober, 1996). Pneumonia adalah penyakit saluran
pernapasan yang menyerang bagian bawah paru-paru, yang ditandai dengan batuk dan
disertai nafas cepat
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian yaitu Bagaimana pola bakteri dan
sensitivitasnya terhadap antibiotik pada sputum penderita infeksi saluran.
1.3Tujuan
Untuk mengetahui pola bakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik pada sputum
penderita infeksi saluran pernapasan akut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Infeksi pernapasan
Infeksi saluran pernapasan atau respiratory tract infections adalah infeksi yang
menyerang saluran pernapasan manusia. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus.
Berdasarkan lokasinya, infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi
saluran pernapasan atas dan bawah.
Infeksi saluran pernapasan atas atau upper respiratory tract infections (URI/URTI) adalah
infeksi yang terjadi pada rongga hidung, sinus, dan tenggorokan. Beberapa penyakit yang
termasuk dalam infeksi ini adalah pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.
Sementara itu, infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract
infections (LRI/LRTI) terjadi pada jalan napas dan paru-paru. Contohnya adalah bronkitis,
bronkiolitis, dan pneumonia.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan
Beberapa jenis virus atau bakteri yang biasanya menjadi penyebabnya, antara lain:
Penyebab infeksi saluran pernapasan atas, di antaranya adalah Influenza dan Parainfluenza,
Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Streptococcus grup
A, Pertusis, serta Diphtheria.Untuk infeksi saluran pernapasan bawah, hal yang menjadi
penyebabnya adalah Influenza A, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial
Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Streptococcus pneumoniae, H. influenza, Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter, Staphylococcus aureus, dan bakteri anaerob.Infeksi saluran
pernapasan juga bisa menular jika kamu tidak sengaja menghirup percikan air liur yang
mengandung virus atau bakteri yang dikeluarkan pengidap saat ia batuk atau bersin. Selain
itu, kondisi ini juga bisa menular melalui media perantara, yaitu barang-barang yang sudah
terpapar virus atau bakteri dari pengidap. 

Faktor Risiko Infeksi Saluran Pernapasan


Infeksi saluran pernapasan dapat dialami oleh segala usia. Namun, kondisi ini lebih rentan
diidap oleh anak-anak karena sistem pertahanan tubuh mereka terhadap virus penyebab
infeksi belum terbentuk.

Perlu diwaspadai, infeksi ini merupakan penyakit menular. Penularan bisa terjadi melalui
paparan air liur secara langsung ketika pengidap batuk, bersin, atau berbicara. 
Selain itu, penularan bisa terjadi akibat benda yang terpapar oleh bakteri penyebab infeksi.
Tepatnya ketika kamu menyentuh barang yang terpapar, kemudian kamu kembali
menyentuh area mata, mulut, atau hidung. Maka dari itu, sangat penting untuk rutin mencuci
tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan hand sanitizer. 
Gejala 
Gejala infeksi saluran pernapasan atas umumnya berlangsung selama 3 hingga 14 hari, antara
lain:Batuk.Hidung tersumbat.Pilek.Bersin-bersin.Nyeri otot.Nyeri tenggorokan.Nyeri
kepala.Demam.Keseluruhan badan merasakan kondisi tidak nyaman.
Gejala infeksi saluran pernapasan bawah, antara lain:
Batuk berdahak.Sesak napas.Mengi.Demam.
Pada bayi dan anak-anak, gejala lain yang mungkin bisa menyertai, adalah sulit makan, rewel,
dan gangguan tidur. 
Pengobatan 
Pada infeksi saluran pernapasan atas, seperti bronkitis, dan bronkiolitis yang umumnya
disebabkan oleh virus, tidak perlu diobati, karena biasanya bisa sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan. 
Pengidap dapat meredakan gejala dengan mandi air hangat, minum air hangat, berkumur air
garam, mengompres wajah dengan air hangat, menghindari udara dingin, banyak minum air,
dan beristirahat. Selain itu, kamu bisa mengatasi hidung tersumbat dengan meletakkan
kepala pada posisi yang tinggi saat berbaring. 
Pengidap juga dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti paracetamol untuk demam
atau obat batuk pilek lainnya. Pada infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri,
dokter akan memberikan antibiotik. Tujuan pemberian obat tersebut adalah untuk
mengobati infeksi dan mencegah komplikasi.
Komplikasi 
Komplikasi yang bisa terjadi akibat kondisi ini, antara lain:Infeksi saluran pernapasan atas,
meliputi pneumonia, bronkitis, infeksi telinga tengah (otitis media), atau meningitis yang
menyebar dari sinusitis.Infeksi saluran pernapasan bawah, meliputi sepsis, empiema, abses
paru, dan efusi pleura.
Pencegahan 
Beberapa upaya pencegahan infeksi saluran pernapasan, antara lain:Mengonsumsi makanan
sehat dan bergizi seimbang.Berolahraga secara teratur.Berhenti merokok dan menghindari
asap rokok.Mengurangi tingkat stres.Menghindari kontak langsung dengan pengidap
infeksi.Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan.Selalu menutup mulut dan hidung setiap
bersin atau batuk.Menjaga kebersihan diri dan barang-barang di sekitar.Mendapatkan vaksin
flu untuk melindungi diri dari infeksi saluran pernapasan, khususnya bagi anak-anak

