“PARTISIPASI MASYARAKAT”
OLEH KELOMPOK 4:
1. RAHMAD ADJIE NURSAID
2. RAHMAD FILARDI
3. RANGKAS PRATAMA
4. REGA VEMILIA
5. REVA FEBRIANTY
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Partisipasi Masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Tingkat partisipasi masyarakat..............................................................................2
B. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat...................................................................4
C. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat...............................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kemandirian merupakan masalah penting sepanjang rentang
kehidupan manusia. Terutama bagi peserta didik yang memang dicetak sebagai
penggerak bangsa masa depan. Jadi seorang peserta didik harus tertanam sikap
kemandirian guna menjadi insane yang berguna bagi masyarakat dengan kemampuan
sendiri.
Perkembangan kemandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik,
yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya perubahan emosional, perubahan kognitif
yang memberikan pemikiran tentang cara berpikir yang mendasari tingkah laku, serta
perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orang tua dan aktivitas individu.
Secara spesifik, masalah kemandirian menuntut suatu kesiapan individu, baik
kesiapan fisik maupun emosional untuk mengatur, mengurus dan melakukan aktivitas
atas tanggung jawabnya sendiri tanpa banyak menngantungkan pada orang lain.
Kemandirian muncul dan berfungsi ketika peserta didik menemukan diri pada posisi yang
menuntut suatu tingkat kepercayaan diri. Menurut Steinberg (1993), kemandirian berbeda
dengan tidak tergantung, karena tidak tergantung merupakan bagian untuk memperoleh
kemandirian.
Walaupun pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang akan saling
bergantung dan membutuhkan satu sama lain. Namun, manusia juga sebagai makhluk
yang memiliki pemikiran harus bisa mengatur kehidupannya sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Tingkat partisipasi masyarakat?
2. Apa saja Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat?
3. Apa Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami Tingkat partisipasi masyarakat.
2. Untuk memahami Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat.
3. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat.
1
BAB I
PEMBAHASAN
2
kemungkinan untuk mempengaruhi rencana program pembangunan tersebut.
Media massa, poster, pamflet dan tanggapan atas pertanyaan, merupakan alat yang
sering digunakan dalam komunikasi satu arah.
4. Konsultasi (Consultation)
Consultation merupakan tangga keempat. Pada tingkatan ini pemerintah
memberi informasi dan mengundang opini masyarakat. Tingkat ini merupakan tingkat
yang sah menuju tingkat partisipasi penuh. Komunikasi dua arah ini sifatnya tetap
buatan (artificial)karena tidak dijadikannya ide-ide dari masyarakat sebagai bahan
pertimbangan. Bentuk konsultasi masyarakat adalah survei tentang pola pikir
masyarakat, pertemuan antar tetangga, dan dengar pendapat publik. Di sini partisipasi
tetap menjadi sebuah ritual yang semu.
5. Perujukan (Placation)
Placation merupakan tangga kelima. Pada tingkatan ini masyarakat sudah
mulai mempunyai pengaruh terhadap program pemerintah, ini terbukti sudah adanya
keterlibatan masyarakat yang ikut menjadi anggota komite (badan kerjasama) yang
terdiri dari wakil-wakil dari instansi pemerintah. Dengan kata lain, pemerintah
membiarkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk memberikan saran atau usul,
tetapi keputusan masih dipegang oleh elit kekuasaan. Hal ini disebabkan jumlah
masyarakat pada anggota komite masih terlalu sedikit dibandingkan dengan anggota
instansi pemerintah.
6. Kemitraan (Partnership)
Partnership merupakan tangga keenam. Pada tingkatan ini masyarakat
memiliki kekuatan bernegosiasi dengan pemegang kekuasaan. Pemerintah membagi
tanggung jawab dengan masyarakat terhadap perencanaan, pengambilan keputusan,
penyusunan kebijaksanaan dan pemecahan berbagai permasalahan melalui badan
kerjasama. Setelah ada kesepakatan tidak dibenarkan adanya perubahan-perubahan
yang dilakukan secara sepihak.
7. Pelimpahan Kekuasaan (Delegated Power)
Delegated Power merupakan tangga ketujuh. Pada tingkat ini, masyarakat
diberi limpahan kekuasaan untuk membuat keputusan pada rencana atau program-
program pembangunan yang bermanfaat bagi mereka. Untuk memecahkan
permasalahan yang ada, pemerintah harus mengadakan tawar menawar dibandingkan
dengan memberi tekanan kepada masyarakat.
3
8. Pengawasan Masyarakat (Citizen Control)
Citizen Control merupakan tangga kedelapan dan merupakan tingkat
partisipasi tertinggi. Pada tingkat ini, masyarakat mempunyai kekuatan penuh untuk
mengukur program atau kelembagaan yang berkaitan dengan kepentingan mereka.
Masyarakat mempunyai kewenangan penuh dibidang kebijaksanaan dan masyarakat
dapat langsung berhubungan dengan pihak-pihak luar untuk mendapatkan bantuan
atau pinjaman dana tanpa melalui perantara pihak ketiga.
B. BENTUK-BENTUK PARTISIPASI
Menurut Effendi, partisipasi ada dua bentuk, yaitu partisipasi vertikal dan
partisipasi horizontal.
Partisipasi vertikal adalah suatu bentuk kondisi tertentu dalam masyarakat yang
terlibat di dalamnya atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam
hubungan mana masyarakat berada sebagai posisi bawahan.
Partisipasi horizontal adalah dimana masyarakatnya tidak mustahil untuk mempunyai
prakarsa dimana setiap anggota / kelompok masyarakat berpartisipasi secara
horizontal antara satu dengan yang lainnya, baik dalam melakukan usaha bersama,
maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan pihak lain. menurut Effendi
sendiri, tentu saja partisipasi seperti ini merupakan tanda permulaan tumbuhnya
masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri
4
4. Dorongan dari para pemimpin setiap komunitas untuk tidak mau melepaskan
kekuasaannya, karena inti dari pemberdayaan adalah berupa pelepasan sebagian
kewenangan untuk diserahkan kepada masyarakat sendiri.
5. Adanya batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan yang
membutuhkan waktu relatif lama dimana pada sisi yang lain kemampuan dan
motivasi setiap orang berbeda-beda.
6. Adanya kepercayaan dari para pemimpin komunitas untuk mengembangkan
pemberdayaan komunitasnya.
7. Pemberdayaan tidak kondusif bagi perubahan yang cepat. 8. Pemberdayaan
membutuhkan dukungan sumber daya (resource) yang besar, baik dari segi
pembiayaan maupun waktu.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
dalam Program PNPM-MP di Kelurahan Parambahan, dapat disimpulkan :
Faktor internal, bahwasanya didalam Program PNPM-MP betonisasi jalan di
Kelurahan Parambahan, mayoritas penduduk usia (30-50 tahun) dengan
pendidikan SMA/SMK yang memiliki pekerjaan bekerja pada usaha lain yang
terlibat lebih dalam program PNPM-MP di Kelurahan Parambahan.
Faktor eksternal, peran pemerintah (fasilitator dan pihak kelurahan) bagus
sehingga masyarakat yang berbagai pendidikan dan pekerjaan bisa disatukan
dalam suatu kegiatan PNPM-MP di Kelurahan Parambahan.
B. SARAN
Demikianlah makalah dibuat agar bermanfaat semua. Di harapkan setelah membaca
makalah ini pembaca dapat lebih menggali lebih dalam untuk mencari teknologi terbaru.
Namun kritik dan saran sangat diperlukan untuk lebih mengevalusi diri dan membangun
kreativitas kerja.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/partisipasi-masyarakat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi