DOSEN PEMBIMBING
NS.EKA HARYANTI,SPD.M.KES
DISUSUN OLEH :
1.DIAN ANDREAN FADILKAHFI 5.NOVIAH SARI
2.ARUM 6.ICE ANGGRAINI
3.DELLIA ROSA 7.MUNISA MINDASARI
1.1latar belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah menjadi penyakit umum bagi masyarakat.
ISPA berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksi saluran pernapasan atas dan
infeksi saluran pernapasan bawah. Penyebab dari infeksi saluran pernapasan pada umumnya
yaitu dikarenakan adanya berbagai mikroorganisme, namun yang terbanyak yakni karena
adanya infeksi virus dan bakteri (Depkes RI, 2005). Penyakit yang termasuk kedalam ISPA
adalah influenza, campak, faringitis, trakeitis, bronchitis akut, bronkiolitis dan pneumonia
(Yuliastuti, 1992).
Infeksi saluran pernapasan bawah merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus
yang menyerang saluran napas bagian bawah (Amelinda, 2014). Data Indonesia, menurut
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tahun 2003 dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
Depkes tahun 2001 penyakit infeksi saluran pernapasan bagian bawah menempati urutan ke-
2 sebagai penyebab kematian tertinggi di masyarakat.
Infeksi pernapasan bawah akut terbagi atas croup (epiglottitis dan laringo-trakeo-bronkitis),
bronchitis, bronkiolitis dan pneumonia (Prober, 1996). Pneumonia adalah penyakit saluran
pernapasan yang menyerang bagian bawah paru-paru, yang ditandai dengan batuk dan
disertai nafas cepat
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian yaitu Bagaimana pola bakteri dan
sensitivitasnya terhadap antibiotik pada sputum penderita infeksi saluran.
1.3Tujuan
Untuk mengetahui pola bakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik pada sputum
penderita infeksi saluran pernapasan akut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Infeksi pernapasan
Infeksi saluran pernapasan atau respiratory tract infections adalah infeksi yang
menyerang saluran pernapasan manusia. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus.
Berdasarkan lokasinya, infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi
saluran pernapasan atas dan bawah.
Infeksi saluran pernapasan atas atau upper respiratory tract infections (URI/URTI) adalah
infeksi yang terjadi pada rongga hidung, sinus, dan tenggorokan. Beberapa penyakit yang
termasuk dalam infeksi ini adalah pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.
Sementara itu, infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract
infections (LRI/LRTI) terjadi pada jalan napas dan paru-paru. Contohnya adalah bronkitis,
bronkiolitis, dan pneumonia.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan
Beberapa jenis virus atau bakteri yang biasanya menjadi penyebabnya, antara lain:
Penyebab infeksi saluran pernapasan atas, di antaranya adalah Influenza dan Parainfluenza,
Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Streptococcus grup
A, Pertusis, serta Diphtheria.Untuk infeksi saluran pernapasan bawah, hal yang menjadi
penyebabnya adalah Influenza A, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial
Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Streptococcus pneumoniae, H. influenza, Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter, Staphylococcus aureus, dan bakteri anaerob.Infeksi saluran
pernapasan juga bisa menular jika kamu tidak sengaja menghirup percikan air liur yang
mengandung virus atau bakteri yang dikeluarkan pengidap saat ia batuk atau bersin. Selain
itu, kondisi ini juga bisa menular melalui media perantara, yaitu barang-barang yang sudah
terpapar virus atau bakteri dari pengidap.
Perlu diwaspadai, infeksi ini merupakan penyakit menular. Penularan bisa terjadi melalui
paparan air liur secara langsung ketika pengidap batuk, bersin, atau berbicara.
Selain itu, penularan bisa terjadi akibat benda yang terpapar oleh bakteri penyebab infeksi.
Tepatnya ketika kamu menyentuh barang yang terpapar, kemudian kamu kembali
menyentuh area mata, mulut, atau hidung. Maka dari itu, sangat penting untuk rutin mencuci
tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
Gejala
Gejala infeksi saluran pernapasan atas umumnya berlangsung selama 3 hingga 14 hari, antara
lain:Batuk.Hidung tersumbat.Pilek.Bersin-bersin.Nyeri otot.Nyeri tenggorokan.Nyeri
kepala.Demam.Keseluruhan badan merasakan kondisi tidak nyaman.
Gejala infeksi saluran pernapasan bawah, antara lain:
Batuk berdahak.Sesak napas.Mengi.Demam.
Pada bayi dan anak-anak, gejala lain yang mungkin bisa menyertai, adalah sulit makan, rewel,
dan gangguan tidur.
Pengobatan
Pada infeksi saluran pernapasan atas, seperti bronkitis, dan bronkiolitis yang umumnya
disebabkan oleh virus, tidak perlu diobati, karena biasanya bisa sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan.
Pengidap dapat meredakan gejala dengan mandi air hangat, minum air hangat, berkumur air
garam, mengompres wajah dengan air hangat, menghindari udara dingin, banyak minum air,
dan beristirahat. Selain itu, kamu bisa mengatasi hidung tersumbat dengan meletakkan
kepala pada posisi yang tinggi saat berbaring.
Pengidap juga dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti paracetamol untuk demam
atau obat batuk pilek lainnya. Pada infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri,
dokter akan memberikan antibiotik. Tujuan pemberian obat tersebut adalah untuk
mengobati infeksi dan mencegah komplikasi.
Komplikasi
Komplikasi yang bisa terjadi akibat kondisi ini, antara lain:Infeksi saluran pernapasan atas,
meliputi pneumonia, bronkitis, infeksi telinga tengah (otitis media), atau meningitis yang
menyebar dari sinusitis.Infeksi saluran pernapasan bawah, meliputi sepsis, empiema, abses
paru, dan efusi pleura.
Pencegahan
Beberapa upaya pencegahan infeksi saluran pernapasan, antara lain:Mengonsumsi makanan
sehat dan bergizi seimbang.Berolahraga secara teratur.Berhenti merokok dan menghindari
asap rokok.Mengurangi tingkat stres.Menghindari kontak langsung dengan pengidap
infeksi.Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan.Selalu menutup mulut dan hidung setiap
bersin atau batuk.Menjaga kebersihan diri dan barang-barang di sekitar.Mendapatkan vaksin
flu untuk melindungi diri dari infeksi saluran pernapasan, khususnya bagi anak-anak
3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang infeksi pernapasan
agar dapat mengetahui secara luas penyebab infeksi saluran pernapasan sehingga
dapat membantu dalam proses pembelajaran dan Tindakan yang akan dilakukan