2.2 SOP Infeksi pernapasan


Tujuan
a. Membersihkan jalan nafas dari sputum agar diperoleh hasil pengurangan sesak napas
b. Pengurangan batuk
c. Perbaikan pola napas
Indikasi
a. Pembersihan dada secara independen untuk membantu menghilangkan sekresi yang
tertahan
b. Atelektasis
c. Sebagai profilaksis terhadap komplikasi paru pasca
operasi
d. Untuk mendapatkan sputum spesimen untuk analisis
diagnostik
Kontraindikasi Persiapan alat
Persiapan perawat
Pasien yang tidak mampu bernapas secara spontan Pasien tidak sadar
Pasien yang tidak mampu mengikuti instruksi
Pot dahak/ tempat menampung dahak Bengkok
tissue
Persiapan pasien
a. Memberikan informed consent.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan diberikan
c. Berikan posisi yang tepat dan nyaman selama prosedur
d. Melepaskan terapi oksigen yang digunakan
Mengerti prosedur yang akan dilakukan
Kegiatan
Durasi
Pelaksanaan
Breathing Control
a. Menganjurkan pasien duduk rileks diatas tempat tidur atau di kursi.
b. Anjurkan pasien meletakkan tangan kanannya di dada dan tangan kirinya diperut pasien
c. Menganjurkan pasien untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi secara teratur dan tenang.
Tangan peneliti berada di belakang thoraks pasien untuk merasakan pergerakan yang naik
turun selama responden bernafas.
d. Tindakan diulang 3-5 kali
4 menit
Thoracic Expansion Efercise
a. Menganjurkan responden untuk tetap duduk rileks diatas tempat tidur
b. Menganjurkan responden untuk menarik napas dalam secara perlahan lalu
menghembuskannya secara perlahan hingga udara dalam paru-paru terasa kosong
c. Tindakan diulangi 3-5 kali
d. Responden mengulangi kembali kontro
2.3 Nilai Normal Pernapasan
rekuensi pernapasan bayi baru lahir adalah 30 sampai 60 kali per menit, balita 24 sampai 40
kali per menit, anak pra sekolah 22 sampai 34 kali per menit, anak usia sekolah 18 sampai 30
kali per menit, remaja 12 sampai 16 kali per menit, usia dewasa 12 sampai 20 kali per menit,
dan lansia berada pada rentang 15 sampai 25 kali per menit.”

2.4 Pernapasan Normal


Frekuensi pernapasan seseorang adalah jumlah napas yang diambil per menit. Frekuensi
pernapasan normal untuk orang dewasa saat istirahat adalah 12 hingga 20 kali per menit.
Frekuensi pernapasan di bawah 12 atau lebih dari 25 napas per menit saat istirahat dianggap
abnormal.Lantas, frekuensi pernapasan normal pada bayi hingga lansia itu seperti apa?
Normalnya, frekuensi pernapasan bayi baru lahir adalah 30 sampai 60 kali per menit, balita
24 sampai 40 kali per menit, anak pra sekolah 22 sampai 34 kali per menit, anak usia sekolah
18 sampai 30 kali per menit, remaja 12 sampai 16 kali per menit, usia dewasa 12 sampai 20
kali per menit, dan lansia berada pada rentang 15 sampai 25 kali per menit.”

2.5 Bunyi Nafas Abnormal


Bunyi Napas yang Abnorma
Nyaring, bunyi yang hilang timbul dan meletup-letup seperti bunyi rambut yang saling
bergesekan, didengar baik baik pada insipirasi dan ekspirasi
Pleural friction rubNada rendah, nyaring, superfisial menerus, seperti bunyi potongan kertas
pasir yang saling bergesekan, didengar saat insipirasi dan ekspirasi
Ronkhi kering
Nada rendah, bunyi seperti dengkuran yang monofonik, terutama terdengar saat ekspirasi
tetapi dapat juga terjadi disepanjang siklus respirasi
Stridor
Nada tinggi, bunyi seperti dengkuran yang monofonik, terdengar saat inspirasi; lebih keras
dileher daripada didinding dada.
Wheezing
Nada tinggi, seperti bunyi siulan atau suara music yang terus menerus, terutama terdengar
saat ekspirasi, meskipun kadang-kadang juga ditemukan saat inspirasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penyebab infeksi pernapasan disebabkan oleh bakteri,virus,jamur,atau
parasite.penularan kuman ini bisa terjadi saat seseorang menghirup percikan air liur
saat penderita infeksi saluran pernapasan batuk atau bersin.

3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang infeksi pernapasan
agar dapat mengetahui secara luas penyebab infeksi saluran pernapasan sehingga
dapat membantu dalam proses pembelajaran dan Tindakan yang akan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai