Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI

“VIRUS INFLUENZA ”

OLEH KELOMPOK I:

1.ADIBA ARIZKI
2.SITI HAMINAH
3.FIOLA ANNISA YENDRI
4.ZASKIA
5.BENNY NIZAR
6.RIHDATUL AISY

KELAS : X IPA 2

GURU PEMBIMBING : SILAHTURAHMI S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA N 1 PANGKALAN KEC. PANGKALAN KOTO BARU
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Atas izin-Nya pula lah
kegiatan pembuatan Makalah ini dapat diselesaikan. Adapun judul Makalah ini “Virus
Influenza” saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi para pembaca semoga karya
ilmiah ini dapat memberi manfaat dan tak lupa berbagai sumber buku yang telah saya pakai
sebagai data dan fakta Makalah ini.
Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu juga dengan Makalah ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya
selesaikan dengan sempurna. Saya sudah melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang saya miliki.
Maka dari itu saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Saya akan menerima semua kritik sarat tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki Makalah saya di masa datang.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Saya berharap supaya Makalah ini mampu
memberi manfaat kepada kami dan kepada pembaca.

Pangkalan, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1

BAB II   PEMBAHASAN


A. Pengertian Virus Influenza ............................................................ 2
B. Devinisi Virus Influenza................................................................ 3
C. Epidemiologi Pada Virus Influenza................................................ 3
D. Etiologi Pada Virus Influenza......................................................... 4
E. Sifat-sifat Virus Influenza............................................................... 5
F. Patogenesis...................................................................................... 6
G. Gambaran Klinis Virus Influenza................................................... 7
H. Komplikasi Virus Influenza............................................................ 7
I. Cara Pencegahan Virus Influenza................................................... 7

BAB III  PENUTUP
A. Kesimpulan  ................................................................................... 10
B. Saran  ............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA  ........................................................................................ 11


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada
obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat
menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita
sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar,
tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik,
penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita
lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya
mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan.
Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari
kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami
sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus
bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya
dalam makalah ini dan mengangkat judul “HIV/AIDS Dan Cara Penanggulangannya”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan
bagaimana masalah yang diteliti. Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apakah Virus Influenza itu?
2. Apakah Devinisi Virus Influenza?
3. Apakah Yang dimaksud dengan Epidemiologi Pada Virus Influenza?
4. Apakah Yang dimaksud dengan Etiologi Pada Virus Influenza?
5. Apa Saja Sifat-sifat Virus Influenza?
6. Apakah Yang dimaksud dengan Patogenesis?
7. Apa Saja Gambaran Klinis Virus Influenza?
8. Apa Saja Komplikasi Virus Influenza?
9. Bagaimana Cara Pencegahan Virus Influenza?

C. Tujuan
Untuk menambah wawasan kita tentang virus Influenza
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus Influenza
Penyakit flu atau yang terkadang disebut sebagai penyakit influenza pasti sudah
tidak asing bagi kita semua. Penyakit flu ini termasuk jenis penyakit yang sering
menyerang masyarakat terlebih pada saat musim hujan dan musim pancaroba (pergantian
musim). Sehingga bisa dibilang bahwa penyakit flu merupakan penyakit musiman di
Indonesia.  Flu merupakan penyakit infeksi saluran nafas yang menyerang manusia tanpa
mengenal umur, jenis kelamin, dll. Umumnya penyakit flu bisa sembuh dengan
sendirinya dengan masa inkubasi rata- rata selama 2 – 4 hari.
Penyakit flu disebabkan oleh virus influenza tipe A dan sering disebut dengan
human influenza walaupun jenis penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A ini
tidak hanya penyakit human influenza, namun juga beberapa penyakit flu lain yang saat
ini sedang mewabah di berbagai negara, seperti flu Hong Kong, Swine flu atau flu babi,
Flu burung, dll. Jenis penyakit flu yang saat ini sedang menghebohkan dunia adalah
penyakit flu babi yang disebabkan oleh virus H1N1 serta diduga terdapat mutasi antara
flu babi, flu burung, dan human influenza. Jenis flu ini telah menelan banyak korban di
negara asalnya, yaitu Meksiko.
Hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk flu babi karena flu ini merupakan
mutasi dari beberapa jenis virus flu lainnya. Selain itu, virus flu yang sudah tersedia saat
ini juga belum diketahui pasti apakah bisa memberikan kekebalan saling silang terhadap
flu babi ini. Oleh karena itu, untuk menghindari terkena penyakit flu (apapun jenisnya),
penting bagi kita untuk melakukan langkah – langkah pencegahan seperti dibawah ini:
 Mencuci tangan setiap akan makan atau minum dan setelah bersentuhan dengan
unggas atau binatang ternak lainnya.
 Menjaga kesehatan badan dengan cukup tidur, lahraga, makan makanan yang
bergizi serta pintar mengendalikan stress.
 Belajar untuk lebih peka terhadap imunitas / ketahanan tubuh serta peka terhadap
makanan / minuman yang sebaiknya dihindari.
 Jauhi rokok dan alkohol karena zat – zat yang terkandung dalam rokok dan alkohol
berpotensi menurunkan daya tahan tubuh.
 Sebisa mungkin hindari melakukan kontak dengan penderita flu
dengan caramengurangi pergi ke tempat-tempat umum saat flu sedang mewabah.

2
 Bersihkan liang hidung setiap pulang dari bepergian. Bisa dengan menggunakan
sabun sambil mengembus-embuskan udara hidung slama dibersihkan.
 Jangan menutup bersin atau batuk dengan tangan. Jika ingin bersin, tutup dengan
tisue lalu segera membuangnya.
 Jangan sering – sering menyentuh muka. Virus flu bisa masuk ke dalam tubuh
melalui mata, hidung, maupun mulut.
 Lakukan relaksasi atau santai. Ini dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh.
B. Definisi
Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat
menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk non produktif.
Influenza adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang burung dan mamalia
yang disebabkan oleh virus RNA famili orthomyxoviridae.
 
C. Epidemiologi
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di lingkungan
masyarakat. Walaupun ringan, penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang berusia
sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga pasien
yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan metabolik endokrin
dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal tidak berbahaya ini. Serangan penyakit ini
tercatat paling tinggi pada musim dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim
hujan di negara tropik.  Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda
pandemi oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian pada pandemi ini dapat
mencapai puluhan ribu orang dan jauh lebih tinggi dari pada angka-angka pada keadaan
non-epidemik.
Risiko komplikasi, kesakitan, dan kematian influenza lebih tinggi pada individu di
atas 65 tahun, anak-anak usia muda, dan individu dengan penyakit-penyakit tertentu. Pada
anak-anak usia 0-4 tahun, yang berisiko tinggi komplikasi angka morbiditasnya adalah
500/100.000 dan yang tidak berisiko tinggi adalah 100/100.000 populasi. Pada epidemi
influenza 1969-1970 hingga 1994-1995, diperkirakan jumlah penderita influenza yang
masuk rumah sakit 16.000 sampai 220.000/epidemik. Kematian influenza dapat terjadi
karena pneumonia dan juga eksaserbasi kardiopulmoner serta penyakit kronis lainnya.
3
Penelitian di Amerika dari 19 musim influenza diperkirakan kematian yang berkaitan
influenza kurang lebih 30 hingga lebih dari 150 kematian/ 100.000 penderita dengan usia
> 65 tahun. Lebih dari 90% kematian yang disebabkan oleh pneumonia dan influenza
terjadi pada penderita usia lanjut.
Di Indonesia telah ditemukan kasus flu burung pada manusia, dengan demikian
Indonesia merupakan negara ke-lima di Asia setelah Hongkong, Thailand, Vietnam dan
Kamboja yang terkena flu burung pada manusia.  Hingga 5 Agustus 2005, WHO
melaporkan 112 kasus A (H5N1) pada manusia yang terbukti secara pemeriksaan
mikrobiologi berupa biakan atau PCR. Kasus terbanyak dari Vietnam, disusul Thailand,
Kamboja dan terakhir Indonesia.  Hingga Agustus 2005, sudah jutaan ternak mati akibat
avian influenza. Sudah terjadi ribuan kontak antar petugas peternak dengan unggas yang
terkena wabah. Ternyata kasus avian influenza pada manusia yang terkonfirmasi hanya
sedikit diatas seratus. Dengan demikian walau terbukti adanya penularan dari unggas ke
manusia, proses ini tidak terjadi dengan mudah. Terlebih lagi penularan antar manusia,
kemungkinan terjadinya lebih kecil lagi.

D. Etiologi
Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga tipe ini dapat
dibedakan dengan complement fixasion test.
Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B
biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dari tipe A dan kadang-kadang
saja sampai mengakibatkan epidemi. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenitasnya
untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab
influenza merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA dan berdasarkan namanya
sudah jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau musin.
Virus influenza A dibedakan menjadi banyak subtipe berdasarkan tanda berupa
tonjolan protein pada permukaan sel virus. Ada 2 protein petanda virus influenza A yaitu
protein hemaglutinin dilambangkan dengan H dan protein neuraminidase dilambangkan
dengan N. Ada 15 macam protein H, H1 hingga H15, sedangkan N terdiri dari sembilan
macam, N1 hingga N9. Kombinasi dari kedua protein ini bisa menghasilkan banyak
sekali varian subtipe dari virus influenza tipe A.
Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi unggas yang
merupakan pejamu alaminya, sehingga virus influenza tipe A disebut juga sebagai avian
influenza  atau flu burung. Sebagian virus influenza A juga menyerang manusia, anjing,
4
kuda dan babi. Variasi virus ini sering dinamai dengan hewan yang terserang, seperti flu
burung, flu manusia, flu babi, flu kuda dan flu anjing. Subtipe yang lazim dijumpai pada
manusia adalah dari kelompok H1, H2, H3 serta N1, N2 dan disebut human influenza.
Sekarang ini dihebohkan dengan penyakit flu burung atau avian influenza dimana
penyebabnya adalah virun influenza tipe A subtipe H5N1. Virus avian influenza ini
digolongkan dalam Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI).

E. Sifat Virus Influenza


Virus influenza mempunyai sifat dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada
suhu 220C dan lebih dari 30 hari pada suhu 0 0C. Mati pada pemanasan 600C selama 30
menit atau 560C selama 3 jam dan pemanasan 800C selama 1 jam. Virus akan mati dengan
deterjen, disinfektan misalnya formalin, cairan yang mengandung iodin dan alkohol 70%.
Struktur antigenik virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama berupa:
antigen S (atau soluble antigen), hemaglutinin dan neuramidase. Antigen S merupakan
suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. Antigen ini spesifik untuk
masing-masing tipe. Hemaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan memegang
peran pada imunitas terhadap virus. Neuramidase juga menonjol keluar dari selubung
virus dan hanya memegang peran yang minim 8 pada imunitas.Selubung inti virus
berlapis matriks protein sebelah dalam dan membran lemak disebelah luarnya.
Salah satu ciri penting dari virus influenza adalah kemampuannya untuk
mengubah antigen permukaannya (H dan N) baik secara cepat atau mendadak maupun
lambat.Peristiwa terjadinya perubahan besar dari struktur antigen permukaan yang terjadi
secara singkat disebut antigenic shift.
Bila perubahan antigen permukaan yang terjadi hanya sedikit, disebut antigenic
drift. Antigenic shift hanya terjadi pada virus influenza A dan antigenic drift hanya terjadi
pada virus influenza B, sedangkan virus influenza C relatif stabil. Teori yang mendasari
terjadinya antigenic shift adalah adanya penyusunan kembali dari gen-gen pada H dan N
diantara human dan avian influenza virus melalui perantara host ketiga. Satu hal yang
perlu diperhatikan bahwa adanya proses antigenic shift akan memungkinkan terbentuknya
virus yang lebih ganas, sehingga keadaan ini menyebabkan terjadinya infeksi sistemik
yang berat karena sistem imun host baik seluler maupun humoral belum sempat
terbentuk.  Sejak dulu diduga kondisi yang memudahkan terjadinya antigenic shift adalah
adanya penduduk yang bermukim didekat daerah peternakan unggas dan babi. Karena
babi bersifat rentan terhadap infeksi baik oleh avian maupun human virus makan hewan
5
tersebut dapat berperan sebagai lahan pencampur (mixing vesel) untuk penyusunan
kembali gen-gen yang berasal dari kedua virus tersebut, sehingga menyebabkan
terbentuknya subtiper virus baru.

F.   Patogenesis
Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus
respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa
virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. Pada dosis infeksius, 10 virus/droplet,
maka 50% orang-orang yang terserang dosis ini akan menderita influenza. Virus akan
melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus.  Setelah virus berhasil menerobos masuk
kedalam sel, dalam beberapa jam sudah mengalami replikasi. Partikel-partikel virus
baru ini kemudian akan menggabungkan diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat
meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain. Virus influenza dapat mengakibatkan
demam tetapi tidak sehebat efek pirogen lipopoli-sakarida kuman Gram-negatif. Masa
inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari (rata-rata dua hari).  Pada orang
dewasa, sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza
hingga lima hari setelah mulainya penyakit ini.  Anak-anak dapat menyebarkan virus
ini sampai lebih dari sepuluh hari dan anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan
virus influenza kira-kira enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini.  Para
penderita imunocompromise dapat menebarkan virus ini hingga berminggu-minggu dan
bahkan berbulan-bulan.
Pada avian influenza (AI) juga terjadi penularan melalui droplet, dimana virus
dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung
memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus selanjutnya akan melekat
pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut.
Replikasi  virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu 10 singkat virus dapat
menyebar ke sel-sel di dekatnya. Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi
utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi
akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis.
Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan
terbentuk badan inklusi. Adanya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran
mukosa diduga sebagai penyebab mengapa virus AI tidak dapat mengadakan replikasi
secara efisien pada manusia.
G. Gambaran Klinis
6
Pada umumnya pasien yang terkena influenza mengeluh demam, sakit kepala,
sakit otot, batuk, pilek dan kadang-kadang sakit pada waktu menelan dan suara serak.
Gejala-gejala ini dapat didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin. Pada pemeriksaan
fisik tidak dapat ditemukan tanda-tanda karakteristik kecuali hiperemia ringan sampai
berat pada selaput lendir tenggorok. Gejala-gejala akut ini dapat berlangsung untuk
beberapa hari dan hilang dengan spontan. Setelah periode sakit ini, dapat dialami rasa
capek dan cepat lelah untuk beberapa waktu.
Badan dapat mengatasi infeksi virus influenza melalui mekanisme produksi zat
anti dan pelepasan interferon. Setelah sembuh akan terdapat resistensi terhadap infeksi
oleh virus yang homolog.  Pada pasien usia lanjut harus dipastikan apakah influenza juga
menyerang paru-paru. Pada keadaan tersebut, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
bunyi napas yang abnormal. Penyakit umumnya akan membaik dengan sendirinya tapi
kemudian pasien acapkali mengeluh lagi mengenai demam dan sakit dada. Permeriksaan
radiologis dapat menunjukkan infiltrat di paru-paru.
 
H. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada virus influenza adalah: Pneumonia influenza
primer, ditandai dengan batuk yang progresif, dispnea, dan sianosis pada awal infeksi.
Foto rongten menunjukkan gambaran infiltrat difus bilateral tanpa konsolidasi, dimana
menyerupai ARDS. Pneumonia bakterial sekunder, dimana dapat terjadi infeksi beberapa
bakteri (seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia, Haemophilus
influenza).
 
I. Pencegahan
Yang paling pokok dalam menghadapi influenza adalah pencegahan. Infeksi
dengan virus influenza akan memberikan kekebalan terhadap infeksi virus yang homolog.
Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan
berubah, sehingga seseorang masih mungkin diserang berulang kali dengan jalur (strain)
virus influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekebalan yang diperoleh melalui
vaksinasi sekitar 70%. Vaksin influenza mengandung virus subtipe A dan B saja karena
subtipe C tidak berbahaya. Diberikan 0,5 ml subkutan atau intramuskuler. Vaksin ini
dapat mencegah tejadinya mixing dengan virus yang sangat pathogen H5N1 yang dikenal
sebagai penyakit avian influenza atau flu burung. Nasal spray flu vaccine (live attenuated
influenza vaccine) dapat juga digunakan untuk pencegahan flu pada usia 5-50 tahun dan
7
tidak sedang hamil. Vaksinasi perlu diberikan 3-4 minggu sebelum terserang
influenza.Karena terjadi perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah
influenza biasanya hanya tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dan vaksinasi dianjurkan
hanya untuk beberapa golongan masyarakan tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya
infeksi dengan kemungkinan komplikasi yang fatal.
Ada beberapa kebiasaan yang di sarankan untuk dilakukan sebagai upaya
pencegahan lebih dini.
1. Mencuci Tangan
Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung. Seseorang
yang bersin dan menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon,
keyboard komputer, atau gelas minum, maka virusnya akan mudah menular pada
orang lain yang menyentuh benda-benda tersebut.
Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan hingga berminggu-
minggu.Oleh karena itu, usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin.
2. Jangan menutup Bersin Dengan Tangan
Bila kita menutup bersin dengan tangan, maka virus flu akan mudah
menempel pada tangan dan dapat menyebar pada orang lain.
Jika kita merasa ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu dan kemudian segera
membuangnya.
3. Jangan Menyentuh Muka
Virus flu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut.
Menyentuh muka merupakan cara yang paling umum dilakukan oleh anak-anak yang
terserang flu dan akhirnya menjadi cara mudah menularkan virus tersebut pada orang
lain Di sekitarnya.
4. Minum Banyak Air
Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan
cairan pada tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas
air per hari.
Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang
cukup?Jika warna urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang
mendapatkan cukup cairan, sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita
memerlukan lebih banyak cairan lagi.
5. Mandi Sauna

8
Meskipun belum terbukti bahwa mandi sauna dapat berpengaruh terhadap
pencegahan flu, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang
mandi sauna dua kali per minggu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk
terserang flu.
Hal tersebut memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap
panas lebih dari suhu 80 derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk
bertahan.
6. Menghirup Udara Segar
Menghirup udara yang segar memang sangat penting bagi kesehatan tubuh,
khususnya di cuaca yang dingin karena cuaca seperti ini akan membuat tubuh
menjadi rentan terhadap virus flu.
7. Lakukan Olahraga Aerobic Secara Teratur
Olahraga aerobik dapat mempercepat jantung untuk memompa darah lebih
banyak sehingga kita bernafas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen ke
paru-paru dan ke dalam darah. Olahraga ini juga akan membantu meningkatkan
kekebalan tubuh secara alami.
8. Konsumsi Makanan Yang Mengandung phytochemical
Phytochemical merupakan bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan yang berperan memberikan vitamin pada makanan.
9. Konsumsi Yogurt
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang rendah lemak
setiap hari dapat mengurangi risiko terserang flu sekitar 25 persen.
Bakteri menguntungkan yang terdapat di dalam yogurt diketahui dapat
menstimulus produksi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus.
10. Relaksasi
Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaks atau santai, maka dengan
sendirinya kita juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh.
Diduga ketika kita melakukan relaksasi, maka interleukin (bagian sistem
imunitas yang merespon terhadap virus flu) akan meningkat dalam aliran darah kita.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang sangat
menular dapat menyerag burung dan mamalia.
2. Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan C yang merupakan suatu
orthomixovirus golongan RNA.
3. Virus influenza tipe A mempunyai banyak subtipe, diantaranya H5N1 yang
menyebabkan flu burung dan termasuk HPAI.
4. Penularan virus influenza melalui droplet dan lokalisasinya di traktus respiratorius.
5. Gejala klinis influenza adalah demam, sefalgia, mialgia, batuk, pilek dan disfagia.
6. Komplikasi influenza dapat terjadi pneumonia influenza primer dan pneumonia
bakterial sekunder.
7. Influenza dapat diobati secara simtomatik, dan dengan antiviral dapat memperpendek
angka sakit.
8. Pencegahan dengan vaksin bagi golongan yang memerlukan imunoprofilaksis.
B. Saran
Jagalah kesehatan sebagai anugrah terbesar sehingga kita terhindar dari virus
influenza yang dapat mengganggu aktifitas kita sehari-hari dengan melakukan
pencegahan di secara dini dan jangan lupa menjaga kebersihan baik dari badan, tempat,
maupun pakaian karena dengan kebersihan semoga kita terhindar dari virus tersebut.
Jangan pernah dilupakan adalah lakukan olahraga yang teratur terukur sesuai dengan
berat badan dan kondisi tubuh kita.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://prodiaohi.co.id/apa-itu-influenza

11

Anda mungkin juga menyukai